360 Feedback Degree Appraisal: Kelebihan, Komponen & Tahapan
Apa itu 360 Feedback Degree Appraisal? Ketahui cara kerja, kelebihan, kekurangan, dan waktu terbaik menggunakannya untuk penilaian karyawan!
Table of Contents
- Apa itu 360 Degree Feedback Appraisal?
- Dari Mana Saja Sumber Penilaian dalam 360 Feedback?
- Komponen Penilaian 360 Feedback Degree Appraisal
- Alasan Menggunakan 360 Degree Feedback
- Kelebihan & Kekurangan 360 Degree Feedback
- Cara Mudah Melakukan 360 Degree Feedback
- Kapan Waktu yang Tepat Pakai 360 Feedback Degree Appraisal?
- Ingin Coba 360 Degree Feedback dengan Praktis? Kelola Pakai KantorKu!
Table of Contents
- Apa itu 360 Degree Feedback Appraisal?
- Dari Mana Saja Sumber Penilaian dalam 360 Feedback?
- Komponen Penilaian 360 Feedback Degree Appraisal
- Alasan Menggunakan 360 Degree Feedback
- Kelebihan & Kekurangan 360 Degree Feedback
- Cara Mudah Melakukan 360 Degree Feedback
- Kapan Waktu yang Tepat Pakai 360 Feedback Degree Appraisal?
- Ingin Coba 360 Degree Feedback dengan Praktis? Kelola Pakai KantorKu!
Key Takeaways 360 Feedback Degree Appraisal |
---|
• Feedback karyawan dikumpulkan dari berbagai sumber: atasan, rekan, bawahan, dan klien. |
• Dikapai sebagai dasar pengambilan keputusan HR seperti promosi, pelatihan, dan suksesi. |
• Penilaian bisa lebih objektif dan mencegah bias. |
• Aplikasi penilaian kinerja seperti KantorKu bisa permudah 360 degree feedback. |
• Menciptakan budaya feedback yang sehat dan terbuka. |
Ada banyak macam metode penilaian kinerja karyawan, salah satunya 360 Feedback Degree Appraisal.
Metode ini digunakan karena memberikan sudut pandang yang lebih luas, dari atasan, bawahan, rekan kerja, bahkan klien.
Namun, bagaimana sebenarnya cara kerja metode ini? Apakah efektif untuk semua jenis organisasi?
Mari bahas secara lengkap melalui artikel berikut ini!
Apa itu 360 Degree Feedback Appraisal?

Menurut People Managing People, 360 feedback degree adalah metode penilaian kinerja di mana seorang karyawan menerima feedback (umpan balik) dari berbagai sumber, di antaranya atasan, rekan kerja, bawahan, dan kadang klien.
Dengan begitu, HR bisa mengetahui kekuatan dan kinerja individu berdasarkan perspektif orang-orang yang bekerja paling dekat dengannya.
Metode ini pertama kali diperkenalkan oleh para psikolog dan praktisi organisasi sebagai pendekatan pengembangan diri berbasis perilaku pada awal abad ke-20.
Kemudian pada 1990-an, metode ini mulai diadopsi dalam dunia korporasi sampai sekarang. Bahkan kini implementasinya jadi lebih mudah berkat bantuan aplikasi penilaian kinerja karyawan, seperti KantorKu.
Baca Juga: 10 Aplikasi Performance Appraisal Terbaik untuk KPI & OKR
Dari Mana Saja Sumber Penilaian dalam 360 Feedback?
Metode ini juga disebut sebagai penilaian multi-source karena melibatkan banyak sumber, bukan hanya atasan saja.
Umumnya, feedback diberikan oleh orang-orang yang bekerja secara langsung dengan karyawan yang dinilai, di antaranya:
Sumber Umpan Balik | Komponen yang Dinilai |
Rekan kerja | Kerja sama tim dan antar departemen, komunikasi |
Atasan (Supervisor/Manajer) | Pencapaian kinerja, pemenuhan target, pengambilan keputusan, tanggung jawab |
Bawahan (untuk pimpinan) | Gaya kepemimpinan, manajemen tim, pengelolaan masukan |
Klien atau Pelanggan (tergantung kebutuhan penilaian) | Kualitas layanan, ketepatan waktu, kepuasan pelanggan |
Diri Sendiri | Refleksi diri atas kekuatan, kesadaran diri dan pengembangan yang dilakukan |
Agar hasilnya lebih valid, sebaiknya sumber adalah individu yang telah bekerja bersama karyawan tersebut selama minimal enam bulan.
Dengan begitu, mereka bisa menilai konsistensi cara kerja, sikap, dan respons karyawan dalam berbagai situasi.
Komponen Penilaian 360 Feedback Degree Appraisal
Penilaian 360 degree tentu tidak bisa asal memberikan feedback. Terdapat komponen yang menjadi standar agar penilaian konsisten untuk semua sumber.
Adapun komponen yang umumnya dinilai meliputi:
1. Etika Kerja
Penilaian terhadap cara karyawan bekerja, mulai dari aspek integritas, kejujuran, reliabel, profesionalisme dan cara menyikapi tantangan kerja.
2. Tanggung Jawab
Penilaian terhadap komitmen karyawan dalam menjalankan tugas yang diberikan. Apakah berhasil selesai tepat waktu dengan hasil yang sesuai standar?
Sikap tanggung jawab juga ditujukan bila terjadi kesalahan, ia tidak mencari kambing hitam, melainkan bertanggung jawab penuh.
3. Keterampilan Komunikasi
Apakah komunikasinya efektif dalam berbagai situasi, baik formal maupun informal. Bagaimana sikap keterbukaannya terhadap feedback dan apakah bisa menyampaikannya secara konstruktif.
4. Kerja Sama dan Kolaborasi
Aspek ini bertujuan mengetahui kemampuan Individu dalam bekerja sama antar tim maupun departemen. Relasi kerja yang harmonis jadi kekuatan dalam menyelesaikan pekerjaan dengan maksimal.
5. Kepemimpinan dan Pengambilan Keputusan
Penilaian ini guna melihat gaya kepemimpinan pemimpin hingga karyawan untuk mendukung kinerja tim, khususnya dalam menilai kemampuan mengambil keputusan yang matang.
6. Manajemen Tim
Kemampuan ini menunjukkan bagaimana karyawan mengarahkan anggota dan mendistribusikan tugas ke seluruh anggota tim.
Alasan Menggunakan 360 Degree Feedback
Lantas, apa alasan yang membuat perusahaan harus menggunakan metode ini?
Intinya, jika Anda ingin mendapatkan penilaian menyeluruh secara objektif dan mencerminkan kinerja karyawan dalam sehari-hari, maka saatnya menggunakan 360 degree appraisal.
Adapun alasan dan manfaat lainnya yaitu:
1. Mengurangi Objektivitas Penilaian
Dengan melibatkan berbagai pihak, penilaian jadi lebih objektif dan bisa mencegah bias pribadi, favoritisme, atau ketidakadilan.
2. Memperkuat Hubungan Antar Karyawan
Proses saling memberi dan menerima feedback mendorong keterbukaan, empati, dan kerja sama. Dengan begitu tercipta budaya komunikasi yang lebih sehat dan erat.
3. Mengungkap Blind Spot
Karyawan sering tidak menyadari area yang perlu diperbaiki karena kurangnya umpan balik jujur.
Melalui penilaian ini, karyawan bisa melihat sisi-sisi yang sebelumnya tidak disadari, khususnya terkait perilaku interpersonal atau kepemimpinan.
4. Meningkatkan Kesadaran Diri
Dengan membandingkan penilaian diri dan feedback orang lain, karyawan jadi lebih sadar bagaimana sikap, kinerja, dan gaya kerja mereka dilihat orang lain.
Ini menjadi dasar penting untuk pertumbuhan personal dan profesional.
5. Membantu HR dalam Mengambil Keputusan
Data hasil 360 degree feedback appraisal bisa menjadi alat bantu bagi HR dalam mengambil keputusan.
Contohnya dalam menyusun program pelatihan, menentukan promosi, rotasi jabatan, bahkan perencanaan suksesi.
Baca Juga: Apa Itu Performance Appraisal? Kenali Tahapan dan Jenisnya!
Kelebihan & Kekurangan 360 Degree Feedback
Sebagai bahan pertimbangan tambahan, Anda bisa memahami berbagai kelebihan dan kekurangan metode ini sebagai berikut:
Kelebihan
- Memberikan feedback yang lengkap dan beragam dari berbagai sumber.
- Memungkinkan karyawan mendapatkan masukan konstruktif.
- Memupuk kepercayaan karena penilaian yang anonim.
- Mempermudah pengumpulan dan analisis data.
- Membantu karyawan mengidentifikasi area pengembangan pribadi
Kekurangan
- Hasilnya bisa bias karena hubungan kedekatan secara emosional.
- Butuh waktu lama karena harus melibatkan banyak pihak.
- Pengumpulan dan pengolahan data bisa sulit tanpa dukungan aplikasi HR.
- Karyawan mungkin enggan memberi feedback karena merasa kurang mengenal
Cara Mudah Melakukan 360 Degree Feedback
Agar hasil penilaiannya bisa memberikan data yang bermanfaat bagi karyawan maupun HR, Indeed menuturkan panduan untuk melakukan penilaian ini, yaitu:
1. Menetapkan Komponen Penilaian
Buat komponen yang akan dinilai. Pastikan tidak hanya performa teknis, tetapi juga kemampuan interpersonal dan soft skills.
Tentukan dalam bentuk pertanyaan, lalu sediakan jawaban dalam skala skala 1–5 atau deskripsi (contoh: buruk – baik – sangat baik).
Komponen Umum:
- Komunikasi
- Kepemimpinan
- Kreativitas
- Kemampuan Interpersonal
- Kerja Sama
Contoh Pertanyaan:
- Bagaimana cara karyawan ini berkomunikasi saat terjadi konflik atau perbedaan pendapat?
- Apa contoh nyata dari kepemimpinan yang telah ditunjukkan oleh karyawan ini?
- Ceritakan situasi di mana karyawan ini memberikan kontribusi besar dalam kerja tim!
- Apakah Anda melihat karyawan ini kesulitan dalam manajemen waktu atau tugas?
2. Menentukan Sumber (Penilai)
Selanjutnya, pilih orang-orang yang punya interaksi langsung dengan karyawan, seperti 4 sumber yang sudah disebutkan tadi.
3. Mengirim Kuesioner
Kirim kuesioner ke sumber yang ditunjuk, dan pastikan beri instruksi yang jelas supaya mereka paham cara mengirimnya.
Jika Anda menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan, mereka bisa mendapat pengingat otomatis misalnya h-2 sebelum tenggat pengisian.
4. Minta Karyawan untuk Refleksi Diri
Sebelum mengisi, Anda bisa meminta karyawan untuk melakukan refleksi diri. Nantinya ini menjadi bahan untuk dibandingkan dengan feedback dari orang lain.
5. Jadwalkan Evaluasi
Pada sesi ini, ajak karyawan untuk membahas hasil review. Pastikan suasananya kondusif agar karyawan bisa fokus.
6. Tinjau Hasil Bersama Karyawan
Bahas sama-sama hasil review untuk mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu pengembangan. Ingat, beri apresiasi terhadap kekuatan dan saran konstruktif untuk perbaikan.
7. Lakukan Tindak Lanjut
Terakhir, pantau apakah karyawan sudah mengalami peningkatan dan beri dukungan (mentoring atau pelatihan) agar rencana pengembangan berjalan. Tindak lanjut bisa dilakukan setelah 1-3 bulan.
Kapan Waktu yang Tepat Pakai 360 Feedback Degree Appraisal?
Penggunaan metode penilaian ini tergantung pada konteks dan kebutuhan perusahaan.
Namun ada beberapa waktu yang tepat untuk menggunakan metode ini guna mendapat penilaian yang efektif, yaitu:
1. Persiapan Promosi dan Rotasi Jabatan
Metode ini menilai kelayakan kandidat yang akan mendapat promosi atau rotasi jabatan dari penilaian kemampuan interpersonal dan kepemimpinan yang sering kali tidak terlihat lewat evaluasi tradisional.
2. Sebelum dan Setelah Program Pelatihan
Sebelum pelatihan, metode ini membantu mengidentifikasi area utama yang perlu diperbaiki. Setelah pelatihan, hasil feedback dapat dipakai untuk memantau perkembangan peserta dan memastikan apakah ilmu yang mereka dapat sudah diimplementasi.
3. Evaluasi Tahunan atau Penilaian Kinerja
Mengintegrasikan 360 appraisal bisa memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kinerja karyawan secara menyeluruh sambil mengurangi bias, sebaigaimana penilaian dari atasan langsung.
4. Setelah Perubahan Organisasi Besar
Jika perusahaan baru melakukan restrukturisasi, merger, atau perubahan strategi, metode ini bisa mengungkap bagaimana individu beradaptasi dengan perubahan tersebut dan mengidentifikasi area yang membutuhkan pengembangan.
5. Penilaian Kepemimpinan
Metode ini juga efektif untuk menilai efektivitas kepemimpinan di perusahaan berdasarkan perspektif berbagai sumber.
Ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi kekuatan dan area yang perlu dikembangkan, mendukung perencanaan yang lebih baik.
Ingin Coba 360 Degree Feedback dengan Praktis? Kelola Pakai KantorKu!
Mengelola 360 feedback degree appraisal dari berbagai layer karyawan bisa rumit dan memakan waktu, apalagi kalau perusahaan memiliki puluhan hingga ratusan karyawan.
Agar hasilnya tetap objektif dan praktis, coba proses pakai aplikasi penilaian kinerja karyawan, seperti KantorKu HRIS.
Aplikasi ini punya fitur 360 Review yang bisa:
- Mengumpulkan semua feedback karyawan jadi satu
- Dapat insight kinerja semua karyawan dari 9-box Matrix
- Kirim pengingat agar karyawan mengisi performance review
Pengelolaan feedback jadi lebih mudah, bukan? Kalau mau coba gratis fiturnya, Anda bisa book demo melalui WhatsApp!

Mau KantorKu Gratis 1 Bulan?

Related Articles

10 Alasan PHK Resmi & Sah Berdasarkan UU Cipta Kerja Terbaru

Management by Objective (MBO): Arti, Manfaat, & Tahapan
