OKR Adalah: Temukan Arti, Manfaat, dan Cara Membuatnya

OKR adalah salah satu metode yang digunakan dalam mengarahkan fokus dan menyelaraskan tim. Cek detail lengkapnya di sini!

KantorKu HRIS
Ditulis oleh
KantorKu HRIS • 08 Juli 2025

Dalam dunia kerja yang semakin dinamis dan menuntut kejelasan arah, metode pengukuran kinerja menjadi sangat penting. Salah satu metode yang populer diadopsi oleh banyak perusahaan modern saat ini adalah OKR (Objectives and Key Results).

Bukan hanya digunakan oleh startup teknologi seperti Google atau LinkedIn, OKR kini mulai diadopsi oleh berbagai jenis organisasi, termasuk perusahaan skala menengah dan besar di Indonesia. 

Jika Anda sedang mencari pendekatan manajemen kinerja yang lebih agile dan terukur, memahami OKR bisa menjadi langkah awal yang strategis.

Di artikel ini, Dealls akan membahas berbagai hal tentang OKR yang perlu Anda ketahui. Simak penjelasan lengkapnya.

Baca Juga: 5 Contoh Program Kerja Perusahaan, Gratis Unduh!

Pengertian OKR

OKR adalah singkatan dari Objectives and Key Results. Menurut laman WhatMatters.com, ang dikembangkan oleh John Doerr, tokoh yang mempopulerkan OKR di Google, OKR adalah sistem manajemen tujuan yang membantu perusahaan mengarahkan fokus dan menyelaraskan tim dalam mencapai hasil yang terukur.

Sederhananya, OKR merupakan metode yang menggabungkan arah strategis (objective) dengan hasil utama (key results) yang ingin dicapai. 

Objective bersifat kualitatif dan menggambarkan apa yang ingin diraih dalam periode tertentu, seperti kuartal atau tahun. Sementara itu, key results bersifat kuantitatif dan menjadi indikator utama apakah tujuan tersebut benar-benar tercapai.

Dengan menggunakan OKR, Anda dan tim dapat bekerja menuju satu arah yang sama. Sistem ini menciptakan kejelasan, fokus, dan transparansi dalam pelaksanaan strategi, sehingga semua anggota organisasi paham apa yang menjadi prioritas dan bagaimana mengukurnya.

Manfaat OKR

Menggunakan OKR memberikan banyak manfaat yang signifikan, baik dari sisi manajerial maupun operasional. Berikut beberapa di antaranya:

1. Meningkatkan Fokus

Dengan hanya menetapkan 3–5 objective per periode, tim dan individu bisa lebih fokus pada hal yang paling berdampak. Ini menghindari pekerjaan yang terfragmentasi dan tidak terarah.

2. Transparansi Kinerja

OKR mendorong keterbukaan dalam organisasi. Semua tim bisa saling melihat OKR masing-masing, sehingga kolaborasi jadi lebih efektif dan tidak ada duplikasi kerja.

3. Mendorong Kinerja yang Terukur

Karena setiap objective dilengkapi dengan key results yang spesifik dan dapat diukur, maka hasil kerja lebih mudah dievaluasi. Anda tidak hanya menilai berdasarkan usaha, tetapi juga pencapaian.

4. Meningkatkan Motivasi Karyawan

OKR membantu karyawan memahami kontribusi mereka terhadap tujuan besar perusahaan. Hal ini akan membantu menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap hasil kerja.

Komponen Utama dalam OKR

Agar OKR dapat berjalan efektif dan memberikan hasil yang nyata, Anda perlu memahami bahwa setiap OKR terdiri dari dua komponen penting, yaitu Objective dan Key Results. Keduanya harus dirancang secara seimbang, tidak terlalu sederhana, tapi juga tidak terlalu ambisius hingga mustahil dicapai.

1. Objective (Tujuan)

Objective adalah pernyataan apa yang ingin Anda capai dalam periode waktu tertentu. Biasanya disusun untuk target kuartalan, setengah tahunan, atau tahunan. 

Objective harus bersifat ambisius, inspiratif, dan jelas, tetap tetap realistis agar tim tetap termotivasi mencapainya.

Tujuan ini tidak perlu kuantitatif. Fokusnya lebih kepada arah strategis, misalnya ingin memperluas pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, atau memperkuat budaya perusahaan. Contoh objective yang baik adalah:

“Meningkatkan brand awareness di pasar digital.”

Pernyataan ini singkat, jelas, dan menggambarkan ke mana arah usaha akan difokuskan.

2. Key Results (Hasil Kunci)

Sementara itu, key results menjawab pertanyaan, bagaimana Anda tahu bahwa objective tersebut tercapai? Di sinilah pentingnya indikator keberhasilan yang kuantitatif, terukur, dan relevan.

Setiap objective idealnya memiliki 2–5 key results. Semuanya harus bisa dilacak dan memiliki batas waktu pencapaian. Berikut contoh key results untuk objective di atas:

  • Meningkatkan traffic website sebesar 50%
  • Menambah 10.000 followers di Instagram
  • Meningkatkan engagement rate menjadi 7%

Tanpa key results yang jelas dan terukur, objective bisa menjadi terlalu kabur dan sulit untuk dievaluasi. Oleh karena itu, Anda perlu menyusun key results yang benar-benar mencerminkan keberhasilan, bukan sekadar aktivitas.

OKR yang baik adalah yang mendorong perubahan positif, namun tetap bisa dievaluasi secara objektif di akhir periode. Maka dari itu, penting bagi Anda sebagai HR atau pemimpin tim untuk melibatkan semua pihak saat menyusunnya.

Baca Juga: Apa itu ERP: Pengertian, Jenis, Manfaat & Contoh Aplikasi

Perbedaan KPI dan OKR

Walaupun sama-sama digunakan untuk mengukur kinerja, KPI (Key Performance Indicator) dan OKR (Objectives and Key Results) memiliki pendekatan, fungsi, dan dampak yang berbeda.

Memahami perbedaannya akan membantu Anda menggunakan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahaan.

1. Tujuan dan Fokus

KPI digunakan untuk memantau performa rutin yang berkelanjutan. Misalnya seperti jumlah penjualan bulanan, rasio kehadiran karyawan, atau waktu tanggap customer service. Fokus KPI lebih kepada mempertahankan performa sesuai standar yang sudah ditetapkan.

Sementara itu, OKR digunakan untuk mengelola tujuan strategis dan mendorong perubahan atau pertumbuhan. Dengan kata lain, OKR membantu perusahaan ‘melompat lebih jauh’ dibanding sekadar mempertahankan posisi.

2. Sifat Target

KPI cenderung tetap dan terikat pada rutinitas kerja. Misalnya, setiap bulan target penjualan 100 unit harus terus dipantau tanpa banyak perubahan. KPI penting untuk menjaga stabilitas dan konsistensi operasional.

Sebaliknya, OKR bersifat ambisius dan inspiratif. Tidak tercapainya 100% OKR tidak dianggap gagal, melainkan indikator area yang masih bisa ditingkatkan lagi.

3. Transparansi dan Kolaborasi

Salah satu keunggulan OKR adalah sifatnya yang terbuka dan kolaboratif. OKR biasanya dibagikan kepada seluruh tim agar semua pihak mengetahui arah strategis yang ingin dicapai. Hal ini mendorong keterlibatan lintas fungsi dan mengurangi silo antar divisi.

Berbeda dengan KPI yang sering kali hanya digunakan oleh individu atau divisi tertentu. KPI bersifat lebih tertutup dan evaluatif. Maka dari itu, jika Anda ingin membangun budaya kerja yang transparan dan berorientasi pada kolaborasi, OKR bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.

Cara Membuat OKR yang Baik

Membuat OKR yang efektif butuh pemahaman strategi dan pendekatan yang sistematis. Berikut langkah-langkah yang bisa Anda ikuti:

1. Tentukan Tujuan Strategis Perusahaan

Mulailah dengan menentukan apa yang ingin dicapai perusahaan dalam 3–6 bulan ke depan. Ini akan menjadi payung utama dalam menyusun OKR.

2. Libatkan Tim dalam Proses Penyusunan

Ajak masing-masing divisi untuk menyusun OKR berdasarkan tujuan perusahaan. Libatkan mereka dalam diskusi agar muncul rasa kepemilikan.

3. Pastikan Key Results Bersifat SMART

Key Results harus Spesifik, Measurable, Achievable, Relevant, dan Time-bound. Hindari hasil yang bersifat kualitatif atau ambigu.

4. Evaluasi Secara Berkala

OKR perlu dipantau secara berkala (misalnya setiap bulan) agar Anda bisa tahu apakah tim berada di jalur yang benar. Evaluasi bisa dilakukan lewat dashboard, laporan progres, atau meeting OKR rutin.

5. Gunakan Sistem atau Tools

Untuk mempermudah pengelolaan OKR, Anda bisa menggunakan aplikasi HRIS seperti Kantorku.id,  yang memungkinkan integrasi antara tujuan individu dan perusahaan secara digital dan transparan.

Contoh OKR di Perusahaan

Untuk memperjelas konsepnya, berikut beberapa contoh OKR dari berbagai divisi dalam perusahaan:

Marketing

  • Objective: Meningkatkan jangkauan merek secara digital
    Key Results:
    • Meningkatkan traffic website hingga 60%
    • Meningkatkan leads bulanan dari 500 menjadi 1.000
    • Meningkatkan followers media sosial sebanyak 15.000 akun

Human Resources (HR)

  • Objective: Meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan
    Key Results:
    • Menyelenggarakan 3 sesi pelatihan dalam satu kuartal
    • Meningkatkan skor employee engagement dari 65 menjadi 80
    • Menurunkan turnover rate dari 12% menjadi 8%

Product Development

  • Objective: Menyempurnakan fitur utama aplikasi
    Key Results:
    • Menyelesaikan 4 sprint pengembangan dalam 2 bulan
    • Meningkatkan rating aplikasi di Play Store dari 4,0 menjadi 4,5
    • Mengurangi bug aktif hingga di bawah 5%

Permudah Manajemen SDM dan Evaluasi Kinerja dengan Kantorku.id

Membuat dan melacak OKR secara manual bisa jadi membingungkan dan menyita waktu, apalagi jika harus dilakukan di banyak tim sekaligus. 

Untuk itu, kamu bisa beralih ke aplikasi HRIS online dari Kantorku.id agar proses manajemen kinerja menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan tanpa ribet. Dengan Kantorku.id, kamu bisa:

– Mengatur OKR dan KPI karyawan secara digital
– Terintegrasi langsung dengan data kehadiran dan performa kerja
– Monitoring progres mingguan atau bulanan secara real-time

Tak hanya itu, Kantorku.id juga dilengkapi dengan 360 feedback software yang bisa bantu kamu melakukan penilaian karyawan secara komprehensif, otomatis, dan objektif.

Dengan fitur 360 Review, kamu dapat:

– Melakukan evaluasi menyeluruh berbasis 9-Box Matrix
– Mendapatkan penilaian dari semua lapisan tim secara terstruktur dan mudah
– Memungkinkan semua karyawan memberi feedback secara transparan
– Mengolah data hasil review secara otomatis, tanpa proses manual
– Mengirim pengingat pengisian performance review hanya dengan satu klik

Jadi, mulai sekarang kamu bisa tinggalkan proses manual yang rumit dan kelola performa tim dengan lebih strategis bersama Kantorku.id.Yuk, coba demonya sekarang dan rasakan kemudahannya langsung!

Bagikan

Related Articles

Panduan Menyusun SOP Rekrutmen Karyawan Baru untuk HRD

Panduan Menyusun SOP Rekrutmen Karyawan Baru untuk HRD

Pelajari cara menyusun SOP penerimaan karyawan baru secara efektif untuk HRD. Mulai dari tujuan, langkah-langkah penyusunan, hingga tips praktis agar proses rekrutmen berjalan efisien!
Contoh Surat Pemanggilan Karyawan

Contoh Surat Pemanggilan Karyawan: Panduan Beserta Struktur dan Tipsnya!

Temukan panduan lengkap seputar surat pemanggilan karyawan untuk HRD. Mulai dari waktu yang tepat untuk mengeluarkannya, unsur penting di dalamnya, hingga contoh surat yang profesional dan efektif.
apa itu fingerprint

Apa Itu Fingerprint? Kelebihan dan Kekurangannya untuk Absen!

HRD wajib tahu apa itu fingerprint, kelebihan, kekurangan, cara kerja, serta alternatif sistem absensi lain yang lebih murah untuk perusahaan.