Apa itu Turnover Karyawan? Cara Menghitung dan Mencegahnya!
Turnover karyawan adalah indikator seberapa sering terjadinya pergantian karyawan di perusahaan. Simak penyebab, jenis, dan cara mencegahnya di sini!
Pernahkah kamu mendengar istilah turnover karyawan? Turnover karyawan adalah sebuah indikator yang umum digunakan untuk melihat seberapa besar terjadinya pergantian karyawan dalam periode waktu tertentu.
Lantas, apakah perusahan yang memiliki turnover karyawan yang tinggi berarti buruk secara keseluruhan? Jawabannya adalah belum tentu. Untuk lebih memahami apa itu turnover karyawan, penyebab terjadinya, cara menghitungnya, jenis, dan dampaknya, yuk simak artikel berikut ini!
Apa Itu Turnover Karyawan?

Turnover karyawan adalah indikator yang mengukur seberapa banyak karyawan yang keluar atau mengundurkan diri dari perusahaan dalam periode waktu tertentu. Untuk memantau tingkat pergantian ini, HRD biasanya menggunakan metrik yang disebut employee turnover rate.
Dalam sebuah perusahaan, pergantian karyawan adalah hal yang wajar. Namun, jika pergantian karyawan tinggi dalam periode waktu tertentu bisa jadi sebuah sinyal adanya permasalahan internal perusahaan.
Mengenal Turnover Rate dan Cara Menghitungnya
Turnover rate adalah sebuah metriks yang sudah umum digunakan HRD untuk mengukur seberapa tinggi tingkat pergantian karyawan dalam periode tertentu dalam sebuah perusahaan. Umumnya turnover rate dihitung setiap bulan untuk mengevaluasi kondisi internal perusahaan.
Untuk menghitung besarnya turnover rate kamu dapat membagi jumlah karyawan yang resign dengan rata rata jumlah karyawan kemudian dikalikan 100 sebagai berikut:
Turnover Rate = Jumlah Karyawan yang KeluarJumlah rata-rata karyawan X 100
Untuk menghitung jumlah rata-rata karyawan kamu dapat mengurangi jumlah karyawan pada akhir bulan dengan jumlah karyawan pada awal bulan kemudian dibagi dua.
Contoh Perhitungan Turnover Rate:
Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki total 300 karyawan, dan pada akhir bulan terdapat 5 orang yang mengundurkan diri (resign), maka perhitungan turnover rate-nya adalah sebagai berikut:
Perhitungan:
Turnover Rate = 5(300+295)/2 x 100
Turnover Rate = 1,67
Jadi, turnover rate perusahaan tersebut di bulan itu adalah sebesar 1,67%.
Berapa Tingkat Turnover yang Ideal?
Tidak ada standar tunggal untuk menentukan apakah suatu tingkat turnover itu baik atau buruk. Namun, mengutip dari Status HR yang menampilkan survei Gallup, turnover yang ideal berada di bawah angka 10%.
Meski demikian, penting juga untuk Anda tidak hanya fokus pada persentasenya, tetapi juga memperhatikan siapa yang keluar.
Jika yang meninggalkan perusahaan adalah karyawan top-performer atau talenta strategis, meskipun turnover tetap di bawah 10%, dampaknya bisa jauh lebih merugikan dibandingkan kehilangan beberapa karyawan dengan kontribusi rendah.
Baca Juga: Begini Cara Ngomong Resign ke Atasan Tanpa Canggung
Jenis-Jenis Turnover Karyawan
Turnover karyawan tidak selalu memiliki arti yang sama dalam setiap situasi. Untuk memahami lebih dalam dampaknya terhadap perusahaan, penting untuk mengetahui jenis-jenis turnover yang mungkin terjadi. Secara umum, terdapat enam jenis turnover karyawan sebagai berikut:
1. Voluntary Employee Turnover
Jenis turnover ini terjadi ketika karyawan memilih untuk keluar dari perusahaan karena alasan pribadi. Contohnya seperti karyawan yang menerima pekerjaan lain, melanjutkan pendidikan, kembali ke kota asal, pindah domisili, atau merasa tidak menyukai pekerjaan.
2. Involuntary Employee Turnover
Terjadi karena karyawan harus keluar karena kinerjanya yang buruh, pelanggaran kebijakan, tidak disiplin, pemutusan hubungan kerja karena efisiensi.
3. Pensiun
Jenis turnover selanjutnya yaitu pensiun, di mana karyawan mengakhiri masa kerjanya karena telah mencapai usia pensiun dan kurang produktif dalam bekerja.
4. Mutasi Internal
Selanjutnya, karyawan yang memiliki performa dan kinerja yang baik mungkin saja dipromosikan dan di mutasi ke kantor atau cabang lain yang masih dalam satu manajemen perusahaan.
5. Functional Employee Turnover
Functional employee turnover terjadi jika kinerja karyawan kurang baik dalam perusahaan. Perusahaan tidak memberhentikan tetapi karyawan memilih untuk keluar secara sukarela karena merasa tidak cocok atau tidak berkembang.
6. Turnover Disfungsional
Merupakan jenis turnover yang disebabkan karena karyawan memiliki performa yang sangat baik sehingga di rekrut oleh perusahaan lain. Selain itu, turnover disfungsional dapat terjadi juga karena permintaan karyawan yang ditolak perusahaan.
Penyebab Turnover Karyawan
Terdapat beberapa penyebab karyawan meninggalkan pekerjaannya, memahami akar penyebab turnover sangat penting agar perusahaan dapat mengevaluasi dan menciptakan lingkungan kerja yang sehat dan produktif. Beberapa penyebab umum terjadinya turnover yaitu:
1. Beban Kerja yang Terlalu Berat
Penyebab pertama terjadinya turnover yang tinggi adalah beban kerja yang terlalu berat. Di Indonesia banyak karyawan yang mengeluhkan banyaknya job desc yang dikerjakan oleh satu posisi, hal ini dapat menyebabkan stres kerja, burnout, dan akhirnya meningkatkan keinginan untuk resign.
2. Kompensasi yang Tidak Kompetitif
Selain beban kerja yang terlalu berat, gaji, dan tunjangan yang tidak kompetitif juga menjadi penyebab utama seseorang memutuskan untuk berhenti bekerja. Karyawan akan memepertimbangkan untuk mendapatkan peluang mendapatkan kompensasi yang lebih kompetitif dari perusahaan lain.
3. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
Penyebab turnover selanjutnya yaitu lingkungan kerja yang tidak sehat. Bayangkan jika kamu memiliki lingkungan kerja yang tidak suportif dan kurang komunikasi, tentunya kamu akan merasa tidak nyaman dan tidak betah. Hal ini dapat menjadi alasan utama banyak karyawan yang resign.
4. Tidak Ada Work-Life Balance
Kondisi perusahaan yang mengharuskan karyawan bekerja lembur, sulit untuk mengambil cuti, atau tidak memberi cukup waktu untuk kehidupan pribadi dapat menyebabkan kelelahan fisik dan mental.
Ketidakseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi membuat karyawan merasa jenuh, kehilangan motivasi, dan akhirnya mempertimbangkan untuk mencari pekerjaan di tempat yang lebih fleksibel.
Baca juga: Work-Life Balance: Indikator, Faktor, Dampak, & Cara Mewujudkan!
5. Tidak Ada Kesempatan untuk Berkembang
Setiap karyawan tentunya menginginkan jenjang karier yang jelas dalam pekerjaannya. Ketika perusahaan tidak menyediakan jalur karier, pelatihan, atau kesempatan belajar, karyawan akan merasa stagnan dan memilih berkembang di tempat lain.
6. Manajemen yang Tidak Baik
Gaya kepemimpinan yang otoriter dan manajemen yang kurang baik dapat menciptakan suasana kerja yang tidak kondusif. Hal tersebut dapat menjadi penyebab karyawan memilih untuk resign.
Dampak Tingginya Turnover Karyawan
Tingginya turnover karyawan merupakan tantangan yang serius bagi perusahaan, karena dapat mengganggu produktivitas dan stabilitas. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari turnover karyawan yang tinggi:
- Meningkatnya biaya rekrutmen dan pelatihan karyawan,
- Menurunkan semangat kerja karyawan,
- Menurunkan produktivitas tim,
- Menurunkan citra perusahaan,
- Pencapaian target perusahaan tertunda,
- Kinerja tim menurun akibat ketimpangan komposisi,
- Tantangan dalam membangun budaya perusahaan.
Cara Mencegah Tingginya Turnover Karyawan
Agar operasional perusahaan berjalan dengan lancar dan kondusif, sangat penting halnya untuk memantau tingkat turnover karyawan dan melakukan langkah-langkah pencegahan. Berikut merupakan cara efektif untuk mengurangi turnover karyawan:
1. Rekrut Kandidat yang Tepat
Cara pertama yang dapat dilakukan adalah merekrut kandidat yang tepat, selain kualifikasi yang sesuai, rekruter juga harus bisa menilai apakah kandidat cocok dengan budaya perusahaan dan mampu beradaptasi.
2. Berikan Kompensasi Gaji yang Kompetitif
Karyawan tentunya menginginkan kompensasi yang adil, oleh karena itu perusahaan dapat melakukan riset pasar terkait gaji dan tunjangan yang ditawarkan oleh pesaing untuk posisi serupa kemudian menyesuaikannya dengan keuangan perusahaan.
3. Bentuk Lingkungan Kerja yang Suportif
Karyawan akan merasa dihargai dan nyaman dalam bekerja jika lingkungannya suportif. Ciptakan suasana kekeluargaan, berikan pengakuan, dan apresiasi kinerja. Perusahaan juga dapat meluangkan waktu untuk membuat acara outing kantor untuk mempererat interaksi antar karyawan.
Baca Juga: Apa Itu Outing Kantor? Ini Manfaat dan Ide Kegiatannya!
4. Sediakan Jalur Karier
Cara menurunkan turnover karyawan selanjutnya, yaitu dengan menyediakan jalur karier yang jelas. Jalur karier yang jelas akan memberikan motivasi yang tinggi agar karyawan bekerja dengan baik dan efektif. Peluang karier juga membuat karyawan setia pada perusahaan.
5. Coba Metode Kerja yang Lebih Fleksibel
Di era digitalisasi saat ini metode kerja yang lebih fleksibel dapat digunakan seperti sistem kerja dari mana saja (WFA), meeting secara online, dan penggunaan teknologi untuk memudahkan pekerjaan.
Tidak ada salahnya bagi perusahaan untuk mencoba menerapkan berbagai metode kerja yang lebih fleksibel. Hal ini dapat membantu karyawan untuk menyeimbangkan kehidupan kerja dan pribadi sehingga pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan kerja.
Baca juga: Apa Itu Budaya Perusahaan? Arti, Faktor, dan 2 Contohnya!
Kelola SDM secara Lebih Praktis dengan HRIS KantorKu!

Ingat, perusahaan yang hebat dimulai dari manajemen yang efisien. Software HRIS KantorKu hadir sebagai solusi lengkap untuk memudahkan pengelolaan karyawan dalam satu platform.
Mulai dari penyimpanan database karyawan, absensi, pengajuan lembur, reimbursement, cuti, penggajian, hingga manajemen performa, semuanya bisa dilakukan dengan cepat, akurat, dan terintegrasi. Saatnya tinggalkan cara manual dan beralih ke sistem yang lebih modern. Gunakan HRIS KantorKu dan rasakan kemudahan mengelola SDM tanpa ribet!
Sumber
Employee turnover: Causes, cost and how to prevent it
Table of Contents
- Apa Itu Turnover Karyawan?
- Mengenal Turnover Rate dan Cara Menghitungnya
- Contoh Perhitungan Turnover Rate:
- Berapa Tingkat Turnover yang Ideal?
- Jenis-Jenis Turnover Karyawan
- 1. Voluntary Employee Turnover
- 2. Involuntary Employee Turnover
- 3. Pensiun
- 4. Mutasi Internal
- 5. Functional Employee Turnover
- 6. Turnover Disfungsional
- Penyebab Turnover Karyawan
- 1. Beban Kerja yang Terlalu Berat
- 2. Kompensasi yang Tidak Kompetitif
- 3. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
- 4. Tidak Ada Work-Life Balance
- 5. Tidak Ada Kesempatan untuk Berkembang
- 6. Manajemen yang Tidak Baik
- Dampak Tingginya Turnover Karyawan
- Cara Mencegah Tingginya Turnover Karyawan
- 1. Rekrut Kandidat yang Tepat
- 2. Berikan Kompensasi Gaji yang Kompetitif
- 3. Bentuk Lingkungan Kerja yang Suportif
- 4. Sediakan Jalur Karier
- 5. Coba Metode Kerja yang Lebih Fleksibel
- Kelola SDM secara Lebih Praktis dengan HRIS KantorKu!
Table of Contents
- Apa Itu Turnover Karyawan?
- Mengenal Turnover Rate dan Cara Menghitungnya
- Contoh Perhitungan Turnover Rate:
- Berapa Tingkat Turnover yang Ideal?
- Jenis-Jenis Turnover Karyawan
- 1. Voluntary Employee Turnover
- 2. Involuntary Employee Turnover
- 3. Pensiun
- 4. Mutasi Internal
- 5. Functional Employee Turnover
- 6. Turnover Disfungsional
- Penyebab Turnover Karyawan
- 1. Beban Kerja yang Terlalu Berat
- 2. Kompensasi yang Tidak Kompetitif
- 3. Lingkungan Kerja yang Tidak Sehat
- 4. Tidak Ada Work-Life Balance
- 5. Tidak Ada Kesempatan untuk Berkembang
- 6. Manajemen yang Tidak Baik
- Dampak Tingginya Turnover Karyawan
- Cara Mencegah Tingginya Turnover Karyawan
- 1. Rekrut Kandidat yang Tepat
- 2. Berikan Kompensasi Gaji yang Kompetitif
- 3. Bentuk Lingkungan Kerja yang Suportif
- 4. Sediakan Jalur Karier
- 5. Coba Metode Kerja yang Lebih Fleksibel
- Kelola SDM secara Lebih Praktis dengan HRIS KantorKu!