Cara Mudah Menghitung Kenaikan Gaji Karyawan Beserta Contohnya [Lengkap]

Butuh panduan menghitung kenaikan gaji? Simak definisi, faktor, jenis, komponen, cara menghitung, hingga studi kasusnya di sini.

KantorKu
Ditulis oleh
KantorKu • 03 Juli 2025

Berdasarkan hukum, tidak ada pasal atau ketentuan yang mengatur secara eksplisit terkait kenaikan gaji.

Namun, bukan berarti ini tidak penting. Umumnya, ketentuan terkait kenaikan gaji diatur dalam Peraturan Perusahaan (PP), Perjanjian Kerja (PK), atau Perjanjian Kerja Bersama (PKB).

Kira-kira, apa saja yang perlu dipertimbangkan dan bagaimana cara menghitungnya?

Simak selengkapnya pada artikel berikut ini!

Apa itu kenaikan gaji?

Kenaikan gaji adalah penyesuaian positif terhadap kompensasi finansial karyawan yang biasanya diberikan berdasarkan kinerja, inflasi, atau kebijakan perusahaan.

Ini bisa berupa persentase tertentu dari gaji saat ini atau jumlah tetap, tergantung pada kebijakan dan struktur gaji di perusahaan Anda.

Lebih dari sekadar peningkatan nominal, kenaikan gaji menjadi salah satu instrumen penting dalam memotivasi karyawan untuk terus meningkatkan kualitas kerja dan produktivitas.

Oleh sebab itu, keputusan pemberian kenaikan gaji seringkali didasarkan pada evaluasi kinerja individual atau tim, serta mempertimbangkan kondisi ekonomi makro seperti tingkat inflasi yang mempengaruhi daya beli.

Dengan demikian, kenaikan gaji bukan hanya soal angka, tetapi juga mencerminkan pengakuan terhadap kontribusi karyawan serta komitmen perusahaan dalam menjaga kepuasan dan retensi talenta.

Jika dilihat dari sudut pandang manajemen SDM, apakah kenaikan gaji memiliki kontribusi riil? Berikut penjelasannya.

Pentingnya Kenaikan Gaji dalam Manajemen SDM

cara menghitung kenaikan gaji

Dalam konteks manajemen sumber daya manusia, kenaikan gaji berperan strategis. Pertama, ini berfungsi sebagai alat motivasi. Karyawan yang merasa dihargai secara finansial cenderung memiliki tingkat keterlibatan dan produktivitas yang lebih tinggi.

Kedua, kenaikan gaji membantu perusahaan mempertahankan karyawan berpotensi tinggi dan mengurangi turnover.

Ketiga, ini juga memperkuat citra perusahaan sebagai employer of choice yang penting untuk menarik talenta terbaik di pasar kerja yang kompetitif.

Selain itu, di era transparansi saat ini, karyawan memiliki akses luas terhadap benchmark gaji. Ketiadaan kenaikan yang adil bisa menimbulkan ketidakpuasan dan akhirnya mengarah pada keputusan untuk resign.

Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kenaikan Gaji

Terdapat berbagai variabel yang menentukan apakah seorang karyawan layak menerima kenaikan gaji. Beberapa di antaranya meliputi:

1. Performa Individu

Ini adalah faktor paling langsung dan seringkali menjadi tolok ukur utama dalam menentukan kelayakan kenaikan gaji. Menurut Adam Hayes, seberapa baik dan bertanggung jawab seorang karyawan dalam melaksanakan tugasnya, menjadi faktor penting dalam kenaikan kompensasi (gaji).

Karyawan dengan hasil kerja yang secara konsisten melampaui ekspektasi, mencapai target yang ditetapkan, dan memberikan kontribusi signifikan bagi perusahaan biasanya menjadi prioritas dalam proses peninjauan gaji.

Evaluasi performa ini seringkali didasarkan pada Key Performance Indicators (KPIs), umpan balik dari atasan dan rekan kerja, serta pencapaian proyek-proyek penting.

Perusahaan menggunakan sistem penilaian kinerja yang terstruktur untuk mengidentifikasi karyawan-karyawan berpotensi dan memberikan penghargaan yang sesuai melalui kenaikan gaji.

2. Kondisi Keuangan Perusahaan

Tak bisa dipungkiri bahwa kondisi finansial organisasi sangat mempengaruhi keputusan ini, bahkan bagi karyawan berkinerja tinggi sekalipun. Keterbatasan anggaran perusahaan, penurunan pendapatan, atau adanya prioritas investasi lain dapat menjadi faktor penghambat pemberian kenaikan gaji.

Manajemen keuangan perusahaan akan mengevaluasi kemampuan perusahaan untuk menanggung beban kenaikan gaji secara keseluruhan tanpa mengganggu stabilitas operasional.

Dalam situasi ekonomi yang kurang menguntungkan, perusahaan mungkin memberlakukan kebijakan penundaan atau bahkan pembekuan gaji hingga kondisi keuangan membaik.

Oleh karena itu, kinerja individu yang gemilang perlu selaras dengan kesehatan finansial perusahaan agar kenaikan gaji dapat terealisasi.

3. Inflasi dan Kenaikan Biaya Hidup

Beberapa perusahaan secara proaktif menyesuaikan gaji karyawan berdasarkan indeks inflasi atau kenaikan biaya hidup tahunan. Langkah ini bertujuan untuk mempertahankan daya beli karyawan dan memastikan bahwa kompensasi yang diterima tidak tergerus oleh kenaikan harga barang dan jasa.

Penyesuaian berdasarkan inflasi seringkali bersifat umum dan berlaku untuk seluruh karyawan, meskipun besarnya bisa bervariasi tergantung kebijakan perusahaan. Dengan mempertimbangkan faktor inflasi, perusahaan menunjukkan kepedulian terhadap kesejahteraan finansial karyawan di tengah perubahan kondisi ekonomi.

4. Posisi Pasar

Jika gaji yang ditawarkan perusahaan berada di bawah rata-rata industri untuk posisi dan tingkat pengalaman yang serupa, maka kenaikan gaji menjadi alat strategis untuk menjaga daya saing dalam menarik dan mempertahankan talenta.

Perusahaan melakukan riset kompensasi secara berkala untuk membandingkan paket gaji mereka dengan perusahaan lain di industri yang sama. Ketika ditemukan adanya disparitas yang signifikan, penyesuaian gaji ke arah yang lebih kompetitif menjadi penting untuk mencegah eksodus karyawan berharga ke perusahaan lain yang menawarkan kompensasi lebih baik.

Dengan menawarkan gaji yang kompetitif, perusahaan dapat menarik kandidat berkualitas tinggi dan mempertahankan karyawan yang sudah ada.

5. Lama Bekerja

Senioritas atau masa kerja sering kali menjadi pertimbangan tambahan dalam kebijakan kenaikan gaji, terutama dalam organisasi yang mengedepankan loyalitas dan pengalaman. Karyawan yang telah mengabdi dalam waktu yang lama dianggap memiliki pemahaman mendalam tentang perusahaan, proses kerja, dan budaya organisasi.

Beberapa perusahaan memiliki struktur gaji yang secara otomatis memberikan kenaikan berkala berdasarkan masa kerja, di samping pertimbangan kinerja. Meskipun kinerja tetap menjadi faktor utama, loyalitas dan kontribusi jangka panjang dapat menjadi nilai tambah yang diakui melalui penyesuaian gaji.

Baca juga: Cara Membuat Slip Gaji di Ms Word & Excel, Gratis Template!

Jenis Kenaikan Gaji yang Umum di Perusahaan

Dalam praktiknya, Anda mungkin akan menemui beberapa jenis kenaikan gaji berikut:

1. Kenaikan Gaji Tahunan (Annual Raise)

Jenis ini umum diberikan setiap tahun sebagai bagian dari penilaian performa. Besarannya bisa bervariasi, namun umumnya berada pada kisaran 3–5% dari gaji pokok.

2. Kenaikan Berdasarkan Prestasi (Merit Increase)

Ini diberikan secara selektif kepada karyawan yang menunjukkan performa luar biasa atau kontribusi signifikan terhadap proyek-proyek tertentu.

3. Promosi Jabatan

Saat seorang karyawan naik jabatan, kenaikan gaji biasanya menyertai perubahan tanggung jawab tersebut. Sebab, jika promosi tanpa penyesuaian gaji yang layak justru bisa menurunkan semangat kerja.

4. Kenaikan karena Penyesuaian Pasar (Market Adjustment Raise)

Apabila ditemukan bahwa gaji seorang karyawan berada di bawah standar pasar untuk posisi serupa, maka HR dapat mengusulkan kenaikan demi mempertahankan talenta.

5. Cost-of-Living Adjustment (COLA)

Digunakan untuk menyesuaikan gaji dengan kenaikan biaya hidup di suatu wilayah, terutama penting bagi perusahaan multinasional atau yang memiliki banyak cabang.

Komponen yang Perlu Dipertimbangkan Sebelum Menghitung Kenaikan Gaji

1. Kebijakan dan Struktur Gaji Perusahaan

Sebelum melangkah lebih jauh dalam menghitung kenaikan gaji, pemahaman mendalam terhadap kebijakan dan struktur gaji perusahaan adalah fondasi yang krusial.

Setiap organisasi memiliki kerangka kerja kompensasi yang unik, mencakup skala gaji untuk berbagai posisi, rentang gaji berdasarkan tingkatan jabatan, serta aturan-aturan spesifik terkait pemberian kenaikan gaji.

Aturan ini bisa meliputi frekuensi peninjauan gaji, batasan persentase kenaikan yang diperbolehkan, hingga kriteria-kriteria yang harus dipenuhi seorang karyawan untuk layak mendapatkan penyesuaian gaji.

Oleh karena itu, seorang HR profesional perlu merujuk dan memahami secara komprehensif dokumen kebijakan gaji perusahaan agar setiap keputusan terkait kenaikan gaji selaras dengan kerangka kerja yang telah ditetapkan, menghindari potensi ketidakadilan atau pelanggaran kebijakan.

2. Evaluasi Kinerja Karyawan

Penilaian kinerja merupakan jantung dari proses penentuan kenaikan gaji yang berbasis meritokrasi. Ini adalah mekanisme sistematis yang digunakan perusahaan untuk mengukur dan mengevaluasi kontribusi seorang karyawan selama periode waktu tertentu.

Proses ini melibatkan analisis pencapaian target individu maupun tim, kualitas hasil kerja, penguasaan keterampilan yang relevan dengan pekerjaan, perilaku profesional, serta potensi pengembangan karir di masa depan.

Data dan hasil evaluasi kinerja yang objektif dan terukur menjadi landasan utama dalam pengambilan keputusan terkait kenaikan gaji.

Karyawan yang secara konsisten menunjukkan kinerja di atas ekspektasi dan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perusahaan tentu saja layak dipertimbangkan untuk mendapatkan kenaikan gaji yang lebih substansial sebagai bentuk pengakuan dan motivasi.

3. Anggaran Perusahaan untuk Kenaikan Gaji

Realitas finansial perusahaan memegang peranan penting dalam menentukan besaran kenaikan gaji yang dapat diberikan. Setiap tahun, perusahaan umumnya mengalokasikan sejumlah dana yang telah dianggarkan khusus untuk penyesuaian kompensasi karyawan.

Besarnya anggaran ini sangat dipengaruhi oleh kondisi keuangan perusahaan secara keseluruhan, proyeksi pendapatan di masa depan, serta prioritas pengeluaran lainnya. Oleh karena itu, sebelum menetapkan besaran kenaikan gaji untuk setiap karyawan, seorang HR perlu memahami batasan anggaran yang tersedia.

Hal ini memungkinkan perencanaan distribusi kenaikan gaji yang efektif, memastikan bahwa total pengeluaran untuk kenaikan gaji tidak melampaui kemampuan finansial perusahaan dan tetap menjaga stabilitas operasional.

Proses ini mungkin memerlukan simulasi berbagai skenario dan prioritisasi karyawan berdasarkan kinerja dan kontribusi terhadap pencapaian tujuan perusahaan.

4. Kondisi Ekonomi dan Inflasi

Faktor eksternal seperti kondisi ekonomi secara umum dan tingkat inflasi yang terjadi juga perlu dipertimbangkan dalam perhitungan kenaikan gaji. Inflasi secara langsung mempengaruhi biaya hidup karyawan, mengurangi daya beli pendapatan mereka jika tidak ada penyesuaian gaji yang sesuai.

Beberapa perusahaan mengambil langkah proaktif untuk menyesuaikan gaji karyawan berdasarkan indeks inflasi atau kenaikan biaya hidup tahunan sebagai upaya untuk mempertahankan kesejahteraan finansial karyawan.

Meskipun mungkin bukan satu-satunya faktor penentu, mempertimbangkan dampak inflasi menunjukkan kepedulian perusahaan terhadap kondisi ekonomi karyawan dan dapat membantu dalam menjaga kepuasan serta loyalitas mereka.

5. Posisi Pasar dan Benchmarking Gaji

Dalam lanskap persaingan talenta yang ketat, pemahaman mengenai posisi pasar dan benchmarking gaji menjadi krusial. Perusahaan perlu mengetahui tingkat kompensasi yang ditawarkan oleh organisasi lain di industri dan lokasi geografis yang sama untuk posisi dan tingkat pengalaman yang serupa.

Melakukan riset kompensasi secara berkala atau menggunakan data benchmarking gaji membantu perusahaan untuk mengevaluasi daya saing paket gaji mereka.

Jika ditemukan adanya kesenjangan yang signifikan di mana gaji perusahaan berada di bawah rata-rata pasar, maka memberikan kenaikan gaji menjadi strategi penting untuk mencegah kehilangan karyawan berharga ke perusahaan lain yang menawarkan kompensasi lebih menarik serta untuk menarik kandidat berkualitas tinggi.

6. Masa Kerja dan Kontribusi Jangka Panjang

Loyalitas dan dedikasi karyawan yang telah mengabdi dalam waktu yang lama juga seringkali menjadi pertimbangan tambahan dalam kebijakan kenaikan gaji. Perusahaan yang menghargai retensi karyawan dan mengakui nilai pengalaman mungkin memiliki mekanisme untuk memberikan apresiasi kepada karyawan dengan masa kerja yang signifikan.

Meskipun kinerja tetap menjadi faktor utama dalam banyak kasus, senioritas dan kontribusi jangka panjang terhadap pertumbuhan dan stabilitas perusahaan dapat menjadi nilai tambah yang diakui melalui penyesuaian gaji. Ini bisa menjadi insentif untuk mendorong karyawan agar tetap setia dan termotivasi dalam jangka panjang.

7. Potensi dan Pengembangan Karyawan

Selain kinerja saat ini, mengidentifikasi karyawan dengan potensi tinggi untuk berkembang dan memiliki komitmen terhadap pengembangan diri juga dapat menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan kenaikan gaji.

Perusahaan yang berinvestasi pada pengembangan sumber daya manusia melihat kenaikan gaji sebagai salah satu cara untuk mendorong karyawan agar terus meningkatkan keterampilan, mengambil tanggung jawab yang lebih besar, dan berkontribusi lebih signifikan di masa depan.

Memberikan kenaikan gaji kepada karyawan berpotensi tinggi bukan hanya sebagai penghargaan atas kinerja masa lalu, tetapi juga sebagai investasi strategis untuk pertumbuhan perusahaan jangka panjang.

Baca juga: Perusahaan Telat Bayar Gaji? Ini Sanksi dan Besaran Dendanya!

Cara Menghitung Persentase Kenaikan Gaji Karyawan

Persentase kenaikan gaji adalah metrik penting untuk memahami seberapa besar perubahan kompensasi yang diterima karyawan.

Ini juga berguna bagi perusahaan untuk menganalisis tren pengeluaran gaji dan membandingkan dengan standar industri.

Rumus dasar untuk menghitung persentase kenaikan gaji adalah sebagai berikut:

Persentase Kenaikan Gaji = (Gaji Baru – Gaji Lama) / Gaji Lama x 100%

Penjelasan Rumus:

  • Gaji Baru: Jumlah gaji yang diterima karyawan setelah kenaikan.
  • Gaji Lama: Jumlah gaji yang diterima karyawan sebelum kenaikan.
  • Selisih Gaji: Hasil pengurangan antara gaji baru dan gaji lama yang menunjukkan besarnya kenaikan gaji dalam nilai nominal.

Agar tahu lebih jelas, simak poin berikut ini.

Menghitung Selisih Gaji Baru dengan Gaji Lama

Sebelum masuk ke studi kasus untuk menghitung secara riil kenaikan gaji karyawan, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah menentukan selisih antara gaji baru dan gaji lama.

Ini adalah nilai absolut dari kenaikan gaji yang diterima karyawan. Rumusnya sederhana:

Selisih Gaji = Gaji Baru – Gaji Lama

Nilai selisih gaji ini penting untuk dipahami karena menunjukkan dampak finansial langsung dari kenaikan gaji terhadap pendapatan karyawan.

Mari kita coba pecahkan studi kasus berikut ini.

Studi Kasus Simulasi Cara Menghitung Kenaikan Gaji

Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas, mari kita gunakan studi kasus seorang karyawan di divisi pemasaran sebuah perusahaan swasta di Jember.

Informasi Karyawan:

  • Nama Karyawan: Arya Pratama
  • Divisi: Pemasaran
  • Jabatan: Staf Pemasaran
  • Gaji Lama (per bulan): Rp5.000.000
  • Gaji Baru (per bulan): Rp5.500.000

Langkah-langkah Perhitungan:

1. Menghitung Selisih Gaji:

Selisih Gaji = Rp5.500.000 – Rp5.000.000 = Rp500.000

Jadi, kenaikan gaji Arya adalah sebesar Rp 500.000 per bulan.

2. Menghitung Persentase Kenaikan Gaji: 

Persentase Kenaikan Gaji = (Rp5.500.000 – Rp5.000.000) / Rp5.000.000 X 100%

Persentase Kenaikan Gaji = (Rp500.000 / Rp5.000.000) x 100%

Persentase Kenaikan Gaji = 0,1 x 100% =10%

Kesimpulan Studi Kasus:

Dalam kasus ini, Arya Pratama, seorang staf pemasaran di Jember, mengalami kenaikan gaji sebesar Rp500.000, yang setara dengan 10% dari gaji lamanya.

Hitung Kenaikan Gaji Karyawan Lebih Mudah dengan Software Payroll KantorKu

software payroll terbaik kantorku

Mengelola kenaikan gaji secara manual bisa menyita waktu dan rentan kesalahan, apalagi jika Anda harus menangani banyak karyawan dengan berbagai struktur gaji. Untungnya, Anda tidak harus melakukannya sendiri.

Gunakan Software Payroll KantorKu untuk menghitung kenaikan gaji secara otomatis, akurat, dan efisien. Dengan fitur perhitungan gaji yang terintegrasi dan fleksibel, Anda bisa:

  • Menyesuaikan gaji berdasarkan performa, masa kerja, atau penyesuaian pasar
  • Melacak riwayat kenaikan gaji setiap karyawan
  • Mengelola potongan, tunjangan, dan pajak secara real-time
  • Menyederhanakan proses slip gaji dan pelaporan keuangan

Kini Anda bisa fokus pada strategi manajemen SDM tanpa terbebani urusan administratif yang repetitif.

Coba sekarang dan rasakan kemudahannya bersama HRIS KantorKu.

Sumber:

What Is a Good Annual Raise Percentage?

Bagikan
Table of Contents