Good Corporate Governance: Arti, Prinsip, Tujuan & Contohnya

GCG adalah tata kelola perusahaan yang memastikan transparansi dan akuntabilitas manajemen. Pelajari arti, prinsip & tujuan penerapannya.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 29 September 2025
Key Takeaways
Good Corporate Governance adalah sistem tata kelola perusahaan yang menjamin transparansi dan pertanggungjawaban dalam pengelolaan bisnis.
Lima prinsip GCG adalah fairness, accountability, responsibility, transparency, dan independency.
Istilah GCG di Indonesia mulai populer setelah krisis ekonomi 1997 yang menyingkap lemahnya tata kelola perusahaan.
Dengan GCG, investor lebih percaya untuk menanamkan modal.
Praktiknya GCG dapat berupa pelaporan berkala dan pengangkatan komisaris independen.

Bagi yang mengelola perusahaan, istilah GCG pasti sering terdengar, tetapi sudahkah tahu apa yang dimaksud dengan good corporate governance?

Anda perlu mengetahuinya karena penerapan GCG yang tepat membantu perusahaan menjaga reputasi dan meningkatkan kepercayaan investor.

Untuk memahami GCG secara menyeluruh, artikel ini akan membahas tuntas semuanya, dari pengertian, prinsip-prinsip, tujuan, hingga faktor-faktor pendukung keberhasilan GCG di perusahaan!

Apa itu GCG?

Good corporate governance dalam bahasa Indonesia adalah tata kelola perusahaan yang naik. Perusahaan yang menggunakan GCG tandanya memiliki manajemen yang transparan dan bertanggung jawab. 

Hasilnya, investor lebih percaya dan perusahaan dapat meningkatkan profitabilitas, reputasi, dan keberhasilan proyek jangka panjang.

Contoh good corporate governance yaitu pelaporan berkala kepada pemegang saham tentang kinerja, risiko, dan perkembangan perusahaan.

Contoh Good Corporate Governance di Bio Farma | Sumber: Bio Farma

Sejarah Munculnya Istilah GCG

Istilah GCG lahir sebagai respons terhadap praktik perusahaan yang merugikan pemegang saham di Amerika Serikat pada tahun 1980-an. 

Kala itu, banyak perusahaan besar mengalami skandal keuangan dan manajemen, misalnya manipulasi laporan keuangan dan penyalahgunaan wewenang oleh direksi.

Di Indonesia sendiri, GCG mulai dikenal luas sejak krisis ekonomi 1997 akibat banyaknya perusahaan yang lemah dalam mengelola keuangan dan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Kemudian, pada tahun 1998, perusahaan harus menerapkan GCG melalui regulasi Bursa Efek Indonesia yang mewajibkan pengangkatan komisaris independen dan pembentukan komite audit, guna menjamin hak-hak pemegang saham.

Baca Juga: Customer Centric: Manfaat, Tips Menerapkan dan Contoh Implementasi 

Good Corporate Governance Menurut Para Ahli

Setelah memahami latar belakangnya, Anda mungkin ingin mengetahui lebih dalam tentang pengertian menurut ahli, antara lain:

  • Muh. Effendi (2009): Sistem pengendalian internal perusahaan untuk mengelola risiko signifikan, mengamankan aset, dan meningkatkan nilai investasi pemegang saham jangka panjang.
  • Soekrisno Agoes (2006): Sistem yang mengatur hubungan Dewan Komisaris, Direksi, pemegang saham, dan pemangku kepentingan lainnya secara transparan, termasuk penentuan tujuan perusahaan, pencapaian, dan penilaian kinerjanya.
  • Wahyudi Prakarsa (dalam Sukrisno Agoes, 2006): Mekanisme administratif yang mengatur hubungan manajemen, komisaris, direksi, pemegang saham, dan kelompok kepentingan lain, melalui aturan permainan dan sistem insentif untuk mencapai tujuan perusahaan.

Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa GCG adalah peraturan yang mengatur dan mengawasi hubungan perusahaan dengan stakeholders (seperti pemegang saham) guna meningkatkan nilai perusahaan.

Banner KantorKu HRIS
Pakai KantorKu HRIS Sekarang!

KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.

Prinsip-prinsip Good Corporate Governance

Prinsip Good Corporate Governance | Sumber: Semen Batu Raja

Secara umum, 5 prinsip GCG adalah fairness (keadilan), accountability (akuntabilitas), responsibility (pertanggungjawaban), transparency (keterbukaan), dan independency (kemandirian).

Prinsip-prinsip ini menjadi pondasi agar perusahaan dapat mengelola hubungan yang adil dengan pemegang saham, dewan komisaris, direksi, maupun karyawan.

Berdasarkan rangkuman dari OECD (2023) dan UU PT, berikut prinsip GCG dan contohnya:

1. Keadilan 

Prinsip good corporate governance adalah memastikan semua pemangku kepentingan diperlakukan secara adil dan setara.

Contoh implementasinya, semua pemegang saham menerima hak dan perlakuan yang sama sesuai jumlah saham yang dimiliki.

2. Akuntabilitas

Berikutnya, perusahaan dan manajemennya wajib bertanggung jawab atas tindakan dan keputusan yang diambil.

Misalnya, direksi menyampaikan laporan yang seimbang mengenai posisi keuangan perusahaan, risiko yang diambil, dan hasil pencapaian tujuan bisnis.

3. Pertanggungjawaban

Manajemen juga wajib menggunakan wewenang yang dimiliki dengan penuh tanggung jawab demi kepentingan perusahaan.

Artinya, direksi bertanggung jawab atas pengelolaan bisnis, pemilihan CEO, dan pemantauan kinerja perusahaan.

4. Keterbukaan

Prinsip good governance berikutnya memberikan informasi yang jelas, akurat, dan tepat waktu kepada seluruh pemangku kepentingan.

Contohnya perusahaan wajib mengungkapkan laporan keuangan, strategi bisnis, dan risiko yang mungkin timbul dengan jujur dan tepat waktu.

5. Kemandirian

Terakhir, prinsip GCG yaitu memastikan pengambilan keputusan perusahaan bebas dari konflik kepentingan atau pengaruh eksternal.

Contohnya, komisaris independen mengawasi manajemen dan pengambilan keputusan strategis tanpa dipengaruhi pihak tertentu, sehingga keputusan perusahaan tetap objektif.

Tujuan Penerapan Good Corporate Governance

Tanpa penerapan prinsip-prinsip ini, reputasi dan kredibilitas perusahaan bisa hancur, terutama di mata pemegang saham maupun karyawan. 

Maka dari itu, penting menerapkan GCG di perusahaan. Setidaknya ada lima tujuan utama penerapan GCG:

1. Meningkatkan Aliran Modal

Penerapan GCG memperkuat sistem pelaporan keuangan transparan sehingga investor dan bank lebih percaya pada perusahaan.

2. Mitigasi Risiko 

GCG menjamin pemegang saham bahwa direksi dan manajemen akan melindungi kepentingan mereka. Mereka pun lebih nyaman untuk berinvestasi di perusahaan.

3. Meningkatkan Reputasi Perusahaan 

Perusahaan yang menerapkan GCG memiliki kebijakan internal dan kontrol yang transparan, sehingga membangun reputasi positif. Investor dan publik lebih percaya pada perusahaan dengan praktik GCG yang baik.

4. Pengambilan Keputusan Lebih Efektif 

GCG menjelaskan tanggung jawab pemilik dan manajemen sehingga proses pengambilan keputusan lebih cepat dan jelas.

5. Peningkatan Retensi Karyawan 

Visi dan arah perusahaan yang jelas membuat karyawan termotivasi dan bertahan lebih lama. GCG juga bisa menarik talenta baru dari budaya perusahaan yang transparan dan akuntabel.

Baca Juga: 15 Contoh Company Profile Paling Menarik dari Berbagai Industri 

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kualitas GCG

Lalu, faktor good corporate governance apa saja yang memengaruhi penerapannya? Berdasarkan jurnal yang berjudul What Factors Determine Good Governance, berikut faktor-faktor yang menentukan kualitas GCG:

1. Partisipasi 

Kualitas GCG tinggi bila seluruh pihak terkait aktif berpartisipasi, baik pemegang saham, manajemen, maupun karyawan. Partisipasi bisa langsung atau melalui perwakilan yang sah.

Ini penting karena membantu menyuarakan kepentingan semua pihak dan mendorong keberagaman ide dan keputusan yang lebih inklusif.

2. Supremasi Hukum 

Hukum yang adil dan independen menjadi fondasi GCG. Sistem hukum yang tidak memihak dan melindungi hak semua individu, termasuk minoritas.

3. Transparansi 

Semua keputusan, kebijakan, dan tindakan perusahaan tersedia dan dapat dipahami oleh pemangku kepentingan. 

Transparansi mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan memperkuat kepercayaan publik.

4. Akuntabilitas

Setiap pihak dalam organisasi bertanggung jawab atas keputusan dan tindakannya. Akuntabilitas mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan meningkatkan integritas organisasi.

5. Efektivitas dan Efisiensi

Perusahaan yang menerapkan GCG harus menggunakan sumber daya secara optimal dan berkelanjutan. Semua proses, kebijakan, dan prosedur dirancang agar memberikan manfaat nyata bagi perusahaan dan para pemangku kepentingan.

FAQ Seputar GCG

Berikut berbagai pertanyaan yang sering muncul terkait GCG beserta jawabannya:

3 Apa Saja Nilai dari GCG?

3 nilai GCG meliputi fairness (keadilan), transparansi dan akuntabilitas. Perpaduan ketiganya memastikan perusahaan transparan, adil dan bertanggung jawab atas segala keputusan.

Yang Termasuk GCG Apa Saja?

GCG mencakup berbagai praktik dan struktur, seperti dewan direksi yang jelas, proses pengambilan keputusan yang transparan dan perlindungan hak pemegang saham dan pemangku kepentingan.

Apa saja indikator dari good corporate governance?

Indikatornya untuk menilai penerapan GCG yaitu laporan keuangan perusahaan mudah diakses, semua pemangku kepentingan diperlakukan adil, dan keputusan bisnis diambil tanpa intervensi pihak yang berkepentingan.

Tingkatkan Pengelolaan SDM dengan KantorKu HRIS

GCG adalah tata kelola perusahaan yang kompleks. Perusahaan bisa tidak fokus ke GCG kalau masih terbebani dengan masalah administrasi HR?

Agar tugas HR lebih ringan, serahkan dengan pakai aplikasi KantorKu HRIS!

Aplikasi HRIS all-in-one ini dapat mengelola SDM dengan efisien, sehingga Anda bisa fokus membangun perusahaan yang patuh GCG.

Fitur Unggulan KantorKu HRIS:

  • Payroll otomatis dan integrasi langsung ke rekening payroll karyawan.
  • Dashboard analitik untuk memantau performa tim dan individu berbasis OKR/KPI.
  • Manajemen shift yang mudah, cukup assign per orang atau tim.
  • Database digital untuk memantau data karyawan.
  • Pengelolaan cuti dan lembur digital, lengkap dengan approval berjenjang.

Coba ringankan tugas HR di perusahaan Anda dengan KantorKu HRIS. Book demo gratis sekarang dan lihat bagaimana HR bisa lebih mudah, cepat, dan akurat!

kantorku hris

Sumber:

What is good corporate governance? | Corporate Governance | CGI

About the Principles | OECD

UU No. 40 Tahun 2007 | BPK RI

What Factors Determine Good Governance

Bagikan

Related Articles

Organizational Development: Jenis, Job Desc & Bedanya dengan HRD

Apa yang dimaksud dengan organizational development? OD adalah bidang yang fokusnya mengembangkan organisasi. Pahami jenis, job desc dan fungsinya!

10 Contoh Tenaga Kerja Terlatih dan Keunggulannya Bagi Perusahaan!

Cek 10 contoh tenaga kerja terlatih beserta perannya di perusahaan, mulai dari tukang listrik, teknisi AC, sopir, mekanik, dan lainnya.

Mengenal Helper Gudang: Tugas, Gaji, Skill & Syaratnya

Ingin jadi helper gudang? Simak panduan lengkap dari tugas, gaji, skill yang dibutuhkan, dan syarat melamar agar sukses bekerja di gudang.