Flex Time: Arti, Manfaat, dan Tips Penerapannya di Perusahaan

Ingin menerapkan jam kerja fleksibel di kantor Anda? Flex time adalah jawabannya. Simak jenis, manfaat, dan cara penerapannya di sini.

KantorKu
Ditulis oleh
KantorKu • 30 Juni 2025

Di tengah tuntutan kerja yang semakin kompleks dan kebutuhan akan keseimbangan hidup yang semakin tinggi, muncul satu solusi yang mulai banyak diterapkan oleh berbagai perusahaan, flextime.

Kebijakan kerja fleksibel ini tidak hanya menjawab kebutuhan karyawan akan waktu yang lebih luwes, tetapi juga memberi nilai tambah bagi perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas tanpa mengorbankan kesejahteraan timnya.

Sebelum Anda mempertimbangkan untuk mengadopsi kebijakan ini, mari pahami dulu konsep, manfaat, jenis-jenis, hingga cara menerapkan flextime dengan efektif hanya di artikel ini.

Pengertian Flextime

flexi time

Sebelum masuk ke teknis, mari kita mulai dari definisinya.

Menurut Investopedia, Flex time adalah sistem pengaturan jam kerja yang memberikan kebebasan kepada karyawan untuk menentukan sendiri kapan mereka memulai dan mengakhiri jam kerja, selama tetap memenuhi jumlah jam kerja yang sudah ditetapkan oleh perusahaan.

Biasanya, dalam sistem ini perusahaan tetap menetapkan waktu kerja inti atau core hours, misalnya pukul 10.00 hingga 14.00 di mana semua karyawan harus tersedia di kantor atau mulai bekerja.

Di luar waktu tersebut, karyawan dapat memilih waktu kerja yang paling sesuai dengan ritme kerja dan kebutuhan pribadi mereka.

Dengan kata lain, flex time adalah bentuk nyata dari kepercayaan perusahaan terhadap karyawannya untuk mengatur waktu kerja secara mandiri namun tetap bertanggung jawab.

Manfaat dan Keuntungan Menerapkan Flextime bagi Karyawan

Bukan sekadar tren atau bentuk kompromi antara perusahaan dan karyawan, flex time adalah strategi yang membawa dampak nyata, baik dari sisi individu maupun organisasi.

Berikut adalah beberapa manfaat dari penerapan flextime.

1. Produktivitas yang Lebih Tinggi

Menurut My Hours, banyak karyawan merasa lebih produktif saat diberi keleluasaan memilih waktu kerja sesuai jam biologis mereka.

Alih-alih dipaksa aktif di jam tertentu, mereka bisa memilih waktu terbaik untuk fokus. Hasilnya? Efisiensi meningkat, kesalahan kerja menurun.

2. Keseimbangan Hidup dan Kerja (Work-Life Balance)

Salah satu alasan utama mengapa flex time adalah kebijakan populer adalah kemampuannya membantu karyawan membagi waktu untuk keluarga, pendidikan, hingga hobi.

Studi menunjukkan 74% pekerja merasa hidup mereka lebih seimbang setelah sistem ini diterapkan.

3. Menurunkan Stres dan Burnout

Waktu kerja yang fleksibel memungkinkan karyawan menghindari kepadatan lalu lintas, menyesuaikan jadwal medis, dan bahkan menyempatkan olahraga pagi.

Hal-hal kecil seperti ini berdampak besar pada kesehatan mental dan emosional.

4. Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Flex time adalah kebijakan yang sering dianggap sebagai bentuk apresiasi perusahaan terhadap karyawan.

Efeknya, retensi meningkat dan turnover karyawan bisa ditekan secara signifikan.

Baca juga: Begini Aturan Jam Kerja Baru Menurut UU Cipta Kerja! Catat!

Jenis-Jenis Flextime

Sistem kerja fleksibel ini tidak hanya datang dalam satu bentuk. Berikut ini beberapa jenis flex time yang umum diterapkan:

1. Fixed Flex Time

Fixed flex time adalah ketika perusahaan menetapkan jumlah jam kerja mingguan, tetapi memberi kebebasan pada karyawan untuk memilih slot waktu mereka.

Misalnya, semua karyawan bekerja 40 jam per minggu, tetapi bisa memilih antara 07.00–15.00 atau 10.00–18.00.

2. Flexible Working Hours

Dalam jenis ini, karyawan bebas menentukan waktu kerja harian mereka, selama akumulasi jam kerja mingguan tercapai.

Ada yang memilih kerja 10 jam selama 4 hari agar bisa libur di hari Jumat, misalnya.

3. Variable Working Hours

Di sini, terdapat jam wajib hadir, misalnya pukul 09.00–13.00, tetapi sisa jam kerja bisa diselesaikan di waktu yang fleksibel, bahkan dari rumah. Flex time adalah cara ideal untuk mengakomodasi kebutuhan kerja hybrid dan remote.

4. Compressed Workweek

Jenis ini membagi jam kerja mingguan menjadi hari kerja yang lebih sedikit. Misalnya, 4 hari kerja 10 jam daripada 5 hari 8 jam. Efisiensi tetap tercapai, libur lebih panjang.

Tips dan Langkah Menerapkan Flextime

Agar pelaksanaan flex time tidak sekadar slogan, ada beberapa hal penting yang perlu diperhatikan oleh Anda sebagai HR maupun pimpinan perusahaan:

1. Susun Kebijakan yang Jelas

Jangan langsung loncat ke pelaksanaan tanpa aturan tertulis. Buat kebijakan tertulis yang menjelaskan:

  • Waktu kerja minimum per minggu.
  • Jam kerja inti (jika ada).
  • Prosedur pengajuan dan perubahan jam kerja.
  • Mekanisme pelaporan.

Ingat, flex time adalah kebijakan yang berbasis kepercayaan, tetapi tetap harus bisa dipertanggungjawabkan.

2. Libatkan Karyawan dalam Perumusan

Ajak karyawan memberikan masukan soal jenis flex time yang mereka harapkan.

Selain membuat mereka merasa dihargai, pendekatan ini juga memperkecil risiko miskomunikasi seperti yang dilansir dari Sling.

3. Gunakan Teknologi untuk Monitoring

Salah satu tantangan utama dari flex time adalah manajemen kehadiran dan produktivitas.

Solusinya adalah menggunakan sistem absensi dan pengukuran kinerja berbasis cloud yang bisa diakses kapan pun.

4. Lakukan Masa Uji Coba

Terapkan flex time selama 1–3 bulan sebagai masa percobaan. Selama masa ini, lakukan evaluasi berkala menggunakan data absensi dan hasil kerja sebagai indikator utama.

5. Fokus pada Output

Ingatkan manajer untuk beralih dari micromanagement ke output-based assessment.

Dengan kata lain, nilai karyawan dari hasil kerjanya, bukan dari berapa lama mereka duduk di depan layar.

Atur Jam Kerja Karyawan secara Fleksibel dengan HRIS KantorKu!

aplikasi cuti karyawan online

Sudah siap mengadopsi sistem kerja fleksibel di perusahaan Anda? Pastikan sistem manajemen kehadiran Anda juga mendukung hal tersebut.

Karena flex time adalah sistem yang dinamis, maka HR perlu alat yang bisa menyesuaikan kebutuhan tersebut. Dengan fitur attendance management dari KantorKu, Anda bisa:

  • Memantau kehadiran secara real-time,
  • Mengelola jam kerja fleksibel tanpa repot,
  • Mengakses data absensi kapan saja dan di mana saja,
  • Memberi kemudahan bagi karyawan untuk melakukan check-in dan check-out tanpa harus hadir fisik ke kantor.

Dengan dukungan sistem yang tepat, implementasi flextime akan semakin mudah dan optimal.

Tertarik mencobanya? Book demo sekarang juga!

Sumber:

Flextime: Benefits of the Flexible Working Arrangement – Investopedia

What is Flextime? – Benefits and Downsides- My Hours

Flextime: What Is It And Should Your Company Use It? – Sling

HR Administration
Bagikan