Employer Branding: Strategi Jitu Bangun Citra Perusahaan yang Disukai Kandidat & Karyawan

Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba menarik perhatian kandidat terbaik. Akan tetapi, bukan cuma soal gaji tinggi atau tunjangan mewah yang sering kali jadi penentu utama justru bagaimana citra perusahaan itu di mata calon karyawan. Di sinilah peran penting employer branding. Sebagai HR, kamu pasti tahu bahwa menjaga reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang ideal itu […]

KantorKu
Ditulis oleh
KantorKu • 01 Juli 2025

Saat ini, banyak perusahaan berlomba-lomba menarik perhatian kandidat terbaik.

Akan tetapi, bukan cuma soal gaji tinggi atau tunjangan mewah yang sering kali jadi penentu utama justru bagaimana citra perusahaan itu di mata calon karyawan. Di sinilah peran penting employer branding.

Sebagai HR, kamu pasti tahu bahwa menjaga reputasi perusahaan sebagai tempat kerja yang ideal itu penting.

Namun, bagaimana cara membangunnya secara strategis dan berkelanjutan? Yuk, kita bahas lebih dalam mulai dari definisi, tujuan, hingga contoh nyata dan tips implementasinya.

Apa yang Dimaksud dengan Employer Branding?

Employer branding adalah strategi komunikasi yang dilakukan perusahaan untuk membentuk citra positif di mata kandidat dan karyawan. Intinya, bagaimana kamu ingin perusahaanmu dikenal sebagai tempat kerja.

Menurut Menurut Amelia (2018:85) employer branding adalah gambaran dan reputasi perusahaan sebagai lingkungan kerja yang mendapatkan penilaian positif dari khalayak yang dituju.

Bayangkan kamu sebagai HR ingin menarik kandidat terbaik untuk posisi strategis. Kandidat ini bukan hanya akan melihat deskripsi pekerjaan atau gaji, tetapi juga akan mencari tahu seperti apa budaya kerjanya, bagaimana perusahaan menghargai karyawan, apakah ada work-life balance, dan sebagainya.

Jadi, employer branding bukan cuma urusan tim marketing, tapi jadi bagian penting dari strategi HR juga.

Tujuan Branding Suatu Perusahaan

Branding perusahaan bukan hanya untuk menarik pelanggan, tapi juga untuk menarik dan mempertahankan talenta terbaik.

Nah, kalau kita bicara soal employer branding, maka tujuannya akan mengarah ke tiga hal utama:

1. Menarik Kandidat Berkualitas

Perusahaan yang punya citra positif akan lebih mudah menarik perhatian kandidat yang qualified, bahkan tanpa harus mengeluarkan biaya rekrutmen yang besar.

Employer branding terkait dengan cara perusahaan untuk melakukan upaya strategis dengan menggunakan kekuatan organisasi untuk menarik pelamar atau pencari kerja (Soeling, Arsanti, dan Indriati, 2022).

2. Meningkatkan retensi karyawan

Employer brand menurut Ambler and Borrow (1996) dalam Silva dan Dias (2022) adalah proses mempromosikan organisasi sebagai tempat yang menarik untuk bekerja, dengan tujuan menarik, mempertahankan, dan melibatkan talenta terbaik.

Karyawan yang merasa bangga dengan tempat kerjanya cenderung lebih loyal dan produktif. Mereka juga jadi brand ambassador alami.

3. Membangun reputasi jangka panjang:

Reputasi organisasi adalah hasil dari pembentukan sosial yang mencerminkan kumpulan karakteristik suatu organisasi, didasarkan pada tindakan-tindakan yang dilakukan oleh organisasi tersebut sebelumnya (Sivertzen et al., 2013).

Dengan branding yang kuat, perusahaan akan punya positioning yang jelas di industri. Ini penting untuk mendukung reputasi perusahaan jangka panjang.

Sebagai HR, kamu bisa memposisikan perusahaan bukan hanya sebagai tempat kerja, tapi sebagai tempat berkembang dan berkontribusi.

Baca juga: 15 Cara Merekrut Karyawan yang Efektif dan Berkualitas

Tugas Employer Branding

Banyak yang mengira tugas employer branding hanya milik tim komunikasi. Padahal, bagian HR punya peran kunci karena merekalah yang paling dekat dengan pengalaman karyawan sehari-hari.

Berikut adalah beberapa tugas utama dalam membangun employer branding yang solid:

1. Mengembangkan employee value proposition (EVP)

EVP merupakan janji nilai yang diberikan perusahaan kepada karyawannya sebagai imbal balik dari keterlibatan, komitmen, dan kontribusi mereka.

EVP yang kuat tidak hanya menarik talenta terbaik, tetapi juga meningkatkan retensi dan kepuasan kerja

2. Mengelola pengalaman karyawan dari awal hingga akhir

Pengalaman karyawan (employee experience) harus dirancang dan dijaga agar konsisten, bermakna, dan menyenangkan sejak hari pertama hingga hari terakhir di perusahaan.

3. Memonitor reputasi perusahaan di platform publik

Employer branding juga ditentukan oleh persepsi publik dan eks-karyawan. Oleh karena itu, reputasi online perlu dimonitor secara proaktif:

  • Ulasan di platform seperti Glassdoor, JobStreet, LinkedIn, hingga media sosial.
  • Tanggapan yang profesional terhadap kritik atau ulasan negatif, tanpa bersifat defensif.
  • Aktif membagikan cerita dan testimoni karyawan secara autentik melalui kanal perusahaan.

4. Berkolaborasi lintas departemen

Employer branding adalah kerja bersama antara HR, marketing, dan top management. Maka dari itu, komunikasi lintas tim sangat penting.

Contoh Strategi Employer Branding

Mungkin kamu bertanya, seperti apa sih praktik nyatanya employer branding? Nah, berikut ini beberapa strategi yang bisa jadi inspirasi:

Mungkin kamu bertanya, seperti apa sih praktik nyatanya employer branding? Nah, berikut ini beberapa strategi yang bisa jadi inspirasi:

1. Kampanye media sosial bertema #LifeAt[PerusahaanKamu]

Buat konten di Instagram, LinkedIn, atau TikTok tentang keseharian karyawan, budaya kerja, hingga behind the scenes saat event kantor.

akun life at employer branding

2. Program referral internal:

Dorong karyawan untuk merekomendasikan teman atau kolega mereka. Ini menciptakan rasa memiliki dan kepercayaan terhadap perusahaan.

3. Testimoni karyawan di situs karier

Calon kandidat akan merasa lebih dekat kalau mereka bisa membaca pengalaman nyata dari karyawan yang sedang bekerja di perusahaan kamu.

4. Testimoni di situs karier

Testimoni ini berdasarkan value apa yang ingin kamu deliver ke publik. Contohnya, Dealls ingin membangun citra sebagai kantor dengan HR yang responsif dan cekatan maka testimoni dari user seperti pada gambar dibawah sangat diperlukan untuk mendukung hal tersebut.

company rating and review from glassdoor

5. Employer page yang profesional dan ramah

Pastikan halaman karier di website perusahaan menampilkan informasi yang jelas, lengkap, dan menarik. Desainnya juga harus user-friendly.

6. Keterlibatan dalam kegiatan sosial dan komunitas

Employer yang punya value sosial cenderung lebih disukai, terutama oleh generasi milenial dan Gen Z.

7. Fokus pada keseimbangan kerja dan hidup

Pastikan perusahaan menyediakan fleksibilitas waktu, program kesehatan mental, dan lingkungan kerja yang mendukung. 

Tips Melakukan Employer Branding

Nah, setelah tahu apa saja yang bisa dilakukan, sekarang saatnya masuk ke tips praktis untuk kamu para HR yang ingin memperkuat employer branding perusahaan:

  1. Lakukan audit merek perusahaan sebagai tempat kerja. Mulailah dengan menilai bagaimana karyawan memandang perusahaan saat ini. Kamu bisa lakukan internal survey atau exit interview.
  2. Susun EVP yang jujur dan menarik. Jangan hanya janji manis, tapi pastikan nilai-nilai yang ditawarkan memang benar-benar dirasakan oleh karyawan.
  3. Libatkan karyawan sebagai brand ambassador. Karyawan yang aktif berbagi pengalaman positif akan lebih meyakinkan daripada iklan biasa.
  4. Konsisten dalam komunikasi internal dan eksternal. Employer branding yang kuat dibangun dari konsistensi pesan, baik di dalam maupun luar perusahaan.
  5. Gunakan data untuk pengambilan keputusan. Pantau metrik seperti tingkat pelamar, waktu rekrutmen, hingga skor employee satisfaction. Dari situ, kamu bisa tahu strategi apa yang efektif dan mana yang perlu diperbaiki.

Baca juga: 10 Contoh Budaya Kerja Perusahaan Ternama di Indonesia

Bangun Employer Branding yang Kuat Dimulai dari Sistem HR yang Andal

Sebagai seorang profesional HR, Anda tentu paham bahwa employer branding yang kuat tidak hanya dibangun dari kampanye eksternal, tetapi juga dari pengalaman karyawan yang konsisten dan profesional di dalam perusahaan.

Di sinilah peran sistem manajemen SDM yang tepat menjadi krusial.

Alih-alih tenggelam dalam urusan administratif yang repetitif, seperti rekap absensi, manajemen cuti, hingga penggajian bulanan, HR perlu ruang untuk fokus pada hal yang lebih strategis, seperti:

  • Meningkatkan keterlibatan karyawan
  • Mengelola budaya kerja
  • Membangun pengalaman karyawan yang positif dari awal hingga akhir

Untuk itu, Anda butuh HRIS (Human Resource Information System) yang benar-benar mendukung produktivitas tim HR secara menyeluruh, seperti HRIS KantorKu.

Kenapa Pilih HRIS KantorKu.id?

HRIS portal KantorKu

KantorKu.id hadir sebagai solusi HRIS yang dirancang khusus untuk membantu HR modern dalam membangun sistem kerja yang profesional dan terintegrasi.

  • Automasi proses HR penting, seperti absensi, cuti, lembur, dan payroll
  • Integrasi data antar fitur: tidak perlu input manual berkali-kali
  • Dashboard analitik: bantu ambil keputusan berbasis data
  • Pengalaman karyawan yang lebih lancar dan transparan

Dengan KantorKu.id, Anda dapat mempermudah proses operasional sekaligus ikut membentuk kesan positif yang dirasakan langsung oleh karyawan sehari-hari.

Yuk, mulai transformasi manajemen SDM perusahaanmu bersama KantorKu.id!

Sumber:

Amelia,Agnes.(2018).EmployerBrandingWhenHRisTheNewMarketing.Jakarta:PT.KompasMediaNusantara.

Soeling,P.D.,AjengArsanti,S.D.,&Indriati,F.(2022).Organizationalreputation:doesitmediatetheeffectofemployerbrandattractivenessonintentiontoapplyinIndonesia?.Heliyon,8(4),e09208.https://doi.org/10.1016/j.heliyon.2022.e09208

Sivertzen, A. M., Nilsen, E. R., & Olafsen, A. H. (2013). Employer branding: Employer attractiveness and the use of social media. Journal of Product and Brand Management, 22(7), 473–483. https://doi.org/10.1108/JPBM-09-2013-0393 

Talent Management
Bagikan
Table of Contents