Pentingnya Tunjangan: Definisi, Manfaat, dan Bedanya dengan Gaji!

Tunjangan adalah komponen tambahan dalam gaji karyawan yang mendukung kesejahteraan kerja. Kenali jenis, manfaat, hingga contohnya!

Rizky Surya
Ditulis oleh
Rizky Surya • 18 Juli 2025

Sebagai pelaku usaha atau HR, kamu pasti paham bahwa kesejahteraan karyawan tidak sebatas hanya pada gaji pokok. Sebab, tunjangan adalah salah satu komponen penting yang sering jadi penentu kepuasan kerja seorang karyawan.

Tetapi, apa sebenarnya tunjangan itu? Apa fungsinya? Dan jenis apa saja yang wajib kamu ketahui?

Yuk, simak pembahasan lengkap soal tunjangan kerja, mulai dari definisi, jenis, hingga tipsnya  yang bisa Anda sesuaikan dengan kebutuhan perusahaan.

Apa yang Dimaksud dengan Tunjangan?

Apa Itu Tunjangan
Apa Itu Tunjangan | Sumber: Freepik

Secara sederhana, tunjangan adalah fasilitas tambahan baik berupa uang maupun non-uang yang diberikan oleh perusahaan kepada karyawan di luar gaji pokok. 

Dalam bahasa Inggris, tunjangan dikenal sebagai allowance atau benefits tergantung bentuk dan tujuan pemberiannya.

Maka jika melansir dari laman Quickbooks allowance atau tunjangan adalah pembayaran yang diberikan kepada seorang karyawan untuk menutupi pengeluaran atau sebagai kompensasi untuk kondisi kerja tertentu. 

Misalnya, beberapa karyawan diberikan tunjangan untuk membayar biaya perjalanan atau hiburan.

Komponen ini biasanya dicantumkan dalam slip gaji dan diberikan secara rutin setiap bulan, tergantung dari kebijakan masing-masing perusahaan.

Dalam konteks yang lebih luas, tunjangan bulanan adalah salah satu bentuk kompensasi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan sekaligus menunjang produktivitas kerja. 

Tunjangan bisa berupa uang makan, transportasi, hingga fasilitas seperti kendaraan dinas atau asuransi.

Bentuk tunjangan pun tidak selalu bersifat tetap. Ada yang diberikan secara reguler (tunjangan tetap), dan ada pula yang hanya diberikan pada kondisi tertentu (tunjangan tidak tetap). 

Baca Juga: Apa Itu Allowance? Jenis, Dasar Hukum, dan Manfaatnya

Tujuan dan Manfaat bagi Perusahaan

Tunjangan memiliki peran strategis dalam meningkatkan daya saing perusahaan. Dari sudut pandang pengusaha, pemberian tunjangan adalah cara untuk menciptakan sistem kerja yang lebih stabil dan loyalitas jangka panjang.

Tujuan Tunjangan bagi Perusahaan

Beberapa tujuan utama pemberian tunjangan antara lain:

  • Meningkatkan loyalitas dan retensi karyawan
  • Menarik talenta berkualitas dari pasar tenaga kerja
  • Menyesuaikan kompensasi dengan kebutuhan spesifik peran dan jabatan
  • Meningkatkan kepuasan dan motivasi kerja karyawan
  • Membangun reputasi positif sebagai tempat kerja yang peduli terhadap kesejahteraan

Manfaat Tunjangan bagi Perusahaan

Dari sisi manajemen SDM, tunjangan adalah instrumen kompensasi yang fleksibel dan dapat disesuaikan.

Beberapa manfaat yang bisa Anda dapatkan dari sistem tunjangan yang efektif antara lain:

  • Meningkatkan produktivitas karena karyawan merasa lebih dihargai
  • Menurunkan turnover dan biaya rekrutmen ulang
  • Mengurangi stres kerja melalui fasilitas kesehatan dan dukungan lainnya
  • Mendorong budaya kerja positif dan kolaboratif
  • Memastikan perusahaan tetap patuh terhadap regulasi ketenagakerjaan

Jenis-Jenis Tunjangan

Jenis-jenis Tunjangan
Jenis-jenis Tunjangan | Sumber: Freepik

Setelah memahami apa itu tunjangan kerja, sekarang saatnya membahas jenis-jenis tunjangan yang umum diberikan perusahaan. 

Anda bisa menggunakan daftar ini sebagai referensi untuk menyusun struktur tunjangan di perusahaan Anda sendiri.

1. Tunjangan Kesehatan

Tunjangan ini mencakup biaya asuransi kesehatan, reimburse obat, hingga fasilitas medical check-up. Pemberian tunjangan kesehatan menunjukkan bahwa perusahaan peduli terhadap kondisi fisik dan mental karyawannya.

Umumnya, perusahaan memberikan BPJS Kesehatan sebagai bentuk standar. Namun, beberapa perusahaan juga menambahkan asuransi swasta, atau memberikan opsi keluarga sebagai bagian dari manfaat ini.

Baca Juga: Cara Menghitung Iuran BPJS Ketenagakerjaan Karyawan dengan Mudah [+ Contoh]

2. Tunjangan Hari Raya (THR)

Tunjangan hari raya adalah salah satu jenis tunjangan paling populer di Indonesia. THR wajib diberikan oleh perusahaan menjelang hari raya keagamaan sesuai dengan agama yang dianut oleh karyawan.

Pemberian THR bukan hanya bentuk kewajiban legal, tetapi juga wujud apresiasi atas kontribusi karyawan. 

Biasanya besarannya setara dengan satu bulan gaji dan diberikan minimal H-7 sebelum hari raya.

Baca Juga: Apa Itu THR? Ini Panduan & Cara Menghitungnya untuk Karyawan!

3. Tunjangan Pensiun

Jenis tunjangan ini berfungsi sebagai dana cadangan bagi karyawan setelah memasuki usia tidak produktif. 

Tunjangan pensiun bisa berupa program Jaminan Pensiun (BPJS Ketenagakerjaan), atau tambahan dana pensiun yang dikelola perusahaan.

Dengan tunjangan ini, perusahaan dapat menunjukkan komitmen jangka panjang terhadap kesejahteraan karyawan, bahkan setelah mereka tidak lagi bekerja.

Baca Juga: Jaminan Hari Tua: Temukan Arti, Fungsi, dan Cara Daftarnya!

4. Tunjangan Transportasi

Tunjangan ini diberikan untuk membantu biaya perjalanan karyawan dari rumah ke kantor. Bisa berupa uang transport, kartu tol, atau bahkan kendaraan dinas.

Sebagian perusahaan memberikan tunjangan ini dalam bentuk tetap, misalnya Rp500.000/bulan, sementara perusahaan lain memberikannya hanya jika karyawan hadir atau melakukan perjalanan dinas (tunjangan tidak tetap).

5. Tunjangan Makan Siang

Tunjangan makan siang biasanya akan berupa uang tunai, kupon makan, atau fasilitas kantin gratis. 

Dalam hal ini, tunjangan makan siang akan diberikan sebagai tunjangan tidak tetap, yaitu tergantung kehadiran harian. Meskipun beberapa perusahaan ada juga yang memilih memberikannya secara tetap setiap bulan.

Dengan adanya tunjangan ini, perusahaan turut memastikan bahwa karyawan tetap bertenaga selama jam kerja dan tidak perlu repot memikirkan makan siang mereka.

6. Tunjangan Jabatan atau Tunjangan Khusus

Tunjangan ini diberikan kepada karyawan dengan jabatan tertentu atau tanggung jawab tambahan. 

Contohnya, tunjangan kepala divisi, supervisor, atau tunjangan risiko untuk pekerja lapangan.

Bentuk tunjangan ini biasanya bersifat tetap dan mencerminkan penghargaan terhadap posisi atau fungsi strategis yang diemban karyawan.

Komposisi Tunjangan dalam Gaji

Komposisi Tunjangan dalam Gaji
Komposisi Tunjangan dalam Gaji | Sumber: Freepik

Dalam struktur penggajian, tunjangan adalah salah satu unsur penting di luar upah pokok. Namun, proporsinya diatur agar tidak menggeser peran utama dari gaji pokok itu sendiri.

Berdasarkan Pasal 94 dalam UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, perusahaan wajib menetapkan upah pokok paling sedikit sebesar 75% dari total upah tetap. 

Dengan kata lain, tunjangan tetap maksimal hanya bisa mencapai 25% dari keseluruhan komponen gaji tetap.

“Dalam hal komponen upah terdiri atas upah pokok dan tunjangan tetap, besarnya upah pokok paling sedikit 75% (tujuh puluh lima persen) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.”

Meskipun demikian, jumlah dan bentuk tunjangan tetap dapat disesuaikan dengan kondisi dan strategi perusahaan. 

Hal ini akan memberikan fleksibilitas kepada HR untuk merancang sistem gaji yang adil dan menarik tanpa melanggar ketentuan hukum.

Perbedaan Gaji, Tunjangan, dan Insentif

Gaji, tunjangan, dan insentif sering kali terdengar serupa, padahal memiliki fungsi yang berbeda dalam struktur kompensasi. Berikut perbedaannya secara ringkas:

KomponenPenjelasan Singkat
GajiPenghasilan utama yang diterima secara rutin sebagai kompensasi atas pekerjaan.
TunjanganTambahan dari gaji pokok, biasanya untuk mendukung kesejahteraan seperti transportasi, makan, kesehatan.
InsentifBonus berbasis performa atau target yang telah dicapai, tidak bersifat tetap.

Singkatnya, gaji adalah hak dasar, tunjangan adalah bentuk perhatian perusahaan, dan insentif adalah bentuk penghargaan atas hasil kerja.

Perbedaan Tunjangan Tetap dan Tidak Tetap

Salah satu pembeda utama dalam sistem kompensasi karyawan adalah jenis tunjangannya. Tunjangan tetap dan tunjangan tidak tetap memiliki karakteristik berbeda yang penting untuk diketahui, terutama bagi Anda yang berperan dalam menyusun kebijakan HR.

Tunjangan Tetap

Tunjangan tetap adalah tunjangan yang diberikan secara rutin dalam jumlah dan waktu yang sama, biasanya bersamaan dengan gaji bulanan. 

Sifatnya konsisten dan tidak bergantung pada kehadiran atau performa harian. Tunjangan ini bisa berupa tunjangan jabatan, tunjangan keluarga, atau perumahan.

Tunjangan Tidak Tetap

Sedangkan tunjangan tidak tetap adalah jenis tunjangan yang diberikan dalam kondisi tertentu saja. Frekuensinya tidak menentu dan biasanya tergantung pada kehadiran, performa, atau situasi tertentu seperti kerja lembur atau dinas luar kota. 

Misalnya: uang makan harian, tunjangan transportasi yang dibayarkan jika hadir, atau bonus kehadiran bulanan.

Berikut perbedaan utamanya dalam tabel berikut:

Jenis TunjanganKarakteristik
Tunjangan TetapDiberikan secara rutin dan konsisten, tidak tergantung performa atau kehadiran. Biasanya dicantumkan dalam kontrak kerja.
Tunjangan Tidak TetapDiberikan secara situasional, tergantung kondisi, kehadiran, atau hasil kerja. Tidak selalu dijamin diterima tiap bulan.

Memahami perbedaan ini penting karena akan berpengaruh dalam perhitungan upah minimum, pesangon, dan saat audit tenaga kerja. 

Bila Anda menggunakan HRIS KantorKu, semua jenis tunjangan ini bisa dikelola secara otomatis dan transparan, jadi tak perlu khawatir salah hitung atau salah bayar.

Jika Anda ingin mengetahui informasi lengkapnya tentang jenis tunjangan karyawan yang tetap dan tidak tetap, silakan baca artikel ini: 12 Contoh Jenis Tunjangan Karyawan Tetap dan Tidak Tetap

Perbedaan Tunjangan dan Gaji

Saat ini, ternyata masih banyak ditemui beberapa karyawan yang masih bingung membedakan antara tunjangan dan gaji. 

Padahal keduanya memiliki karakteristik yang berbeda dalam sistem penggajian, dan tidak bisa disamakan satu dengan yang lainnya.

Gaji Pokok

Gaji pokok adalah penghasilan dasar yang dibayarkan secara rutin kepada karyawan sesuai jabatan, beban kerja, dan tingkat senioritas. Ini merupakan kewajiban perusahaan yang jumlahnya tetap setiap periode, biasanya sebulan sekali.

Tunjangan

Sementara itu, tunjangan adalah tambahan yang diberikan untuk menunjang kesejahteraan karyawan. 

Tunjangan tidak selalu diberikan ke semua karyawan dan bisa berbeda tergantung posisi, kebijakan, atau kebutuhan spesifik perusahaan.

Secara singkat, gaji adalah “inti” dari penghasilan, sedangkan tunjangan adalah pelengkapnya. Jadi, meskipun sama-sama diterima oleh karyawan, cara pemberian dan fungsinya tidaklah sama.

Dengan memahami perbedaan ini, Anda bisa menyusun struktur penggajian yang lebih transparan dan kompetitif. 

Hal Ini penting agar karyawan merasa dihargai dan termotivasi, sekaligus memastikan perusahaan tetap efisien dari sisi biaya operasional.

Tips Menyusun Kebijakan Tunjangan yang Efektif


Tips Menyusun Kebijakan yang Efektif
Tips Menyusun Kebijakan yang Efektif | Sumber: Freepik

Membuat kebijakan tunjangan yang tepat ibarat menyusun strategi jangka panjang untuk menjaga motivasi dan kinerja tim. 

Supaya lebih maksimal, ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk menciptakan sistem tunjangan yang efisien sekaligus relevan dengan kondisi perusahaan.

1. Tentukan Alokasi Anggaran

Sebelum membuat daftar tunjangan, pastikan dulu berapa persen dari total anggaran kompensasi yang dialokasikan untuk tunjangan. Ini penting agar perusahaan tetap bisa menjaga kesehatan keuangan tanpa mengorbankan kesejahteraan karyawan.

Misalnya, dari total anggaran Rp100 juta, Anda bisa alokasikan 80% untuk gaji pokok dan 20% untuk tunjangan. 

Dari 20% tersebut, bisa dipecah lagi menjadi tunjangan kesehatan, transportasi, dan lain-lain sesuai kebutuhan organisasi.

2. Buat Rentang Gaji yang Kompetitif

Gaji pokok dan tunjangan sudah semestinya harus berjalan secara beriringan. Maka, salah satu cara membuat paket tunjangan yang menarik adalah dengan menyusun rentang gaji berdasarkan benchmark industri.

Kumpulkan data tentang berapa standar gaji dan tunjangan untuk setiap jabatan di industri sejenis. Ini akan membantu Anda menetapkan angka yang realistis sekaligus kompetitif.

3. Audit Gaji dan Tunjangan Secara Berkala

Pasar kerja terus berubah, begitu juga dengan ekspektasi karyawan. Maka, melakukan audit tahunan terhadap gaji dan tunjangan akan membantu Anda tetap relevan dan kompetitif.

Cek apakah tunjangan Anda masih sesuai dengan kondisi pasar, peraturan pemerintah, dan performa bisnis. Audit juga membantu mencegah ketimpangan upah antar divisi.

4. Hitung Total Paket Manfaat

Paket kompensasi berupa fasilitas lain seperti BPJS, cuti tambahan, hingga tunjangan pensiun juga perlu diperhitungkan dalam total paket manfaat.

Dengan memperlihatkan nilai total manfaat ini, Anda bisa memperkuat daya tawar perusahaan saat merekrut atau mempertahankan karyawan potensial.

5. Sesuaikan dengan Kinerja dan Posisi

Pada faktanya, tidak semua tunjangan harus bersifat tetap. Anda bisa juga menyisipkan tunjangan tidak tetap berbasis performa untuk mendorong semangat kerja.

Contohnya: tunjangan kehadiran, bonus pencapaian target, atau penghargaan loyalitas tahunan. Tunjangan yang berbasis prestasi ini akan lebih berdampak pada motivasi kerja.

6. Pastikan Kepatuhan terhadap Regulasi

Perlu diketahui aturan ketenagakerjaan di Indonesia terbilang cukup ketat, termasuk soal struktur gaji dan tunjangan. Karena itu, penting untuk memastikan bahwa kebijakan tunjangan Anda sudah sesuai dengan UU Ketenagakerjaan.

Dengan begitu, Anda tak hanya menghindari risiko hukum, tapi juga membangun kepercayaan karyawan terhadap transparansi dan keadilan perusahaan.

Kelola Tunjangan Karyawan Lebih Mudah dengan KantorKu!

Sebagai pelaku usaha atau HR, Anda tentu paham bahwa mengelola tunjangan tidak semudah mencatat angka di spreadsheet. Terlebih jika jumlah karyawan terus bertambah dan jenis tunjangan makin beragam.

Itulah mengapa Anda butuh aplikasi HRIS KantorKu lokal yang siap bantu Anda mengatur sistem tunjangan karyawan secara otomatis. Mulai dari absensi, payroll tunjangan bulanan, hingga laporan payroll, semuanya bisa disusun dengan rapi dan akurat.

Dengan KantorKu, Anda juga bisa memastikan bahwa semua kebijakan tunjangan sesuai dengan regulasi pemerintah. 

Tak perlu ribet manual, kini cukup beberapa klik, seluruh sistem kompensasi sudah terintegrasi.

Yuk, mulai transformasi HR Anda sekarang pakai HRIS KantorKu

Employee Benefit
Bagikan
Table of Contents