Panduan HR Menilai Jawaban Kandidat: “Alasan Melamar di Perusahaan Ini”

Temukan strategi efektif bagi HR untuk mengevaluasi motivasi melamar kandidat secara objektif, lengkap dengan contoh simulasi wawancara dan tips praktis.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 28 Juli 2025

Sebagai seorang HR, Anda tentu sudah tidak asing dengan pertanyaan klasik dalam proses wawancara: “Apa alasan Anda melamar di perusahaan ini?” Meski terdengar sederhana, pertanyaan ini memiliki peran krusial dalam mengungkap motivasi, kesesuaian nilai, dan potensi jangka panjang seorang kandidat. 

Sayangnya, tidak semua jawaban mampu mencerminkan komitmen dan ketertarikan yang tulus terhadap perusahaan Anda. Di sisi lain, jawaban yang kuat bisa menjadi indikator awal bahwa Anda berhadapan dengan talenta yang tepat.

Melalui artikel ini, Anda akan menemukan contoh jawaban umum, cara menilainya, serta panduan praktis untuk membedakan mana kandidat yang sekadar “ingin bekerja” dan mana yang benar-benar ingin berkontribusi

Simak selengkapnya dalam artikel berikut ini. 

Pentingnya Pertanyaan “Alasan Melamar di Perusahaan Ini” dalam Rekrutmen

alasan melamar di perusahaan ini

Pertanyaan “Apa alasan Anda melamar di perusahaan ini?” sering kali dianggap sebagai formalitas dalam proses wawancara. Namun, dari sudut pandang HR, pertanyaan ini memiliki bobot strategis yang tidak bisa diabaikan. 

Bukan hanya soal mencari jawaban yang tepat, melainkan bagaimana kandidat meresponsnya bisa menjadi indikator penting dalam proses pengambilan keputusan.

Pertama, jawaban atas pertanyaan ini mencerminkan sejauh mana kandidat telah melakukan riset terhadap perusahaan. Kandidat yang datang tanpa pemahaman tentang industri, nilai, atau visi misi perusahaan menunjukkan bahwa ia kurang memiliki inisiatif dan motivasi intrinsik. 

Dalam jangka panjang, kandidat seperti ini berpotensi menunjukkan low engagement saat sudah masuk ke dalam tim, karena sejak awal tidak memiliki keterikatan emosional atau intelektual terhadap tempat ia bekerja.

Kedua, pertanyaan ini mengungkap motivasi kerja. Apakah kandidat melamar karena tertarik pada tantangan peran, karena ingin berkembang di bidang tertentu, atau sekadar karena “butuh pekerjaan”? 

HR yang cermat bisa membaca apakah motivasi yang disampaikan selaras dengan dinamika tim dan kebutuhan perusahaan. Misalnya, perusahaan sedang mencari talenta yang siap bertumbuh di lingkungan dinamis, tetapi kandidat justru mencari kestabilan jangka panjang tanpa ambisi untuk berkembang—di sinilah potensi mismatch mulai terlihat.

Ketiga, respons terhadap pertanyaan ini juga memberi gambaran mengenai kemampuan komunikasi, cara berpikir, dan kedewasaan profesional seorang kandidat. Apakah ia mampu mengaitkan antara tujuan pribadinya dengan arah perusahaan secara konkret? Atau justru memberi jawaban klise yang bisa diberikan di perusahaan mana pun?

Dengan kata lain, ini bukan sekadar pertanyaan basa-basi. Ini adalah alat evaluasi yang kuat jika digunakan secara cermat. Pertanyaan ini membantu HR menggali tidak hanya apa yang dikatakan, tetapi juga mengapa dan bagaimana kandidat menjawabnya. 

Maka, penting bagi HR untuk tidak melewatkan kesempatan mengobservasi nilai-nilai yang tersirat di balik jawaban yang tampak sederhana ini.

Lantas, apa saja contoh jawaban yang biasanya diberikan oleh kandidat dan bagaimana cara menilainya? Simak poin berikut ini. 

Contoh Jawaban Umum dan Cara Menilainya

Beberapa jawaban terdengar meyakinkan, tetapi ada juga yang terlalu umum dan sulit dijadikan dasar untuk mengevaluasi kandidat secara objektif. Berikut adalah beberapa contoh jawaban umum yang sering diberikan kandidat, beserta cara menilainya secara realistis:

1. “Saya tertarik karena perusahaan ini memiliki reputasi yang baik.”

Penilaian:
Jawaban ini terkesan positif, tetapi terlalu generik. Hampir semua orang bisa mengucapkannya tanpa riset mendalam. Sebagai HR, Anda perlu menggali lebih lanjut: Apa aspek reputasi yang menarik bagi kandidat? Apakah ia menyebutkan hal spesifik seperti budaya kerja, pencapaian industri, atau testimonial karyawan? Bila tidak, ini bisa menjadi tanda bahwa motivasi kandidat belum kuat atau kurang personal.

2. “Saya ingin mengembangkan karir saya di perusahaan yang stabil dan besar seperti ini.”

Penilaian:
Jawaban ini mencerminkan motivasi karir, tetapi masih bersifat satu arah: fokus pada keuntungan pribadi. HR perlu menilai apakah kandidat mampu mengaitkan pengembangan karirnya dengan kontribusi konkret terhadap perusahaan. Jika tidak ada indikasi keinginan untuk berkontribusi, maka jawaban ini bisa dinilai kurang seimbang.

3. “Saya merasa posisi ini sesuai dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman saya.”

Penilaian:
Ini adalah pernyataan yang sah dan masuk akal. Namun, perlu dikaji lebih lanjut: Apakah kandidat dapat menjelaskan bagaimana pengalaman atau keahliannya akan memberikan nilai tambah bagi tim atau proyek tertentu? Jika jawaban hanya berhenti pada kesesuaian latar belakang tanpa elaborasi, maka itu belum cukup menunjukkan kesiapan dan pemahaman mendalam.

4. “Saya sudah lama mengikuti perkembangan perusahaan ini dan tertarik dengan inovasi yang dilakukan.”

Penilaian:
Jawaban tersebut patut diperhatikan. Jika disertai dengan referensi konkret—misalnya produk, layanan, strategi pasar, atau program CSR tertentu—jawaban ini menunjukkan riset, minat tulus, dan keterlibatan intelektual. Kandidat seperti ini lebih mungkin memiliki komitmen jangka panjang dan kecocokan budaya.

5. “Karena lokasinya dekat dengan rumah saya.”

Penilaian:
Jawaban ini jujur, tetapi kurang mencerminkan motivasi profesional. Bila digunakan sebagai jawaban utama, ini mengindikasikan bahwa kandidat lebih mengutamakan kenyamanan pribadi daripada tantangan dan nilai pekerjaan itu sendiri. Bisa menjadi red flag jika tidak diimbangi dengan alasan lain yang lebih substantif.

Oleh sebab itu, sebagai HR, penting untuk tidak hanya mendengarkan isi jawaban, tetapi juga mencermati bagaimana jawaban itu disampaikan: apakah spontan atau terstruktur, apakah disampaikan dengan antusiasme atau sekadar formalitas. Dengan begitu, Anda bisa membuat penilaian yang lebih akurat dan adil.

Agar lebih jelas dan bisa berhati-hati, berikut ciri-ciri jawaban kandidat yang terkesan kurang meyakinkan. 

Ciri Jawaban yang Terkesan Kurang Meyakinkan

Sebagai HR, Anda tentu ingin memastikan bahwa setiap kandidat yang melamar benar-benar memahami dan menginginkan posisi yang ditawarkan—bukan sekadar “mencoba peruntungan.” 

Untuk itu, mengenali ciri-ciri jawaban yang terkesan kurang meyakinkan sangat penting agar Anda tidak tertipu oleh kalimat yang tampak manis di permukaan. Berikut beberapa indikator yang patut Anda waspadai:

1. Terlalu Umum dan Bisa Diucapkan untuk Perusahaan Manapun

Contoh: “Saya ingin bekerja di perusahaan yang profesional dan berkembang.”

Mengapa ini bermasalah: Jawaban seperti ini tidak menunjukkan adanya riset atau ketertarikan khusus terhadap perusahaan Anda. Kandidat yang sungguh-sungguh biasanya menyebutkan hal yang spesifik, seperti produk, budaya kerja, atau proyek tertentu yang menarik perhatian mereka.

2. Fokus Sepenuhnya pada Keuntungan Pribadi

Contoh: “Saya ingin bekerja di sini karena gajinya kompetitif dan dekat dengan rumah.”

Mengapa ini bermasalah: Motivasi utama kandidat seolah hanya untuk memenuhi kenyamanan pribadi, tanpa menyebutkan bagaimana mereka bisa memberikan kontribusi. Hal ini bisa menjadi sinyal rendahnya komitmen jangka panjang.

3. Terdengar seperti Menghafal atau Skrip dari Internet

Contoh: “Karena saya yakin perusahaan ini memiliki visi dan misi yang sejalan dengan saya.”

Mengapa ini bermasalah: Meskipun terdengar ideal, pernyataan ini sering kali tidak diikuti dengan penjelasan konkret. Kandidat yang benar-benar paham akan mampu menjelaskan bagaimana dan mengapa visinya sejalan, bukan sekadar mengucapkannya sebagai jargon.

4. Menghindari Jawaban atau Mengalihkan ke Topik Lain

Contoh: “Saya rasa semua perusahaan bagus, yang penting saya bisa belajar dan berkembang.”
Mengapa ini bermasalah: Kandidat seperti ini tampak kurang memiliki motivasi spesifik. Ini juga menunjukkan minimnya inisiatif untuk mengenal perusahaan tempat ia melamar.

5. Nada Bicara Datar, Tidak Antusias, atau Terlihat Kurang Siap

Mengapa ini bermasalah: Terlepas dari isi jawaban, cara penyampaian juga penting. Jawaban yang disampaikan dengan nada datar atau terlihat terburu-buru bisa menandakan bahwa kandidat tidak benar-benar tertarik dengan posisi tersebut.

Dengan mengenali ciri-ciri ini, Anda sebagai HR dapat lebih kritis dan selektif dalam menilai apakah seorang kandidat benar-benar memiliki genuine interest terhadap perusahaan atau hanya mencari pekerjaan apa saja yang tersedia.

Sementara itu, Anda juga perlu mengetahui ciri jawaban yang diberikan oleh kandidat potensial. Cek penjelasannya sebagai berikut. 

Baca juga: 11 Cara Interview Calon Karyawan serta Contoh Pertanyaannya

Ciri Jawaban yang Menunjukkan Kandidat Potensial

Kandidat yang potensial biasanya menunjukkan minat dan kesiapan sejak proses wawancara awal. Salah satu indikator utamanya adalah jawaban yang mereka berikan ketika ditanya tentang alasan melamar di perusahaan. 

Sebagai HR, berikut adalah ciri-ciri jawaban yang patut Anda catat:

1. Spesifik dan Berdasarkan Riset

Contoh: “Saya tertarik bergabung karena perusahaan ini baru saja mengembangkan produk berbasis AI yang saya ikuti sejak diluncurkan. Latar belakang saya di bidang data science membuat saya merasa cocok untuk berkontribusi dalam pengembangan tersebut.”

Mengapa ini penting: Kandidat tidak hanya menyebutkan nama perusahaan, tetapi juga menunjukkan bahwa mereka memahami dan mengikuti perkembangan bisnis Anda.

2. Selaras antara Tujuan Karir dan Arah Perusahaan

Contoh: “Saya ingin berkembang di bidang sustainability management dan saya melihat perusahaan ini aktif dalam program ESG. Itu menjadi alasan utama saya ingin terlibat di sini.”

Mengapa ini penting: Kandidat potensial mampu mengaitkan aspirasi pribadinya dengan misi atau fokus strategis perusahaan. Ini menandakan adanya fit budaya dan visi jangka panjang.

3. Menunjukkan Antusiasme dan Inisiatif

Contoh: “Saya sudah mengikuti profil LinkedIn perusahaan ini dan membaca wawancara CEO Anda bulan lalu di media X. Visi beliau tentang masa depan industri sangat menginspirasi saya.”

Mengapa ini penting: Kandidat tidak pasif. Mereka mencari tahu, menggali, dan memproses informasi untuk menentukan bahwa perusahaan Anda layak dipilih.

4. Disampaikan dengan Bahasa yang Natural, Bukan Hafalan

Jawaban terdengar tulus, lancar, dan tidak terdengar seperti skrip dari internet. Bahasa tubuh, intonasi, dan pilihan kata mencerminkan keterlibatan emosional dan kepercayaan diri.

5. Menyampaikan Keinginan untuk Berkontribusi

Contoh: “Saya melihat peluang untuk membantu tim marketing dalam mengoptimalkan kampanye digital berdasarkan pengalaman saya sebelumnya. Saya sudah punya beberapa ide yang mungkin bisa dikembangkan lebih lanjut.”

Mengapa ini penting: Kandidat potensial berpikir dari sudut pandang kontribusi, bukan hanya posisi.

Tips Bagi HRD Saat Mengevaluasi Jawaban Ini

1. Gali Lebih Dalam dari Setiap Jawaban yang Terdengar Menarik

Ajukan pertanyaan lanjutan seperti, “Apa yang membuat Anda tertarik pada program tersebut?” atau “Apa kontribusi spesifik yang Anda bayangkan bisa Anda berikan?” Ini akan membantu Anda menilai kedalaman pemahaman kandidat.

2. Perhatikan Konsistensi dengan CV dan Riwayat Karir

Jawaban yang baik seharusnya tidak berdiri sendiri. Cocokkan dengan latar belakang pendidikan, pengalaman kerja, atau proyek yang pernah dijalani. Inkoherensi bisa jadi tanda kurangnya kejujuran atau hanya sekadar menjawab sesuai harapan HR.

3. Amati Bahasa Tubuh dan Nada Bicara

Kandidat potensial biasanya menyampaikan jawabannya dengan penuh keyakinan dan antusiasme yang tulus. Bukan berarti harus ekspresif berlebihan, tapi ada kejelasan dan energi dalam penyampaian.

4. Pertimbangkan Company Fit, Bukan Hanya Skill Fit

Kandidat dengan motivasi yang kuat untuk bergabung karena nilai, misi, atau cara kerja perusahaan Anda cenderung lebih bertahan lama dan cepat beradaptasi. Oleh karena itu, perhatikan apakah jawabannya mencerminkan kesesuaian budaya.

Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, Anda sebagai HR dapat menyaring kandidat yang bukan hanya memenuhi syarat di atas kertas, tetapi juga benar-benar siap tumbuh dan berkontribusi di lingkungan kerja Anda.

Supaya lebih tergambarkan dengan jelas, simak poin berikut terkait simulasi wawancara dan cara menganalisis jawaban kandidat. 

Contoh Simulasi Interview & Analisis Jawabannya

Agar Anda sebagai HR dapat melihat secara konkret bagaimana menilai jawaban kandidat terhadap pertanyaan “Apa alasan Anda melamar di perusahaan ini?”, berikut adalah beberapa skenario wawancara disertai analisis kritis terhadap respons yang diberikan.

Simulasi 1: Jawaban Umum & Kurang Spesifik

HR: “Bisa dijelaskan, apa alasan Anda melamar di perusahaan kami?”
Kandidat: “Karena saya mencari pekerjaan yang sesuai dengan latar belakang saya dan saya dengar perusahaan ini memiliki lingkungan kerja yang baik.”

Analisis:

  • Kelebihan: Jawaban terdengar sopan dan aman. Kandidat menyebutkan kesesuaian latar belakang.
  • Kekurangan: Tidak ada unsur spesifik. Frasa “lingkungan kerja yang baik” terlalu umum dan bisa digunakan untuk perusahaan mana saja.
  • Tindak lanjut: Tanyakan “Apa yang Anda ketahui tentang lingkungan kerja kami?” untuk menguji apakah ini sekadar basa-basi atau hasil riset nyata.
  • Kesimpulan awal: Perlu digali lebih dalam. Jika jawaban lanjutan masih normatif, kandidat kemungkinan belum terlalu tertarik secara aktif.

Simulasi 2: Jawaban dengan Alasan Pribadi Berlebihan

HR: “Mengapa Anda ingin bergabung di perusahaan kami?”
Kandidat: “Karena kantor ini hanya 10 menit dari rumah saya, jadi akan lebih efisien dari segi waktu dan transportasi.”

Analisis:

  • Kelebihan: Jujur dan praktis.
  • Kekurangan: Motivasi terlalu berpusat pada kenyamanan pribadi. Tidak menunjukkan minat terhadap posisi atau perusahaan.
  • Tindak lanjut: Tanyakan “Selain lokasi, apa hal lain yang membuat Anda memilih perusahaan kami?”
  • Kesimpulan awal: Jika tidak disertai alasan tambahan yang lebih kuat, kandidat ini bisa berisiko rendah loyalitas saat ada tawaran kerja yang lebih nyaman.

Simulasi 3: Jawaban Ideal dan Terukur

HR: “Apa alasan Anda melamar di perusahaan ini?”
Kandidat: “Saya tertarik karena perusahaan ini merupakan pelopor solusi logistik berbasis teknologi di Indonesia. Saya mengikuti case study yang dipublikasikan tahun lalu tentang bagaimana tim Anda mengurangi biaya distribusi 20% dengan pendekatan data-driven. Saya ingin terlibat dalam tim yang terus berinovasi dan percaya latar belakang saya di data analytics bisa memberi kontribusi konkret.”

Analisis HR:

  • Kelebihan: Sangat spesifik, menunjukkan riset dan pemahaman bisnis.
  • Kekurangan: Hampir tidak ada, kecuali perlu dicek validitas informasi dan konsistensi dengan pengalaman kandidat.
  • Tindak lanjut: Tanyakan tentang pengalaman serupa yang pernah dijalani dan bagaimana ia bisa berkontribusi dalam skema yang sama.
  • Kesimpulan awal: Kandidat menunjukkan potensi tinggi dan motivasi yang kuat, serta kemungkinan cultural fit.

Simulasi 4: Jawaban Emosional tetapi Kurang Substansi

HR: “Apa yang mendorong Anda untuk melamar di perusahaan ini?”
Kandidat: “Saya sangat mengagumi perusahaan ini sejak lama. Rasanya seperti mimpi bisa mendapat kesempatan interview di sini. Saya yakin ini tempat yang tepat untuk saya.”

Analisis HR:

  • Kelebihan: Terdengar tulus dan antusias.
  • Kekurangan: Tidak ada bukti konkret atau penjelasan mengapa perusahaan ini dianggap ideal. Jawaban emosional perlu diimbangi dengan logika.
  • Tindak lanjut: Tanyakan “Apa aspek dari perusahaan ini yang membuat Anda mengaguminya?”
  • Kesimpulan awal: Perlu dieksplorasi lebih dalam. Jika antusiasme dibarengi dengan wawasan spesifik, bisa jadi kandidat potensial.

Sebagai HR, penting bagi Anda untuk tidak berhenti pada jawaban pertama yang disampaikan kandidat. Kembangkan pertanyaan turunan berdasarkan respons awal mereka untuk menguji sejauh mana pemahaman kandidat terhadap perusahaan serta ketulusan motivasi mereka melamar.

Evaluasi juga harus dilakukan secara menyeluruh, tidak hanya dari isi jawaban, tetapi juga cara penyampaian, tingkat antusiasme, serta relevansinya terhadap kebutuhan posisi dan budaya kerja di perusahaan Anda. 

Selain itu, gunakan simulasi wawancara seperti ini sebagai alat bantu observasi perilaku kandidat. Jangan hanya menilai kemampuan verbal, tetapi perhatikan juga konsistensi antara ucapan dan sikap, yang kerap menjadi indikator integritas dan keseriusan.

Dengan latihan seperti ini, Anda bisa membangun sistem evaluasi wawancara yang lebih tajam dan objektif, serta menghindari keputusan berdasarkan asumsi atau impresi sesaat.

Baca juga: 50 Contoh Kelebihan & Kekurangan saat Interview [+Tips Menilainya]

Manajemen Kandidat Secara Mudah dan Murah dengan Software HRIS KantorKu

software HRIS KantorKu Banner

Dalam proses rekrutmen, memahami alasan kandidat melamar di perusahaan Anda bukan sekadar formalitas. Pertanyaan ini bisa menjadi pintu masuk untuk menilai motivasi, kesesuaian budaya, hingga potensi kontribusi jangka panjang. 

Dengan mencermati pola jawaban, menggali secara strategis, dan menggunakan simulasi wawancara sebagai alat bantu observasi, Anda bisa membuat keputusan yang lebih objektif dan berbasis data.

Namun, agar proses evaluasi ini semakin efisien dan terstruktur, Anda juga memerlukan sistem yang tepat untuk mendukung pengelolaan talenta secara menyeluruh. Gunakan software HRIS Kantorku, solusi talent management yang mudah, terjangkau, dan dirancang khusus untuk membantu HR mengelola data kandidat, proses rekrutmen, hingga retensi dengan lebih cerdas dan praktis.Temukan kemudahan manajemen talenta sekarang di softwre HRIS Kantorku!

Bagikan

Related Articles

Induction Training

Induction Training: Arti, Manfaat, Contoh, & 5 Tipsnya untuk HRD!

Induction training adalah pelatihan awal untuk bantu karyawan baru cepat adaptasi, pahami budaya kerja, dan siap jalankan tugasnya.
Pertanyaan Interview Digital Marketing

10 Pertanyaan Interview Digital Marketing: Rahasia HRD dapat Kandidat Kompeten!

Ini daftar pertanyaan interview digital marketing umum: 1. Apa platform yang dikuasai? 2. Ceritakan pengalamanmu, 3. Gimana strateginya.
Pertanyaan Interview Staf Administrasi

10 Pertanyaan Interview Staff Administrasi: Tips Jitu HRD Rekrut Kandidat!

Ini 4 pertanyaan interview staff administrasi yang ditanyakan HRD: Kenapa tertarik posisi ini? Apa peran admin? Apa kelebihanmu?