Apa Itu SMART Goals? Pengertian, Contoh, dan Tips Menerapkannya di Dunia Kerja

Pahami apa yang dimaksud dengan SMART Goal, 5 langkah SMART, dan cara menyusunnya secara efektif.

KantorKu
Ditulis oleh
KantorKu • 10 Juli 2025

Tahukah Anda, bahwa menyusun sebuah goals, target, tujuan, atau sasaran dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan? 

Penelitian menunjukkan bahwa menetapkan tujuan dapat meningkatkan kinerja dan mendorong motivasi, bahkan lebih dari 90% studi tentang The Goal Setting Theory membuktikan efek positif ini. 

Salah satu yang umum digunakan adalah SMART Goals. Yale University mengungkapkan, SMART goal mampu memberikan peta jalan (road map) yang berharga untuk perjalanan kinerja Anda.

Namun, mungkin pandangan Anda terkait apa yang dimaksud dengan SMART goal masih belum tergambar dengan jelas.

Jangan khawatir. Artikel ini akan mengupas tuntas apa itu metode SMART dan contohnya beserta langkah praktis yang dapat Anda ikuti. 

Simak selengkapnya berikut ini!

Baca Juga: 22 Contoh Ice Breaking dalam Ruangan yang Lucu dan Seru

Pengertian SMART Goals

SMART Goals adalah metode penetapan tujuan yang dirancang untuk membantu Anda mencapai hasil yang terukur, jelas, dan terarah. 

Akronim SMART ini pertama kali diperkenalkan oleh George T. Doran pada tahun 1981 dalam artikel “There’s a S.M.A.R.T. way to write management’s goals and objectives” yang menjelaskan lima elemen utama, yatu Specific, Measurable, Assignable, Realistic, dan Time-related. 

Seiring waktu, variasi istilah muncul—Assignable sering diganti dengan Achievable (dapat dicapai) dan Realistic disesuaikan menjadi Relevant (relevan)–tetapi esensi kerangka tetap sama.

Anda sebagai profesional HR dapat membantu tim atau karyawan menetapkan tujuan kerja yang realistis dan berdampak sekaligus memudahkan proses evaluasi kinerja secara objektif.

Berikut penjelasan bahwa elemen dalam SMART saling melengkapi:

  • Spesifik berarti tujuan harus jelas dan tidak ambigu.
  • Terukur memungkinkan Anda untuk menilai progres dan keberhasilan.
  • Dapat dicapai memastikan tujuan realistis berdasarkan sumber daya yang tersedia.
  • Relevan berarti tujuan harus sesuai dengan kebutuhan organisasi atau peran karyawan.
  • Berbatas waktu menekankan pentingnya tenggat yang konkret untuk menjaga fokus dan urgensi.

Oleh sebab itu, dengan memahami apa itu metode SMART dan contohnya, Anda tidak hanya membantu karyawan bekerja lebih terarah, tetapi juga menciptakan budaya kerja yang lebih produktif dan terorganisir.

Mengapa SMART Goals Penting?

Menetapkan tujuan kerja tanpa arah yang jelas ibarat berlayar tanpa kompas. Di sinilah metode SMART menjadi penting, khususnya dalam pengelolaan SDM. 

Sebagai HR, Anda tentu perlu memastikan bahwa setiap individu dalam organisasi memahami sasaran yang ingin dicapai, bagaimana cara mencapainya, dan dalam jangka waktu berapa lama. 

SMART Goals hadir untuk menjawab kebutuhan ini secara sistematis. Tujuan yang spesifik dan terukur mampu menciptakan rasa kepemilikan, meningkatkan fokus, serta memudahkan pengawasan dan evaluasi. 

Selain itu, tujuan yang realistis dan relevan juga memberi ruang bagi pengembangan diri dan pencapaian yang berkelanjutan.

Dalam praktik HR, penggunaan SMART Goals mempermudah proses coaching, pengembangan karyawan, hingga penilaian kinerja tahunan. 

Anda dapat menghindari bias subjektif dan menggantinya dengan tolok ukur objektif yang dapat dipertanggungjawabkan. 

Selain itu, penerapan 5 langkah SMART juga mendorong budaya kerja yang lebih terbuka terhadap perbaikan, serta memperkuat koneksi antara tujuan individu dan visi perusahaan.

Dengan kata lain, memahami apa yang dimaksud dengan SMART Goal bukan hanya membantu perorangan berkembang, tetapi juga berkontribusi langsung pada pencapaian target bisnis secara keseluruhan.

Contoh SMART Goals

Setelah memahami apa itu metode SMART, kini saatnya melihat penerapannya dalam situasi nyata. Berikut beberapa contoh SMART Goals yang dapat Anda gunakan atau sesuaikan:

1. Contoh SMART Goals untuk Tim HR

a. Meningkatkan Proses Rekrutmen

Tujuan: 

Meningkatkan jumlah pelamar berkualitas untuk posisi IT Developer sebesar 30% dalam waktu 3 bulan melalui optimalisasi strategi employer branding di LinkedIn dan kerja sama dengan dua portal lowongan kerja baru.

Identifikasi SMART:

  • Specific (Spesifik): Fokus pada peningkatan jumlah pelamar berkualitas untuk posisi IT Developer.
  • Measurable (Terukur): Target peningkatan sebesar 30%.
  • Achievable (Dapat Dicapai): Meningkatkan 30% dengan strategi digital yang tepat masih dalam jangkauan.
  • Relevant (Relevan): Berkaitan langsung dengan kebutuhan tim teknologi yang sedang berkembang.
  • Time-Bound (Berbatas Waktu): Harus dicapai dalam waktu 3 bulan.

b. Pengembangan Karyawan

Tujuan: 

Menyelesaikan program pelatihan kepemimpinan untuk seluruh supervisor divisi operasional sebelum akhir kuartal ini dengan tingkat partisipasi minimal 95% dan skor evaluasi pelatihan rata-rata minimal 85.

Identifikasi SMART:

  • Specific (Spesifik): Fokus pada pelatihan leadership untuk supervisor divisi operasional.
  • Measurable (Terukur): Dinyatakan dalam tingkat partisipasi (95%) dan skor evaluasi (85).
  • Achievable (Dapat Dicapai): Program pelatihan sudah tersedia dan bisa dijadwalkan sesuai kebutuhan.
  • Relevant (Relevan): Mendukung peningkatan kapabilitas kepemimpinan di lini manajerial.
  • Time-Bound (Berbatas Waktu): Harus selesai sebelum akhir kuartal.

2. Contoh SMART Goals untuk Tim Marketing

Tujuan: 

Meningkatkan jumlah leads dari kampanye email marketing sebesar 20% dalam 6 minggu dengan cara mengirimkan minimal 2 email per minggu ke segmented list yang telah diperbarui.

Identifikasi SMART:

  • Specific (Spesifik): Fokus pada peningkatan leads melalui email marketing.
  • Measurable (Terukur): Target peningkatan sebesar 20%.
  • Achievable (Dapat Dicapai): Strategi berbasis segmentasi dan frekuensi pengiriman memungkinkan pencapaian target.
  • Relevant (Relevan): Mendukung peran marketing dalam menghasilkan prospek untuk tim sales.
  • Time-Bound (Berbatas Waktu): Dicapai dalam waktu 6 minggu.

Baca Juga: 8 Alasan Izin Tidak Masuk Kerja & Pentingnya SOP [+ Tips HRD Menyikapinya]

3. Contoh SMART Goals untuk Tim Finance

Tujuan: 

Menyelesaikan proses rekonsiliasi laporan keuangan bulanan maksimal tanggal 3 setiap bulan selama tiga bulan ke depan, dengan akurasi minimal 98%.

Identifikasi SMART:

  • Specific (Spesifik): Menyelesaikan rekonsiliasi laporan keuangan bulanan.
  • Measurable (Terukur): Dinyatakan dalam tenggat waktu (tanggal 3) dan tingkat akurasi (98%).
  • Achievable (Dapat Dicapai): Dengan sistem akuntansi yang digunakan dan SOP yang ada, target ini realistis.
  • Relevant (Relevan): Penting untuk menjaga kelancaran pelaporan dan pengambilan keputusan manajerial.
  • Time-Bound (Berbatas Waktu): Berlaku untuk tiga bulan ke depan.

Agar dapat mengaplikasikan metode SMART di dunia kerja dengan baik, simak poin berikut untuk tahu tips praktisnya. 

Tips untuk Menetapkan SMART Goals 

Metode SMART ini tidak hanya memudahkan perencanaan, tetapi juga memperkuat akuntabilitas dan hasil kerja secara menyeluruh.

Forbes juga menyebutkan bahwa manajer dan pemimpin tim dapat menggunakan pendekatan ini untuk berbagai kebutuhan, mulai dari pengelolaan sumber daya yang lebih efisien, pengendalian anggaran, peningkatan kualitas pelatihan karyawan, pencapaian target penjualan, hingga peningkatan kepuasan pelanggan.

Dengan mengikuti tips berikut, Anda akan lebih mudah menetapkan SMART Goals yang spesifik, terukur, relevan, dan sesuai tenggat waktu—baik untuk diri sendiri maupun tim. 

Berikut 5 tips praktis cara menetapkan SMART Goals

1. Mulailah dari Tujuan Bisnis atau Organisasi

Setiap SMART Goal sebaiknya selaras dengan prioritas organisasi atau unit kerja. 

Jangan menetapkan tujuan hanya berdasarkan keinginan pribadi, tetapi pastikan kontribusinya jelas terhadap target yang lebih besar.

Best Practice: Saat menyusun tujuan tim sales, misalnya, pastikan target peningkatan leads berkontribusi langsung pada revenue quarter berikutnya.

2. Gunakan Data untuk Membuat Ukuran yang Objektif

Elemen measurable membutuhkan indikator yang bisa dilacak secara konkret. 

Anda dapat menggunakan data historis, KPI, atau metrik kinerja yang relevan agar progress mudah di monitor.

Best Practice: Jika tujuan Anda adalah meningkatkan kepuasan pelanggan, gunakan skor CSAT atau NPS sebagai parameter utama, bukan sekadar “meningkatkan pelayanan”.

3. Pastikan Tujuan Masuk Akal dan Dapat Dicapai

Elemen achievable bukan berarti Anda harus menetapkan target yang mudah, tetapi realistis sesuai kapasitas dan sumber daya yang tersedia. 

Tujuan yang terlalu tinggi justru menurunkan motivasi.

Best Practice: Jika tim Anda hanya terdiri dari dua orang, hindari menetapkan target yang biasanya dicapai oleh tim berisi lima orang atau lebih.

4. Sesuaikan Tujuan dengan Peran atau Fungsi Tugas

Elemen relevant menekankan pentingnya keterkaitan antara tujuan dan tanggung jawab. 

Oleh sebab itu, tujuan harus masuk akal dalam konteks peran kerja yang dipegang karyawan atau tim.

Best Practice: Jangan menetapkan target pembuatan laporan keuangan kepada karyawan di bagian operasional lapangan—walau terdengar logis, ini tidak relevan dengan fungsinya.

5. Tetapkan Tenggat Waktu yang Jelas

Batas waktu memberi tekanan positif agar proses tetap fokus dan tidak melebar. Tenggat yang realistis juga memudahkan Anda merancang timeline kerja dan checkpoint evaluasi.

Best Practice: Daripada menulis “menyelesaikan pelatihan secepatnya”, ubah menjadi “menyelesaikan pelatihan leadership maksimal akhir Q3 dengan tingkat partisipasi 95%”.

Dengan menerapkan 5 langkah SMART di atas, Anda tidak hanya akan lebih terstruktur dalam menyusun sasaran kerja, tetapi juga membantu tim Anda bekerja lebih efisien dan terarah. 

Itulah mengapa memahami apa yang dimaksud dengan SMART Goal sangat penting, terutama dalam peran manajerial atau HR.

Tingkatkan Efektivitas Pencapaian SMART Goals dengan HRIS by KantorKu

Menetapkan SMART Goals yang tepat hanyalah langkah awal. Untuk memastikan pencapaiannya berjalan efektif dan berkelanjutan, Anda juga memerlukan alat bantu yang mampu memberikan umpan balik objektif, terukur, dan komprehensif. 

Tingkatkan efektivitas pencapaian SMART Goals di perusahaan Anda dengan fitur 360 Feedback menggunakan aplikasi HRIS by KantorKu

Dengan sistem ini, Anda dapat mengumpulkan evaluasi menyeluruh dari atasan, rekan kerja, hingga bawahan sehingga proses pemantauan dan pengembangan karyawan menjadi lebih adil, transparan, dan terarah. 

Tidak hanya mendukung akuntabilitas, 360 Feedback juga memperkuat budaya kerja yang kolaboratif dan berbasis pertumbuhan.

KantorKu.id adalah platform HRIS allinone yang mendukung kebutuhan SDM Anda dari proses rekrutmen hingga manajemen kinerja. 

Terapkan SMART Goals secara optimal dengan bantuan fitur-fitur unggulan dari KantorKu dan dorong tim Anda menuju hasil kerja terbaik.

Sumber:

60+ Goal Setting Statistics: Facts and Figures You Can’t Ignore in 2025 

Hit the mark when you set SMART goals 

There’s a S.M.A.R.T. way to write management’s goals and objectives  

The Ultimate Guide to S.M.A.R.T Goals

Talent Management
Bagikan