15 Contoh KPI Telesales yang Realistis agar Target Tercapai!
Daftar KPI telesales yang wajib diterapkan agar target terukur dan realistis tanpa menambah tekanan, bisa langsung Anda salin sesuai kebutuhan.
Table of Contents
Table of Contents
Telesales adalah bagian dari tim penjualan yang bertugas menawarkan produk atau layanan kepada calon pelanggan melalui telepon.
Dalam perusahaan, telesales memegang peran penting karena menjadi ujung tombak dalam meningkatkan penjualan.
Agar kinerja mereka dapat terukur dan terus meningkat, perusahaan perlu menetapkan indikator atau KPI telesales yang jelas.
Berikut contoh KPI telesales yang bisa Anda terapkan agar target tim tercapai!
Daftar KPI Telesales agar Target Tim Terukur

KPI membantu karyawan memahami target yang harus dicapai, tetapi harus dibuat realistis agar tidak menimbulkan tekanan berlebih. Berikut referensi KPI yang bisa diterapkan:
1. Average Purchase Value
KPI telesales ini mengukur rata-rata nilai transaksi dari setiap penjualan yang berhasil ditutup oleh seorang telesales.
Semakin tinggi nilainya, semakin besar kontribusi terhadap pendapatan perusahaan dan profit margin.
Contoh KPI:
- Mencapai nilai pembelian rata-rata minimal Rp850.000 per transaksi setiap bulan.
- Meningkatkan rata-rata nilai transaksi sebesar 10% dibanding bulan sebelumnya.
- Menjual produk tambahan (upsell) pada minimal 30% dari total pelanggan baru.
2. Revenue per Call
KPI ini menunjukkan rata-rata pendapatan yang dihasilkan dari setiap panggilan keluar. Tujuannya agar telesales fokus pada efektivitas, bukan sekadar kuantitas panggilan.
Contoh KPI:
- Mempertahankan pendapatan per panggilan minimal Rp25.000 dari total panggilan harian.
- Menghasilkan total pendapatan Rp50 juta dari 2.000 panggilan per bulan.
- Meningkatkan revenue per call sebesar 15% dalam 3 bulan.
Baca Juga: 10 Contoh KPI Terbaik untuk Karyawan, Marketing, hingga Finance!
3. Incremental Sales by Campaign
KPI telesales ini berguna mengukur kenaikan penjualan selama periode kampanye dibandingkan periode sebelumnya.
Bisa dipakai untuk menilai kontribusi individu pada program promosi tertentu.
Contoh KPI:
- Meningkatkan penjualan sebesar +15% selama kampanye promo akhir tahun.
- Menambah minimal 20 pelanggan baru dari satu kampanye promosi.
- Berkontribusi minimal Rp10 juta penjualan tambahan selama masa promosi berlangsung.
4. Number of Sales Opportunity
KPI ini menilai kemampuan telesales dalam menghasilkan prospek baru yang layak ditindaklanjuti.
Indikator ini juga mencerminkan efektivitas komunikasi awal dan kemampuan membangun ketertarikan pelanggan.
Contoh KPI:
- Menghasilkan minimal 40 prospek berkualitas per minggu.
- Mengonversi minimal 20% prospek baru menjadi pelanggan aktif.
- Menambahkan minimal 100 data prospek baru ke CRM setiap bulan.
KantorKu HRIS memiliki fitur monitoring KPI/OKR dan karyawan bisa melakukan pengisian mandiri tanpa perlu micromanaging.
5. Call Connection Rate
Contoh KPI telesales ini bisa diterapkan untuk mengukur seberapa banyak panggilan keluar yang berhasil tersambung dan berbicara langsung dengan calon pelanggan. Tingginya rasio koneksi menandakan efisiensi dalam targeting dan follow–up.
Contoh KPI:
- Mencapai tingkat koneksi panggilan minimal 60% dari total call harian.
- Menyambungkan 100 panggilan efektif per hari.
- Mengurangi jumlah panggilan tidak tersambung hingga di bawah 20% per minggu.
6. Upselling Rate
Upselling rate adalah KPI telesales yang mengukur seberapa efektif tim penjualan dalam mendorong pelanggan untuk membeli produk dengan nilai lebih tinggi atau paket tambahan.
KPI ini menunjukkan kemampuan telesales dalam upselling per pelanggan.
Contoh KPI:
- Mencapai minimal 25% transaksi bulanan yang mengandung aktivitas upselling.
- Meningkatkan rata-rata nilai order pelanggan eksisting sebesar 15% setiap bulan.
- Menawarkan upgrade produk kepada sedikitnya 40 pelanggan setiap kuartal.
Baca Juga: KPI Dashboard: Pengertian, Manfaat, Contoh, dan Cara Membuatnya
7. Average Response Time
Waktu respons rata-rata mencerminkan kecepatan tim penjualan dalam menanggapi pertanyaan atau prospek baru. KPI ini penting diterapkan untuk menjaga kepuasan pelanggan dan meningkatkan peluang konversi.
Contoh KPI:
- Menanggapi lead baru dalam waktu kurang dari 2 jam.
- Melakukan follow–up setelah interaksi awal dalam waktu kurang dari 1 hari kerja.
- Menjawab minimal 95% pesan pelanggan dalam waktu 24 jam.
8. Opportunity-to-Win Ratio
Rasio ini mengukur kinerja tim dalam mengonversi peluang penjualan menjadi transaksi yang berhasil. Idealnya KPI telesales ini tinggi yang menandakan kemampuan tim dalam menutup prospek yang telah diidentifikasi.
Contoh KPI:
- Memenangkan minimal 30% dari total peluang yang diidentifikasi setiap bulan.
- Menutup sedikitnya 10 peluang penjualan per tenaga penjual setiap kuartal.
- Mengonversi minimal 40% nilai total pipeline menjadi penjualan berhasil.
9. Profit Margin per Sales Representation
Contoh KPI telesales berikutnya yaitu mengukur seberapa besar keuntungan bersih yang dihasilkan oleh setiap tenaga penjual.
Metrik ini membantu mengevaluasi efisiensi individu dalam menghasilkan pendapatan dengan mempertimbangkan biaya penjualan.
Contoh KPI:
- Mempertahankan margin keuntungan rata-rata minimal 20% per bulan.
- Menghasilkan laba bersih sebesar Rp100 juta per kuartal.
- Menjaga rasio margin laba terhadap total penjualan individu di atas 0,25.
10. Lead Conversion Rate
Lead conversion rate menunjukkan kemampuan tim untuk mengubah prospek menjadi pelanggan aktual. KPI ini menjadi indikator utama dalam mengukur proses penjualan dan kualitas prospek yang dikelola.
Contoh KPI:
- Mengonversi minimal 15% dari total lead menjadi pelanggan.
- Menutup minimal 8 lead per tenaga penjual setiap bulan.
- Menyelesaikan proses konversi lead ke pelanggan dalam waktu maksimal 10 hari.
11. Call Abandonment Rate
Tingkat call abandonment rate menunjukkan seberapa baik perusahaan dalam menangani volume panggilan masuk.
Semakin rendah angkanya, semakin baik pula pengalaman pelanggan karena mereka tidak dibiarkan menunggu terlalu lama.
Contoh KPI:
- Target tingkat call abandonment di bawah 5% setiap bulan.
- Rata-rata waktu tunggu pelanggan tidak lebih dari 30 detik.
- Meningkatkan persentase panggilan terjawab dari 90% ke 95% dalam 3 bulan.
12. Target Penjualan Bulanan
KPI telesales ini bisa jadi tolok ukur utama dalam menilai pencapaian performa tim penjualan terhadap sasaran bisnis perusahaan.
Dengan target bulanan yang jelas, setiap anggota tim dapat fokus mengejar hasil konkret dan menjaga momentum penjualan.
Contoh KPI:
- Mencapai penjualan minimal Rp500 juta per bulan.
- Meningkatkan jumlah transaksi sebesar 15% dibanding bulan sebelumnya.
- Mencapai 100% dari target omzet bulanan yang ditetapkan.
13. Jumlah Panggilan Keluar per Hari
Contoh KPI telesales ini bertujuan mengukur produktivitas tim penjualan atau telemarketing dalam menjangkau calon pelanggan setiap harinya.
Data ini juga membantu perusahaan menilai efektivitas aktivitas harian dan alokasi waktu tim.
Contoh KPI:
- Setiap agen melakukan minimal 80 panggilan keluar per hari.
- Meningkatkan volume panggilan keluar sebesar 10% dalam 2 minggu.
- Mempertahankan konsistensi rata-rata 1 panggilan setiap 5 menit kerja efektif.
14. Average Talk Time
Rata-rata durasi percakapan (average talk time) dapat menunjukkan kemampuan agen dalam membangun hubungan dan menutup penjualan secara efisien.
Waktu bicara yang terlalu singkat bisa menandakan kurangnya eksplorasi kebutuhan pelanggan, sedangkan terlalu lama bisa mengindikasikan ketidakefisienan.
Contoh KPI:
- Menjaga rata-rata waktu bicara di kisaran 4–6 menit per panggilan.
- Mengurangi panggilan di bawah 2 menit hingga di bawah 10% dari total panggilan.
- Meningkatkan konversi penjualan pada panggilan dengan durasi ideal hingga 20%.
15. Callback Rate
Tingkat callback rate mencerminkan seberapa besar minat pelanggan untuk menindaklanjuti komunikasi yang sudah dilakukan.
KPI telesales yang tinggi menunjukkan bahwa agen berhasil membangun ketertarikan dan hubungan yang baik dengan calon pelanggan.
Contoh KPI:
- Meningkatkan callback rate dari 15% menjadi 25% dalam satu kuartal.
- Minimal 1 dari 4 panggilan keluar menghasilkan panggilan balik.
- Menargetkan callback rate minimal 20% untuk setiap agen penjualan.
Tracking KPI Telesales secara Real-Time dengan KantorKu HRIS
Memantau KPI telesales secara manual bukan hanya memakan waktu, tetapi juga menyulitkan ketika jumlah tim semakin besar.
Kini, Anda bisa memanfaatkan aplikasi penilaian kinerja dari KantorKu HRIS yang memungkinkan Anda melacak pencapaian karyawan tanpa melakukan micromanagement.

Fitur Unggulan Aplikasi KPI KantorKu HRIS
- Dashboard KPI untuk memantau performa individu dan tim.
- Fitur Employee Self Service (ESS) yang memungkinkan karyawan menginput KPI secara mandiri.
- Penyesuaian KPI fleksibel yang dapat dilakukan kapan saja oleh manajer.
- Integrasi penuh dengan sistem HRIS KantorKu, memastikan seluruh data kinerja tersinkronisasi otomatis.
Segera tingkatkan efektivitas pemantauan kinerja dan pengambilan keputusan berbasis data. Anda bisa jadwalkan demo gratis dulu untuk uji coba langsung fitur KPI.
Related Articles
Panduan Penilaian Kinerja Guru: Format, Template, dan Komponennya
Penilaian Kinerja Karyawan: Cara Hitung, Metode, & 5 Contohnya
