Apa Itu Budaya Perusahaan? Arti, Faktor, dan 2 Contohnya!
Budaya perusahaan adalah nilai, kepercayaan, dan sikap sebuah perusahaan yang diikuti oleh karyawan. Yuk, kenali arti, faktor, dan jenisnya!
Budaya perusahaan merupakan salah satu elemen penting yang dapat mempengaruhi kreativitas serta produktivitas karyawan. Dalam beberapa kasus, budaya kerja bahkan dapat berdampak langsung pada tingkat pertumbuhan sebuah bisnis.
Oleh karena itu, menciptakan budaya perusahaan yang positif menjadi hal yang sangat penting untuk dikembangkan di lingkungan kerja. Sayangnya, tidak sedikit perusahaan yang justru memiliki budaya kerja negatif dan mengandung unsur toksisitas.
Lantas, apa sebenarnya yang dimaksud dengan budaya perusahaan? Dan mengapa hal ini begitu penting bagi keberlangsungan bisnis? Di artikel ini Dealls akan membahas arti, faktor, hingga contoh budaya perusahaan! Yuk, simak penjelasan di bawah ini!
Apa Itu Budaya Perusahaan?
Dilansir dari Harvard Professional Executive Development, budaya perusahaan bukan sekadar menempelkan daftar nilai di dinding ruang istirahat lalu melanjutkan aktivitas seperti biasa.
Lebih dari itu, budaya perusahaan adalah bentuk komitmen, di mana setiap individu dalam organisasi, termasuk pimpinan dan senior secara konsisten menunjukkan perilaku yang mencerminkan nilai-nilai tersebut.
Jika sebagian dari Anda berpikir bahwa budaya perusahaan hanya tentang karyawan, maka Anda salah, sebab budaya ini harus dicontohkan oleh senior dan atasan yang lebih lama perkembamg di perusahaan.
Budaya perusahaan atau company culture bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari visi, nilai perusahaan, sumber daya manusia, praktik, hingga tempat kerja.
Singkatnya, budaya perusahaan adalah nilai, kepercayaan, dan sikap yang dianut oleh perusahaan dan diikuti semua bagian dari perusahaan.
Pentingnya Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan merupakan kekuatan dinamis dalam sebuah organisasi. Ia membentuk kepercayaan diri karyawan, memotivasi mereka, dan mendorong semangat untuk memberikan yang terbaik.
Meski tidak selalu dibahas, budaya kerja senantiasa mempengaruhi hasil setiap pekerjaan, baik yang terselesaikan maupun yang tertunda.
Setelah pengunduran diri, biasanya orang-orang ingin bekerja untuk perusahaan yang memiliki nilai yang sama dengan mereka.
Bahkan, dilansir melalui laman Forbes, hal ini dibahas di sebuah penelitian terbaru yang melaporkan bahwa 35% pekerja Amerika tidak akan mengambil pekerjaan yang sangat cocok jika budaya organisasi berbenturan dengan nilai-nilai mereka.
Selain itu, penelitian ini juga menemukan bahwa 91% manajer menganggap keselarasan kandidat dengan budaya perusahaan memiliki bobot yang sama atau lebih besar daripada keterampilan dan pengalaman mereka.
Peneliti lain menunjukkan bahwa jika budaya memburuk, 71% karyawan akan mencari peluang baru di tempat lain. Maka, tak heran jika perusahaan dengan budaya yang kuat dan misi yang jelas lebih mampu mempertahankan karyawan sekaligus menarik talenta terbaik.
Singkatnya, membangun budaya perusahaan yang positif adalah kunci menciptakan lingkungan kerja yang sehat, produktif, dan berdaya saing tinggi.
Faktor yang Mempengaruhi Budaya Perusahaan
Terdapat beberapa faktor budaya perusahaan yang mempengaruhi baik karyawan maupun perusahaan.
1. Leadership
Kepemimpinan merupakan salah satu faktor kunci dalam membentuk budaya di tempat kerja. Gaya dan perilaku seorang pemimpin menetapkan nada bagi organisasi secara keseluruhan, mempengaruhi sikap, keyakinan, serta tindakan para anggotanya.
Kepemimpinan bukan hanya tentang memilih gaya yang digunakan. Perilaku yang ditunjukkan pemimpin juga memainkan peran penting. Pemimpin yang menunjukkan integritas, transparansi, dan rasa hormat membantu menumbuhkan budaya tempat kerja yang positif.
2. Nilai
Nilai merupakan pondasi utama dalam membentuk budaya organisasi. Nilai-nilai ini berfungsi sebagai prinsip panduan yang membantu karyawan membedakan antara benar dan salah.
Ketika nilai perusahaan terbentuk dengan jelas, perusahaan akan lebih mudah menarik individu yang memiliki nilai yang selaras.
3. Komunikasi
Komunikasi yang efektif tentu dapat menumbuhkan budaya transparansi, kepercayaan, dan pertumbuhan di dunia kerja, sebaliknya, komunikasi yang buruk menciptakan konflik dan merusak semangat kerja.
Melalui feedback dan komunikasi yang transparan, perusahaan bisa membangun lingkungan kerja yang inklusif dan saling mendukung.
4. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja yang aman secara psikologis tentu akan mendorong kepercayaan, kreativitas, dan kolaborasi antar karyawan, sementara lingkungan kerja yang toxic justru dapat menciptakan budaya ketakutan dan menurunkan produktivitas.
Budaya kerja yang positif tumbuh ketika karyawan merasa dihargai, mendapat kebebasan berpendapat, dan aman menjadi diri sendiri di tempat kerja.
5. Peluang Pertumbuhan Secara Profesional
Peluang pertumbuhan profesional mencerminkan komitmen organisasi terhadap pengembangan karyawannya, yang mendorong kepuasan kerja, motivasi, dan loyalitas.
Sebaliknya, minimnya kesempatan untuk berkembang dapat menimbulkan frustasi, menurunkan semangat kerja, hingga merusak budaya secara keseluruhan.
6. Work Life Balance
Work-life balance atau keseimbangan hidup kerja kini menjadi hal yang didambakan oleh setiap karyawan.
Work life balance yang baik dapat mendukung kesejahteraan karyawan, meningkatkan kepuasan kerja, dan produktivitas, sementara keseimbangan yang buruk dapat menyebabkan stres dan penurunan motivasi.
Perusahaan yang menghargai keseimbangan hidup dan pekerjaan menciptakan budaya saling menghormati, empati, dan pengertian di antara karyawan.
Jenis-Jenis Budaya Perusahaan
Setiap perusahaan tentu memiliki budayanya masing-masing, tetapi meskipun berbeda sebagian besar budaya perusahaan masuk dalam kategori yang sama.
Berikut ini adalah jenis-jenis budaya tempat kerja yang paling umum digunakan di perusahaan.
1. Adhocracy culture
Adhocracy culture atau budaya adhokrasi adalah jenis budaya yang tidak memiliki struktur formal seperti birokrasi hirarkis.
Daripada berfokus pada hierarki organisasi, adhocracy cenderung membagi karyawan dalam sebuah proyek, berdasarkan spesialisasi pekerjaan, di mana anggota tim mengerjakan beberapa proyek sekaligus.
2. Clan Culture
Budaya klan terjadi di perusahaan di mana anggota tim berinteraksi layaknya sebuah keluarga. Tipe budaya ini sering dijumpai di perusahaan milik keluarga, di mana hubungan antar karyawan terasa lebih dekat dan personal.
Dengan budaya klan, tercipta lingkungan kerja yang penuh dukungan antar setiap karyawan, mulai dari junior hingga manajemen tingkat atas. Budaya ini pun membuat karyawan merasa lebih dihargai dan dilibatkan.
Komunikasi yang terjadi lebih terbuka dan informal, memupuk rasa kebersamaan yang kuat di seluruh organisasi.
3. Customer Focused Culture
Seperti namanya, budaya yang berfokus pada pelanggan menempatkan pengalaman pelanggan sebagai prioritas utama.
Dalam budaya ini, karyawan diberikan alat dan otonomi yang mereka butuhkan untuk selalu mengutamakan kebutuhan pelanggan di setiap kesempatan. Hasilnya, tercipta loyalitas pelanggan yang kuat, yang menjadi kunci kesuksesan perusahaan.
4. Hierarchy Culture
Budaya kerja yang satu ini mungkin masih banyak Anda jumpai di perusahaan-perusahaan tradisional. Mereka mengandalkan manajer dan karyawan berbagai tingkatan dan tanggung jawab yang sesuai.
Perusahaan yang beresiko tinggi, seperti industri minyak dan gas, keuangan, layanan kesehatan, hingga pemerintahan, seringkali memiliki budaya hierarki.
5. Market-Driven Culture
Budaya yang digerakkan oleh pasar berfokus pada upaya memasarkan produk atau layanan. Jenis budaya ini berorientasi pada hasil, pekerja keras, penuh tuntutan, dan sangat kompetitif.
Perusahaan dengan budaya ini mungkin akan kurang fokus pada pengalaman dan kepuasan karyawan sebab lebih mementingkan kinerja dan hasil mereka.
6. Purpose-Driven Culture
Budaya purpose-driven digerakkan oleh tujuan dan motivasi yang kuat, serta pada dasarnya dibangun atas alasan yang jelas dan rasa kepemilikan bersama untuk menarik pelanggan dan karyawan yang memiliki nilai yang sama.
Disamping itu, purpose driven culture juga memprioritaskan pemberian langsung kepada masyarakat daripada menghasilkan keuntungan.
7. Innovative Culture
Budaya inovatif berfokus pada upaya untuk menciptakan ide-ide segar yang tidak hanya meningkatkan proses, tetapi juga menawarkan layanan yang mampu memenuhi kebutuhan konsumen saat ini.
Dalam budaya ini, kreativitas dan perubahan terus diutamakan untuk tetap relevan dan kompetitif di pasar.
8. Creative Culture
Seperti namanya, budaya kreatif berfokus pada penciptaan produk, cerita, dan layanan baru setiap hari. Hal ini bukan tentang individu, melainkan tentang kebersamaan sebagai sebuah tim untuk menciptakan sesuatu yang disukai orang.
Contoh Budaya Perusahaan di Indonesia
Budaya perusahaan besar di luar negeri mungkin sudah banyak diperbincangkan oleh berbagai individu, tetapi bagaimana dengan budaya perusahaan di negara kita? Apakah sudah sebaik budaya perusahaan luar?
Berikut ini adalah beberapa perusahaan dengan budaya kerja yang patut dicontoh untuk kemajuan perusahaan.
Gojek
Gojek telah menjelma menjadi salah satu startup terdepan di Indonesia yang terus berinovasi untuk mencapai yang terbaik. Tak mengherankan jika kecepatan menjadi salah satu nilai inti dalam budaya kerja mereka.
Setiap lini kegiatan di Gojek harus diselesaikan dengan cepat dan efisien, menciptakan lingkungan yang dinamis dan responsif.
Selain itu, Gojek mendorong para karyawannya untuk berpikir secara kreatif dengan konsep-konsep yang berbeda.
Mereka percaya bahwa dengan keyakinan yang kuat, segala hal dapat dicapai, sebuah prinsip yang terus mendorong inovasi.
Dampak dari budaya ini sangat terasa di masyarakat, terutama melalui layanan yang memberi kemudahan dan meningkatkan taraf hidup masyarakat menengah ke bawah.
Prestasi yang diraih seiring berjalannya waktu tidak hanya membangun rasa bangga di antara karyawan, tetapi juga memperkuat budaya perusahaan yang solid.
Selain itu, dengan komunikasi yang kredibel dan dapat diterapkan oleh setiap individu, Gojek berhasil meningkatkan kepercayaan, keterlibatan, dan loyalitas karyawannya, sebuah model yang menginspirasi banyak perusahaan di Indonesia.
Shopee
Selain Gojek, terdapat pula Shopee. Shopee dikenal sebagai startup company yang terus bergerak maju dan berinovasi. Hal ini tentu tidak akan terjadi tanpa campur tangan budaya di dalamnya.
Salah satu budaya yang dijunjung tinggi adalah dukungan terhadap karyawan untuk bertukar pikiran dan berbagi ide secara terbuka.
Hal ini menciptakan lingkungan yang mendukung pengembangan dan pelatihan sumber daya manusia (SDM) secara berkala, memastikan bahwa setiap individu dapat tumbuh dan berkembang dalam organisasi.
Selain itu, demi kemajuan perusahaan, Shopee mendorong karyawannya untuk aktif berpartisipasi sebagai pengguna aplikasi.
Dengan cara ini, karyawan dapat merasakan langsung pengalaman pengguna, yang pada gilirannya membantu mereka dalam meningkatkan kualitas produk dan layanan.
Shopee juga menuntut karyawan untuk bersikap jujur dan transparan dalam menjalankan bisnis.
Pendekatan ini memungkinkan karyawan untuk terus mengevaluasi diri, memperbaiki kinerja, dan berkontribusi lebih baik lagi terhadap kemajuan perusahaan.
Tanda Budaya Perusahaan yang Baik
Lalu, bagaimana ciri-ciri budaya perusahaan yang baik itu? Apakah seperti kedua perusahaan di atas? Atau terdapat hal-hal lain yang melandasi ciri perusahaan yang baik?
Karena budaya tempat kerja sangat subjektif, mungkin akan lebih produktif jika kita fokus pada tanda-tanda budaya perusahaan yang hebat.
Menurut Huler, terdapat beberapa ciri-ciri budaya perusahaan yang baik, antara lain:
- Retensi Karyawan yang Tinggi
- Komunikasi yang Teratur dan Transparan
- Tenaga Kerja yang Beragam
- Pengakuan Karyawan Reguler
- Pengembangan Profesional yang Berkelanjutan
- Visi dan Nilai-Nilai yang Jelas
- Adanya Tunjangan Karyawan
- Hubungan Kerja yang Positif
- Inovasi yang Berkelanjutan
- Tim Kepemimpinan yang Mudah Diakses
- Pendekatan yang Sehat Untuk Kesejahteraan
- Lebih Sedikit Menyalahkan dan Lebih Banyak Akuntabilitas
- Karyawan yang diberdayakan
Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Baik untuk HR
Membangun budaya perusahaan yang baik di lingkungan kerja adalah langkah penting untuk menciptakan tim yang produktif.
Berikut ini adalah beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mewujudkannya.
1. Tentukan Seperti Apa Budaya Perusahaan Ideal Anda
Langkah pertama dalam membangun budaya perusahaan yang sehat adalah menentukan seperti apa budaya perusahaan yang ingin Anda bangun.
Luangkan waktu di awal untuk merancang budaya yang sesuai dengan visi dan misi perusahaan, agar tidak tidak perlu memperbaikinya di kemudian hari.
2. Bandingkan Budaya Perusahaan yang Ideal dengan yang Sudah Ada
Perusahaan Anda saat ini, mungkin sudah memiliki budaya yang berkembang, terutama jika termasuk dalam perusahaan startup yang dipengaruhi oleh visi pemilik.
Tinjau budaya yang ada dan bandingkan dengan budaya ideal yang ingin dibangun. Ambil elemen positif dan sesuaikan dengan tujuan perusahaan Anda.
3. Meminta Masukan dari Karyawan
Pendapat karyawan tentu sangat penting bagi setiap pengembangan perusahaan, tanyakan pendapat mereka.
Gunakan survei anonim untuk mengumpulkan feedback jujur tentang lingkungan kerja. Analisis pola tanggapan dan fokus pada isu yang sering muncul, karena ini dapat menunjukkan area yang perlu diperbaiki.
4. Mendorong Keseimbangan Kehidupan Kerja untuk Mengurangi Stres
Ketika stres menjadi terlalu berat untuk ditangani, hal ini akan mengganggu kehidupan sehari-hari karyawan, termasuk tingkat kepuasan kerja mereka.
Untuk mengurangi stres dalam bekerja, Anda dapat melakukan beberapa hal di bawah ini:
- Doronglah semua karyawan untuk mengambil semua jatah hari libur mereka.
- Tawarkan akses ke perawatan kesehatan mental melalui program tunjangan.
- Jadwalkan waktu istirahat selama hari kerja.
- Dorong karyawan untuk keluar dari ruang kerja mereka.
5. Pastikan Karyawan Tahu Ekspektasi Anda
Jika Anda sedang mencari cara untuk membangun budaya di perusahaan, pastikan karyawan memahami ekspektasi perusahaan terhadap performa kerja.
Misalnya, jika perusahaan mengutamakan budaya tim dan transparansi, karyawan diharapkan untuk memberikan pembaruan rutin tentang kemajuan pekerjaan mereka.
6. Rekrut Kandidat Berdasarkan Budaya Terlebih Dahulu
Ketika melakukan proses rekrutmen, nilai kandidat dengan cermat. Alih-alih merekrut kandidat dengan pendidikan dan pengalaman, Anda mungkin perlu mempertimbangkan kandidat yang sekiranya cocok dengan budaya perusahaan.
Ketika wawancara, tanyakan beberapa hal tentang budaya kerja untuk memastikan bahwa merekalah kandidat yang tepat.
7. Mengakui Pencapaian Karyawan
Saat ini, banyak karyawan yang menginginkan apresiasi atas segala pencapain dan prestasi yang mereka raih.
Hal ini mungkin perlu dipertimbangkan dalam budaya perusahaan. Sebab, kunci dari keterlibatan karyawan adalah memastikan bahwa karyawan merasa bahwa mereka penting bagi perusahaan.
Karyawan yang merasa kontribusinya tidak dihargai akan mulai melakukan hal yang minimal. Mereka tidak akan antusias dengan pekerjaan atau perusahaan mereka.
8. Ingatkan Karyawan bahwa Pekerjaan Mereka Penting
Karyawan ingin merasa bahwa pekerjaan mereka memiliki dampak positif. Mengingatkan mereka bahwa kontribusi mereka berarti bagi perusahaan dan masyarakat dapat meningkatkan kepuasan kerja dan loyalitas.
9. Ciptakan Kesempatan bagi Karyawan untuk Membangun Hubungan
Tahukah Anda? Hubungan antar karyawan adalah kunci keberhasilan perusahaan. Oleh karena itu, ciptakan kesempatan bagi karyawan untuk saling mengenal, baik dalam situasi formal maupun informal.
Hubungan yang kuat antar tim dapat mendorong kolaborasi yang lebih baik dan meningkatkan hasil kerja.
10. Gunakan Alat dan Tempat Kerja Digital untuk Terhubung dengan Karyawan
Jika perusahaan Anda memiliki karyawan yang bekerja di lokasi yang berbeda, manfaatkan alat digital untuk menjaga mereka tetap terhubung, misalnya aplikasi meeting online seperti Zoom atau manajemen proyek seperti Notion.
Alat ini memastikan bahwa semua karyawan merasa bagian dari tim, meskipun bekerja dari rumah atau jarak jauh.
Baca juga: Cost Leadership Adalah: Pahami Arti, Contoh, dan Fokus Utamanya!
Kelola SDM Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!
Untuk memastikan budaya perusahaan tetap terjaga meskipun bekerja dari rumah atau jarak jauh, Anda dapat memanfaatkan HRIS KantorKu!
Sebagai All-in-One HRIS App, KantorKu mempermudah seluruh proses HR secara otomatis, mulai dari rekrutmen, administrasi karyawan, hingga pengembangan karier– semua dalam satu genggaman!
Dengan KantorKu, Anda dapat:
- Mengelola absensi, shift, dan reimbursement dengan lebih efisien.
- Memantau kinerja dan progress karyawan secara real time dan otomatis
- Mengakses sistem HR kapan saja melalui desktop atau aplikasi (iOS & Android)
- Menerapkan solusi HR dengan cepat dan biaya yang lebih hemat.
Mari bergabung dengan perusahaan ternama lain dan jadwalkan demo gratis sekarang! Rasakan kemudahan mengelola SDM di perusahaan!
Sumber:
Understanding The Importance Of Corporate Culture After The Great Resignation
Factors That Impact Culture in the Workplace
How Adhocracy Culture Works in a Business Environment
8 Types of Workplace Culture: Which Type Does Your Company Have?
13 Signs Of A Great Company Culture
10 Steps to Build a Successful Company Culture
Table of Contents
- Apa Itu Budaya Perusahaan?
- Pentingnya Budaya Perusahaan
- Faktor yang Mempengaruhi Budaya Perusahaan
- 1. Leadership
- 2. Nilai
- 3. Komunikasi
- 4. Lingkungan Kerja
- 5. Peluang Pertumbuhan Secara Profesional
- 6. Work Life Balance
- Jenis-Jenis Budaya Perusahaan
- 1. Adhocracy culture
- 2. Clan Culture
- 3. Customer Focused Culture
- 4. Hierarchy Culture
- 5. Market-Driven Culture
- 6. Purpose-Driven Culture
- 7. Innovative Culture
- 8. Creative Culture
- Contoh Budaya Perusahaan di Indonesia
- Gojek
- Shopee
- Tanda Budaya Perusahaan yang Baik
- Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Baik untuk HR
- 1. Tentukan Seperti Apa Budaya Perusahaan Ideal Anda
- 2. Bandingkan Budaya Perusahaan yang Ideal dengan yang Sudah Ada
- 3. Meminta Masukan dari Karyawan
- 4. Mendorong Keseimbangan Kehidupan Kerja untuk Mengurangi Stres
- 5. Pastikan Karyawan Tahu Ekspektasi Anda
- 6. Rekrut Kandidat Berdasarkan Budaya Terlebih Dahulu
- 7. Mengakui Pencapaian Karyawan
- 8. Ingatkan Karyawan bahwa Pekerjaan Mereka Penting
- 9. Ciptakan Kesempatan bagi Karyawan untuk Membangun Hubungan
- 10. Gunakan Alat dan Tempat Kerja Digital untuk Terhubung dengan Karyawan
- Kelola SDM Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!
Table of Contents
- Apa Itu Budaya Perusahaan?
- Pentingnya Budaya Perusahaan
- Faktor yang Mempengaruhi Budaya Perusahaan
- 1. Leadership
- 2. Nilai
- 3. Komunikasi
- 4. Lingkungan Kerja
- 5. Peluang Pertumbuhan Secara Profesional
- 6. Work Life Balance
- Jenis-Jenis Budaya Perusahaan
- 1. Adhocracy culture
- 2. Clan Culture
- 3. Customer Focused Culture
- 4. Hierarchy Culture
- 5. Market-Driven Culture
- 6. Purpose-Driven Culture
- 7. Innovative Culture
- 8. Creative Culture
- Contoh Budaya Perusahaan di Indonesia
- Gojek
- Shopee
- Tanda Budaya Perusahaan yang Baik
- Cara Membangun Budaya Perusahaan yang Baik untuk HR
- 1. Tentukan Seperti Apa Budaya Perusahaan Ideal Anda
- 2. Bandingkan Budaya Perusahaan yang Ideal dengan yang Sudah Ada
- 3. Meminta Masukan dari Karyawan
- 4. Mendorong Keseimbangan Kehidupan Kerja untuk Mengurangi Stres
- 5. Pastikan Karyawan Tahu Ekspektasi Anda
- 6. Rekrut Kandidat Berdasarkan Budaya Terlebih Dahulu
- 7. Mengakui Pencapaian Karyawan
- 8. Ingatkan Karyawan bahwa Pekerjaan Mereka Penting
- 9. Ciptakan Kesempatan bagi Karyawan untuk Membangun Hubungan
- 10. Gunakan Alat dan Tempat Kerja Digital untuk Terhubung dengan Karyawan
- Kelola SDM Karyawan dengan Mudah Menggunakan HRIS KantorKu!