Apa Itu Offshore Outsourcing? Kenali Arti, Kelebihan, dan Jenisnya!
Temukan arti dari offshore outsourcing lengkap dengan kelebihan dan berbagai jenis di dalamnya
Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, efisiensi operasional menjadi kunci untuk memenangkan persaingan. Salah satu strategi yang semakin populer untuk mengoptimalkan efisiensi biaya dan tenaga kerja adalah offshore outsourcing.
Strategi ini banyak digunakan oleh perusahaan berskala kecil hingga besar untuk menyederhanakan proses kerja dan fokus pada inti bisnis mereka.
Namun, sebelum Anda menerapkan offshore outsourcing dalam perusahaan, penting untuk memahami secara menyeluruh apa itu offshore outsourcing, kelebihan dan kekurangannya, hingga perbedaannya dengan outsourcing biasa.
Di artikel ini, KantorKu akan membahas berbagai hal tentang offshore outsourcing yang bisa Anda jadikan sebagai referensi. Simak sampai habis!
Apa Itu Offshore Outsourcing?
Offshore outsourcing adalah praktik bisnis di mana perusahaan menyerahkan sebagian pekerjaan atau layanan tertentu kepada penyedia layanan di luar negeri, biasanya di negara dengan biaya tenaga kerja yang lebih rendah.
Layanan yang di-outsource bisa berupa pengembangan perangkat lunak, layanan pelanggan, pengelolaan data, hingga akuntansi.
Tujuan utama dari strategi ini adalah untuk menghemat biaya, meningkatkan produktivitas, dan memanfaatkan keahlian dari tenaga kerja global.
Offshore outsourcing memungkinkan perusahaan untuk mengakses talenta terbaik di luar wilayah mereka tanpa harus membangun kantor fisik baru di negara tersebut.
Contoh umum dari offshore outsourcing adalah perusahaan teknologi dari Amerika Serikat yang menggunakan layanan pengembang perangkat lunak dari India atau Filipina. Dengan cara ini, perusahaan dapat menekan biaya SDM sekaligus mempercepat proses produksi.
Baca Juga: Karyawan Tidak Membayar Penalti Kontrak Kerja, HR Harus Apa?
Kelebihan Offshore Outsourcing
Offshore outsourcing bukan sekadar strategi penghematan, tetapi juga memiliki banyak manfaat lainnya. Berikut beberapa kelebihan yang bisa Anda pertimbangkan:
1. Efisiensi Biaya Operasional
Dengan memindahkan sebagian pekerjaan ke negara dengan upah tenaga kerja yang lebih rendah, perusahaan dapat memangkas pengeluaran secara signifikan. Biaya yang dihemat ini bisa dialokasikan untuk pengembangan produk atau strategi pemasaran yang lebih agresif.
2. Akses ke Talenta Global
Offshore outsourcing memberikan kesempatan untuk bekerja sama dengan profesional dari berbagai negara. Anda bisa memperoleh keahlian spesifik yang sulit ditemukan di dalam negeri, terutama di bidang teknologi atau layanan teknis lainnya.
3. Fokus pada Kompetensi Inti
Dengan menyerahkan proses operasional atau tugas teknis kepada pihak ketiga, perusahaan bisa lebih fokus mengembangkan aspek strategis seperti inovasi produk dan peningkatan layanan pelanggan.
4. Skalabilitas yang Lebih Mudah
Offshore outsourcing memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk memperbesar atau mengurangi tim sesuai kebutuhan proyek. Hal ini sangat berguna dalam menghadapi permintaan yang fluktuatif.
5. Operasi 24 Jam
Bila mitra offshore Anda berada di zona waktu berbeda, perusahaan Anda bisa terus beroperasi bahkan di luar jam kerja lokal. Hal ini sangat menguntungkan dalam layanan pelanggan atau proses produksi yang membutuhkan kecepatan tinggi.
Kekurangan Offshore Outsourcing
Meski menawarkan banyak keuntungan, offshore outsourcing juga memiliki sejumlah tantangan. Anda perlu mempertimbangkan aspek berikut sebelum memutuskan untuk mengadopsinya:
1. Perbedaan Budaya dan Bahasa
Komunikasi yang efektif sangat penting dalam kerja tim. Perbedaan bahasa dan budaya bisa memunculkan miskomunikasi, yang pada akhirnya berdampak pada kualitas hasil kerja.
2. Zona Waktu yang Tidak Sama
Berbeda zona waktu dapat menyulitkan proses koordinasi secara real-time. Anda mungkin perlu menyesuaikan jadwal meeting atau evaluasi proyek agar bisa sinkron dengan tim offshore.
3. Risiko Keamanan Data
Memindahkan proses bisnis ke luar negeri meningkatkan risiko kebocoran data, terutama jika tidak ada pengawasan yang ketat. Oleh karena itu, penting memastikan bahwa mitra offshore memiliki kebijakan keamanan informasi yang memadai.
4. Kualitas Kerja yang Tidak Konsisten
Tidak semua penyedia jasa offshore memiliki standar kerja yang tinggi. Anda harus selektif dalam memilih mitra kerja agar hasilnya tidak mengecewakan.
5. Ketergantungan pada Pihak Ketiga
Mengandalkan pihak ketiga secara berlebihan dapat membuat perusahaan kehilangan kendali atas beberapa aspek bisnis penting. Hal ini bisa memengaruhi kecepatan respon dalam menghadapi perubahan situasi bisnis.
Kategori Offshore Outsourcing
Dalam praktiknya, offshore outsourcing terbagi menjadi beberapa kategori utama. Setiap kategori mencerminkan jenis layanan yang dialihkan ke penyedia jasa luar negeri.
Berikut adalah beberapa kategori offshore outsourcing yang harus Anda ketahui.
1. IT Outsourcing
Kategori ini paling banyak digunakan, terutama oleh perusahaan teknologi atau startup. IT outsourcing mencakup pengembangan perangkat lunak (software development), pemeliharaan sistem (IT maintenance), serta manajemen infrastruktur IT seperti server dan jaringan.
Contohnya, perusahaan di Eropa menggunakan jasa tim developer dari India untuk membangun aplikasi web dengan biaya lebih efisien dan timeline yang lebih cepat.
2. Business Process Outsourcing (BPO)
BPO adalah bentuk outsourcing untuk fungsi-fungsi operasional yang bersifat administratif. Layanan ini meliputi layanan pelanggan (customer service), pengelolaan sumber daya manusia (HR), akuntansi, hingga pengolahan data.
Biasanya, BPO digunakan untuk menghemat biaya pada bagian non-strategis perusahaan sambil menjaga performa tetap optimal. Misalnya, call center perusahaan global yang berlokasi di Filipina karena tenaga kerja yang terampil dan fasih berbahasa Inggris.
3. Knowledge Process Outsourcing (KPO)
Berbeda dengan BPO yang fokus pada tugas administratif, KPO melibatkan pekerjaan berbasis keahlian dan analisis mendalam. Layanan ini meliputi analisis pasar, riset data, pengembangan strategi bisnis, hingga layanan hukum dan finansial.
Perusahaan menggunakan KPO untuk mendukung keputusan strategis melalui data dan insight yang lebih mendalam. Biasanya, KPO dilakukan oleh tenaga ahli yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengalaman profesional tinggi.
4. Creative Outsourcing
Creative outsourcing mencakup tugas-tugas yang berkaitan dengan konten digital seperti desain grafis, animasi, video editing, penulisan konten, voice over, hingga pengelolaan media sosial.
Jenis outsourcing ini banyak digunakan oleh perusahaan media, agensi pemasaran digital, hingga brand global yang ingin menjangkau audiens dengan konten lokal dari pasar yang berbeda.
Misalnya, perusahaan kosmetik asal AS menggunakan tim kreatif dari Indonesia untuk menghasilkan konten visual yang lebih relevan dengan target pasar Asia Tenggara.
Baca Juga: Apa Itu SMART Goals? Pengertian, Contoh, dan Tips Menerapkannya di Dunia Kerja
Perbedaan Offshore Outsourcing vs Outsourcing
Banyak yang menganggap bahwa offshore outsourcing dan outsourcing adalah hal yang sama. Padahal keduanya memiliki perbedaan mendasar yang perlu Anda pahami:
1. Lokasi Layanan
- Outsourcing: Menyerahkan sebagian tugas ke pihak ketiga, baik di dalam negeri (onshore) maupun luar negeri.
- Offshore Outsourcing: Fokus pada outsourcing ke pihak ketiga di luar negeri, biasanya untuk keuntungan biaya dan efisiensi tenaga kerja.
2. Biaya Operasional
Offshore outsourcing umumnya lebih hemat biaya karena memanfaatkan perbedaan nilai tukar dan standar upah. Sedangkan outsourcing dalam negeri mungkin tidak memberikan efisiensi sebesar itu.
3. Manajemen Risiko
Outsourcing lokal memudahkan kontrol dan komunikasi. Offshore outsourcing memerlukan strategi manajemen risiko yang lebih matang untuk mengatasi kendala geografis dan perbedaan waktu.
4. Kompleksitas Proyek
Untuk proyek-proyek yang sangat kompleks, outsourcing lokal dapat memberikan keuntungan dari segi kolaborasi tatap muka. Namun, jika sudah memiliki SOP yang kuat, offshore tetap dapat bekerja dengan baik.
Ingin Tenaga Kerja yang Efisien? Gunakan Software HRIS dari KantorKu.id
Menjalankan strategi outsourcing, termasuk offshore, membutuhkan manajemen SDM yang rapi dan efisien. Untuk itu, Anda bisa menggunakan software HRIS dari KantorKu.id.
Dengan berbagai fitur unggulan, KantorKu.id membantu Anda:
– Mengelola absensi dan lembur tim offshore
– Otomatisasi payroll lintas zona waktu
– Penilaian kinerja berbasis KPI & OKR
– Integrasi dengan BPJS dan PPh 21
– Pengelolaan dokumen dan kontrak karyawan secara digital
Baik untuk tim internal maupun outsourcing, KantorKu.id hadir untuk mempermudah pengelolaan tenaga kerja Anda.
Tidak perlu repot dengan proses manual, semua bisa dikelola dari satu dashboard yang terpusat.Coba demo gratis sekarang dan jadikan pengelolaan SDM Anda lebih efisien dan profesional!
Table of Contents
- Apa Itu Offshore Outsourcing?
- Kelebihan Offshore Outsourcing
- 1. Efisiensi Biaya Operasional
- 2. Akses ke Talenta Global
- 3. Fokus pada Kompetensi Inti
- 4. Skalabilitas yang Lebih Mudah
- 5. Operasi 24 Jam
- Kekurangan Offshore Outsourcing
- 1. Perbedaan Budaya dan Bahasa
- 2. Zona Waktu yang Tidak Sama
- 3. Risiko Keamanan Data
- 4. Kualitas Kerja yang Tidak Konsisten
- 5. Ketergantungan pada Pihak Ketiga
- Kategori Offshore Outsourcing
- 1. IT Outsourcing
- 2. Business Process Outsourcing (BPO)
- 3. Knowledge Process Outsourcing (KPO)
- 4. Creative Outsourcing
- ââPerbedaan Offshore Outsourcing vs Outsourcing
- 1. Lokasi Layanan
- 2. Biaya Operasional
- 3. Manajemen Risiko
- 4. Kompleksitas Proyek
- Ingin Tenaga Kerja yang Efisien? Gunakan Software HRIS dari KantorKu.id
Table of Contents
- Apa Itu Offshore Outsourcing?
- Kelebihan Offshore Outsourcing
- 1. Efisiensi Biaya Operasional
- 2. Akses ke Talenta Global
- 3. Fokus pada Kompetensi Inti
- 4. Skalabilitas yang Lebih Mudah
- 5. Operasi 24 Jam
- Kekurangan Offshore Outsourcing
- 1. Perbedaan Budaya dan Bahasa
- 2. Zona Waktu yang Tidak Sama
- 3. Risiko Keamanan Data
- 4. Kualitas Kerja yang Tidak Konsisten
- 5. Ketergantungan pada Pihak Ketiga
- Kategori Offshore Outsourcing
- 1. IT Outsourcing
- 2. Business Process Outsourcing (BPO)
- 3. Knowledge Process Outsourcing (KPO)
- 4. Creative Outsourcing
- ââPerbedaan Offshore Outsourcing vs Outsourcing
- 1. Lokasi Layanan
- 2. Biaya Operasional
- 3. Manajemen Risiko
- 4. Kompleksitas Proyek
- Ingin Tenaga Kerja yang Efisien? Gunakan Software HRIS dari KantorKu.id