Working Hybrid vs Remote, Mana yang Terbaik untuk Perusahaan?
Bingung ingin menerapkan working hybrid vs remote? Mari lihat perbandingan dari segi biaya, model kerja, akses talenta, produktivitas, dll!
Table of Contents
Hybrid dan remote working merupakan dua opsi kerja yang populer di banyak perusahaan saat ini.
Penerapan kedua model ini terbukti dapat meningkatkan kepuasan kerja karyawan sekaligus mendorong produktivitas.
Namun, sudahkah tahu perbedaan working hybrid vs remote? Mari pahami keduanya agar Anda bisa mana yang terbaik untuk perusahaan Anda!
Perbandingan Working Hybrid vs Remote

Jika Anda bingung ingin menerapkan remote atau hybrid working, mari bandingkan dari berbagai segi, dari biaya, waktu, hingga dampaknya pada produktivitas.
Kupas tuntas di bawah ini:
1. Kebutuhan Ruang Kantor
Perlu dicatat, hybrid working masih memiliki jadwal pertemuan tatap muka, artinya masih dibutuhkan ruang kantor.
Sebaliknya, remote working sepenuhnya berlangsung online dan lebih murah karena tidak membutuhkan sewa kantor.
Hybrid Working
- Tetap memerlukan ruang kantor atau co-working space.
- Karyawan hadir beberapa hari dalam seminggu.
- Ruang meeting dibutuhkan untuk brainstorming tim.
- Ukuran kantor bisa lebih kecil, karena semua karyawan tidak masuk bersamaan.
Remote Working
- Tidak membutuhkan ruang kantor sama sekali.
- Karyawan bekerja dari rumah.
- Hemat biaya sewa, listrik, dan fasilitas kantor.
2. Biaya
Faktor penentu dalam memilih working hybrid vs remote adalah biaya. Keduanya memengaruhi pengeluaran perusahaan, dari sewa kantor hingga kebutuhan operasional sehari-hari.
Hybrid Working
- Masih perlu mengeluarkan biaya untuk ruang kantor, listrik, dan fasilitas kantor.
- Perlu menyediakan biaya untuk tunjangan transportasi karyawan (tergantung perusahaan).
Remote Working
- Tidak ada biaya untuk kantor fisik.
- Tidak mengeluarkan biaya listrik, furnitur, dan perlengkapan kantor.
- Perlu menyediakan biaya kuota atau tunjangan perangkat (tergantung perusahaan).
KantorKu HRIS punya fitur absensi GPS + selfie, OKR/KPI, dan cuti online agar mudah tracking kinerja dan absensi karyawan luar kantor.
3. Model Kerja
Jika ingin memilih antara working hybrid dan remote, pertimbangkan model kerjanya. Cek apakah fleksibilitas sudah cocok dengan kebutuhan perusahaan.
Hybrid Working
- Karyawan bekerja sebagian waktu di kantor dan di rumah.
- Mencegah isolasi sosial.
- Kerja sama dan kedekatan tim masih terbentuk.
Remote Working
- Karyawan sepenuhnya bekerja di luar kantor.
- Minim gangguan rekan kerja fisik.
- Perlu koordinasi ekstra untuk rapat.
- Sulit mengetahui apa yang dilakukan tim lain tanpa koordinasi intensif.
- Mengandalkan perangkat keras dan software untuk tetap terhubung.
Baca Juga: 4 Cara Absen Online untuk Karyawan WFH tanpa Ribet, HR Catat!
4. Jadwal dan Waktu Kerja
Pastikan apakah jenis pekerjaan membutuhkan interaksi fisik atau bisa tetap berjalan dari jarak jauh. Berikut pertimbangan dalam memilih working hybrid vs remote:
Hybrid Working
- Karyawan wajib masuk kantor pada hari tertentu, sisanya kerja jarak jauh.
- Karyawan bebas memilih hari kerja di kantor.
- Lebih cocok untuk posisi tertentu yang harus bertemu klien.
Remote Working
- Jam kerja mengikuti zona waktu kantor atau mengatur jam kerja sendiri asalkan target dan hasil pekerjaan tercapai.
- Karyawan bekerja dari lokasi pilihan masing-masing.
- Tidak semua karyawan bekerja di waktu bersamaan.
- Dibutuhkan komunikasi intensif melalui Slack, Notion, atau Asana.
5. Akses Talenta
Kedua model kerja ini memiliki perbedaan akses talenta. Kalau membutuhkan talenta skala global, lebih baik pilih remote working.
Hybrid Working
- Akses talenta lebih terbatas secara geografis karena tetap harus pergi ke kantor.
- Keterbatasan tenaga ahli jika tidak banyak tersedia di wilayah sekitar kantor.
- Sulit menjangkau talenta terbaik di luar wilayah, terutama untuk posisi penting.
Remote Working
- Karyawan bisa berasal dari kota, provinsi, bahkan negara lain.
- Perusahaan bisa mencari kandidat terbaik sesuai skill, bukan berdasarkan lokasi.
- Perusahaan dapat menyesuaikan gaji sesuai standar hidup di lokasi karyawan.
- Potensi tantangan koordinasi lintas zona waktu.
6. Pengawasan terhadap Karyawan
Pahami apakah Anda perlu senantiasa mengawasi kinerja karyawan atau sesekali saja? Tingkat pengawasan yang dibutuhkan akan berbeda tergantung model kerja yang diterapkan.
Hybrid Working
- Pengawasan mudah dilakukan saat karyawan hadir di kantor.
- Manajer bisa berinteraksi langsung, memberi arahan, dan melakukan evaluasi spontan.
- Cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan kolaborasi tatap muka, seperti tim produksi atau pelayanan.
Remote Working
- Pengawasan langsung tidak memungkinkan, karena karyawan bekerja dari lokasi berbeda.
- Target dan hasil kerja berdasarkan KPI.
- Perlu disiplin diri tinggi dari karyawan.
- Mungkin butuh aplikasi pemantau untuk melihat waktu kerja dan progress tugas.
- Cocok untuk pekerjaan berbasis proyek.
7. Produktivitas
Produktivitas tidak selalu sama untuk setiap model, karena ada faktor pekerjaan, tim, dan dukungan teknologi yang ikut menentukan.
Hybrid Work
- Ideal untuk industri yang menekankan kerja tim, kreativitas, dan inovasi.
- Membantu mempertahankan budaya kantor sambil tetap memberikan fleksibilitas.
Remote Work
- Cocok untuk pekerjaan yang membutuhkan fokus mendalam dan mandiri, seperti software developer.
- Efisien untuk organisasi yang ingin menghemat biaya dan merekrut talenta secara global.
Baca Juga: 10 Cara Meningkatkan Kepuasan Kerja Karyawan + Ide Program!
Mana Model Kerja yang Terbaik?
Apakah kerja hibrida lebih baik daripada kerja jarak jauh? Jawabannya, tidak ada jawaban tunggal untuk semua kebutuhan.
Setiap perusahaan memiliki kebutuhan, budaya, dan jenis pekerjaan yang berbeda. Pilihan antara working remote atau hybrid harus disesuaikan dengan konteks masing-masing.
Untuk menemukan model kerja yang paling sesuai, pertimbangkan hal-hal berikut:
- Apakah pekerjaan lebih membutuhkan fokus individu atau kolaborasi tim?
- Apakah tim berada di area yang sama atau tersebar secara geografis?
- Apakah perusahaan memiliki alat dan sistem untuk mendukung remote work atau hybrid work?
- Bagaimana keinginan tim dalam hal fleksibilitas, interaksi sosial, dan work-life balance?
- Seberapa penting perusahaan memantau karyawan secara langsung?
Berikut ringkasan perbandingan working hybrid vs remote untuk membantu Anda membuat pilihan:
Kelola Absensi Karyawan Hybrid dan Remote dengan Mudah pakai KantorKu HRIS
Hybrid working maupun remote working sama-sama memberikan fleksibilitas bagi karyawan, tetapi keduanya punya tantangan yang sama, yaitu absensi.
Mengelola kehadiran secara manual seringkali sulit disinkronisasi dan memakan waktu. Sekarang, semua urusan absensi bisa dipermudah dengan software attendance management dari KantorKu HRIS.
Fitur Unggulan KantorKu HRIS:
- Absensi validasi GPS + selfie
- Rekap absensi otomatis
- Integrasi langsung dengan payroll
- Dashboard untuk memantau kehadiran per tim/karyawan
- Pengajuan cuti lebih mudah dan cepat
Jangan biarkan absensi jadi masalah. Book demo gratis KantorKu HRIS sekarang, dan lihat sendiri bagaimana pengelolaan absensi karyawan remote dan hybrid lebih mudah!
Sumber:
Hybrid vs Remote: All About Each Work Environment [2024] | Office RnD
Finding the Right Balance: Remote Work, Hybrid Work, or Onsite Work? | Hyqoo
Remote vs. Hybrid Work: Which Model Drives Greater Productivity? | by Sparkle web | Medium

Related Articles

Apa itu Self Employed? Ini Kelebihan, Bidang Kerja & Tips Rekrut

6 Cara Membuat Struktur Organisasi di Word dan Template Siap Download
