30 Alasan Cuti Kerja yang Masuk Akal beserta Contoh Kalimatnya!
Cek berbagai alasan cuti kerja yang biasa karyawan gunakan, dari alasan cuti sakit, liburan, dadakan, acara keluarga, dan lainnya.
Table of Contents
Alasan cuti kerja apa saja? Topik ini perlu diketahui oleh HR karena menyangkut hak dasar pekerja dan kewajiban perusahaan.
Menurut Pasal 79 ayat (2) UU No. 13 Tahun 2003, karyawan berhak atas cuti tahunan paling sedikit 12 hari setelah bekerja penuh selama 12 bulan.
Selain cuti tahunan, terdapat juga cuti khusus seperti cuti melahirkan, cuti sakit, cuti penting, hingga cuti karena alasan keluarga.
Namun, praktik di lapangan seringkali membingungkan, Untuk itu, mari pahami jenis alasan cuti dan berbagai alasan cuti yang bisa dipakai!
Jenis-jenis Cuti Karyawan
Sebagai HR, Anda perlu tahu bahwa setiap alasan cuti kerja karyawan memiliki dasar hukum dan prosedur yang harus dihormati.
Berikut jenis-jenis cuti yang bisa diberikan kepada karyawan beserta prosedurnya:
1. Cuti Tahunan
Cuti tahunan adalah hak dasar setiap karyawan untuk beristirahat setelah bekerja dalam periode tertentu.
Total cuti tahunan adalah 12 hari kerja dan diberikan setelah karyawan bekerja selama 12 bulan berturut-turut.
Tergantung perusahaan, biasanya karyawan harus mengajukan cuti minimal H-7.
2. Cuti Sakit
Jika karyawan mengajukan alasan cuti kerja karena sakit, maka harus didampingi dengan surat dokter. Prosedurnya diatur dalam Pasal 93 UU Ketenagakerjaan.
Upah tetap dibayarkan dengan skema:
- 100% selama 4 bulan pertama
- 75% untuk 4 bulan kedua
- 50% untuk 4 bulan ketiga
- 25% setelahnya hingga 12 bulan
Jika sakit lebih dari 12 bulan, perusahaan dapat melakukan PHK dengan kewajiban memberikan hak-hak sesuai ketentuan.
3. Cuti Melahirkan
Cuti melahirkan adalah hak pekerja perempuan ketika akan mempersiapkan persalinan dan masa pemulihan pasca melahirkan.
Cuti melahirkan diatur dalam pasal 82 UU No. 13 Tahun 2003 dan UU No. 4 Tahun 2024 tentang Kesejahteraan Ibu dan Anak.
Hak cuti melahirkan minimal 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan, dengan kemungkinan perpanjangan hingga total 6 bulan berdasarkan surat dokter/bidan.
4. Cuti Tidak Berbayar (Unpaid Leave)
Cuti ini diambil atas persetujuan perusahaan, tetapi karyawan tidak menerima gaji selama masa cuti.
Tidak diatur secara eksplisit dalam UU Ketenagakerjaan, tetapi dapat diturunkan dari Pasal 93 ayat (1) UU Ketenagakerjaan (“no work no pay”).
5. Cuti Alasan Penting
Cuti ini diberikan untuk situasi mendesak terkait urusan keluarga atau peristiwa penting. Lalu, cuti karena alasan penting apa saja? Contohnya istri melahirkan, anggota keluarga inti meninggal dan menikahkan anak.
Aturannya tertuang dalam pasal 93 ayat (4) UU Ketenagakerjaan. Durasinya tergantung kasus, biasanya 2–3 hari.
Alasan Cuti Kerja Apa Saja?
Alasan cuti kerja karyawan bisa beragam, mulai dari urusan keluarga, kesehatan, pendidikan, hingga kebutuhan pribadi.
Sebagai HR, Anda bisa memahami apa saja alasannya agar lebih memahami dan mengambil keputusan yang tepat. Contoh alasan cuti kerja yaitu:
1. Alasan Cuti 2 Hari karena Pindah Rumah
Cuti dua hari biasanya diajukan untuk mengurus urusan pribadi yang agak kompleks, misalnya pindahan rumah.
Contoh alasan cuti kerja 2 hari:
“Saya ingin mengajukan cuti pada 7–8 September 2022 untuk membantu orang tua pindah rumah ke lokasi baru. Pekerjaan mingguan sudah saya atur dan sebagian saya delegasikan agar tidak menumpuk saat saya kembali. Saya akan memastikan tetap bisa dihubungi jika ada hal mendesak terkait proyek.”
2. Alasan Cuti Emergency
Situasi darurat sering kali tidak bisa diprediksi, seperti anggota keluarga yang mendadak sakit.
Contoh alasan cuti kerja emergency:
“Mohon izin cuti mendadak pada 4 November 2022 karena ayah saya harus dirawat di rumah sakit akibat serangan jantung. Saya sudah menghubungi rekan satu tim untuk melanjutkan laporan harian selama saya absen. Jika dibutuhkan, saya tetap dapat merespons pesan melalui WhatsApp.”
3. Alasan Cuti Tahunan untuk Liburan
Cuti tahunan adalah hak karyawan untuk beristirahat sejenak dari rutinitas kerja. Perusahaan berhak memberikan jatah cuti tahunan kepada karyawan yang mendapatkannya.
Contoh alasan cuti kerja untuk liburan:
“Saya mengajukan cuti tahunan pada 12–16 Desember 2022 untuk liburan bersama keluarga ke Bali setelah penutupan target kuartal. Seluruh laporan akhir tahun sudah saya selesaikan dan kirimkan sebelum keberangkatan. Saya yakin waktu istirahat ini akan membantu saya kembali bekerja dengan lebih produktif.”
4. Alasan Cuti Kerja Bahasa Inggris
Perusahaan multinasional biasanya menerapkan aturan pengajuan cuti dalam bahasa Inggris, karena terkesan lebih profesional.
Contoh alasan cuti kerja bahasa Inggris:
“I would like to request leave on October 10, 2022, to accompany my wife for a scheduled medical check-up in Jakarta. I have already rescheduled my meetings and handed over urgent tasks to my colleague. Please let me know if you need any additional documents or confirmation from me.”
KantorKu HRIS bantu kelola cuti dengan approval tinggal klik di aplikasi dan dokumentasi riwayat cuti karyawan.
5. Alasan Cuti Kerja karena Wisuda Anak
Alasan cuti seperti menghadiri wisuda anak termasuk alasan cuti yang munasabah atau masuk akal, dan bisa dipakai dengan memotong jatah cuti tahunan.
Contoh alasan cuti kerja yang munasabah:
“Saya bermaksud mengajukan cuti pada 20 Agustus 2022 untuk menghadiri wisuda anak saya di Bandung, sebuah momen penting yang hanya terjadi sekali seumur hidup. Saya akan segera kembali bekerja dengan semangat setelah acara keluarga selesai.”
6. Alasan Cuti Kerja karena Perpanjangan SIM
Selain alasan formal, hal-hal sederhana seperti perpanjangan SIM juga bisa diperbolehkan, selama jujur dan karyawan masih memiliki sisa jatah cuti.
Contoh alasan cuti kerja yang masuk akal:
“Saya ingin cuti satu hari pada 15 Juli 2022 untuk mengurus perpanjangan SIM yang sudah hampir habis masa berlakunya. Agar tidak mengganggu pekerjaan, saya sudah menyelesaikan draft laporan lebih awal. Setelah urusan selesai, saya akan kembali fokus pada target mingguan.”
7. Alasan Cuti Kerja Balik Kampung
Bagi perantau, cuti untuk pulang kampung sangat berarti, apalagi saat ada acara keluarga besar. Biasanya dilakukan menjelang hari raya atau liburan panjang.
Contoh alasan cuti kerja balik kampung:
“Saya ingin mengajukan cuti pada 29–31 Mei 2022 untuk pulang kampung ke Padang menghadiri acara reuni keluarga besar yang sudah direncanakan sejak lama. Sebelum berangkat, saya sudah menutup semua pekerjaan bulanan agar tidak ada yang tertunda. Saya berharap bisa kembali dengan energi baru untuk menyelesaikan target kuartal.”
8. Alasan Cuti Kerja Pipa Rumah Bocor
Terkadang kondisi tertentu memaksa karyawan mengajukan cuti di menit terakhir, misalnya pipa rumah bocor dan menyebabkan rumah banjir.
Contoh alasan cuti kerja last minute:
“Saya mohon izin cuti mendadak pada 18 Oktober 2022 karena ada kebocoran pipa besar di rumah yang harus segera diperbaiki sebelum menimbulkan kerusakan lebih parah. Saya sudah mengabari rekan kerja untuk melanjutkan presentasi harian yang seharusnya saya bawakan. Jika kondisi memungkinkan, saya akan tetap memantau email dari rumah.”
9. Alasan Cuti Kerja Acara Keluarga
Karyawan biasanya mengajukan cuti karena acara keluarga. Alasannya karena pernikahan saudara, syukuran, atau reuni besar.
Contoh alasan cuti kerja acara keluarga:
“Saya ingin mengajukan cuti pada 14 Mei 2022 untuk menghadiri pernikahan kakak saya di Yogyakarta. Pekerjaan mingguan sudah saya serahkan ke rekan tim agar tetap berjalan sesuai jadwal. Saya akan kembali bekerja keesokan harinya.”
10. Alasan Cuti Kerja Mengurus Surat Tanah
Karyawan bisa mengajukan alasan cuti 3 hari untuk urusan yang lebih panjang, misalnya mengurus surat tanah di kota lain. HR bisa memotong sisa jatah cuti yang dimiliki karyawan.
Contoh alasan cuti kerja 3 hari:
“Saya mengajukan cuti pada 10–12 Oktober 2022 untuk mengurus dokumen tanah keluarga di Surabaya yang memerlukan tanda tangan langsung. Seluruh laporan sudah saya selesaikan lebih awal untuk memastikan pekerjaan tidak tertunda. Saya akan segera kembali bekerja pada tanggal 13 Oktober.”
11. Alasan Cuti Kerja Medical Check-Up
Karyawan yang membutuhkan pemeriksaan kesehatan biasanya mengajukan cuti satu hari. Meski sebentar, karyawan perlu mengajukannya secara resmi.
Contoh alasan cuti kerja 1 hari:
“Saya mohon izin cuti pada 22 Juni 2022 untuk melakukan medical check-up tahunan di rumah sakit. Agenda rapat pagi sudah saya koordinasikan agar tetap berjalan dengan baik. Saya akan kembali masuk kerja keesokan harinya dengan kondisi yang lebih bugar.”
12. Alasan Cuti Kerja Keperluan Pribadi
Kadang ada urusan pribadi yang terlalu penting untuk ditunda. Apa alasan pribadi untuk cuti? Bisa mengurus pinjaman bank atau pengurusan dokumen. Perusahaan berhak memberikannya jika alasannya jelas.
Contoh alasan cuti kerja keperluan pribadi:
“Saya mengajukan cuti pada 5 September 2022 untuk menghadiri pertemuan penting di kantor notaris terkait pembaruan dokumen keluarga. Saya sudah menyiapkan semua laporan agar tidak menghambat jadwal kerja tim. Setelah urusan selesai, saya akan langsung kembali fokus pada pekerjaan.”
13. Alasan Cuti Kerja karena Kuliah
Bagi karyawan yang sedang berkuliah, biasanya cuti diajukan ketika mereka ujian, seminar, atau sidang. Hal ini penting sebagai bagian dari pengembangan diri.
Contoh alasan cuti kerja karena kuliah:
“Saya ingin cuti pada 17 November 2022 untuk menghadiri sidang skripsi saya di kampus. Sebelum cuti, saya sudah mengirimkan laporan mingguan agar tidak ada pekerjaan yang tertunda. Saya berharap setelah kembali bisa melanjutkan kontribusi dengan semangat baru.”
14. Alasan Cuti Kerja Tanpa MC (Surat Dokter)
Karyawan mungkin tidak sempat ke dokter atau penyakitnya terlalu ringan untuk mendapatkan surat keterangan (MC). Meski begitu, perusahaan bisa memberikan cuti asalkan komunikasinya jujur.
Contoh alasan cuti kerja tanpa MC:
“Saya mohon izin cuti pada 3 Agustus 2022 karena kondisi badan kurang fit meski belum sempat memeriksakan diri ke dokter. Agar tidak mengganggu pekerjaan, saya sudah menyusun catatan untuk rekan yang melanjutkan tugas saya. Saya berharap setelah istirahat satu hari bisa kembali bekerja dengan optimal.”
15. Alasan Cuti Kerja karena Syukuran
Tidak semua cuti terkait sakit, banyak pula alasan lain seperti menghadiri acara syukuran karena memiliki rumah baru.
Contoh alasan cuti kerja selain sakit:
“Saya ingin cuti pada 9 April 2022 untuk menghadiri acara syukuran rumah baru keluarga di luar kota. Semua tugas mingguan saya selesaikan lebih awal agar tidak menunda progres tim. Saya akan kembali bekerja pada 11 April dengan kondisi siap menyelesaikan target.”
16. Alasan Cuti Kerja Seminggu
Cuti seminggu biasanya diajukan untuk kebutuhan besar seperti perjalanan jauh atau perawatan anggota keluarga. Jenis cuti ini harus diajukan dari jauh-jauh hari agar tidak mengganggu operasional.
Contoh alasan cuti kerja seminggu:
“Saya mengajukan cuti pada 1–7 Juli 2022 untuk menemani ibu menjalani perawatan pasca operasi di kampung halaman. Semua pekerjaan proyek sudah saya dokumentasikan dan saya serahkan ke tim untuk dilanjutkan selama saya absen. Saya akan memastikan koordinasi tetap berjalan melalui email jika ada hal yang mendesak.”
17. Alasan Cuti Kerja untuk Interview
Perusahaan tidak bisa mengekang karyawan untuk mencari peluang baru. Beberapa karyawan akan terbuka soal alasan cuti ini.
Contoh alasan cuti untuk interview:
“Saya mengajukan cuti pada 19 Februari 2022 untuk menghadiri sesi wawancara kerja di Jakarta. Seluruh pekerjaan harian sudah saya serahkan kepada rekan tim agar tetap berjalan lancar. Mohon persetujuannya agar saya dapat fokus menyelesaikan agenda ini dengan tenang.”
18. Alasan Cuti Kerja untuk Umroh
Beberapa karyawan mengambil cuti untuk menjalani ibadah khusus, seperti umroh. Hal ini biasanya membutuhkan persiapan dan waktu yang lebih panjang.
Contoh alasan cuti untuk umroh:
“Saya mengajukan cuti pada 1–5 Mei 2022 untuk mengikuti perjalanan umroh keluarga. Semua pekerjaan sudah saya rapikan dan saya serahkan ke tim sebelum keberangkatan. Sepulang ibadah, saya siap kembali fokus menyelesaikan agenda kantor.”
Baca Juga: Aturan Cuti Ibadah Haji dan Umrah Karyawan Swasta & PNS
19. Alasan Cuti Kerja untuk Anak Sekolah
Bagi orang tua, mendampingi anak saat ujian atau acara sekolah seringkali tidak tergantikan. Meskipun sederhana, hal ini termasuk alasan cuti yang sah.
Contoh alasan cuti untuk mendampingi anak:
“Saya mohon izin cuti pada 12 April 2022 untuk mendampingi anak saya menghadiri acara pentas seni sekolah. Agenda pekerjaan sudah saya pastikan tetap berjalan sesuai rencana. Setelah acara selesai, saya segera kembali menjalankan tanggung jawab di kantor.”
20. Alasan Cuti Kerja karena Rawat Inap
Perawatan kesehatan seperti rawat inap singkat misalnya 2 hari bisa diproses kalau cuti diajukan secara resmi.
Contoh alasan cuti untuk rawat inap:
“Saya mengajukan cuti pada 7 September 2022 untuk menjalani operasi kecil di rumah sakit. Semua pekerjaan sudah saya selesaikan agar tidak ada yang tertunda. Begitu dokter mengizinkan, saya akan langsung kembali bekerja dengan kondisi prima.”
21. Alasan Cuti Kerja untuk Kondangan
Menghadiri undangan pernikahan sahabat dekat atau keluarga biasanya dianggap alasan penting yang bisa diterima. Terlebih jika acara berlangsung di luar kota.
Contoh alasan cuti untuk kondangan:
“Saya mohon izin cuti pada 3 Desember 2022 untuk menghadiri pernikahan sahabat saya di Solo. Pekerjaan mingguan sudah saya delegasikan agar tetap berjalan. Usai menghadiri acara, saya akan kembali ke kantor dengan semangat baru.”
22. Alasan Cuti Kerja karena Kendaraan Rusak
Kerusakan kendaraan pribadi yang mendadak, seperti mogok di jalan atau ban pecah, bisa menghambat perjalanan ke kantor. HR bisa memberikan cuti untuk meringankan beban karyawan sehari.
Contoh alasan cuti karena kendaraan rusak:
“Saya mengajukan cuti pada 21 Juni 2022 karena mobil saya mogok di tengah perjalanan dan harus masuk bengkel. Seluruh pekerjaan hari ini saya atur agar tidak tertunda. Setelah kendaraan selesai diperbaiki, saya siap kembali bekerja seperti biasa.”
23. Alasan Cuti Kerja karena Kecelakaan
Karyawan yang mengalami kecelakaan, baik ringan maupun berat, biasanya perlu istirahat atau perawatan medis. Ini termasuk alasan cuti darurat yang sah.
Contoh alasan cuti karena kecelakaan:
“Saya mohon izin cuti pada 14 Oktober 2022 karena mengalami kecelakaan kecil dan harus menjalani observasi di rumah sakit. Pekerjaan mendesak sudah saya komunikasikan kepada tim. Saya akan kembali bekerja setelah kondisi tubuh pulih dan aman.”
24. Alasan Cuti Kerja karena Kendala Transportasi Umum
Di kota besar, gangguan transportasi umum bisa membuat karyawan memilih cuti, misalnya penutupan jalan akibat demo yang mengganggu kelancaran lalu lintas.
Contoh alasan cuti karena kendala transportasi umum:
“Saya mengajukan cuti pada 8 Agustus 2022 karena kereta jurusan Bogor–Jakarta lumpuh akibat gangguan teknis. Semua laporan sudah saya kirimkan sehari sebelumnya. Setelah kondisi transportasi normal, saya akan kembali masuk kantor.”
25. Alasan Cuti Kerja pada Hari Pertama Menstruasi
Sebagian perusahaan memberi toleransi cuti saat hari pertama menstruasi, karena nyeri hebat dapat mengganggu produktivitas.
Contoh alasan cuti karena hari pertama menstruasi:
“Saya mohon izin cuti pada 2 Maret 2022 karena mengalami nyeri menstruasi yang cukup berat. Seluruh pekerjaan sudah saya siapkan agar tidak mengganggu alur tim. Saya akan kembali bekerja keesokan harinya dengan kondisi lebih baik.”
26. Alasan Cuti Kerja karena Menikah
Menikah merupakan momen penting yang umumnya mendapatkan cuti khusus dari perusahaan. Durasi cuti biasanya lebih panjang dibanding alasan lain.
Contoh alasan cuti karena menikah:
“Saya mengajukan cuti pada 15–20 Juli 2022 untuk melangsungkan pernikahan. Semua tanggung jawab kerja sudah saya distribusikan agar tetap berjalan lancar. Setelah rangkaian acara selesai, saya akan kembali bekerja dengan komitmen baru.”
Baca Juga: Cuti Menikah Berapa Hari? Simak Aturan Undang-Undang untuk Karyawan & PNS
27. Alasan Cuti Kerja karena Berduka
Kehilangan anggota keluarga adalah situasi yang sangat berat, sehingga cuti duka menjadi kebutuhan mendesak. Perusahaan biasanya memberikan toleransi waktu tertentu.
Contoh alasan cuti karena berduka:
“Saya mohon izin cuti pada 19–21 Mei 2022 karena nenek saya meninggal dunia. Seluruh pekerjaan sudah saya koordinasikan agar tidak ada hambatan. Setelah masa berkabung selesai, saya akan kembali fokus bekerja.”
28. Alasan Cuti Kerja untuk Kontrol Kesehatan
Pemeriksaan kesehatan rutin seperti kontrol pascaoperasi membutuhkan waktu khusus. Karyawan berhak mengambil cuti resmi agar tidak bentrok dengan jadwal kerja.
Contoh alasan cuti untuk kontrol kesehatan:
“Saya mengajukan cuti pada 11 November 2022 untuk menjalani kontrol kesehatan pascaoperasi. Agenda pekerjaan mingguan sudah saya selesaikan lebih awal. Setelah pemeriksaan selesai, saya siap kembali ke kantor dengan kondisi sehat.”
29. Alasan Cuti Kerja untuk Ujian Sertifikasi Profesional
Beberapa profesi membutuhkan sertifikasi resmi yang hanya bisa ditempuh melalui ujian terjadwal. Persiapan ujian ini wajar dijadikan alasan cuti.
Contoh alasan cuti untuk ujian sertifikasi:
“Saya mohon izin cuti pada 4 April 2022 untuk mengikuti ujian sertifikasi akuntansi. Seluruh laporan sudah saya serahkan kepada supervisor sebelumnya. Usai ujian, saya siap kembali bekerja dengan keahlian tambahan yang bermanfaat bagi perusahaan.”
30. Alasan Cuti Kerja karena Saudara Sunatan
Di beberapa budaya, acara sunatan merupakan momen besar keluarga yang dirayakan meriah. Kehadiran karyawan di acara ini sering kali dianggap penting sebagai bentuk dukungan kepada saudara.
Contoh alasan cuti karena saudara sunatan:
“Saya mengajukan cuti pada 23 September 2022 untuk menghadiri acara sunatan keponakan saya di rumah keluarga besar. Semua pekerjaan sudah saya rapikan agar tidak tertunda. Setelah acara selesai, saya akan kembali bekerja dengan fokus penuh.”
Tips Mengelola Cuti Karyawan bagi HR
Setelah memahami ragam alasan cuti kerja yang bisa diajukan karyawan, tugas HR juga harus memastikan bahwa cuti karyawan tidak mengganggu jalannya operasional perusahaan.
Agar pengelolaan cuti terjaga, berikut beberapa tips yang bisa Anda terapkan:
1. Tentukan Batas Cuti di Perjanjian Kerja
Langkah pertama yang harus HR lakukan adalah menetapkan batas jumlah cuti dalam perjanjian kerja, baik cuti tahunan, cuti sakit, maupun cuti khusus.
Aturan ini sebaiknya dijelaskan secara detail sejak proses onboarding, sehingga karyawan memahami hak dan kewajiban mereka sejak awal.
2. Beri Opsi Kerja WFH sebagai Alternatif Cuti Mendadak
Tidak semua kebutuhan darurat harus berujung pada pengajuan cuti. Misalnya saat anak sakit atau ketika ada urusan keluarga singkat, HR dapat memberikan opsi work from home.
Hasilnya, operasional perusahaan tetap berjalan, sekaligus memberikan keleluasaan bagi karyawan dalam menghadapi kondisi tak terduga.
3. Pantau Riwayat Cuti Karyawan
HR perlu melakukan pemantauan riwayat cuti untuk mengidentifikasi pola atau tren tertentu.
Misalnya, karyawan yang berulang kali mengambil cuti di periode akhir bulan, atau sering cuti menjelang deadline penting. Data ini dapat membantu manajer mengambil keputusan preventif.
4. Jelaskan Prosedur Pengajuan Cuti
HR harus memastikan karyawan tahu kapan, bagaimana, dan kepada siapa mereka mengajukan cuti.
Misalnya, aturan pengajuan cuti minimal H-3 untuk cuti tahunan, atau H-0 untuk cuti darurat. Proses persetujuan cuti bisa pun tidak mengorbankan jalannya operasional.
5. Kelola dengan Aplikasi Cuti Karyawan
Mengelola cuti dengan form kertas rentan tercecer dan HR harus input ulang ke database. Untuk menghindari hal ini, sebaiknya gunakan aplikasi cuti karyawan dari KantorKu HRIS.
Melalui aplikasi ini, karyawan bisa mengajukan cuti lewat HP, dan HR/manajer cukup menyetujui lewat dashboard digital.
Seluruh riwayat cuti otomatis tercatat dan langsung terintegrasi dengan perhitungan payroll, sehingga tidak ada data yang tertinggal atau menambah beban administratif HR.
Kelola Cuti Karyawan Tanpa Ribet dengan KantorKu HRIS!
Perusahaan berhak memberikan cuti kepada karyawan selama alasan cuti kerja jelas. Namun, ketika jumlah karyawan semakin banyak, pengelolaan cuti justru bisa menambah beban kerja.
Agar lebih praktis dan bebas dari kerumitan, gunakan aplikasi cuti karyawan dari KantorKu HRIS!

Apa Fitur Aplikasi Cuti Karyawan KantorKu HRIS?
- Pengajuan Cuti via HP: Karyawan mudah mengajukan cuti langsung dari ponsel, kapan pun dan di mana pun.
- Approval Cuti Sekali Klik: Proses persetujuan cuti lebih cepat, hanya dengan satu klik dari manajer atau HR.
- Kelola Sisa Cuti Otomatis: Sistem otomatis menghitung sisa cuti tanpa intervensi manual.
- Terintegrasi dengan Payroll: Data cuti langsung terhubung dengan penggajian sehingga tidak ada risiko salah hitung.
- Kalender Cuti: HR dan manajer bisa memantau jadwal cuti seluruh tim dengan mudah.
- Riwayat Cuti Tercatat: Setiap cuti yang diajukan karyawan otomatis tercatat, memudahkan HR untuk mengambil keputusan.
Dengan HRIS KantorKu, seluruh proses cuti dapat dikelola secara praktis tanpa menyita banyak waktu HR.
Mau lihat sendiri fiturnya? Book demo gratis sekarang juga!

Related Articles

10 Contoh Surat Perjanjian Kerja Sama serta Template [+Link Download]

Apakah Boleh Pernikahan Satu Kantor? Ini Aturan Terbaru menurut MK
