Apa Itu Block Leave? Kenali Arti, Perbedaan, dan Tips Menerapkannya!
Block leave adalah kebijakan cuti wajib yang diberlakukan oleh perusahaan, terutama di sektor perbankan. Kenali arti dan tips membuatnya di sini!
Block leave adalah kebijakan cuti wajib yang ditujukkan untuk karyawan di sektor perbankan. Jika Anda berasal dari luar sektor perbankan, istilah yang satu ini mungkin masih terdengar asing atau bahkan belum diterapkan.
Hal ini sangat wajar terjadi, sebab umumnya, block leave hanya berlaku di perusahaan keuangan, seperti sektor perbankan. Lalu, apakah block leave juga dapat diberlakukan di perusahaan umum dan swasta? Bagaimana dengan tips menerapkan block leave di perusahaan?
Di artikel ini, Dealls akan membahas berbagai hal tentang block leave yang perlu Anda pahami, mulai dari arti hingga tips merapkannya!
Apa Itu Block Leave?
Block leave adalah jenis cuti wajib yang berlaku di berbagai perusahaan keuangan, seperti perbankan. Umumnya, kebijakan ini menjadi bagian dari strategi anti-fraud serta pengendalian Sumber Daya Manusia (SDM).
Seperti yang kita ketahui, industri perbankan menjadi salah satu industri yang rawan terhadap risiko fraud atau penipuan yang dapat merugikan instansi. Oleh sebab itu, block leave dibutuhkan untuk menjadi keamanan finansial,
Hal ini juga termasuk dalam langkah preventif untuk menjaga integritas perusahaan, sebab pegawai perbankan seringkali diwajibkan untuk bekerja secara overtime, sehingga rawan terjadi penyelewengan hingga kecurangan.
Perbedaan Block Leave dan Cuti Biasa
Lantas, apa perbedaan antara block leave dengan cuti pada umumnya? Meskipun keduanya sama-sama merupakan hak cuti bagi karyawan, block leave dan cuti biasa memiliki perbedaan yang signifikan.
Berikut beberapa perbedaanya:
1. Durasi
Cuti biasanya umumnya dapat diambil dalam durasi yang relatif singkat, sesuai dengan kebutuhan karyawan, mulai dari satu hari hingga beberapa hari.
Berbeda dengan block leave dengan durasi yang lebih panjang dan harus diambil secara sekaligus, umumnya, block leave berlangsung selama 8 hingga 12 hari.
Oleh sebab itu, ketika karyawan mengajukan block leave, perusahaan perlu menyiapkan pengganti sementara untuk menjalankan tugas pada posisi yang ditinggalkan.
2. Tujuan
Cuti biasa lebih berfokus pada tujuan kebutuhan pribadi karyawan, seperti berliburan, berobat, atau menyelesaikan urusan mendesak lainnya.
Sebaliknya, block leave lebih sering digunakan untuk kepentingan perusahaan, seperti dalam rangka mitigasi risiko dan pelaksanaan audit internal. Dengan demikian, ketika karyawan mengajukan cuti block leave, bukan berarti mereka ingin bersenang-senang.
3. Kewajiban
Pengambilan cuti biasa umumnya bersifat sukarela dan diajukan atas inisiatif karyawan itu sendiri.
Di sisi lain, block leave dapat menjadi kewajiban yang ditetapkan oleh perusahaan, khususnya pada unit kerja yang berada di bawah pengawasan regulasi ketat, seperti divisi keuangan dan internal.
Baca juga: Apa Itu Unpaid Leave? Ini Aturan dan Cara Menghitungnya
Mengapa Block Leave Penting untuk Perusahaan?
Block leave tentu sangat penting untuk diterapkan dalam sebuah perusahaan, sekalipun perusahaan Anda tidak bergerak di bidang perbankan.
Bahkan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) telah mengeluarkan regulasi yang mendorong penerapan block leave sebagai bagian dari upaya menguatkan prinsip good corporate governance dan mengurangi risiko operasional.
1. Memberikan Kesempatan Pengembangan Diri
Dalam pekerjaan yang sifatnya rutin dengan tugas berulang, seperti di sektor keuangan atau administrasi, peluang untuk mengembangan diri tentu akan sangat sulit untuk dilakukan.
Setiap harinya, karyawan harus dihadapkan pada pola kerja yang sama dengan intensitas tinggi.
Dengan adanya block leave, karyawan dan rekan kerja berkesempatan untuk saling melatih, bertukar peran, dan mencari cara untuk meningkatkan efisiensi kerja. Bahkan, dalam beberapa kasus, mereka juga dapat menciptakan sistem kerja yang lebih baik.
2. Melihat Nilai dalam Diri Sendiri
Tahukah Anda? Tidak sedikit karyawan yang kurang menyadari potensi dan kelebihan yang mereka miliki karena terjebak dalam rutinitas yang monoton.
Melalui block leave, rekan kerja yang mengambil alih peran sementara memiliki kesempatan untuk memahami proses kerja dari perspektif yang berbeda.
Hal ini memungkinkan mereka mengevaluasi kemampuan pribadi serta mengenali nilai tambah yang mungkin belum terlihat selama menjalankan tugas rutin.
3. Kesempatan Belajar Hal Baru
Memberikan jatah block leave kepada karyawan sama dengan memberikan ruang bagi mereka untuk mempelajari hal baru.
Mereka dapat menggunakan waktu block leave ini untuk mengikuti kursus, membaca buku, atau mengembangkan keterampilan yang relevan dengan industri mereka.
Dengan demikian, ketika kembali bekerja, karyawan dapat membawa wawasan baru yang bermanfaat baik bagi tim maupun perusahaan.
4. Mengenali Kemampuan Baru
Anda mungkin pernah menjumpai karyawan yang berada di zona nyaman dan enggan mencari peluang untuk belajar hal baru. Block leave adalah solusi yang tepat untuk mengatasi keterbatasan ini.
Tanpa terbebani dengan pekerjaan, karyawan dapat memanfaatkan block leave untuk mengevaluasi apakah peran yang mereka jalani sudah sesuai atau perlu dipertimbangkan lagi untuk pilihan karier masa depan.
Aturan terkait Block Leave
Penerapan kebijakan block leave kini semakin diperketat melalui Surat Edaran (SE) Bank Indonesia No. 13/28/DPNP yang diterbitkan pada 9 Desember 2011 tentang Penerapan Strategi Anti-Fraud bagi Bank Umum. Regulasi ini bertujuan utama untuk mencegah terjadinya praktik penyelewengan atau tindak kecurangan di sektor perbankan.
Selain itu, industri perbankan juga diwajibkan untuk menerapkan prinsip Know Your Employee (KYE), yaitu pendekatan yang berfokus pada pengelolaan Sumber Daya Manusia (SDM) secara menyeluruh, mengingat SDM merupakan pelaku utama dalam operasional perbankan.
Oleh karena itu, sebagai pihak yang bertanggung jawab atas manajemen karyawan, divisi Human Resources Development (HRD) wajib memahami dan mengimplementasikan kebijakan ini secara konsisten, salah satunya melalui penerapan block leave.
Dalam regulasi tersebut, ditetapkan bahwa durasi block leave umumnya berlangsung selama minimal 5 hari hingga maksimal 12 hari kerja berturut-turut, tanpa diselingi hari kerja aktif. Durasi tersebut dapat disesuaikan dengan kebijakan internal masing-masing lembaga perbankan.
Sebagai langkah administratif, ketika seorang karyawan mengajukan block leave, pastikan untuk memeriksa ketersediaan saldo cuti yang bersangkutan.
Selain itu, disarankan untuk menanyakan rencana kegiatan yang akan dilakukan selama periode block leave, guna memastikan cuti dijalankan sesuai dengan tujuan yang diharapkan, baik dari sisi individu maupun organisasi.
Tips Menerapkan Block Leave di Perusahaan
Apabila Anda tertarik untuk menerapkan kebijakan block leave di lingkungan perusahaan, terdapat beberapa hal penting yang perlu diperhatikan agar implementasinya berjalan efektif dan tidak mengganggu operasional.
Berikut beberapa tips yang dapat dijadikan panduan:
1. Pastikan Sumber Daya Terpenuhi
Salah satu aspek krusial dalam penerapan block leave adalah memastikan ketersediaan sumber daya manusia atau karyawan dapat mencukupi selama periode block leave berlangsung.
Sebagai contoh, jika seorang software engineer mengajukan block leave, pastikan terdapat karyawan lain yang memiliki kompetensi serupa untuk menangani tugas-tugas penting, seperti penanganan bug atau perbaikan sistem.
Hal ini penting guna menjaga kontinuitas operasional dan menghindari potensi gangguan yang tidak diinginkan.
2. Sesuaikan Proses
Tidak semua jenis usaha atau struktur organisasi cocok untuk menerapkan block leave. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menyesuaikan kebijakan ini dengan alur kerja yang ada.
Lakukan perencanaan matang dan pastikan adanya proses transfer knowledge sebelum karyawan menjalani block leave.
Dengan demikian, pekerjaan dapat tetap berjalan tanpa hambatan meskipun ditinggalkan sementara oleh pemegang tanggung jawab utama.
3. Bangun Budaya Kerja yang Sesuai
Penerapan block leave akan lebih optimal jika didukung oleh budaya kerja yang sehat dan memahami pentingnya keseimbangan antara pekerjaan dan kesejahteraan karyawan.
Pastikan seluruh tim menyadari bahwa block leave bukan sekadar waktu libur, tetapi bagian dari sistem pengamanan perusahaan serta upaya menjaga kebugaran mental dan profesionalisme karyawan.
Hindari kondisi di mana rekan kerja tetap menghubungi karyawan yang sedang menjalani block leave untuk urusan pekerjaan, karena hal tersebut akan mengurangi efektivitas dari kebijakan yang diterapkan.
Baca juga: Apa Itu THR? Ini Panduan & Cara Menghitungnya untuk Karyawan
Atur Cuti Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!
Manajemen cuti kini semakin praktis dengan Software HRIS KantorKu. Melalui fitur aplikasi cuti karyawan yang customizable, Anda dapat menetapkan kebijakan cuti sesuai kebutuhan perusahaan dan memberikan kemudahan bagi karyawan untuk mengajukan cuti secara mandiri.
Software HRIS KantorKu juga telah disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku dalam Undang-Undang Ketenagakerjaan, sehingga perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi yang ada.
Meski demikian, perusahaan tetap memiliki fleksibilitas untuk menambahkan kebijakan cuti tambahan sesuai dengan kebutuhan internal.
Fitur unggulan lainnya mencakup:
- Pengaturan kuota cuti yang dapat disesuaikan dengan posisi, masa kerja, atau kebijakan khusus.
- Pengurangan kuota secara otomatis setiap kali karyawan mengajukan cuti dan disetujui, sehingga proses administrasi menjadi lebih efisien.
- Pelacakan riwayat cuti karyawan secara real-time untuk memudahkan monitoring dan pengambilan keputusan.
Dengan memanfaatkan Software HRIS KantorKu, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dalam manajemen cuti, sekaligus mendorong produktivitas dan kesejahteraan karyawan.
Ajukan demo gratis sekarang dan rasakan kemudahan kelola cuti di perusahaan Anda!
Sumber:
Table of Contents
- Apa Itu Block Leave?
- Perbedaan Block Leave dan Cuti Biasa
- 1. Durasi
- 2. Tujuan
- 3. Kewajiban
- Mengapa Block Leave Penting untuk Perusahaan?
- 1. Memberikan Kesempatan Pengembangan Diri
- 2. Melihat Nilai dalam Diri Sendiri
- 3. Kesempatan Belajar Hal Baru
- 4. Mengenali Kemampuan Baru
- Aturan terkait Block Leave
- Tips Menerapkan Block Leave di Perusahaan
- 1. Pastikan Sumber Daya Terpenuhi
- 2. Sesuaikan Proses
- 3. Bangun Budaya Kerja yang Sesuai
- Atur Cuti Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!
Table of Contents
- Apa Itu Block Leave?
- Perbedaan Block Leave dan Cuti Biasa
- 1. Durasi
- 2. Tujuan
- 3. Kewajiban
- Mengapa Block Leave Penting untuk Perusahaan?
- 1. Memberikan Kesempatan Pengembangan Diri
- 2. Melihat Nilai dalam Diri Sendiri
- 3. Kesempatan Belajar Hal Baru
- 4. Mengenali Kemampuan Baru
- Aturan terkait Block Leave
- Tips Menerapkan Block Leave di Perusahaan
- 1. Pastikan Sumber Daya Terpenuhi
- 2. Sesuaikan Proses
- 3. Bangun Budaya Kerja yang Sesuai
- Atur Cuti Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!