Menilai Jawaban “Mengapa Kami Harus Menerima Anda” Saat Interview: Tips Praktis untuk HRD

Temukan cara cerdas menilai jawaban interview “mengapa kami harus menerima anda”, simak contoh jawaban efektif, red flag yang perlu diwaspadai HR, serta teknik probing untuk hasil seleksi lebih akurat.

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 21 Juli 2025

Bagi profesional HR, pertanyaan seperti “Mengapa kami harus menerima Anda?” bukan sekadar formalitas dalam sesi wawancara. 

Pertanyaan ini menjadi kunci untuk menilai motivasi, kesiapan, dan kecocokan kandidat, baik untuk posisi kerja, beasiswa, maupun seleksi organisasi dan universitas. 

Artikel ini akan membahas secara mendalam bagaimana HR dapat mengevaluasi jawaban kandidat dengan efektif. 

Simak pembahasan berikut hingga tuntas agar Anda mendapatkan panduan praktis dalam menilai jawaban kandidat secara lebih tajam.

Baca Juga: Aptitude Test: Pengertian, Jenis, dan Contoh Soalnya

Tujuan Pertanyaan Ini dalam Interview

Pertanyaan “Mengapa kami harus menerima Anda?” merupakan salah satu alat evaluasi paling strategis dalam proses wawancara. 

Menurut Terina Allen dalam tulisannya di Forbes (2024), pertanyaan ini dirancang agar interviewer tidak perlu lagi menebak-nebak nilai tambah apa yang dibawa kandidat ke organisasi. 

Oleh sebab itu, jawaban kandidat seharusnya dapat secara jelas menunjukkan keunggulan, kompetensi, serta kontribusi spesifik yang bisa mereka berikan jika diterima.

Senada dengan itu, Harvard Business Review (2024) menekankan bahwa saat kandidat ditanya “mengapa kami harus menerima Anda di organisasi kami”, fokus utama seharusnya bukan pada ambisi pribadi.  

Sebaliknya, kandidat yang efektif akan lebih menyoroti bagaimana mereka memahami kebutuhan perusahaan dan mampu membantu organisasi mencapai tujuannya. 

Lebih lanjut, pertanyaan ini juga menjadi kunci untuk menilai apakah kandidat memiliki orientasi yang selaras dengan budaya perusahaan. 

Misalnya, ketika HR menyeleksi fresh graduate, jawaban kandidat atas pertanyaan “mengapa kami harus menerima Anda fresh graduate” akan mencerminkan sejauh mana mereka mampu mengaitkan kelebihan pribadi dengan kebutuhan aktual perusahaan. 

Hal serupa berlaku dalam seleksi beasiswa, organisasi, maupun universitas. 

Ketika seorang pelamar menjawab “mengapa kami harus menerima Anda beasiswa” atau “mengapa kami harus menerima Anda di universitas ini”, HR akan menilai apakah mereka memiliki motivasi yang kuat, kontribusi yang jelas, serta kesesuaian dengan visi lembaga.

Baca Juga: 9 Contoh Aptitude Test Siap Pakai, Lengkap [+ Contoh & Jawaban]

Ciri Jawaban Kandidat yang Baik

Sebagai HR profesional, memahami ciri jawaban kandidat yang berkualitas sangat krusial dalam proses evaluasi. Berikut beberapa indikator praktis yang dapat Anda gunakan:

1. Jawaban Spesifik dan Terhubung dengan Kebutuhan Perusahaan

Jawaban kandidat sebaiknya tidak bersifat umum atau normatif. 

Kandidat ideal mampu menunjukkan bagaimana keterampilan, pengalaman, atau potensi mereka relevan dengan kebutuhan spesifik organisasi. 

Misalnya, ketika menjawab “mengapa perusahaan harus menerima Anda bekerja di sini”, kandidat yang baik akan menyebutkan pemahaman mereka tentang visi perusahaan, tantangan yang sedang dihadapi, serta solusi konkret yang bisa mereka kontribusikan.

2. Memiliki Orientasi Employer-Centric

Menurut Harvard Business Review (2024), kandidat yang menonjol adalah mereka yang berfokus pada apa yang dibutuhkan organisasi, bukan sekadar keinginan pribadi. 

Misalnya, dalam proses seleksi beasiswa, kandidat yang menjawab “mengapa kami harus menerima Anda beasiswa” dengan menyoroti bagaimana pengetahuan yang diperoleh akan dikontribusikan kembali kepada lembaga, menunjukkan orientasi yang matang.

3. Mampu Mengartikulasikan Nilai Tambah secara Objektif

Jawaban yang baik menonjolkan kekuatan kandidat tanpa terkesan sombong. 

Maksudnya, kandidat mampu memaparkan pencapaian atau keterampilan dengan data pendukung yang konkret. 

Misalnya, saat ditanya “mengapa kami harus menerima Anda fresh graduate”, kandidat dapat menjelaskan proyek-proyek relevan selama kuliah yang selaras dengan kebutuhan posisi.

4. Menunjukkan Pemahaman Mendalam terhadap Budaya Organisasi

HR profesional perlu mencermati apakah kandidat memahami budaya kerja perusahaan. 

Kandidat yang menyebutkan kesesuaian nilai pribadi dengan budaya perusahaan saat menjawab “mengapa anda tertarik bekerja di perusahaan kami” memberikan sinyal positif bahwa adaptasi mereka akan lebih mulus.

5. Menampilkan Antusiasme yang Terkontrol

Kandidat yang baik mampu menunjukkan antusiasme bekerja di organisasi tanpa berlebihan. 

Antusiasme ini muncul dari riset mereka terhadap perusahaan, pemahaman mereka atas tantangan posisi, serta kesiapan untuk memberikan kontribusi.

6. Disampaikan dengan Struktur yang Jelas dan Logis

Jawaban kandidat yang runtut memudahkan HR untuk memahami pemikirannya. 

Struktur yang ideal biasanya diawali dengan pemahaman tentang kebutuhan perusahaan, dilanjutkan dengan kelebihan pribadi, lalu ditutup dengan kontribusi spesifik yang bisa diberikan.

Lebih lanjut, dengan memperhatikan enam ciri ini, HR dapat menilai dengan lebih tajam apakah seorang kandidat benar-benar memahami mengapa kami harus menerima anda di organisasi ini.

Simak poin berikut untuk mengetahui contoh jawaban yang efektif dan alasan dibalik itu.

Contoh Jawaban yang Efektif dan Mengapa

Sebagai HR profesional, Anda tentu tidak hanya mencari jawaban yang “benar”, tetapi juga jawaban yang mencerminkan kematangan kandidat dalam memahami peran, perusahaan, dan kebutuhan organisasi. 

Berikut beberapa contoh jawaban yang efektif, mengapa jawaban tersebut berkualitas, dan bagaimana Anda dapat mengevaluasinya.

1. Menonjolkan Keterampilan Teknis yang Relevan

“Dengan pengalaman saya di bidang data analitik selama tiga tahun, saya telah mengembangkan kemampuan menganalisis data penjualan secara mendalam dan memberikan rekomendasi strategis yang mendorong pertumbuhan revenue. Saya melihat perusahaan ini tengah mengembangkan lini produk baru, dan saya yakin keahlian saya dalam mengolah data dapat memberikan insight strategis yang dibutuhkan tim.”

Mengapa efektif:
Jawaban seperti ini menunjukkan bahwa kandidat telah melakukan riset tentang kebutuhan perusahaan dan menempatkan dirinya sebagai solusi konkret. 

Artinya, kandidat mampu menyelaraskan pengalaman masa lalu dengan tantangan masa depan perusahaan.

2. Menghubungkan Soft Skill dengan Budaya Organisasi

“Saya memahami bahwa perusahaan ini sangat menjunjung tinggi kolaborasi lintas tim. Selama dua tahun terakhir, saya memimpin beberapa proyek lintas departemen, yang menuntut kemampuan komunikasi, diplomasi, serta manajemen konflik. Saya percaya keahlian interpersonal saya akan membantu mempercepat sinergi antar divisi di sini.”

Mengapa efektif:
Jawaban yang menghubungkan keunggulan pribadi dengan budaya kerja internal menunjukkan bahwa kandidat memahami dinamika organisasi. 

Ini sangat penting terutama saat HR menilai jawaban atas pertanyaan “mengapa anda tertarik bekerja di perusahaan kami.”

3. Memadukan Antusiasme dan Keinginan Berkontribusi

“Saya sangat terkesan dengan komitmen perusahaan dalam inovasi teknologi ramah lingkungan. Sebagai lulusan baru dengan fokus studi di bidang energi terbarukan, saya sangat antusias untuk mengaplikasikan pengetahuan saya di proyek-proyek perusahaan. Selain itu, saya juga aktif di organisasi lingkungan selama kuliah, yang memperluas wawasan saya tentang pentingnya keberlanjutan bisnis jangka panjang.”

Mengapa efektif:
Kandidat tidak sekadar menunjukkan antusiasme, tetapi juga memaparkan bagaimana latar belakang akademis dan aktivitas eksternal mereka relevan dengan misi perusahaan. 

Jawaban ini sangat sesuai ketika HR menggali jawaban atas pertanyaan “mengapa kami harus menerima anda fresh graduate” atau “mengapa kami harus menerima anda di organisasi.”

4. Menunjukkan Mindset Problem-Solving

“Saya memahami bahwa perusahaan menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan proses distribusi. Di posisi saya sebelumnya, saya memimpin inisiatif pengoptimalan logistik yang berhasil memangkas waktu pengiriman 15% dalam enam bulan. Saya percaya pengalaman serupa dapat saya terapkan di sini untuk meningkatkan efisiensi operasional.”

Mengapa efektif:
Senada dengan prinsip employer-centric, jawaban seperti ini menyoroti bahwa kandidat sudah memahami persoalan aktual perusahaan dan menawarkan solusi yang terbukti. 

Dengan kata lain, kandidat bukan sekadar menyampaikan narasi pencapaian, tetapi solusi nyata yang bisa langsung dirasakan manfaatnya oleh perusahaan.

Lebih lanjut, jawaban-jawaban semacam ini menunjukkan bahwa kandidat memahami kenapa perusahaan harus menerima anda bekerja, bukan sekadar menjawab karena mereka ingin mendapatkan pekerjaan. 

Inilah esensi utama yang perlu HR cermati dalam setiap sesi interview. Di samping itu, ada beberapa hal yang perlu diwaspadai dari jawaban kandidat. Berikut penjelasan selengkapnya. 

Contoh Jawaban yang Perlu Diwaspadai

Perlu dipahami bahwa tidak semua jawaban kandidat memberikan sinyal positif. 

Ada beberapa tipe jawaban yang perlu dicermati oleh HR profesional karena berpotensi menunjukkan kurangnya kesiapan, wawasan dangkal, atau mindset yang kurang sesuai dengan kebutuhan organisasi. 

Berikut beberapa contohnya:

1. Jawaban Terlalu Umum dan Klise

“Saya orang yang pekerja keras, mudah belajar, dan selalu memberikan yang terbaik dalam pekerjaan.”

Mengapa perlu diwaspadai:
Pernyataan semacam ini terlalu generik dan tidak menunjukkan diferensiasi kandidat. Hampir semua pelamar bisa mengklaim hal yang sama. 

Oleh sebab itu, HR perlu mengevaluasi apakah kandidat bisa memberikan contoh konkret yang mendukung pernyataannya.

2. Fokus Hanya pada Keuntungan Pribadi

“Saya ingin bekerja di sini karena perusahaan ini memberikan gaji yang bagus dan peluang karier yang luas.”

Mengapa perlu diwaspadai:
Jawaban yang terlalu menonjolkan kepentingan pribadi seperti ini menandakan kurangnya employer-centric mindset

Saat kandidat menjawab “mengapa kami harus menerima anda di organisasi”, yang diharapkan adalah bagaimana kontribusi mereka dapat memberi dampak positif bagi organisasi, bukan hanya keuntungan bagi diri sendiri.

3. Menghindari Menyebut Kelebihan Spesifik

“Saya rasa semua kandidat punya kelebihan masing-masing. Saya hanya berharap bisa diberi kesempatan untuk menunjukkan kemampuan saya di sini.”

Mengapa perlu diwaspadai:
Jawaban seperti ini menunjukkan kandidat kurang percaya diri atau tidak mampu melakukan self-assessment

Padahal, HR ingin melihat sejauh mana kandidat mampu mengenali kekuatannya sendiri dan mengaitkannya dengan kebutuhan organisasi. 

Hal ini penting, apalagi ketika kandidat fresh graduate sedang menjawab “mengapa kami harus menerima anda fresh graduate.”

4. Terlalu Overconfidence Tanpa Bukti

“Saya yakin saya kandidat terbaik untuk posisi ini karena saya pasti bisa melakukan semuanya dengan sangat baik.”

Mengapa perlu diwaspadai:
Pernyataan yang terlalu percaya diri tanpa disertai argumentasi dan contoh konkret justru menjadi red-flag bagi HR. 

Sebab, HR perlu melihat keseimbangan antara kepercayaan diri dan kesadaran diri (self-awareness). 

Oleh sebab itu, diharapkan kandidat benar-benar memahami “kenapa perusahaan harus menerima anda bekerja” dan mampu menjelaskan kekuatan mereka secara realistis serta proporsional.

5. Mengalihkan Jawaban ke Hal yang Tidak Relevan

“Saya sebenarnya lebih tertarik di bidang lain, tapi tidak ada lowongan di sana, jadi saya mencoba melamar posisi ini.”

Mengapa perlu diwaspadai:
Jawaban ini memperlihatkan bahwa motivasi kandidat lemah dan minim komitmen. 

HR profesional tentu ingin memilih kandidat yang benar-benar memahami mengapa anda tertarik bekerja di perusahaan kami dan menunjukkan ketertarikan yang tulus terhadap peran yang dilamar.

Lebih lanjut, HR profesional sebaiknya tidak hanya memperhatikan isi kata-kata kandidat, tetapi juga gestur, kepercayaan diri, serta konsistensi narasi sepanjang interview.

Agar lebih tergambarkan, simak poin berikut untuk mengetahui tips menggali informasi kandidat lebih dalam bagi HRD.

Tips HRD untuk Menggali Lebih Dalam

Meskipun kandidat telah memberikan jawaban awal yang baik, HR profesional tetap perlu menggali lebih dalam untuk memastikan kualitas, konsistensi, dan kejujuran dari pernyataan tersebut. 

Berikut beberapa best practices yang dapat Anda terapkan:

1. Gunakan Teknik Probing Bertahap

Setelah kandidat menjawab “mengapa kami harus menerima Anda di organisasi ini”, ajukan pertanyaan lanjutan yang bersifat spesifik. Misalnya:

  • “Bisa Anda ceritakan contoh konkret ketika Anda menghadapi tantangan serupa sebelumnya?”
  • “Apa strategi Anda jika menghadapi kendala X di posisi ini?”

Pertanyaan lanjutan semacam ini dapat membantu mengonfirmasi apakah kandidat benar-benar memahami tantangan organisasi atau hanya menghafal jawaban.

2. Tanyakan Keterkaitan dengan Tujuan Jangka Panjang Perusahaan

Mintalah kandidat menjelaskan bagaimana kontribusi mereka akan selaras dengan target jangka panjang perusahaan. Contoh pertanyaan:

  • “Bagaimana rencana Anda mendukung misi sustainability kami dalam 3 tahun ke depan?”

Pertanyaan ini diajukan agar HR bisa menilai kesesuaian kandidat dengan visi perusahaan. 

Hal ini penting terutama saat mengevaluasi motivasi kandidat menjawab “mengapa kami harus menerima anda fresh graduate” atau “mengapa anda tertarik bekerja di perusahaan kami.”

3. Evaluasi Konsistensi Antar Jawaban

Perhatikan konsistensi antara jawaban pertanyaan awal dengan pertanyaan lain selama sesi interview. 

Kandidat yang genuine cenderung memiliki narasi yang stabil dan logis, sementara kandidat yang mengarang biasanya akan inkonsisten atau terjebak dalam kontradiksi.

4. Gali Motivasi Personal dengan Pendekatan Behavior-Based

Alih-alih menanyakan secara frontal “apa motivasi Anda?”, gunakan pertanyaan berbasis perilaku:

  • “Ceritakan pengalaman Anda ketika Anda mengambil inisiatif tanpa diminta.”
  • “Kapan terakhir kali Anda menghadapi situasi yang sangat menantang dan bagaimana Anda menyelesaikannya?”

Jawaban dari pertanyaan ini bisa mencerminkan cerita yang konkret sehingga HR dapat menilai apakah motivasi kandidat selaras dengan budaya kerja yang diinginkan.

5. Amati Bahasa Tubuh dan Cara Penyampaian

Selain pertanyaan lanjutan, HR dapat memerhatikan ekspresi wajah, intonasi suara, serta kontak mata yang dapat menjadi indikator kejujuran dan antusiasme kandidat. 

Hal ini akan tampak ketika kandidat menyampaikan jawabannya dengan penuh keyakinan, bukan sekadar menghafal saat diberikan pertanyaan “kenapa perusahaan harus menerima anda bekerja.”

6. Akhiri dengan Refleksi dari Kandidat

Sebagai penutup, ajukan pertanyaan reflektif seperti:

  • “Menurut Anda, apa keunggulan utama yang membuat Anda cocok untuk posisi ini dibanding kandidat lain?”

Jawaban reflektif ini dapat menunjukkan sejauh mana kandidat memiliki self-awareness dan kejelasan arah.

Lebih lanjut, proses penggalian mendalam seperti ini tidak hanya meningkatkan kualitas seleksi, tetapi juga membantu HR menemukan kandidat yang benar-benar memiliki kesiapan, komitmen, dan kesesuaian dengan kebutuhan organisasi dalam jangka panjang.

Memahami esensi dari pertanyaan “mengapa kami harus menerima Anda” bukan hanya membantu HR menilai kualitas kandidat, tetapi juga memastikan perusahaan merekrut individu yang benar-benar relevan dengan kebutuhan organisasi. 

Dengan teknik penggalian yang tepat, HR dapat memperoleh gambaran lebih utuh tentang kemampuan, motivasi, dan potensi kontribusi kandidat.

Namun, seleksi karyawan hanyalah salah satu aspek dari manajemen SDM yang efektif. 

Untuk memastikan seluruh proses administrasi, database karyawan, absensi, payroll, hingga performance management berjalan optimal, Anda membutuhkan dukungan sistem yang andal.

Gunakan Aplikasi HRIS dari Kantorku.id — solusi terintegrasi untuk manajemen HR yang lebih mudah, efisien, dan minim risiko human error

Dengan KantorKu, HR dapat fokus pada pengambilan keputusan strategis tanpa lagi dibebani proses manual yang menyita waktu.

Tunggu apalagi? Kelola karyawan Anda lebih profesional bersama Kantorku. Coba sekarang dan rasakan bedanya! 

Sumber: 

Nail The Interview: Answer ‘Why Should We Hire You’ Like A Pro 

Nail Your Answer to “Why Should We Hire You?”

Bagikan

Related Articles

Induction Training

Induction Training: Arti, Manfaat, Contoh, & 5 Tipsnya untuk HRD!

Induction training adalah pelatihan awal untuk bantu karyawan baru cepat adaptasi, pahami budaya kerja, dan siap jalankan tugasnya.
Pertanyaan Interview Digital Marketing

10 Pertanyaan Interview Digital Marketing: Rahasia HRD dapat Kandidat Kompeten!

Ini daftar pertanyaan interview digital marketing umum: 1. Apa platform yang dikuasai? 2. Ceritakan pengalamanmu, 3. Gimana strateginya.
Pertanyaan Interview Staf Administrasi

10 Pertanyaan Interview Staff Administrasi: Tips Jitu HRD Rekrut Kandidat!

Ini 4 pertanyaan interview staff administrasi yang ditanyakan HRD: Kenapa tertarik posisi ini? Apa peran admin? Apa kelebihanmu?