10 Alasan Resign saat Interview, Mana yang Baik & Perlu Diwaspadai?

Temukan cara menggali, menilai, dan mengetahui contoh alasan resign kandidat untuk proses rekrutmen yang lebih efektif.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 26 Juni 2025

Dalam proses wawancara kerja, alasan resign saat interview adalah salah satu aspek penting yang perlu digali dengan tepat.

Sebagai HR, Anda tentu memahami bahwa alasan seorang kandidat meninggalkan pekerjaan sebelumnya bisa memberikan banyak gambaran, mulai dari motivasi, sikap kerja, hingga potensi loyalitas di perusahaan baru.

Tidak hanya pertanyaan langsung mengenai “alasan resign,” Anda bisa mengajukan pertanyaan serupa dengan frasa lain seperti “alasan pindah kerja,” “alasan mencari tantangan baru,” atau “mengapa Anda ingin meninggalkan perusahaan sebelumnya.” 

Semua pertanyaan ini memiliki tujuan yang sama, yaitu memahami latar belakang keputusan karier kandidat.

Memahami alasan resign saat interview secara mendalam membantu Anda menilai karakter kandidat dengan lebih objektif dan membuat keputusan rekrutmen yang lebih akurat.

Pada artikel ini, Anda akan menemukan panduan lengkap mulai dari pentingnya bertanya alasan resign, contoh jawaban yang perlu diwaspadai, hingga tips menggali dan menilai jawaban kandidat secara efektif.

Kenapa HR Perlu Bertanya Alasan Resign saat Interview?

alasan resign saat interview

Menggali alasan resign saat interview bukan sekadar prosedur formalitas. Ada beberapa alasan strategis mengapa pertanyaan ini penting dalam proses seleksi.

Pertama, Anda dapat menilai motivasi kandidat. Apakah kandidat memiliki ambisi profesional yang kuat, atau justru lebih sering berpindah karena faktor-faktor negatif?

Kedua, alasan resign menjadi indikator bagaimana kandidat menghadapi tantangan di tempat kerja.

Kandidat yang meninggalkan pekerjaan karena alasan yang profesional menunjukkan kesiapan untuk bertanggung jawab terhadap perkembangan kariernya.

Ketiga, mengidentifikasi potensi risiko bagi perusahaan. Kandidat yang sering berpindah kerja dalam waktu singkat, atau yang meninggalkan perusahaan karena masalah internal, bisa menjadi pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan.

Baca juga: KPI HRD: Arti, Jenis, Contoh, dan Cara Mengukurnya!

Contoh Alasan Resign saat Interview yang Menjadi Pertanda Baik

Sebagai HR, Anda perlu mengetahui alasan resign seperti apa yang justru menjadi tanda positif. Berikut beberapa contoh yang biasanya menjadi indikator baik:

1. Mencari Tantangan Baru

Kandidat yang menyatakan keinginannya untuk mencari tantangan baru menunjukkan bahwa mereka memiliki ambisi dan dorongan untuk terus berkembang. Ini menjadi pertanda bahwa kandidat tidak hanya ingin bertahan di zona nyaman.

2. Pengembangan Karier

Alasan berpindah kerja untuk memperoleh tanggung jawab lebih besar atau posisi yang lebih strategis menunjukkan kandidat yang berpikir visioner. Hal ini tentu menjadi nilai tambah dalam proses rekrutmen.

3. Ketidakcocokan Budaya Perusahaan

Jika disampaikan dengan profesional, alasan ini menunjukkan bahwa kandidat memahami pentingnya kecocokan nilai budaya kerja, yang dapat berpengaruh pada produktivitas jangka panjang.

4. Relokasi atau Alasan Keluarga

Pindah tempat tinggal atau mempertimbangkan faktor keluarga adalah alasan wajar yang jarang menjadi catatan negatif, asalkan dijelaskan secara transparan.

5. Perubahan Fokus Karier

Kandidat yang berpindah jalur karier dengan pertimbangan yang matang menunjukkan keberanian mengambil keputusan besar. Ini dapat menjadi indikasi positif mengenai karakter dan kematangan kandidat.

Contoh Alasan Resign saat Interview yang Perlu Diwaspadai HR

alasan resign saat interview

Di sisi lain, ada beberapa alasan resign yang perlu membuat Anda lebih waspada saat melakukan interview, antara lain:

1. Sering Konflik dengan Rekan Kerja atau Atasan

Jika kandidat sering mengungkapkan masalah pribadi dengan rekan kerja atau atasan tanpa refleksi diri, hal ini dapat menunjukkan kurangnya kemampuan adaptasi dan kerja sama tim.

2. Kurang Komitmen

Kandidat dengan riwayat pekerjaan yang sangat singkat di banyak perusahaan perlu dipertimbangkan dengan lebih hati-hati. Hal ini bisa mengindikasikan ketidakstabilan dalam membangun karier.

3. Keluhan tentang Beban Kerja

Apabila kandidat berfokus pada keluhan tentang volume pekerjaan tanpa menunjukkan upaya adaptasi, ini mungkin menandakan daya tahan kerja yang rendah.

4. Fokus Berlebihan pada Gaji

Gaji memang faktor penting, tetapi jika alasan resign hanya berpusat pada kompensasi finansial tanpa adanya keinginan berkembang, ini perlu menjadi perhatian khusus bagi HR.

5. Alasan yang Tidak Konsisten

Jika jawaban tentang alasan resign terdengar berbelit atau berbeda dengan keterangan di CV, ini perlu menjadi perhatian khusus. Sebab, kandidat yang berbohong terkait alasan resign dapat menjadi indikasi perilaku negatif.

Baca juga: Contoh Offering Letter Serta Komponen, Tahap, & Template Gratis

Tips Menggali Alasan Resign Kandidat saat Interview

Menggali alasan resign saat interview memerlukan teknik khusus agar Anda mendapatkan informasi yang akurat dan mendalam. Berikut tips yang dapat Anda terapkan:

1. Ajukan Pertanyaan Terbuka

Mulailah dengan pertanyaan luas seperti, “Dapatkah Anda ceritakan alasan Anda memutuskan untuk mengundurkan diri dari perusahaan sebelumnya?“, Hal ini membuat kandidat berbicara lebih terbuka.

2. Gunakan Teknik Follow-up

Jika jawaban kandidat kurang spesifik, gunakan pertanyaan lanjutan seperti, “Apa faktor utama yang paling berpengaruh terhadap keputusan tersebut?” untuk mendapatkan klarifikasi tambahan.

3. Perhatikan Bahasa Tubuh

Sering kali, bahasa nonverbal kandidat memberikan informasi tambahan. Perhatikan gestur, nada suara, dan ekspresi wajah selama kandidat memberikan jawaban.

Tips Menilai Jawaban Interview Kandidat terkait Alasan Resign

alasan resign saat interview

Setelah menggali alasan resign, langkah selanjutnya adalah menilai jawaban tersebut dengan teliti. Berikut beberapa prinsip yang dapat Anda gunakan:

1. Konsistensi Jawaban

Periksa apakah alasan resign sesuai dengan riwayat kerja dan pernyataan lain dalam sesi interview. Ketidakcocokan dapat menandakan kurangnya keterbukaan.

2. Profesionalisme Kandidat

Evaluasi bagaimana kandidat membicarakan perusahaan sebelumnya. Kandidat yang tetap menghargai mantan tempat kerja, meski meninggalkan perusahaan tersebut, menunjukkan sikap profesional yang positif.

3. Konteks Resign

Pastikan bahwa alasan resign berkaitan dengan pertumbuhan pribadi atau profesional, bukan semata-mata karena menghindari tantangan atau konflik internal.

4. Kesesuaian dengan Budaya Perusahaan

Selaraskan motivasi kandidat dengan nilai dan budaya kerja perusahaan Anda. Kandidat yang cocok secara nilai akan lebih mudah beradaptasi dan berkontribusi.

Kelola Rekrutmen dan SDM Perusahaan dengan Efisien bersama KantorKu by Dealls!

software hris kantorku

Ingin proses rekrutmen lebih cepat dan pengelolaan karyawan lebih efisien?

Segera pasang lowongan kerja Anda di Dealls dan jangkau kandidat terbaik dari seluruh Indonesia, GRATIS!

Anda dapat memasang lowongan kerja secara praktis dan menjangkau lebih banyak talenta potensial dari berbagai bidang industri. Proses rekrutmen menjadi lebih cepat, tepat, dan efisien.

Tak hanya itu, untuk mendukung pengelolaan SDM, manfaatkan software HRIS KantorKu sebagai solusi lengkap administrasi karyawan Anda.

Mulai dari sistem absensi, payroll, hingga manajemen data karyawan, semuanya dapat diakses dalam satu platform.

Optimalkan proses HR perusahaan Anda sekarang!

Bagikan

Related Articles

Tes Kraepelin: Pengertian, Fungsi dan Contohnya dalam Rekrutmen HRD

Tes Kraepelin: Pengertian, Fungsi dan Contohnya dalam Rekrutmen HRD

Pelajari apa itu Tes Kraepelin, fungsi dan perbedaannya dengan Pauli Test, hingga cara menilainya dalam proses rekrutmen.
Form Interview Karyawan Baru

Form Interview Karyawan Baru: Arti, Struktur, & 2 Contoh Templatenya!

Form interview karyawan baru berisi data kandidat, pertanyaan, dan penilaian untuk bantu seleksi lebih objektif & konsisten. Download gratis!
Induction Training

Induction Training: Arti, Manfaat, Contoh, & 5 Tipsnya untuk HRD!

Induction training adalah pelatihan awal untuk bantu karyawan baru cepat adaptasi, pahami budaya kerja, dan siap jalankan tugasnya.