Supervisor adalah: Tugas, Skill, dan Bedanya dengan Manager
Supervisor adalah posisi penting di perusahaan yang tugasnya mengawasi tim. Pelajari apa saja tugas, skill dan perbedaannya dengan manager!
Table of Contents
Supervisor adalah posisi penting yang wajib ada di setiap perusahaan. Peran mereka sangat krusial karena tugasnya mengawasi jalannya operasional sehari-hari dan target tercapai.
Namun, banyak yang mengira bahwa posisi ini sama dengan manajer. Padahal keduanya berbeda dari segi tugas maupun skill yang dibutuhkan.
Jika Anda ingin tahu lebih dalam tentang tugas dan skill yang diperlukan untuk menjadi supervisor, pastikan simak artikel ini sampai selesai!
Poin Penting! |
1. Supervisor mengawasi operasional harian dan memastikan target tim tercapai. 2. Supervisor dan manajer berbeda: supervisor fokus membimbing, manajer mengambil keputusan. 3. Supervisor perlu skill komunikasi, penyelesaian konflik, manajemen waktu, dan kepemimpinan. 4. Supervisor adalah bawahan manajer dan penghubung antara manajemen dan staf. 5. Supervisor bertugas mengawasi, melatih, dan menilai kinerja tim. |
Apa itu Supervisor?

Menurut Qandle, supervisor adalah seseorang yang bertugas mengawasi dan mengelola tim agar tugas selesai secara efisien sesuai kebijakan perusahaan.
Mereka juga berperan sebagai jembatan penghubung antara manajer dan staf, serta memberikan arahan hingga menyelesaikan masalah di tempat kerja.
Peran supervisor di perusahaan sangat penting, khususnya untuk menjaga produktivitas, komunikasi, dan suasana kerja yang kondusif.
Pekerjaan seorang supervisor bisa dibilang maksimal kalau memenuhi kualitas berikut:
- Mampu menyampaikan instruksi jelas.
- Mendengarkan tim dengan baik.
- Tenang dan cepat menemukan solusi.
- Mengambil keputusan cepat dan bertanggung jawab.
- Fleksibel menghadapi perubahan dan membantu tim beradaptasi.
- Memotivasi tim dengan contoh kerja yang baik.
Baca Juga: Self-Leadership: Pengertian, Manfaat & Cara Meningkatkannya
Apa saja Tugas Supervisor?
Banyak yang mengira tugas supervisor hanya memantau kinerja karyawan. Padahal supervisor mempunyai tanggung jawab yang besar.
Berdasarkan artikel Supervisor Responsibilities: A Comprehensive Overview, diuraikan bahwa berikut tugas-tugasnya:
1. Mengawasi Alur Kerja
Supervisor bertanggung jawab untuk mengawasi alur kerja sehari-hari tim atau departemen mereka.
Mereka harus memastikan bahwa setiap tugas diselesaikan tepat waktu dengan kualitas sesuai standar yang ditetapkan perusahaan.
2. Membantu Menyelesaikan Masalah
Tugas utama supervisor adalah menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan. Masalah ini bisa berupa masalah yang berkaitan dengan pekerjaan atau masalah antar karyawan.
Supervisor berperan sebagai mediator agar masalah terselesaikan dan menjaga lingkungan kerja agar tetap nyaman.
3. Melatih Karyawan Baru
Salah satu tugas penting supervisor adalah melatih karyawan baru agar mereka memahami kebijakan perusahaan, prosedur kerja, serta tanggung jawab pekerjaan masing-masing.
Selain itu, supervisor juga dituntut untuk bisa memberikan dukungan dan membimbing karyawan baru selama masa adaptasi mereka.
4. Melaporkan ke Manajemen
Seperti yang sempat disebut di awal, supervisor merupakan penghubung antara manajemen atas dan staf.
Mereka yang menjadi pembawa pesan dari manajemen, lalu menyebarkannya ke seluruh staf. Sebaliknya, supervisor juga bisa meneruskan pesan dari staf ke manajemen agar didengar.
5. Mengembangkan dan Mengelola Jadwal Tim
Untuk memastikan tim bekerja dengan efektif, supervisor ditugaskan untuk menyeimbangkan beban kerja berdasarkan keahlian karyawan.
Selain itu, beberapa perusahaan juga meminta supervisor untuk mengurus pengelolaan jadwal kerja karyawan pekerjaan semua anggota tim dapat maksimal.
6. Memfasilitasi Pengembangan Karier Karyawan
Supervisor yang baik akan membantu memfasilitasi pengembangan karier karyawan. Misalnya rutin mengadakan mentoring atau promosi jabatan internal.
Dengan menerapkan program ini, karyawan bisa mencapai kepuasan kerja dan mengurangi risiko turnover.
7. Menilai Kinerja Karyawan
Tugas supervisor berikutnya yaitu menilai dan mengevaluasi kinerja karyawan.
Apabila karyawan mengalami penurunan kinerja, maka supervisor yang bertugas memberi umpan balik yang konstruktif.
Dengan begitu, karyawan bisa mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
Baca Juga: Contoh Penilaian Kinerja Karyawan serta Indikator & Metodenya [+Template!]
Perbedaan Supervisor dan Manager
Supervisor dan manajer merupakan dua posisi yang berbeda. Namun tidak jarang orang mengiranya sama.
Supaya Anda tidak tertukar antara keduanya, mari cek apa perbedaan supervisor dan manajer melalui tabel berikut berdasarkan Business Training Expert:
Aspek | Supervisor | Manajer |
Peran Utama | Membimbing dan memastikan tugas tim selesai sesuai arahan manajer. | Membuat keputusan strategis dan menetapkan struktur kerja. |
Otoritas | Terbatas pada pengelolaan dan pengarahan kerja tim. | Otoritas lebih tinggi dan bertanggung jawab atas pengambilan keputusan perusahaan. |
Tanggung Jawab | Mengawasi kinerja karyawan sehari-hari. | Menetapkan tujuan perusahaan dan mengelola sumber daya (seperti anggaran dan SDM). |
Hubungan dengan Tim | Hubungannya lebih dekat, karena berperan sebagai pembimbing di departemen tertentu. | Memimpin berbagai departemen dan berkolaborasi dengan antar departemen. |
Gaji | Biasanya lebih rendah dari manajer, tetapi ada potensi promosi ke manajer. | Lebih tinggi karena tanggung jawab lebih besar. |
Skill yang dibutuhkan | Komunikasi, manajemen konflik, kepemimpinan dan berpikir kritis. | Semua keterampilan supervisor dan akuntabilitas, pemecahan masalah, manajemen waktu dan prioritas. |
Skill yang dibutuhkan oleh Supervisor
Menjadi supervisor tidak semudah yang mungkin Anda bayangkan. Dilansir dari Indeed, seorang supervisor perlu memiliki skill penting berikut:
- Komunikasi yang efektif, ditandai dari kemampuan menyampaikan informasi dengan jelas, serta mampu mendengarkan untuk memahami dan mengatasi kebutuhan tim.
- Kemampuan menyelesaikan konflik, khususnya konflik yang bisa mengganggu suasana kerja dan produktivitas kerja.
- Manajemen waktu, sehingga beban kerja bisa selesai tepat waktu tanpa mengurangi kualitas.
- Kepemimpinan yang inspiratif, bukan hanya memerintah, tetapi juga memotivasi, dan membangun semangat kerja tim.
- Kemampuan interpersonal, agar supervisor bisa membangun hubungan kerja yang baik dan pengertian.
- Kecerdasan emosional, karena supervisor perlu mengelola emosi diri sendiri dan anggota tim demi hubungan kerja yang harmonis.
- Keterampilan membimbing, karena tugasnya selalu berkaitan dengan membimbing pengembangan profesional anggota tim.
- Perhatian terhadap detail, untuk membantu mengidentifikasi masalah pada anggota tim dan kinerjanya.
Jadi Supervisor HRD Pusing Urus Administrasi Numpuk? Ringankan Pakai HRIS KantorKu.id
Perlu diakui, supervisor adalah posisi yang tidak mudah, karena harus mengelola kinerja karyawan setiap harinya. Kalau strateginya salah, Anda akan bertambah pusing dan manajemen tim jadi kurang maksimal.
Jika Anda juga merasa lelah dengan administrasi yang terus menumpuk, coba kelola dengan HRIS KantorKu!
Aplikasi HRIS ini mempunyai fitur Employee Self Service (ESS) yang memungkinkan karyawan mencatat kinerja mereka berbasis OKR. Dengan begitu, supervisor bisa langsung memastikan pekerjaan sesuai target dari satu dashboard.
Ditambah lagi, KantorKu sudah terhubung dengan database absensi, sehingga Anda bisa sekaligus memantau kehadiran karyawan.
Mau tau lebih lanjut soal fitur-fitur lainnya? Silakan coba book demo gratis dulu!


Related Articles

On The Job Training (OJT): Tahapan, Tujuan, & 5 Metodenya

Gaji di Bawah UMR? Cek Risiko Sanksi & Pidananya!
