17 Contoh Ergonomi di Tempat Kerja, Produktivitas Meningkat!
Ingin kerja lebih nyaman dan efisien? Simak prinsip dan 17 contoh ergonomi di tempat kerja agar tubuh tetap fit sepanjang hari.
Apakah Anda pernah merasakan punggung pegal, mata perih, atau tangan kesemutan setelah bekerja seharian?
Padahal Anda hanya duduk di depan meja. Bisa jadi, hal tersebut terjadi karena tempat kerja Anda belum “ergonomis”.
Ketika sedang serius mengembangkan karier, kenyamanan saat bekerja sangat penting agar Anda tetap fokus dan produktif.
Artikel ini akan membahas secara lengkap mengenai ergonomi di tempat kerja, termasuk prinsip dasar, potensi masalah yang dapat timbul, hingga 17 contoh ergonomi di tempat kerja yang bisa langsung Anda terapkan.
Baca Juga: Job Rotation: Tujuan, Tantangan, Contoh, dan Strategi Penerapannya
Apa Itu Ergonomi?
Ergonomi adalah cabang ilmu yang mempelajari bagaimana mendesain pekerjaan, peralatan, dan lingkungan kerja agar sesuai dengan kemampuan serta keterbatasan manusia.
Istilah ini berasal dari bahasa Yunani: “ergon” yang berarti kerja, dan “nomos” yang berarti hukum atau prinsip.
Dalam praktiknya, ergonomi menggabungkan pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu seperti fisiologi, psikologi, teknik, dan desain industri.
Tujuan utama ergonomi adalah menciptakan sistem kerja yang sehat, aman, efisien, dan nyaman.
Dengan pendekatan ergonomis, aktivitas sehari-hari, terutama yang dilakukan dalam waktu lama seperti duduk di depan komputer atau mengangkat beban, dapat dilakukan tanpa membahayakan kesehatan tubuh.
Prinsip Ergonomi di Tempat Kerja
Pada dasarnya, ergonomi bertujuan untuk menyesuaikan pekerjaan dengan individu guna meningkatkan kenyamanan, efisiensi, dan keselamatan.
Berikut adalah prinsip-prinsip dasar ergonomi yang penting untuk diterapkan di lingkungan kerja:
1. Kesesuaian Postur Tubuh
Postur netral adalah posisi di mana tubuh sejajar dan seimbang saat duduk atau berdiri, dengan tekanan minimal pada otot dan sendi.
Menjaga postur netral membantu mengurangi stres pada sistem muskuloskeletal dan mencegah gangguan muskuloskeletal (MSDs) .
2. Pengurangan Gerakan Berulang
Gerakan berulang dapat menyebabkan kelelahan otot dan meningkatkan risiko cedera.
Mengatur ulang posisi kerja atau menggunakan alat bantu dapat membantu mengurangi gerakan berulang dan mencegah cedera akibat aktivitas yang monoton
3. Pencahayaan yang Cukup
Pencahayaan yang cukup penting untuk mengurangi ketegangan mata dan meningkatkan fokus.
Hindari cahaya yang terlalu terang atau redup, dan gunakan lampu tambahan jika diperlukan untuk memastikan area kerja terang secara merata .
4. Waktu Istirahat yang Teratur
Memberikan waktu istirahat secara berkala membantu mengurangi kelelahan fisik dan mental.
Disarankan untuk beristirahat selama 5–10 menit setiap jam kerja untuk mencegah stres dan meningkatkan produktivitas .
5. Penataan Alat Kerja yang Efisien
Menempatkan alat dan bahan kerja dalam jangkauan tangan mengurangi kebutuhan untuk membungkuk atau menjangkau terlalu jauh, yang dapat menyebabkan kelelahan dan cedera.
Pastikan semua alat yang sering digunakan berada dalam zona jangkauan utama untuk meningkatkan efisiensi kerja.
6. Pengurangan Gaya Berlebih
Menghindari penggunaan kekuatan berlebih saat melakukan tugas seperti mengangkat, mendorong, atau menarik dapat mencegah cedera.
Oleh karena itu, gunakan alat bantu seperti troli atau peralatan mekanis untuk mengurangi beban fisik .
7. Penyediaan Lingkungan Kerja yang Nyaman
Faktor lingkungan seperti suhu, kelembaban, dan kebisingan harus dikendalikan untuk menciptakan lingkungan kerja yang nyaman dan aman.
Lingkungan yang tidak nyaman dapat mengganggu konsentrasi dan meningkatkan risiko kesalahan kerja.
Contoh Masalah dan Potensi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja
Masalah ergonomi tidak dapat dianggap remeh karena dapat menyebabkan cedera jangka panjang. Beberapa contoh potensi bahaya ergonomi antara lain:
- Nyeri leher dan punggung karena postur duduk yang buruk
- Mata cepat lelah akibat pencahayaan yang tidak sesuai
- Cedera pergelangan tangan dari posisi keyboard yang salah
- Kelelahan otot karena mengangkat beban tanpa teknik yang benar
- Stres kerja akibat lingkungan kerja yang tidak nyaman
- Sakit bahu karena penggunaan mouse tanpa sandaran lengan
- Gangguan sirkulasi akibat duduk terlalu lama
- Nyeri lutut atau pinggul dari kursi yang terlalu tinggi/rendah
Contoh Ergonomi di Tempat Kerja
Penerapan prinsip ergonomi dapat menjadi investasi jangka panjang dalam kesehatan karyawan, produktivitas tim, dan efisiensi operasional.
Pasalnya, lingkungan kerja yang ergonomis membantu menurunkan risiko cedera, meningkatkan retensi, dan menciptakan budaya kerja yang lebih sehat.
Berikut beberapa contoh konkret yang dapat Anda terapkan di lingkungan kerja:
Baca Juga: Employer Branding: Strategi Jitu Bangun Citra Perusahaan yang Disukai Kandidat & Karyawan
1. Penggunaan Kursi Ergonomis
Pilih kursi dengan sandaran punggung dan kepala yang dapat disesuaikan serta dilengkapi lumbar support.
Kursi yang nyaman mengurangi risiko sakit punggung dan leher, terutama bagi karyawan yang bekerja duduk lebih dari 6 jam per hari.
2. Meja Kerja dengan Tinggi yang Sesuai
Meja dengan tinggi yang sesuai mencegah karyawan membungkuk atau menjinjit, mengurangi ketegangan pada bahu dan leher.
Jika memungkinkan, gunakan meja yang bisa diatur tingginya agar lebih fleksibel sesuai kebutuhan individu.
3. Posisi Monitor Sejajar dengan Mata
Penempatan monitor yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan leher dan mata karyawan.
Monitor sebaiknya diposisikan sejajar dengan mata dan berjarak sekitar 50 cm dari wajah.
Posisi ini memastikan karyawan tidak perlu menunduk atau menengadah yang bisa menyebabkan ketegangan otot leher dan bahu.
Selain itu, jarak yang pas mengurangi risiko kelelahan mata dan sakit kepala akibat fokus berlebihan atau silau dari layar.
4. Letak Keyboard dan Mouse Sejajar dengan Lengan
Posisi keyboard dan mouse yang ergonomis adalah kunci untuk menghindari cedera akibat tekanan berulang, seperti carpal tunnel syndrome atau tendinitis.
Keyboard dan mouse harus ditempatkan sejajar dengan lengan, sehingga karyawan bisa menggunakannya dengan posisi pergelangan tangan yang netral, tanpa harus menekuk atau memutar.
Selain itu, memilih perangkat dengan desain ergonomis, misalnya keyboard dengan bentuk melengkung atau mouse yang mengikuti lekuk tangan, akan memberikan kenyamanan ekstra dan mengurangi risiko cedera jangka panjang.
5. Lampu Kerja yang Bisa Diatur Intensitasnya
Gunakan lampu meja yang intensitas cahayanya bisa disesuaikan, menghindari silau yang bisa membuat mata cepat lelah.
Pencahayaan yang baik juga berperan dalam menjaga ritme kerja dan meningkatkan fokus.
6. Area Istirahat di Tempat Kerja
Berikan ruang khusus untuk karyawan beristirahat dan melakukan peregangan otot. Aktivitas ini penting untuk mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan sirkulasi darah.
7. Penataan Alat Kerja dalam Jangkauan Tangan
Pastikan semua peralatan kerja, seperti telepon, dokumen, alat tulis, dan perangkat teknologi, ditempatkan dalam jangkauan tangan karyawan tanpa harus meregang atau membungkuk berlebihan.
Penataan yang efisien mengurangi gerakan yang tidak perlu, yang seringkali menjadi penyebab ketegangan otot dan cedera akibat penggunaan berulang.
Selain itu, tata letak ini mempercepat akses kerja sehingga meningkatkan kecepatan dan efisiensi penyelesaian tugas.
8. Penggunaan Standing Desk
Mendorong karyawan untuk bergantian antara posisi duduk dan berdiri selama jam kerja dapat menjaga sirkulasi darah dan mengurangi risiko masalah kesehatan yang terkait dengan duduk terlalu lama, seperti obesitas dan gangguan kardiovaskular.
Nah, standing desk yang dapat disesuaikan tinggi memungkinkan fleksibilitas dan memberikan pilihan kepada karyawan untuk mengatur posisi kerja sesuai kenyamanan dan kebutuhan aktivitas mereka.
Ini juga membantu mengurangi tekanan pada punggung bawah dan meningkatkan energi sepanjang hari.
9. Penggunaan Footrest Jika Kaki Tidak Menapak Sempurna di Lantai
Bagi karyawan yang kursinya terlalu tinggi sehingga kakinya tidak menapak dengan sempurna, menyediakan footrest adalah solusi ergonomis yang penting.
Footrest membantu kaki beristirahat dengan stabil, menjaga postur tubuh tetap benar, dan mengurangi ketegangan pada punggung bawah dan paha.
Kenyamanan tambahan ini dapat meningkatkan fokus dan menurunkan rasa lelah saat duduk lama.
10. Mengatur Suhu Ruangan agar Tetap Nyaman
Suhu ruang kerja yang tidak ideal dapat mengganggu kenyamanan dan konsentrasi karyawan.
Ruangan yang terlalu panas membuat karyawan cepat lelah dan mudah stres, sementara suhu yang terlalu dingin bisa menyebabkan otot menjadi kaku dan mengurangi produktivitas.
Penggunaan sistem pengatur suhu yang tepat dan fleksibel, seperti AC dengan pengaturan temperatur yang bisa diatur atau kipas angin, penting untuk menjaga lingkungan kerja tetap nyaman sepanjang hari.
11. Gunakan Headset Ergonomis saat Video Call atau Mendengarkan Musik
Di era kerja hybrid dan rapat daring yang semakin marak, penggunaan headset menjadi kebutuhan utama.
Headset ergonomis yang ringan dan berbahan lembut dapat digunakan dalam waktu lama tanpa menyebabkan rasa sakit atau tekanan di telinga.
Pemilihan headset yang tepat tidak hanya meningkatkan kenyamanan, tetapi juga membantu menjaga fokus selama meeting dan meminimalkan gangguan dari suara sekitar.
Ini sangat membantu produktivitas karyawan terutama di lingkungan kerja yang ramai atau bising.
12. Karpet Anti-Slip dan Empuk untuk Pekerja yang Sering Berdiri
Bagi karyawan yang harus berdiri dalam waktu lama, menyediakan karpet dengan bahan empuk dapat mengurangi tekanan berlebih pada tumit dan kaki.
Selain itu, material anti-slip meningkatkan aspek keamanan dengan meminimalkan risiko terpeleset dan jatuh di area kerja.
Investasi ini mendukung kenyamanan sekaligus keselamatan kerja, yang esensial untuk menjaga stamina dan produktivitas pekerja.
13. Yoga atau Stretching Ringan di Sela Waktu Kerja
Mendorong karyawan untuk melakukan peregangan ringan setiap beberapa jam merupakan langkah penting untuk mengurangi ketegangan otot dan melancarkan peredaran darah.
Gerakan sederhana ini dapat dilakukan tanpa harus meninggalkan meja kerja, membantu mengatasi kelelahan fisik dan menjaga energi sepanjang hari kerja.
Program stretching ini juga bisa dijadikan bagian dari budaya perusahaan untuk meningkatkan kesadaran kesehatan karyawan.
14. Melatih Postur Tubuh dengan Cara Duduk yang Benar
Postur duduk yang benar sangat berperan dalam mencegah cedera muskuloskeletal dan menjaga kenyamanan selama jam kerja.
Karyawan dianjurkan duduk tegak dengan bahu rileks, menghindari membungkuk dalam waktu lama.
Melatih kesadaran akan posisi duduk ini bisa dilakukan melalui edukasi rutin, pengingat, atau penggunaan alat bantu ergonomis yang mendukung postur.
Kebiasaan ini akan meningkatkan kualitas kerja dan mengurangi potensi sakit punggung jangka panjang.
15. Mengangkat Beban Berat dengan Teknik Jongkok, Bukan Membungkuk
Dalam aktivitas yang melibatkan pengangkatan beban, teknik yang tepat sangat penting untuk mencegah cedera punggung dan otot.
Karyawan harus dilatih untuk mengangkat benda dengan posisi jongkok dan punggung lurus, bukan membungkuk.
16. Tata Letak Meja yang Tidak Saling Membelakangi Antar Pekerja
Penataan meja kerja memiliki pengaruh besar pada komunikasi dan suasana kerja. Meja yang saling membelakangi cenderung menghambat interaksi antar karyawan dan dapat membuat lingkungan kerja terasa terisolasi.
Penataan meja dengan posisi yang memungkinkan pandangan antar rekan kerja mendorong kolaborasi dan komunikasi yang lebih baik.
Selain itu, tata letak ini juga memaksimalkan pencahayaan alami dan buatan agar tersebar merata, mengurangi ketegangan mata.
17. Pemilihan Warna Ruangan Kerja yang Menenangkan
Warna ruang kerja memengaruhi suasana dan mood karyawan. Warna seperti biru dan hijau dikenal memiliki efek menenangkan dan dapat membantu meningkatkan konsentrasi serta menurunkan stres.
Memilih warna dinding yang nyaman dan sesuai dengan citra perusahaan tidak hanya membuat ruangan lebih estetis, tetapi juga mendukung produktivitas dan kesehatan mental karyawan.
Lengkapi Elemen Ergonomi Kerja dengan HRIS KantorKu!
Penerapan ergonomi di tempat kerja tidak hanya mencakup kursi atau meja kerja yang nyaman.
Sistem kerja yang efisien dan minim hambatan administratif juga menjadi bagian penting dari lingkungan kerja yang ergonomis.
Aplikasi HRIS KantorKu hadir untuk membantu Anda menciptakan suasana kerja yang mendukung kenyamanan, efisiensi, dan produktivitas.
Dengan implementasi cepat hanya dalam 30 menit, KantorKu memungkinkan Anda mengelola kehadiran, cuti, lembur, evaluasi kinerja, hingga jadwal kerja secara otomatis dan terintegrasi.
Fitur yang mendukung produktivitas dan kenyamanan kerja:
- Onboarding mandiri untuk proses adaptasi yang cepat dan praktis
- Absensi GPS dan selfie yang transparan dan mudah digunakan
- Cuti dan reimbursement digital tanpa dokumen fisik
- Penghitungan otomatis gaji, lembur, PPh 21, dan BPJS
- Evaluasi kinerja dengan OKR, KPI, hingga 360 review
- Manajemen shift dan penjadwalan yang fleksibel
Semua sistem ini didukung oleh keamanan data bersertifikasi ISO 27001 dan tim support yang siap membantu setiap saat. Jadikan tempat kerja Anda lebih ergonomis dan efisien dengan HRIS KantorKu sekarang! Ingin mencoba tanpa resiko? Book demo gratis sekarang juga!
Table of Contents
- Apa Itu Ergonomi?
- Prinsip Ergonomi di Tempat Kerja
- 1. Kesesuaian Postur Tubuh
- 2. Pengurangan Gerakan Berulang
- 3. Pencahayaan yang Cukup
- 4. Waktu Istirahat yang Teratur
- 5. Penataan Alat Kerja yang Efisien
- 6. Pengurangan Gaya Berlebih
- 7. Penyediaan Lingkungan Kerja yang Nyaman
- Contoh Masalah dan Potensi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja
- Contoh Ergonomi di Tempat Kerja
- 1. Penggunaan Kursi Ergonomis
- 2. Meja Kerja dengan Tinggi yang Sesuai
- 3. Posisi Monitor Sejajar dengan Mata
- 4. Letak Keyboard dan Mouse Sejajar dengan Lengan
- 5. Lampu Kerja yang Bisa Diatur Intensitasnya
- 6. Area Istirahat di Tempat Kerja
- 7. Penataan Alat Kerja dalam Jangkauan Tangan
- 8. Penggunaan Standing Desk
- 9. Penggunaan Footrest Jika Kaki Tidak Menapak Sempurna di Lantai
- 10. Mengatur Suhu Ruangan agar Tetap Nyaman
- 11. Gunakan Headset Ergonomis saat Video Call atau Mendengarkan Musik
- 12. Karpet Anti-Slip dan Empuk untuk Pekerja yang Sering Berdiri
- 13. Yoga atau Stretching Ringan di Sela Waktu Kerja
- 14. Melatih Postur Tubuh dengan Cara Duduk yang Benar
- 15. Mengangkat Beban Berat dengan Teknik Jongkok, Bukan Membungkuk
- 16. Tata Letak Meja yang Tidak Saling Membelakangi Antar Pekerja
- 17. Pemilihan Warna Ruangan Kerja yang Menenangkan
- Lengkapi Elemen Ergonomi Kerja dengan HRIS KantorKu!
Table of Contents
- Apa Itu Ergonomi?
- Prinsip Ergonomi di Tempat Kerja
- 1. Kesesuaian Postur Tubuh
- 2. Pengurangan Gerakan Berulang
- 3. Pencahayaan yang Cukup
- 4. Waktu Istirahat yang Teratur
- 5. Penataan Alat Kerja yang Efisien
- 6. Pengurangan Gaya Berlebih
- 7. Penyediaan Lingkungan Kerja yang Nyaman
- Contoh Masalah dan Potensi Bahaya Ergonomi di Tempat Kerja
- Contoh Ergonomi di Tempat Kerja
- 1. Penggunaan Kursi Ergonomis
- 2. Meja Kerja dengan Tinggi yang Sesuai
- 3. Posisi Monitor Sejajar dengan Mata
- 4. Letak Keyboard dan Mouse Sejajar dengan Lengan
- 5. Lampu Kerja yang Bisa Diatur Intensitasnya
- 6. Area Istirahat di Tempat Kerja
- 7. Penataan Alat Kerja dalam Jangkauan Tangan
- 8. Penggunaan Standing Desk
- 9. Penggunaan Footrest Jika Kaki Tidak Menapak Sempurna di Lantai
- 10. Mengatur Suhu Ruangan agar Tetap Nyaman
- 11. Gunakan Headset Ergonomis saat Video Call atau Mendengarkan Musik
- 12. Karpet Anti-Slip dan Empuk untuk Pekerja yang Sering Berdiri
- 13. Yoga atau Stretching Ringan di Sela Waktu Kerja
- 14. Melatih Postur Tubuh dengan Cara Duduk yang Benar
- 15. Mengangkat Beban Berat dengan Teknik Jongkok, Bukan Membungkuk
- 16. Tata Letak Meja yang Tidak Saling Membelakangi Antar Pekerja
- 17. Pemilihan Warna Ruangan Kerja yang Menenangkan
- Lengkapi Elemen Ergonomi Kerja dengan HRIS KantorKu!