Gaji Pokok: Dasar Hukum, Fungsi, Faktor, dan Contohnya

Takut gaji pokok di bawah UMR? Sesuai UU No.13/2003 dan UU Cipta Kerja, gaji pokok ditetapkan minimal 75% dari upah pokok + tunjangan tetap.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 16 September 2025
Key Takeaways
Gaji pokok adalah komponen utama dalam struktur upah karyawan.
Besarnya minimal 75% dari upah pokok + tunjangan tetap sesuai regulasi.
Bersifat tetap setiap bulan kecuali ada kenaikan atau perubahan resmi.
Menjadi dasar perhitungan tunjangan, potongan, dan THR.
Wajib dipenuhi sesuai UU Ketenagakerjaan di Indonesia.

Memahami gaji pokok adalah langkah fundamental bagi setiap individu, baik sebagai calon karyawan, pekerja, maupun pemilik bisnis. 

Di tengah kompleksitas sistem penggajian dan banyaknya istilah seperti UMR, tunjangan, dan tunjangan, gaji pokok adalah fondasi utama yang menjadi penentu kesejahteraan finansial.

Artikel ini akan mengupas tuntas seluk-beluk gaji pokok secara mendalam, dari definisi hingga cara penghitungannya, sehingga Anda memiliki pemahaman yang komprehensif.

Apa itu Gaji Pokok?

gaji pokok
Apa Itu Gaji Pokok

Gaji pokok adalah komponen upah dasar yang wajib dibayarkan perusahaan kepada karyawan sebagai imbalan atas pekerjaan yang mereka lakukan. Ini merupakan elemen utama dari total penghasilan seorang pekerja dan bersifat tetap, tidak terpengaruh oleh performa kerja atau kehadiran harian.

Secara umum, apa yang dimaksud dengan gaji pokok adalah nilai moneter yang disepakati antara pemberi kerja dan pekerja sebagai kompensasi inti atas kontribusi yang diberikan.

Dalam struktur gaji, gaji pokok menjadi dasar perhitungan untuk berbagai komponen upah lainnya, seperti tunjangan, lembur, hingga potongan wajib seperti pajak dan iuran BPJS.

Meskipun sering kali disalahartikan, gaji pokok adalah inti dari sistem kompensasi, bukan total keseluruhan yang diterima.

Dasar Hukum dan Regulasi Gaji Pokok

Dasar Hukum Gaji Pokok
Dasar Hukum Gaji Pokok

Untuk memastikan keadilan dan perlindungan bagi pekerja, pemerintah Indonesia telah menetapkan berbagai regulasi terkait gaji pokok. Aturan ini menjadi pedoman wajib bagi setiap perusahaan dalam menyusun struktur upah.

1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 94)

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Pasal 94) sejatinya menjadi payung hukum utama yang mendefinisikan komponen upah, yaitu upah pokok dan tunjangan tetap.

Aturan ini secara eksplisit menetapkan bahwa upah pokok minimal harus 75% dari total upah pokok dan tunjangan tetap

Dengan begitu, hal ini mencegah perusahaan memanipulasi struktur gaji dengan mengecilkan gaji pokok dan memperbesar porsi tunjangan.

2. Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan

Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan semakin memperjelas dan memperkuat aturan main terkait pengupahan, termasuk penyesuaian upah minimum. 

Dokumen ini juga menegaskan kembali bahwa pengusaha wajib menyusun struktur dan skala upah untuk menjamin upah yang adil dan transparan bagi setiap pekerja, di mana gaji pokok menjadi elemen utamanya.

Catatan Penting

Menurut Pasal 94 UU Ketenagakerjaan,
“dalam hal komponen upah terdiri dari upah pokok dan tunjangan tetap, maka besarnya upah pokok sekurang-kurangnya 75% (tujuh puluh lima perseratus) dari jumlah upah pokok dan tunjangan tetap.”

Karakteristik Gaji Pokok

Karakteristik Gaji Pokok
Karakteristik Gaji Pokok

Gaji pokok saat ini memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dari komponen upah lainnya. Memahami karakteristik ini membantu Anda menganalisis struktur kompensasi yang ditawarkan perusahaan.

1. Bersifat Tetap

Gaji pokok memiliki nilai yang stabil dan tidak berubah-ubah setiap bulannya, kecuali ada penyesuaian dari perusahaan, misalnya karena kenaikan jabatan, tinjauan tahunan, atau inflasi.

2. Dasar Perhitungan Komponen Lain

Selain bersifat tetap, gaji pokok juga menjadi pondasi yang digunakan untuk menghitung komponen upah lain, seperti:

  • Upah Lembur: Berdasarkan Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. KEP.102/MEN/VI/2004, perhitungan upah lembur didasarkan pada upah per jam, yang dihitung dari gaji pokok.
  • Potongan BPJS: Iuran BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan dihitung berdasarkan persentase tertentu dari upah, di mana gaji pokok menjadi komponen utamanya.
  • Perhitungan Pajak Penghasilan (PPh 21): Gaji pokok menjadi salah satu komponen utama dalam menghitung Penghasilan Kena Pajak (PKP) yang akan dikenakan PPh 21.

3. Ditetapkan Berdasarkan Perjanjian Kerja

Besaran gaji pokok diatur dalam perjanjian kerja atau kontrak kerja antara karyawan dan perusahaan. Perjanjian ini harus mematuhi regulasi yang berlaku, termasuk Upah Minimum Provinsi (UMP) atau Upah Minimum Kabupaten/Kota (UMK).

Baca Juga: Gaji di Bawah UMR? Cek Risiko Sanksi & Pidananya!

Fungsi Gaji Pokok

Fungsi Gaji Pokok
Fungsi Gaji Pokok

Pada saat ini, fungsi gaji pokok selain sebagai imbalan bagi karyawan, juga memiliki peran strategis bagi perusahaan.

Berikut beberapa fungsi gaji pokok bagi karyawan dan perusahaan:

Bagi Karyawan

Bagi Anda sebagai karyawan, gaji pokok adalah jantung dari perencanaan finansial. Ia adalah fondasi utama yang memberikan kepastian dan stabilitas finansial untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

  • Kompensasi Utama: Gaji pokok adalah kompensasi utama atas kontribusi dan tanggung jawab yang diemban karyawan.
  • Kepastian Finansial: Sifatnya yang tetap memberikan kepastian pendapatan rutin, yang menjadi dasar perencanaan keuangan pribadi, seperti cicilan, tabungan, dan kebutuhan bulanan.

Bagi Perusahaan

Sementara itu, dari sudut pandang perusahaan, gaji pokok adalah salah satu alat manajemen paling krusial. 

Gaji pokok berfungsi sebagai instrumen untuk menarik talenta terbaik, menjaga motivasi dan retensi karyawan, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan yang berlaku.

  • Dasar Penggajian: Gaji pokok berfungsi sebagai dasar dalam merancang struktur dan skala upah yang adil dan transparan.
  • Alat Akuntabilitas dan Kepatuhan: Gaji pokok menjadi indikator kepatuhan perusahaan terhadap peraturan ketenagakerjaan, terutama terkait upah minimum.
  • Mendukung Perekrutan: Gaji pokok yang kompetitif dapat menjadi daya tarik untuk menarik talenta terbaik dan menjaga retensi karyawan.

Baca Juga: Panduan Sistem Penggajian Karyawan untuk HR yang Efisien

Faktor yang Memengaruhi Besaran Gaji Pokok

Faktor yang Memengaruhi Gaji Pokok
Faktor yang Memengaruhi Gaji Pokok

Besaran gaji pokok tidak ditetapkan secara sembarangan. Ada beberapa faktor krusial yang mempengaruhi nilainya, baik dari sisi internal maupun eksternal perusahaan.

Berikut beberapa faktor yang dimaksud dapat memengaruhi besaran gaji pokok:

1. Keterampilan, Pengalaman, dan Jabatan

Tingkat pengalaman dan spesialisasi yang Anda miliki secara langsung berkorelasi dengan besaran gaji pokok. 

Seorang manajer senior dengan pengalaman 10 tahun tentu akan mendapatkan gaji pokok yang jauh lebih tinggi daripada seorang staf fresh graduate, karena tanggung jawab, risiko, dan dampak strategis pekerjaannya terhadap perusahaan jauh lebih besar.

Perusahaan sering menggunakan model job grading atau pemeringkatan jabatan untuk menetapkan rentang gaji. Setiap level, misalnya dari Staf Junior, Staf Senior, hingga Manajer, memiliki rentang gaji pokok yang berbeda. 

Contohnya, di industri teknologi, seorang Data Scientist senior yang memiliki keahlian khusus di bidang machine learning dapat menuntut gaji pokok yang 30-40% lebih tinggi dari rekannya yang hanya memiliki kemampuan dasar, karena keahliannya sangat langka dan berharga.

2. Tingkat Pendidikan dan Sertifikasi

Meskipun Pasal 81 Angka 33 Perppu Cipta Kerja menyatakan bahwa tingkat pendidikan tidak lagi menjadi faktor tunggal dalam penyusunan upah, pada praktiknya, kualifikasi akademik tetap menjadi pertimbangan. 

Lulusan dari universitas terkemuka atau pemegang gelar magister, misalnya, sering kali mendapatkan penawaran gaji pokok awal yang lebih kompetitif.

Kemudian, yang lebih penting lagi, sertifikasi profesional seperti Certified Public Accountant (CPA) atau Project Management Professional (PMP) dapat secara signifikan meningkatkan nilai tawar Anda, karena sertifikasi tersebut membuktikan kompetensi spesifik yang dibutuhkan perusahaan. 

Catatan Penting

Menurut laporan dari International Labour Organization (ILO) , para profesional yang memiliki sertifikasi lebih mungkin mendapatkan kenaikan gaji hingga 30% dibandingkan yang tidak bersertifikasi.

3. Lokasi Geografis

Lokasi pekerjaan adalah salah satu faktor penentu utama yang paling jelas terlihat. Besaran gaji pokok seringkali disesuaikan dengan Upah Minimum Kota (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah daerah. 

Di kota-kota besar dengan biaya hidup tinggi seperti gaji pokok Jakarta, UMK dan standar gaji pokok cenderung jauh lebih tinggi dibanding UMK di kota-kota kecil.

Berikut adalah daftar UMP/UMK 2025 di beberapa kota besar sebagai referensi:

  • DKI Jakarta (UMP): Rp 5.396.760 Kenaikan: 6,5% (sekitar Rp 329.379) dari UMP 2024.
  • Kota Bekasi (UMK): Rp 5.690.752 Kenaikan: 6,5% dari UMK 2024. 
  • Kota Surabaya (UMK): Rp 4.961.753 Kenaikan: 6,5% dari UMK 2024.
  • Kota Medan (UMK): Rp 4.014.072 Kenaikan: 6,5% dari UMK 2024.
  • Kota Makassar (UMK): Rp 3.643.322 Kenaikan: 6,5% dari UMK 2024.

4. Ukuran dan Kemampuan Finansial Perusahaan

Skala operasi dan kesehatan finansial perusahaan memainkan peran besar dalam menentukan struktur gaji. Perusahaan multinasional atau korporasi besar dengan profitabilitas tinggi umumnya memiliki rentang gaji pokok yang lebih luas dan kompetitif. 

Mereka memiliki buffer finansial untuk menawarkan kompensasi yang lebih menarik guna menarik talenta terbaik.

Sebuah perusahaan rintisan (startup) mungkin hanya mampu menawarkan gaji pokok yang sejalan dengan UMK, namun seringkali mereka mengimbanginya dengan penawaran employee stock ownership plan (ESOP) atau saham perusahaan. 

Di sisi lain, perusahaan besar mapan dapat menawarkan gaji pokok yang jauh di atas standar pasar, sebagai bagian dari strategi retensi talenta jangka panjang.

5. Kondisi Industri dan Pasar Tenaga Kerja

Setiap industri memiliki standar kompensasi yang berbeda-beda. Industri yang sedang booming atau memiliki permintaan tenaga kerja tinggi (seperti IT, e-commerce, dan fintech) cenderung menawarkan gaji pokok yang lebih tinggi untuk memenangkan persaingan talenta.

Catatan Penting

Analisis pasar dari laporan Dice Tech Salary Report 2025 menunjukkan bahwa rata-rata kenaikan gaji di industri teknologi global pada tahun 2024 sebenarnya cukup rendah, yaitu sekitar 1,2% secara tahunan.

Faktor ini sangat dipengaruhi oleh hukum permintaan dan penawaran. Ketika ketersediaan tenaga kerja ahli di suatu bidang sangat terbatas, perusahaan akan berani menawarkan gaji pokok yang lebih tinggi untuk memperebutkan kandidat terbaik.

6. Kebijakan dan Regulasi Pemerintah

Ini adalah faktor yang bersifat mengikat dan wajib ditaati. Setiap perusahaan harus mematuhi regulasi ketenagakerjaan, termasuk penentuan upah minimum. Gaji pokok, bersama dengan tunjangan tetap, tidak boleh berada di bawah batas UMK yang ditetapkan.

Pelanggaran terhadap aturan upah minimum dapat dikenai sanksi hukum berat, termasuk denda hingga pidana penjara. Regulasi ini menjadi jaring pengaman yang melindungi hak-hak dasar pekerja. 

Oleh karena itu, bagi perusahaan, manajemen gaji pokok dan total kompensasi harus selalu sejalan dengan peraturan yang berlaku, sebuah proses yang dapat dipermudah dengan sistem otomatisasi dalam satu dashboard menggunakan KantorKu HRIS.

Banner KantorKu HRIS
Pakai KantorKu HRIS Sekarang!

KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.

Contoh Perhitungan Gaji Pokok

Contoh Perhitungan Gaji Pokok
Contoh Perhitungan Gaji Pokok

Untuk menjawab pertanyaan bagaimana cara menghitung gaji karyawan bulanan, maka kita harus memahami struktur gaji secara menyeluruh terlebih dahulu. 

Mari kita lihat contoh kasus nyata untuk memahami bagaimana gaji pokok menjadi bagian dari perhitungan total gaji.

Studi Kasus: Karyawan Staf Pemasaran di Jakarta

  • Gaji Pokok: Rp 5.500.000
  • Tunjangan Jabatan: Rp 500.000 (Tunjangan Tetap)
  • Tunjangan Kehadiran: Rp 300.000 (Tunjangan Tidak Tetap)
  • Potongan BPJS Ketenagakerjaan (2%): Rp 110.000
  • Potongan BPJS Kesehatan (1%): Rp 55.000
  • Potongan PPh 21: Rp 150.000 (diasumsikan)

Perhitungan gaji bersih atau take home pay (THP) adalah:

THP = (Gaji Pokok + Tunjangan Tetap + Tunjangan Tidak Tetap) – (Potongan BPJS + Potongan PPh 21) 

THP = (Rp 5.500.000 + Rp 500.000 + Rp 300.000) – (Rp 110.000 + Rp 55.000 + Rp 150.000) 

THP = Rp 6.300.000 – Rp 315.000 = Rp 5.985.000

Perhitungan ini adalah bagian dari manajemen payroll yang kompleks. Menggunakan software payroll seperti KantorKu HRIS dapat mengotomatiskan semua perhitungan ini, mengurangi risiko kesalahan manusia dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi.

Simulasi Gaji KantorKu HRIS

💰 Simulasi Perhitungan Gaji

Masukkan nilai gaji di bawah untuk melihat breakdown gaji dan potongan.

Total Take Home Pay: Rp 0

Catatan: Perhitungan ini hanya estimasi dan bisa berbeda dengan hasil sebenarnya. Faktor seperti PTKP, status kawin/tanggungan, aturan pajak terbaru, dan kebijakan perusahaan dapat memengaruhi hasil perhitungan.

Perbedaan Gaji Pokok, Take Home Pay, dan Tunjangan

Perbedaani Gaji Pokok, Take Home Pay, dan Tunjangan
Perbedaani Gaji Pokok, Take Home Pay, dan Tunjangan

Dalam berjalannya penggajian dan pemahaman karyawan terhadap gaji, sering kali istilah-istilah seperti gaji pokok, take home pay, dan tunjangan dianggap sama, padahal memiliki makna dan fungsi yang sangat berbeda.

1. Gaji Pokok

Gaji pokok adalah komponen upah dasar yang bersifat tetap. Ini adalah imbalan utama atas pekerjaan yang dilakukan karyawan.

2. Tunjangan

Tunjangan adalah komponen tambahan yang diberikan di luar gaji pokok. Ada dua jenis tunjangan:

  1. Tunjangan Tetap: Tunjangan yang diberikan secara rutin dan tidak dipengaruhi oleh kehadiran atau performa. Contoh: tunjangan jabatan atau tunjangan keluarga.
  2. Tunjangan Tidak Tetap: Tunjangan yang diberikan berdasarkan variabel tertentu, seperti kehadiran atau performa. Contoh: tunjangan makan, tunjangan transportasi, atau bonus.

3. Take Home Pay (THP)

Take Home Pay adalah jumlah uang bersih yang diterima karyawan setelah semua komponen gaji ditambahkan dan semua potongan (seperti pajak, iuran BPJS, atau cicilan) dikurangi. 

Sederhananya, THP adalah total uang yang masuk ke rekening karyawan setiap bulannya.

Tabel di bawah ini memberikan gambaran ringkas tentang perbedaan kunci:

Komponen Sifat Perhitungan Keterangan
Gaji Pokok Tetap Dasar Fondasi upah, minimal 75% dari upah pokok dan tunjangan tetap.
Tunjangan Tetap & Tidak Tetap Tambahan Manfaat tambahan di luar gaji pokok.
Take Home Pay Bervariasi Gaji Pokok + Tunjangan – Potongan Uang bersih yang diterima karyawan.

FAQ Seputar Gaji Pokok

FAQ Gaji Pokok
FAQ Gaji Pokok

Memahami gaji pokok secara teori memang penting, namun sering kali muncul pertanyaan praktis yang lebih spesifik. 

Bagian ini akan menjawab beberapa pertanyaan yang paling sering diajukan seputar gaji pokok, dari perbedaannya dengan UMR hingga isu-isu terkait pemotongan gaji.

1. Apa bedanya gaji UMR dan gaji pokok?

Gaji pokok adalah komponen upah individu yang ditetapkan oleh perusahaan. Sedangkan, UMR (Upah Minimum Regional), yang kini lebih dikenal dengan UMP (Upah Minimum Provinsi) atau UMK (Upah Minimum Kabupaten/Kota), adalah standar upah minimum yang ditetapkan oleh pemerintah daerah.

Hubungannya, gaji pokok bisa menjadi bagian dari UMR, namun tidak selalu sama. Perusahaan wajib memastikan bahwa total upah pokok dan tunjangan tetap karyawan minimal setara dengan UMR yang berlaku. 

2. Berapa besaran gaji pokoknya yang didapatkan?

Besaran gaji pokok sangat bervariasi dan tidak ada satu angka pasti. Seperti yang telah dijelaskan, gaji pokok dipengaruhi oleh banyak faktor seperti jabatan, lokasi, pengalaman, dan kemampuan perusahaan. 

Untuk memberikan gambaran yang lebih konkret, mari kita lihat beberapa contoh berdasarkan posisi dan lokasi.

Berdasarkan Posisi dan Jabatan:

  • Posisi Staf Junior Digital Marketer: Rp 5.500.000. (Fresh Graduate)
  • Posisi Digital Marketing Specialist: Rp 10.000.000 hingga Rp 15.000.000 ( Setelah 4-5 tahun bekerja)
  • Posisi Digital Marketing Manager: Rp 20.000.000 ke atas (Pengalaman 5 tahun ke atas).

Berdasarkan Lokasi Geografis:

  • Posisi Software Engineer Lokasi Jakarta: Rp 9.000.000.
  • Posisi Software Engineer Lokasi Surabaya: 7.500.000. 
  • Posisi Software Engineer Lokasi Yogyakarta: mulai dari Rp 4.000.000.

3. Apa perbedaan antara gaji dan gaji pokok?

Istilah “gaji” sering kali digunakan secara umum untuk merujuk pada total kompensasi yang diterima karyawan. 

Sementara itu, gaji pokok adalah komponen spesifik yang menjadi dasar dari total gaji tersebut. Jadi, gaji adalah istilah yang lebih luas yang mencakup gaji pokok, tunjangan, bonus, dan insentif lainnya.

4. Apakah gaji pokok bisa dibawah UMR?

Tidak boleh, karena Pasal 90 ayat (1) UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan jo. UU Cipta Kerja melarang pengusaha membayar upah di bawah upah minimum.

Ini diatur dalam Peraturan Pemerintah No. 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan. Perusahaan yang tidak mematuhi ketentuan ini dapat dikenai sanksi pidana dan denda, sesuai dengan Undang-Undang Ketenagakerjaan. Pelanggaran terhadap aturan ini bisa mengakibatkan sanksi denda hingga Rp 400.000.000.

Permudah Hitung Gaji Karyawan dengan Software Payroll dari KantorKu HRIS.

Perhitungan gaji yang akurat dan sesuai regulasi adalah salah satu tantangan terbesar bagi setiap HR. 

Dengan menggunakan software payroll KantorKu HRIS, Anda tidak hanya akan mempermudah perhitungan gaji pokok dan tunjangan, tetapi juga memastikan semua proses penggajian mematuhi regulasi yang berlaku.

Software Payroll
Tampilan Dashboard Payroll Pakai KantorKu HRIS

KantorKu HRIS mengotomatisasi serangkaian tugas yang memakan waktu:

  • Perhitungan Otomatis: Software ini secara cerdas menghitung gaji pokok, tunjangan, dan gaji bersih (take home pay) setiap karyawan. Perhitungan PPh 21 dan iuran BPJS juga dilakukan secara otomatis.
  • Slip Gaji Digital: Slip gaji ini dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui aplikasi, mengurangi penggunaan kertas dan mempermudah proses administrasi.
slip gaji kantorku
Tampilan Slip Gaji Pakai KantorKu HRIS
  • Penyusunan Laporan: Laporan penggajian dan pajak bulanan dapat dihasilkan dengan satu klik, membantu Anda mempersiapkan dokumen untuk audit atau keperluan internal dengan lebih efisien.

Dengan memanfaatkan persoalan administratif ini ke software payroll KantorKu HRIS, tim HR dapat fokus pada hal-hal yang lebih strategis, peningkatan motivasi karyawan, dan perencanaan sumber daya manusia untuk kemajuan perusahaan.

Yuk, coba demo gratis software payroll KantorKu HRIS sekarang!

kantorku hris

Sumber:

Dice Tech Salary Report 2025. Salary Trends.

International Labour Organization (ILO). How Do Certifications Influence Salary Increases?.

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. (2004). Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor KEP.102/MEN/VI/2004 tentang Waktu Kerja Lembur dan Upah Kerja Lembur (Keputusan Menteri).

Pemerintah Republik Indonesia. (2021). Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan (Peraturan Pemerintah).

Pemerintah Republik Indonesia. (2003). Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (Undang-Undang).

Bagikan

Related Articles

benefit karyawan tetap

10 Benefit Karyawan Tetap Menurut UU, Cek Sekarang!

Pelajari benefit karyawan tetap, jaminan PHK,  asuransi kesehatan, THR, cuti melahirkan, cuti menikah, hingga bedanya dengan PKWT.

15 Contoh Tunjangan Tetap & Aturannya di Indonesia

Cek 15 contoh tunjangan tetap untuk meningkatkan kepuasan karyawan beserta perhitungannya. Bisa menjadi referensi di perusahaan Anda!

Apa itu Hybrid Working? Manfaat & Tantangan bagi Perusahaan

Hybrid working adalah sistem kerja yang menggabungkan WFO dan WFH. Kenali manfaat bagi perusahaan. tantangan dan tips agar tetap efektif.