Apa itu Hybrid Working? Manfaat & Tantangan bagi Perusahaan

Hybrid working adalah sistem kerja yang menggabungkan WFO dan WFH. Kenali manfaat bagi perusahaan. tantangan dan tips agar tetap efektif.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 10 September 2025
Key Takeaways
Hybrid working adalah sistem kerja yang memadukan WFO dan WFH.
Manfaat bagi perusahaan: lebih hemat, talent pool luas & menjaga retensi karyawan.
Hybrid berbeda dari WFA atau remote working.
Survei Cisco menunjukkan mayoritas karyawan Indonesia merasa lebih sejahtera dan produktif dengan hybrid working.
Tips agar tetap produktif termasuk manfaatkan tools digital (seperti HRIS KantorKu).

Sejak pandemi Covid-19 melanda pada tahun 2020, hybrid working mulai banyak diadopsi oleh perusahaan di berbagai sektor.

Hybrid working adalah sistem kerja fleksibel yang menggabungkan model work from office (WFO) dan work from home (WFH).

Sistem kerja seperti ini bisa menguntungkan perusahaan sekaligus karyawan. Namun, ada juga tantangannya.

Melalui artikel ini, mari pahami manfaat, tantangan, dan tips agar karyawan tetap produktif meski tidak dipantau langsung!

Apa yang Dimaksud dengan Hybrid Working?

Sistem Hybrid Working | Sumber: OfficeRnD

Hybrid working adalah sistem kerja yang menggabungkan sistem kerja di kantor dan kerja di rumah. 

Sebetulnya dalam praktiknya, karyawan tidak harus kerja di rumah. Mereka bisa bekerja di coworking space

Banyak perusahaan masih ragu menggunakan sistem ini karena khawatir produktivitas karyawan menurun. 

Padahal, jika dikelola dengan baik, hybrid working justru bisa meningkatkan kepuasan kerja dan efisiensi operasional

Ragu Terapkan Hybrid Working karena Susah Pantau Karyawan?

KantorKu HRIS bisa bantu dengan absensi GPS + selfie dan fitur OKR/KPI untuk pantau kinerja secara jarak jauh!

Perbedaan Hybrid Working, Remote, dan WFA

Istilah hybrid working, remote, dan WFA sering tertukar penggunaannya. Supaya tidak salah dalam menerapkannya di perusahaan, mari pahami apa bedanya hybrid dan remote?

1. Lokasi Kerja

  • Hybrid working memadukan kerja di kantor dan di luar kantor (seperti rumah atau coworking space).
  • Remote berarti karyawan bekerja sepenuhnya di luar kantor, tetapi harus berada di wilayah tertentu.
  • WFA memungkinkan karyawan bekerja dari mana saja, bahkan dari negara lain.

2. Jam Kerja

  • Hybrid working bekerja mengikuti jam kantor.
  • Remote memberi fleksibilitas jam kerja, terkadang tergantung zona waktu kantor.
  • WFA paling fleksibel karena karyawan bisa bekerja kapan saja selama target tercapai.

3. Pemantauan Kinerja

  • Hybrid working mudah dipantau karena karyawan masih harus ke kantor.
  • Remote biasanya dipantau melalui sistem online dan hasil kerja.
  • WFA menuntut pemantauan berbasis hasil akhir sepenuhnya.

4. Kewajiban Hadir ke Kantor

  • Hybrid working mengharuskan karyawan datang ke kantor pada jadwal tertentu (misalnya dua atau tiga hari per minggu).
  • Remote tidak mewajibkan karyawan hadir ke kantor, tetapi sesekali mungkin diminta datang untuk urusan penting.
  • WFA sama sekali tidak menuntut kehadiran di kantor.

5. Biaya Perusahaan

  • Hybrid working mengharuskan adanya ruang kantor dan fasilitas, walau biayanya bisa lebih murah daripada WFO penuh.
  • Remote menuntut sistem monitoring digital, tetapi bisa mengurangi biaya kantor.
  • WFA bisa menghilangkan biaya kantor sepenuhnya, tetapi harus berinvestasi pada teknologi untuk mendukung kerja jarak jauh

6. Akses ke Talent Pool

  • Hybrid working terbatas pada karyawan di wilayah tertentu karena harus ke kantor.
  • Remote membuka akses ke talenta lebih luas tetapi terbatas zona waktu dan wilayah.
  • WFA memungkinkan perusahaan merekrut talenta global tanpa batas lokasi.

Baca Juga: 15  Cara Merekrut Karyawan yang Efektif dan Berkualitas 

Manfaat Hybrid Working

Survei Kecenderungan Hybrid Working oleh Microsoft | Sumber: Microsoft

Hybrid working adalah masih sangat populer. Sebuah survei menunjukkan bahwa 66% perusahaan mempertimbangkannya. 

Memang kenapa begitu populer? Mari simak berbagai manfaatnya:

1. Menghemat Biaya Operasional Perusahaan

Perusahaan bisa menekan biaya sewa kantor, listrik, dan fasilitas. Karyawan juga ikut menghemat pengeluaran mereka yang biasanya untuk transportasi.

2. Meningkatkan Performa Karyawan

Survei Performa Karyawan di Indonesia dengan Bekerja Hybrid pada 2022 | Sumber: GoodStats

Berdasarkan data Cisco 2022, sebanyak 53,4% karyawan mengalami peningkatan produktivitas selama hybrid working di Indonesia.

Hal ini karena 62,5% responden merasa lebih bahagia dengan sistem ini karena work-life balance lebih terjaga.

Ketika karyawan merasa lebih bahagia, mereka mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perusahaan.

3. Meningkatkan Brand Image Perusahaan 

Penerapan hybrid work mencerminkan budaya kerja yang modern dan fleksibel, sehingga citra perusahaan naik di mata calon karyawan atau mitra bisnis.

4. Akses ke Talent Pool yang Lebih Luas

Dengan jadwal tatap muka yang hanya sesekali, kandidat yang tinggal di kota berbeda tetap bersedia bekerja, sebab kunjungan ke kantor hanya sesekali sehingga mobilisasi lebih ringan.

5. Menjaga Retensi Karyawan

Hybrid work adalah strategi yang bisa menjaga work-life balance. Sistem ini membuat karyawan merasa dipedulikan oleh perusahaan, sehingga mereka lebih loyal dan bertahan di perusahaan.

Baca Juga: Apa itu Turnover Karyawan? Cara Menghitung dan Mencegahnya! 

Tantangan Menerapkan Hybrid Working di Perusahaan

Sebelum merancang kebijakan hybrid working di perusahaan Anda, berikut beberapa tantangan umum yang perlu diantisipasi:

1. Kebersamaan Meluntur

Beberapa karyawan merasa kehilangan kedekatan dengan rekan kerja karena jarang bertemu langsung di kantor. Hal ini bisa menimbulkan rasa bosan atau asing dalam tim.

Solusinya, manajer bisa merancang program untuk menjaga kebersamaan, seperti sharing session selama di kantor atau team gathering sesekali.

2. Sulit Memantau Karyawan Setiap Saat

Manajer tidak bisa selalu melihat progres kerja selama karyawan bekerja dari rumah. Pemantauan jadi lebih sulit jika tidak menggunakan aplikasi penilaian kinerja karyawan.

3. Komunikasi dan Koordinasi Terhambat

Tidak semua informasi bisa disampaikan dengan lancar ketika tim bekerja di rumah. Akibatnya, bisa terjadi koordinasi antar anggota tim bisa lebih lambat.

Oleh karenanya, komunikasi harus menggunakan dukungan teknologi untuk chat, video meeting, dan project management tools (seperti Notion, Trello, Coda).

Tips Menerapkan Hybrid Working di Perusahaan

Bagi perusahaan yang baru pertama kali menerapkan hybrid working, ada beberapa tips penting agar karyawan tetap produktif meski tidak di bawah pengawasan langsung, yaitu:

1. Gunakan Strategi Berbasis Hasil (outcome-based)

Alih-alih menilai dari jam kerja, perusahaan sebaiknya menilai karyawan berdasarkan pencapaian target mereka. Hasilnya lebih terukur dan bisa memacu produktivitas karyawan.

2. Mengatur Jadwal Tatap Muka secara Strategis

Perusahaan bisa menetapkan jadwal ke kantor, misalnya 2–3 kali seminggu. Dengan begitu kolaborasi dan kebersamaan tetap terjaga guna memperkuat hubungan antar tim.

3. Beri Fasilitas yang Mendukung selama WFH

Dukung pekerjaan karyawan dengan fasilitas seperti laptop atau insentif kuota internet. Fasilitas ini bisa meningkatkan loyalitas karena karyawan merasa kebutuhan mereka diperhatikan.

4. Sepakati Jam Online

Sepakati aturan jam online bersama agar tim bisa bekerja dalam waktu yang sama. Koordinasi pun jadi lebih mudah tanpa mengganggu waktu pribadi karyawan di luar jam kerja.

5. Manfaatkan Tools Digital

Hybrid working adalah sistem kerja yang membutuhkan dukungan aplikasi digital agar pekerjaan dan kolaborasi lancar. 

Beberapa rekomendasi aplikasinya yaitu:

  • Aplikasi meeting conference (Zoom, Google Meet, atau Microsoft Teams)
  • Aplikasi kolaborasi proyek (Slack, Trello, atau Asana)
  • Aplikasi penyimpanan dan berbagi dokumen (Google Drive, OneDrive)
  • Aplikasi percakapan online (Discord, WhatsApp)
  • Aplikasi HRIS (KantorKu)

Aplikasi HRIS seperti KantorKu memungkinkan HR dan karyawan untuk absensi online, pengajuan cuti digital, hingga update OKR lewat HP masing-masing. 

Urusan administrasi jadi lebih fleksibel, dan perusahaan bisa memantau kinerja karyawan lewat KPI/OKR dengan mudah dan akurat.

6. Jaga Keamanan Data Perusahaan

Kerja jarak jauh rawan risiko kebocoran data sehingga keamanan data perlu diperhatikan, Terapkan VPN, autentikasi ganda, dan kebijakan lainnya untuk menjaga keamanan informasi.

7. Lakukan Evaluasi Berkala

Evaluasi kinerja perlu dilakukan secara berkala untuk memastikan target tetap tercapai. Selain itu, evaluasi juga bisa mengukur efektivitas kebijakan hybrid.

Terapkan Sistem Kerja Hybrid yang Lebih Efektif dengan HRIS KantorKu!

Hybrid working adalah sistem yang menarik diterapkan di perusahaan, karena bisa meningkatkan kesejahteraan karyawan.

Supaya prosesnya lancar, tim HR butuh aplikasi yang bisa memudahkan pelaksanaan hybrid working, yaitu KantorKu HRIS

Dengan KantorKu, perusahaan bisa:

  • Absensi online pakai GPS & selfie sehingga karyawan bisa presensi dari mana saja.
  • Penjadwalan kerja hybrid dengan sistem shift & kalender digital agar HR bisa memantau siapa yang WFO, WFH, atau sedang cuti.
  • Monitoring kinerja melalui dashboard OKR & KPI tanpa harus tatap muka.
  • Administrasi HR terintegrasi: urus cuti, reimbursement, & slip gaji dalam satu aplikasi.

Semua fitur ini membuat pengelolaan hybrid working jadi lebih efisien, mudah dipantau, dan minim risiko miskomunikasi.

Mau lihat bagaimana hybrid working bisa dikelola mudah pakai KantorKu? Coba book demo gratis sekarang!

Ingin Kelola Hybrid Lebih Mudah?

Sumber:

Hybrid Work: Definition, Tips & Strategies | Qualtrics

The 12 Benefits of Hybrid Work in 2024 | Hybo

Karyawan di Indonesia Dinilai Lebih Sejahtera Saat Bekerja Hybrid | GoodStats

Bagikan

Related Articles

gaji pokok

Gaji Pokok: Dasar Hukum, Fungsi, Faktor, dan Contohnya

Takut gaji pokok di bawah UMR? Sesuai UU No.13/2003 dan UU Cipta Kerja, gaji pokok ditetapkan minimal 75% dari upah pokok + tunjangan tetap.
benefit karyawan tetap

10 Benefit Karyawan Tetap Menurut UU, Cek Sekarang!

Pelajari benefit karyawan tetap, jaminan PHK,  asuransi kesehatan, THR, cuti melahirkan, cuti menikah, hingga bedanya dengan PKWT.

15 Contoh Tunjangan Tetap & Aturannya di Indonesia

Cek 15 contoh tunjangan tetap untuk meningkatkan kepuasan karyawan beserta perhitungannya. Bisa menjadi referensi di perusahaan Anda!