Management by Objective (MBO): Arti, Manfaat, & Tahapan

Pelajari apa itu management by objective (MBO), manfaatnya bagi karyawan dan perusahaan, serta tahapan penerapannya dalam tim!

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 20 Agustus 2025

Tahukah Anda? Kinerja karyawan menurun bukan hanya karena kurangnya kemampuan, tetapi karena tidak adanya keselarasan antara tujuan individu dan tujuan perusahaan. 

Karyawan bisa merasa bingung, kehilangan arah, atau bahkan tidak termotivasi ketika apa yang mereka kerjakan sehari-hari tidak berkontribusi langsung pada pencapaian visi organisasi.

Untuk menjembatani kesenjangan ini, perusahaan bisa menerapkan Management by Objective (MBO)

Apa itu MBO? Bagaimana tahapan untuk menerapkannya? Apakah ada kekurangannya? Mari simak pembahasan berikut untuk jawaban dari pertanyaan-pertanyaan tersebut!

Pengertian Management by Objective

Ilustrasi Management by Objective

Menurut Asana, management by objective atau MBO adalah metode manajemen yang menghubungkan tujuan individu dalam tim dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.

Sederhananya, MBO adalah manajemen yang mengajak karyawan dan perusahaan untuk sama-sama menentukan tujuan besar bersama

MBO kebalikan dari manajemen otoriter yang hanya memberikan perintah tanpa melibatkan karyawan dalam penentuan tujuan. 

Konsep ini pertama kali diperkenalkan oleh Peter Drucker dalam bukunya The Practice of Management pada tahun 1954. 

Untuk penerapan yang maksimal, MBO mengharuskan adanya alat pelaporan dan tinjauan kinerja untuk memantau pencapaian karyawan.

Baca Juga: Contoh Penilaian Kinerja Karyawan serta Indikator & Metodenya [+Template!]

Tipe Management by Objective

Ada tiga tipe MBO yang perlu Anda ketahui supaya bisa merancang tahapan yang tepat saat menerapkannya di perusahaan. Berikut pembagiannya:

1. Manajemen Tujuan Strategis (Strategic Objectives)

Tipe ini berfokus pada sasaran jangka panjang yang menjadi pondasi arah dan pertumbuhan perusahaan secara keseluruhan.

Biasanya dirancang untuk rentang waktu 3–5 tahun dan langsung mencerminkan visi dan misi perusahaan

Contohnya:

  • Ekspansi ke pasar internasional
  • Pengembangan teknologi baru yang inovatif
  • Membangun posisi sebagai pemimpin industri

2. Manajemen Tujuan Taktis (Tactical Objectives)

Manajemen tujuan taktis berorientasi untuk menjembatani strategi besar dengan aktivitas operasional. 

Intinya untuk memastikan bagaimana setiap departemen bisa mengimplementasikan tujuan strategis ke dalam kegiatan yang bisa dicapai dalam waktu 1–2 tahun.

Contohnya:

  • Peluncuran produk baru di satu wilayah
  • Kampanye pemasaran digital untuk memperluas jangkauan audiens
  • Pengembangan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan tim penjualan

3. Manajemen Tujuan Operasional (Operational Objectives)

Tipe ketiga berorientasi pada tujuan jangka pendek yang spesifik. Biasanya ditetapkan per tahun atau per kuartal.

Oleh karenanya tujuan yang dibuat pastinya bisa terukur dalam waktu dekat (mingguan, bulanan, atau kuartalan).

Contohnya:

  • Mencapai target produksi harian
  • Mengurangi kesalahan input data sebesar 10%
  • Meningkatkan kepuasan pelanggan dalam 3 bulan

Manfaat Penerapan MBO

Manfaat Management by Objective

Metode ini melibatkan karyawan untuk sama-sama menetapkan tujuan kerja bersama, sehingga setiap individu memahami peran dan kontribusinya terhadap keberhasilan perusahaan.

Apabila diuraikan secara detail, maka berikut berbagai manfaat penerapannya:

1. Meningkatkan Kerja Sama Tim

Pendekatan ini mendorong adanya kolaborasi antar anggota tim, sehingga setiap individu tidak hanya fokus pada pencapaian target pribadi, tetapi juga memahami perannya dalam mendukung keberhasilan tim.

2. Memberikan Tujuan Spesifik pada Setiap Karyawan

MBO mengukur pencapaian kinerja karyawan melalaui penetapan Key Result Areas (KRAs). Penerapan ini disesuaikan dengan minat, kualifikasi, dan spesialisasi setiap karyawan. 

Dengan tujuan yang spesifik, setiap karyawan bisa mengetahui ekspektasi perusahaan terhadap dirinya serta meningkatkan fokus dan efisiensi kerja.

3. Meningkatkan Pemahaman Karyawan terhadap Perannya

Berkaitan dengan sebelumnya, setiap karyawan akan memiliki tugas dan tanggung jawab yang spesifik. 

Hal ini membantu mereka memahami bagaimana kontribusinya berdampak terhadap pencapaian tujuan organisasi, sehingga tidak sekadar bekerja untuk memenuhi kewajiban.

Ketika karyawan mengetahui bahwa perannya penting, mereka cenderung lebih berkomitmen dalam menjalankan tugas.

4. Membangun Loyalitas

Melalui MBO, karyawan akan memiliki peran yang unik dan penting dalam organisasi. Ini membuat mereka merasa dihargai dan dianggap penting, sehingga terbangun keterikatan emosional yang lebih kuat terhadap organisasi. 

5. Memastikan Karyawan Memiliki Tujuan yang Sama

Manfaat berikutnya yaitu memastikan setiap individu memiliki tujuan yang selaras dengan tujuan organisasi. 

Dengan adanya arah yang jelas, strategi organisasi dapat dijalankan dengan lebih efektif dan terkoordinasi, karena seluruh komponen organisasi bekerja dalam satu irama.

Tahapan Management by Objective

Jika Anda tertarik menerapkan MBO pada perusahaan, ada beberapa tahapan yang bisa diikuti sebagaimana dijelaskan oleh Corporate Finance Institute, yaitu:

1. Menetapkan Tujuan Organisasi

Tetapkan tujuan organisasi secara keseluruhan. Namun dalam penyusunannya, Anda harus melibatkan karyawan dan manajemen.

Semua individu harus memahami tujuan ini, karena tujuan organisasi menjadi dasar bagi semua aktivitas berikutnya. 

Buat tujuan yang realistis, terukur, dan relevan dengan visi perusahaan.

2. Menetapkan Tujuan Karyawan

Selanjutnya, manajemen bisa mengajak karyawan untuk diskusi membahas tujuan secara individual.

Pada tahap ini, karyawan harus mendapat kesempatan untuk menyampaikan target yang mereka anggap bisa dicapai dalam waktu tertentu, berdasarkan kapasitas dan sumber daya yang tersedia.

3. Monitoring Kinerja dan Perkembangan

Untuk memastikan karyawan dan manajemen sama-sama bekerja menuju tujuan bersama, perlu adanya pemantauan secara terus-menerus. 

Monitoring ini juga mengungkap identifikasi hambatan sedini mungkin dan memberikan dukungan yang diperlukan.

4. Evaluasi Kinerja

Hasil monitoring bisa menjadi bahan evaluasi untuk kebaikan ke depan. Evaluasi harus dilakukan secara partisipatif antara manajer dan karyawan.

Adapun aspek yang dievaluasi meliputi penilaian terhadap seberapa jauh tujuan telah dicapai serta tantangan yang dihadapi selama proses.

5. Memberikan Umpan Balik

Tahapan management by objective berikutnya adalah memberikan umpan balik melalui diskusi terbuka.

Di sini, manajer dapat memberikan masukan konstruktif untuk membantu karyawan menyempurnakan cara kerja mereka. 

6. Penilaian Akhir Kinerja

Terakhir, lakukan penilaian secara menyeluruh terhadap pencapaian karyawan atau performance appraisal. 

Penilaian perlu dilakukan secara rutin dan digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan.

Misalnya sebagai landasan untuk memberikan penghargaan pada karyawan terbaik, mengangkat jabatan karyawan potensial atau memberikan pelatihan untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Baca Juga: Apa Itu Performance Appraisal? Kenali Tahapan dan Jenisnya!

Kelebihan dan Kekurangan MBO

Setelah tau apa itu management by objective serta manfaatnya, pastikan Anda juga tau kelebihan dan kekurangannya sebagai pertimbangan sebelum menerapkannya langsung. Berikut kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan

  • Komunikasi antara manajemen dan karyawan menjadi lebih terbuka.
  • Karyawan merasa memiliki tanggung jawab karena diberi tujuan yang sesuai dengan kemampuan dan pengalaman.
  • Tujuan yang spesifik membuat karyawan merasa perannya penting, sehingga meningkatkan motivasi dan loyalitas.
  • Manajemen bisa menyusun strategi yang lebih terarah untuk mencapai tujuan perusahaan.

Kekurangan

  • Tidak semua aspek pekerjaan bisa menggunakan pendekatan MBO (seperti pekerjaan R&D, CS, dan posisi kreatif)
  • Cenderung mengabaikan aspek penting lain, seperti budaya dan etika kerja.
  • Karyawan bisa merasa tertekan jika harus mencapai target dalam batas waktu tertentu.
  • Terlalu fokus pada hasil, sehingga berpotensi mendorong pengambilan jalan pintas yang mengurangi kualitas kerja.

Mau Pakai MBO Tetapi Takut HR Kewalahan? Coba Ringankan dengan KantorKu!

Kalau Anda ingin menerapkan management by objective, jangan sampai dampaknya membuat HR kewalahan karena harus memantau progres manual satu per satu!

Sekarang, ada aplikasi HRIS yang bisa otomatisasi tugas-tugas tersebut, termasuk pemantauan kinerja karyawan. Salah satu rekomendasinya yaitu KantorKu.id!

Tampilan Dashboard OKR di KantorKu | Sumber: KantorKu.id

KantorKu mempunyai fitur OKR dan KPI, 360 Review dan Performance Appraisal untuk mengukur kinerja karyawan secara otomatis. Dengan begitu, HR bisa memantau ketercapaian tujuan yang ditetapkan bersama.

Selain itu, aplikasi HRIS ini juga punya beberapa fitur lain, seperti:

  • Manajemen absensi yang terintegrasi payroll
  • Perhitungan payroll karyawan otomatis, termasuk perhitungan BPJS, PPh 21, cuti, dan lembur
  • Rekap dan analisis kinerja otomatis beserta fitur real-time feedback

Jika Anda ingin tahu manfaat aplikasi ini secara real-time, silakan jadwalkan demo gratis sekarang!

hris kantorku banner

Mau coba KantorKu gratis?

Bagikan

Related Articles

alasan phk

10 Alasan PHK Resmi & Sah Berdasarkan UU Cipta Kerja Terbaru 

Hati-hati, alasan PHK yang keliru bisa jadi bumerang bagi HR. Ketahui landasan hukum dan berbagai alasan resminya sebelum terlambat!
DPP adalah

DPP Adalah: Jenis, Regulasi, serta Contoh DPP PPh & PPN

DPP adalah dasar pengenaan pajak untuk PPh dan PPN. Salah hitung bisa kena denda pajak, simak cara tepat menghitungnya di sini!

30+ Alamat Kantor BPJS Ketenagakerjaan Terdekat sesuai Provinsi

Mau urus BPJS Ketenagakerjaan karyawan? Datangi kantor BPJS Ketenagakerjaan terdekat agar lebih mudah. Berikut daftar alamat dan teleponnya.