Apa itu Cost Benefit Analysis? 6 Jenis, Manfaat, Cara Hitung & Contoh

Cost benefits analysis adalah proses untuk menilai kelayakan proyek berdasarkan biaya dan manfaat. Pahami jenis, manfaat, cara hitung & contohnya!

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 26 September 2025
Key Takeaways
Cost Benefit Analysis (CBA) adalah metode untuk menilai kelayakan proyek dengan membandingkan manfaat dan biaya yang dikeluarkan.
CBA meningkatkan peluang proyek selesai sesuai anggaran dan jadwal.
Manfaat CBA termasuk membantu perusahaan memilih proyek paling menguntungkan dan mengurangi risiko kerugian dari ketidakpastian.
Modal besar tidak menjamin proyek menguntungkan, tetapi yang menentukan adalah seberapa besar manfaat proyek bagi perusahaan.
Biaya dalam CBA bisa berupa biaya langsung, biaya tidak langsung, biaya tidak berwujud dan biaya peluang.

Apa yang dimaksud dengan cost benefit analysis? Metode ini bisa membantu perusahaan menilai apakah sebuah proyek layak dijalankan atau justru berisiko merugikan. 

Analisis ini bisa membandingkan biaya yang dikeluarkan dengan manfaat yang diperoleh dari suatu proyek. Hasilnya, bisa mengurangi risiko kerugian bisnis. 

Melalui artikel ini, Anda akan dipandu cara menghitung cost benefit analysis serta memahami alasan pentingnya melakukan perhitungan ini sebelum menjalankan sebuah proyek!

Apa Itu Cost Benefit?

Analisis cost benefit adalah proses analisis untuk menilai kelayakan proyek atau suatu keputusan dengan cara membandingkan manfaat yang akan diperoleh (benefit) dengan modal (cost), baik yang modal material atau nonmaterial (uang).

Dengan begitu, perusahaan bisa mengambil keputusan yang objektif. Proses ini umumnya meliputi:

  • Menentukan skala dan lingkup proyek.
  • Mengidentifikasi biaya dan manfaat.
  • Mengkuantifikasi keduanya (sering kali dengan nilai uang).
  • Membandingkan hasilnya.
  • Mengambil keputusan berdasarkan hasil perbandingan.

Apabila manfaat lebih besar dari biaya, tandanya proyek layak jalan. Sebaliknya, jika biaya lebih besar daripada manfaat, lebih baik proyek ditunda atau ditolak.

Analisis ini menunjukkan bahwa modal besar tidak menjamin kalau hasil proyek akan sebanding. Jadi, meski modalnya besar, kalau manfaatnya kecil, proyek itu mungkin tidak dilaksanakan.

Catatan Penting

“Modal besar tidak menjamin proyek menguntungkan, karena yang menentukan adalah seberapa besar manfaat proyek untuk perusahaan.”

Jenis-jenis Cost Benefit Analysis

1. Market-based CBA

Menilai proyek atau keputusan berdasarkan nilai pasar. Artinya, biaya dan manfaat dihitung menggunakan harga pasa. Dipakai untuk proyek yang fokus pada keuntungan ekonomis.

2. Cost-effectiveness Analysis (CEA)

Cost effectiveness analysis adalah proses membandingkan biaya dan hasil dari berbagai alternatif. Tujuannya untuk menilai mana pilihan yang paling efektif dengan biaya paling efisien.

3. Distributional CBA

Jenis ini bertujuan memastikan bahwa suatu proyek tidak hanya menguntungkan sebagian pihak, tetapi dampaknya lebih merata.

4. Environmental CBA

Environmental CBA mengevaluasi dampak proyek terhadap lingkungan, seperti emisi karbon, penggunaan energi, atau pelestarian sumber daya alam.

5. Risk-adjusted CBA

CBA ini memperhitungkan risiko dan ketidakpastian dari suatu proyek, sehingga keputusan yang diambil lebih realistis dan siap menghadapi skenario terburuk.

6. Dynamic CBA

Dynamic CBA melihat dampak jangka panjang dari proyek atau keputusan. Analisis ini mempertimbangkan perubahan kondisi ekonomi, perkembangan teknologi, dan faktor sosial yang dapat memengaruhi biaya dan manfaat di masa depan.

Baca Juga: 8 Keuntungan Strategi Bisnis Berbasis Data Hasil Riset Pasar 

Mengapa Cost Benefit Analysis Itu Penting?

Cost analysis adalah proses penting yang wajib dilakukan sebelum perusahaan memulai suatu proyek.

Berdasarkan Cost Benefit Analysis jurnal, proyek yg menerapkan CBA memiliki performa lebih baik, lebih sedikit pembengkakan biaya (cost overruns) dan keterlambatan jadwal. 

Ada juga jurnal dari Yadi Wang dan David Levinson yang menyebutkan bahwa proyek-proyek yang berhasil umumnya adalah proyek dengan CBA yang lebih realistik. 

Jadi jika CBA dilakukan dengan benar, peluang proyek selesai sesuai rencana anggaran dan jadwal lebih tinggi.

Dengan melakukan CBA, tantangan proyek seperti berikut bisa berkurang:

  • Pembengkakan biaya dan keterlambatan waktu penyelesaian proyek.
  • Masalah pengambilan keputusan berdasarkan asumsi.
  • Risiko proyek gagal karena perkiraan terlalu optimistik tentang manfaat.
  • Memungkinkan perusahaan untuk membandingkan opsi proyek yang paling menguntungkan.
  • Membantu stakeholder dan investor memahami dasar alasan suatu proyek dipilih atau ditolak.

Baca Juga: Cost Leadership Adalah: Pahami Arti, Contoh, dan Fokus Utamanya!

Langkah-Langkah Melakukan Cost Benefit Analysis

Langkah-Langkah Melakukan Cost Benefit Analysis | Sumber: Faster Capital

Bagaimana cara menghitung cost benefit analysis? Secara umum, ada 5 langkah utama untuk mengetahui tingkat keberhasilan proyek berdasarkan perbandingan biaya dan manfaat.

Menurt Faster Capital, berikut penjelasan masing-masing langkahnya:

1. Tentukan Masalah

Langkah pertama dalam cost benefit analysis adalah menetapkan masalah atau tujuan proyek akan dijalankan. 

Tanyakan apa yang sebenarnya ingin dicapai? Apakah untuk meningkatkan pendapatan, menekan biaya, atau memperluas pasar? 

Dengan memiliki tujuan yang jelas, proses analisis jadi lebih terarah dan tidak melebar ke mana-mana.

Pro Tip: Tulis tujuan dalam satu kalimat, misalnya “meningkatkan kapasitas produksi 20% dalam 1 tahun”. 

2. Identifikasi Alternatif (Solusi)

Setelah punya tujuan yang jelas, mulailah susun berbagai alternatif solusi untuk mencapai tujuan tersebut. 

Misalnya, jika masalahnya kapasitas produksi terbatas, alternatifnya bisa membeli mesin baru, menyewa pabrik tambahan, atau outsourcing sebagian proses produksi.

Pro Tip: Buat minimal 2–3 alternatif supaya analisis lebih terbuka terhadap opsi terbaik.

3. Hitung Biaya dan Manfaat

Di tahap ini, setiap alternatif harus dihitung biayanya (cost) dan manfaatnya (benefit). Biaya bisa berupa finansial (modal awal) maupun non-finansial (dampak lingkungan, risiko SDM). 

Manfaat juga bisa nyata (kenaikan profit) atau tidak langsung (kepuasan pelanggan dan citra perusahaan).

Contoh jenis biaya yang dihitung:

  • Biaya langsung, seperti pembelian perangkat keras dan biaya pelatihan karyawan.
  • Biaya tidak langsung, misalnya downtime saat transisi sistem yang membuat produktivitas turun sementara.
  • Biaya tidak berwujud, contohnya resistensi karyawan yang terbebani dengan sistem baru.
  • Biaya peluang, misalnya potensi keuntungan yang hilang karena memilih satu strategi dibanding opsi lain.

Sebaliknya, manfaat yang bisa dihitung antara lain:

  • Manfaat langsung, seperti efisiensi kerja meningkat.
  • Manfaat tidak langsung, misalnya pelayanan pelanggan jadi lebih cepat sehingga kepuasan naik.
  • Manfaat tidak berwujud, contohnya suasana kerja lebih positif karena beban administrasi berkurang.
  • Manfaat kompetitif, misalnya perusahaan lebih unggul dari kompetitor karena lebih cepat mengadopsi teknologi.

Pro Tip: Ajak berbagai divisi relevan (seperti keuangan, operasional, atau HR) untuk memberi masukan agar hasilnya lebih akurat.

4. Pilih Alternatif Terbaik

Setelah semua biaya dihitung, tentukan opsi terbaik. Tidak selalu proyek dengan biayanya paling rendah adalah proyek terbaik.

Tidak selalu juga proyek dengan manfaatnya paling tinggi yang harus dipilih. Biasanya, alternatif dipilih berdasarkan rasio benefit dan cost (BCR). Bagaimana cara menghitung BCR? Nanti akan dibahas!

Pro Tip: Pertimbangkan faktor seperti kesesuaian dengan visi perusahaan, risiko jangka panjang, dan dampak pada stakeholder dalam memilih alternatif.

5. Evaluasi Hasil

Terakhir, lakukan evaluasi keputusan setelah dijalankan. Bandingkan antara perkiraan awal dengan realisasi. Cek apakah manfaatnya sesuai target? Apakah biayanya tetap dalam rencana?

Banner KantorKu HRIS
Pakai KantorKu HRIS Sekarang!

KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.

Kelebihan Cost Benefit Analysis

Lantas, apa saja manfaat melakukan CBA bagi bisnis? Berikut beberapa kelebihan dan manfaat sebagaimana yang disampaikan oleh Eval Community:

1. Membantu Perusahaan Menilai Kelayakan Proyek

CBA bisa jadi semacam tes bagi sebuah proyek. Melalui analisis ini, perusahaan bisa tahu apakah proyek itu bakal menguntungkan atau justru berisiko rugi.

2. Menunjukkan Alternatif dengan Hasil Terbaik dan Hemat Biaya

Kalau ada beberapa pilihan cara, CBA membantu melihat mana yang paling efisien. Manfaatnya menguntungkan, tetapi biayanya lebih murah.

3. Memastikan Manfaat Proyek Lebih Merata

CBA juga bisa membantu menilai bagaimana biaya dan keuntungan berdampak pada seluruh pihak, sehingga tidak hanya menguntungkan satu pihak saja.

4. Menimbang Dampak Ekonomi dan Lingkungan

Kelebihan berikunya yaitu membantu perusahaan menilai apakah proyek hanya menghasilkan uang, tetapi juga memastikan proyek ramah lingkungan dan aman buat jangka panjang.

5. Mengurangi Risiko Kerugian dari Ketidakpastian

Kadang hasil proyek bisa berubah karena kondisi di luar dugaan. CBA membantu perusahaan siap dengan skenario tersebut agar tidak rumit kalau ada kendala.

6. Mendukung Strategi Jangka Panjang yang Berkelanjutan

Proyek yang bagus tidak hanya untung hari ini. Dengan CBA, perusahaan bisa memperkirakan manfaatnya dalam beberapa tahun ke depan.

Contoh dan Cara Menghitung Cost Benefit Analysis

Setelah tau apa yang dimaksud dengan CBA? Saatnya mulai menghitungnya dengan rasio benefit-cost (BCR). Adapun BCR adalah proses untuk menganalisis kelayakan proyek berdasarkan skor perbandingan manfaat/keuntungan dan biaya.

Untuk menghitungnya bisa menggunakan rumus berikut, lalu ikuti cara menghitung beserta contoh perhitungannya:

Rumus Cost Benefit Analysis

BCR = Total Keuntungan / Total Biaya

Tabel Interpretasi CBR

Nilai CBR Arti Kesimpulan
> 1 Keuntungan lebih besar daripada biaya Proyek layak dilanjutkan
< 1 Keuntungan lebih kecil daripada biaya Proyek tidak layak dilanjutkan
= 1 Keuntungan sama dengan biaya Proyek mungkin berdampak positif, perlu pertimbangan lebih lanjut

Cara Menghitung Cost Benefit Analysis

Bagaimana cara menggunakan rumus di atas? Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Hitung Total Biaya (Cost)

Jumlahkan semua biaya yang dikeluarkan untuk proyek, termasuk:

  • Biaya langsung (bahan baku, tenaga kerja)
  • Biaya tidak langsung (sewa, listrik, operasional)
  • Biaya tidak berwujud (risiko, kepuasan pelanggan menurun)
  • Biaya peluang (opportunity cost)

2. Hitung Total Keuntungan (Benefit)

Jumlahkan semua manfaat yang dari proyek, baik manfaat langsung (penjualan meningkat), tidak langsung (brand awareness), tidak berwujud (karyawan lebih produktif), maupun kompetitif (posisi perusahaan lebih unggul).

3. Masukkan ke Rumus BCR

Hitung angka yang masuk ke rumus BCR. Lalu catat hasilnya. ​

4. Interpretasikan Hasil

Skor yang didapat bisa langsung diinterpretasikan sesuai tabel di atas. Apabila skor BCR > 1, tandanya proyek layak dilanjutkan. JIka BCR < 1, tandanya proyek sebaiknya tidak dilanjutkan.

Contoh Perhitungan Cost Benefit Analysis

Berikut contoh cost benefit analysis di rumah sakit agar Anda lebih memahaminya:

Sebuah rumah sakit ingin membuka 10 kamar VIP baru. Biaya dan manfaat diperkirakan sebagai berikut:

1. Hitung Total Biaya

Jenis Biaya Estimasi Biaya
Biaya langsung (peralatan, tempat tidur, kasur) Rp500.000.000
Biaya tidak langsung (listrik, air, administrasi tambahan) Rp50.000.000
Biaya tidak berwujud (pelatihan staf tambahan, risiko kepuasan pasien menurun sementara) Rp20.000.000
Biaya peluang (keuntungan yang hilang jika menggunakan ruang untuk layanan biasa) Rp30.000.000
Total Biaya Rp600.000.000

2. Hitung Total Manfaat

Jenis Manfaat Estimasi Manfaat
Manfaat langsung (pendapatan kamar VIP selama 1 tahun) Rp720.000.000
Manfaat tidak langsung (kenaikan kepuasan pasien & loyalitas) Rp50.000.000
Manfaat tidak berwujud (citra rumah sakit meningkat) Rp30.000.000
Manfaat kompetitif (posisi unggul dibanding rumah sakit lain) Rp20.000.000
Total Manfaat Rp820.000.000

3. Hitung BCR

BCR = Total Biaya/Total Manfaat​ = Rp600.000.000/Rp820.000.000 ​≈ 1,37

4. Interpretasi Hasil

Hasil perhitungan adalah 1,37 yang menandakan angka tersebut BCR > 1, yaitu manfaat lebih besar dari biaya.

Maka proyek penambahan kamar VIP layak dilanjutkan karena diperkirakan memberikan keuntungan lebih besar daripada biaya yang dikeluarkan.

Tidak Sempat Hitung CBA karena Sibuk dengan Administrasi HR? Pakai KantorKu HRIS!

Sudah tau apa itu cost benefit analysis dan contohnya, tetapi tidak punya waktu untuk menghitung karena sibuk mengurus administrasi HR? Serahkan pada KantorKu HRIS!

KantorKu HRIS bisa menghemat waktu HR lewat fitur-fitur otomatisasinya, jadi HR bisa membantu menyusun alternatif untuk CBA.

Apa saja fitur KantorKu HRIS?

  • Hitung payroll otomatis, langsung transfer massal ke semua karyawan.
  • Database terintegrasi, update data karyawan cukup sekali klik.
  • Manajemen absensi, pantau siapa yang telat atau belum hadir secara realtime.
  • Approval cuti, semua proses digital tanpa perlu form cetak.
  • Atur jadwal shift, assign per karyawan/tim.

Masih banyak fitur lainnya yang memudahkan HR bekerja lebih efisien. Coba sendiri semua fiturnya melalui demo gratis KantorKu HRIS selama 30 hari

Bebaskan diri dari tugas manual, fokus ke pertumbuhan bisnis!

kantorku hris
Bagikan

Related Articles

Apa itu Etika Profesi? 5 Prinsip, Manfaat & Contoh Penerapannya

Apa yang dimaksud dengan etika profesi? Bukan soal aturan, tetapi panduan bersikap di perusahaan. Pahami prinsip dan contohnya!

15 Contoh Company Profile Paling Menarik dari Berbagai Industri

Temukan kumpulan contoh company profile menarik dari industri law firm, FMCG, startup, hingga model sederhana untuk referensi Anda.

Customer Centric: Manfaat, Tips Menerapkan dan Contoh Implementasi

Apa itu customer centric? Pahami manfaat, tips menerapkan, contoh implementasi dan pentingnya bagi keberlangsungan bisnis jangka panjang!