OKR Adalah: Temukan Arti, Manfaat, dan Cara Membuatnya
OKR adalah metode penetapan tujuan yang membantu perusahaan menyelaraskan visi dan kinerja tim melalui objective dan key results.
Table of Contents
OKR adalah metode yang banyak digunakan oleh perusahaan global untuk menyelaraskan tujuan tim dengan arah strategis organisasi secara keseluruhan.
Dalam dunia usaha yang semakin kompetitif, pendekatan ini menjadi salah satu alat paling relevan untuk memastikan setiap individu dan departemen berkontribusi pada prioritas perusahaan secara terukur dan terarah.
Menurut laporan Speakap dan PPCExpo, saat karyawan merasa terhubung dengan pekerjaannya, tingkat turnover karyawan dapat menurun hingga 59%, kualitas kerja meningkat sebesar 40%, dan kepuasan pelanggan naik sekitar 10%.
Jika Anda mencari sistem kerja yang mampu meningkatkan akuntabilitas sekaligus fleksibel dalam eksekusi, OKR patut dipertimbangkan sebagai salah satu solusi strategis dalam pengelolaan SDM modern.
Baca Juga: 5 Contoh Program Kerja Perusahaan, Gratis Unduh!
Pengertian OKR
OKR adalah singkatan dari Objectives and Key Results. Menurut laman WhatMatters.com, ang dikembangkan oleh John Doerr, tokoh yang mempopulerkan OKR di Google, OKR adalah sistem manajemen tujuan yang membantu perusahaan mengarahkan fokus dan menyelaraskan tim dalam mencapai hasil yang terukur.
Sederhananya, OKR merupakan metode yang menggabungkan arah strategis (objective) dengan hasil utama (key results) yang ingin dicapai.
Objective bersifat kualitatif dan menggambarkan apa yang ingin diraih dalam periode tertentu, seperti kuartal atau tahun. Sementara itu, key results bersifat kuantitatif dan menjadi indikator utama apakah tujuan tersebut benar-benar tercapai.
Dengan menggunakan OKR, Anda dan tim dapat bekerja menuju satu arah yang sama. Sistem ini menciptakan kejelasan, fokus, dan transparansi dalam pelaksanaan strategi, sehingga semua anggota organisasi paham apa yang menjadi prioritas dan bagaimana mengukurnya.
Manfaat OKR
Menggunakan OKR memberikan banyak manfaat yang signifikan, baik dari sisi manajerial maupun operasional. Berikut beberapa di antaranya:
1. Meningkatkan Fokus
Dengan hanya menetapkan 3–5 objective per periode, tim dan individu bisa lebih fokus pada hal yang paling berdampak. Ini menghindari pekerjaan yang terfragmentasi dan tidak terarah.
Studi dari Betterworks mencatat bahwa perusahaan yang mengimplementasikan OKR secara konsisten mengalami peningkatan fokus tim hingga 29% dan pengurangan pekerjaan non-prioritas sebesar 26%.
2. Transparansi Kinerja
OKR mendorong keterbukaan dalam organisasi. Semua tim bisa saling melihat OKR masing-masing, sehingga kolaborasi jadi lebih efektif dan tidak ada duplikasi kerja.
Menurut laporan WhatMatters, perusahaan yang menerapkan OKR dengan siklus kuartalan 3 kali lebih cepat dalam menanggapi perubahan pasar dibanding perusahaan yang hanya mengandalkan perencanaan tahunan.
Untuk bisnis yang bergerak di industri cepat seperti teknologi, ritel digital, atau layanan pelanggan, fleksibilitas ini menjadi keunggulan kompetitif yang nyata.
3. Mendorong Kinerja yang Terukur
Karena setiap objective dilengkapi dengan key results yang spesifik dan dapat diukur, maka hasil kerja lebih mudah dievaluasi. Anda tidak hanya menilai berdasarkan usaha, tetapi juga pencapaian.
Data dari Workboard menyebutkan bahwa 86% pemimpin perusahaan yang menggunakan OKR merasa lebih mudah menyelaraskan prioritas lintas tim.
4. Meningkatkan Motivasi Karyawan
OKR membantu karyawan memahami kontribusi mereka terhadap tujuan besar perusahaan. Hal ini akan membantu menciptakan rasa kepemilikan dan tanggung jawab yang lebih tinggi terhadap hasil kerja.
Komponen Utama dalam OKR
Agar implementasi Objective Key Result berjalan efektif, Anda perlu memahami struktur dasarnya secara menyeluruh. Meskipun tampak sederhana, komponen dalam OKR dirancang untuk menciptakan keseimbangan antara ambisi dan akuntabilitas.
OKR berakar pada prinsip sederhana yang diperkenalkan oleh John Doerr, investor dan penulis buku Measure What Matters. Ia merumuskan pendekatan ini dalam sebuah format yang kini dikenal sebagai Formula Doerr:
“Saya akan [Objective], yang diukur dengan [Key Results].”
Rumus tersebut adalah format teknis sekaligus cara berpikir strategis yang menyatukan arah dan tindakan.
Objective menjawab pertanyaan “Apa yang ingin kita capai?”—dan harus mampu membangkitkan semangat serta memberikan arah yang jelas. Sementara Key Results menjawab “Bagaimana kita tahu bahwa kita berhasil?”—berupa indikator keberhasilan yang terukur dan konkret.
1. Objective (Tujuan)
Objective adalah pernyataan apa yang ingin Anda capai dalam periode waktu tertentu. Biasanya disusun untuk target kuartalan, setengah tahunan, atau tahunan.
Objective harus bersifat ambisius, inspiratif, dan jelas, tetap tetap realistis agar tim tetap termotivasi mencapainya.
Tujuan ini tidak perlu kuantitatif. Fokusnya lebih kepada arah strategis, misalnya ingin memperluas pasar, meningkatkan kepuasan pelanggan, atau memperkuat budaya perusahaan. Contoh objective yang baik adalah:
“Meningkatkan brand awareness di pasar digital.”
Pernyataan ini singkat, jelas, dan menggambarkan ke mana arah usaha akan difokuskan.
2. Key Results (Hasil Kunci)
Sementara itu, key results menjawab pertanyaan, bagaimana Anda tahu bahwa objective tersebut tercapai? Di sinilah pentingnya indikator keberhasilan yang kuantitatif, terukur, dan relevan.
Setiap objective idealnya memiliki 2–5 key results. Semuanya harus bisa dilacak dan memiliki batas waktu pencapaian. Berikut contoh key results untuk objective di atas:
- Meningkatkan traffic website sebesar 50%
- Menambah 10.000 followers di Instagram
- Meningkatkan engagement rate menjadi 7%
Tanpa key results yang jelas dan terukur, objective bisa menjadi terlalu kabur dan sulit untuk dievaluasi. Oleh karena itu, Anda perlu menyusun key results yang benar-benar mencerminkan keberhasilan, bukan sekadar aktivitas.
OKR yang baik adalah yang mendorong perubahan positif, namun tetap bisa dievaluasi secara objektif di akhir periode. Maka dari itu, penting bagi Anda sebagai HR atau pemimpin tim untuk melibatkan semua pihak saat menyusunnya.
Baca Juga: Apa itu ERP: Pengertian, Jenis, Manfaat & Contoh Aplikasi
Perbedaan KPI dan OKR
Walaupun sama-sama digunakan untuk mengukur kinerja, KPI (Key Performance Indicator) dan OKR (Objectives and Key Results) memiliki pendekatan, fungsi, dan dampak yang berbeda.
Memahami perbedaannya akan membantu Anda menggunakan metode yang paling sesuai untuk kebutuhan perusahaan.
1. Tujuan dan Fokus
KPI digunakan untuk memantau performa rutin yang berkelanjutan. Misalnya seperti jumlah penjualan bulanan, rasio kehadiran karyawan, atau waktu tanggap customer service. Fokus KPI lebih kepada mempertahankan performa sesuai standar yang sudah ditetapkan.
Sementara itu, OKR digunakan untuk mengelola tujuan strategis dan mendorong perubahan atau pertumbuhan. Dengan kata lain, OKR membantu perusahaan ‘melompat lebih jauh’ dibanding sekadar mempertahankan posisi.
2. Sifat Target
KPI cenderung tetap dan terikat pada rutinitas kerja. Misalnya, setiap bulan target penjualan 100 unit harus terus dipantau tanpa banyak perubahan. KPI penting untuk menjaga stabilitas dan konsistensi operasional.
Sebaliknya, OKR bersifat ambisius dan inspiratif. Tidak tercapainya 100% OKR tidak dianggap gagal, melainkan indikator area yang masih bisa ditingkatkan lagi.
3. Transparansi dan Kolaborasi
Salah satu keunggulan OKR adalah sifatnya yang terbuka dan kolaboratif. OKR biasanya dibagikan kepada seluruh tim agar semua pihak mengetahui arah strategis yang ingin dicapai. Hal ini mendorong keterlibatan lintas fungsi dan mengurangi silo antar divisi.
Berbeda dengan KPI yang sering kali hanya digunakan oleh individu atau divisi tertentu. KPI bersifat lebih tertutup dan evaluatif. Maka dari itu, jika Anda ingin membangun budaya kerja yang transparan dan berorientasi pada kolaborasi, OKR bisa menjadi pilihan yang lebih tepat.
Cara Membuat OKR yang Baik
Berikut ini adalah beberapa cara yang bisa dilakukan untuk membuat OKR perusahaan yang tepat guna, lengkap, dan akurat:
1. Pahami Visi dan Misi Perusahaan
Langkah pertama dalam menyusun OKR adalah memahami arah strategis perusahaan. Visi dan misi menjadi kompas utama untuk menetapkan objective yang sejalan dengan jangka panjang bisnis.
Tanpa pemahaman ini, OKR hanya akan menjadi daftar tugas, bukan alat penggerak kinerja.
2. Tetapkan Objective Strategis
Objective adalah pernyataan yang inspiratif, ambisius, dan menggugah. Objective harus:
- Selaras dengan prioritas bisnis tahunan atau kuartalan
- Relevan bagi semua pemangku kepentingan
- Bersifat ambisius namun realistis
Contoh Objective:
“Meningkatkan posisi pasar sebagai penyedia solusi e-commerce terbaik di Asia Tenggara.”
3. Rancang Key Results yang Terukur
Key Results (KR) adalah indikator pencapaian dari Objective. KR yang baik bersifat kuantitatif, dapat diverifikasi, dan berdampak nyata terhadap bisnis. Idealnya, setiap Objective memiliki 2–5 KR.
Contoh Key Results:
- Meningkatkan jumlah merchant aktif dari 5.000 menjadi 7.500 dalam 6 bulan
- Meningkatkan Net Promoter Score (NPS) dari 45 ke 60
- Menurunkan churn rate pelanggan dari 12% ke 8%
4. Libatkan Tim dalam Penyusunan OKR
Sebanyak 60% OKR sebaiknya ditetapkan oleh karyawan atau tim itu sendiri (bukan top-down). Ini penting agar:
- Setiap individu merasa memiliki dan bertanggung jawab
- OKR benar-benar mencerminkan realitas operasional
- Motivasi dan kolaborasi meningkat
5. Tetapkan OKR Per Kuartal atau Per Tahun
Gunakan siklus waktu yang sesuai dengan ritme organisasi:
- OKR strategis → ditetapkan tahunan
- OKR taktis (tim/individu) → ditetapkan per kuartal
Dengan cara ini, perusahaan bisa lebih lincah dalam mengadaptasi perubahan pasar atau kebutuhan bisnis.
6. Gunakan Tools Pendukung
Banyak perusahaan menggunakan platform seperti Weekdone, Perdoo, Lattice, atau Google Sheets untuk memantau OKR secara real-time. Tools ini membantu dalam:
- Kolaborasi antar tim
- Pelacakan progres secara kuantitatif
- Review dan update berkala
7. Tinjau dan Evaluasi Secara Berkala
Setiap akhir periode (biasanya per kuartal), lakukan evaluasi terhadap pencapaian KR. Anda bisa coba untuk tanyakan:
- Apakah Objective tercapai?
- Apa kendala dalam mencapai KR?
- Apa yang bisa diperbaiki pada siklus selanjutnya?
Evaluasi OKR adalah bagian penting dari budaya perbaikan berkelanjutan (continuous improvement).
8. Integrasikan dengan KPI (jika diperlukan)
OKR tidak menggantikan KPI. Keduanya bisa saling melengkapi. KPI mengukur performa berkelanjutan (misalnya pendapatan bulanan), sedangkan OKR mendorong pencapaian ambisius. Jika digunakan bersama, keduanya memperkuat arah dan hasil bisnis.
9. Gunakan Sistem atau Tools
Untuk mempermudah pengelolaan OKR, Anda bisa menggunakan aplikasi HRIS seperti HRIS KantorKu, yang memungkinkan integrasi antara tujuan individu dan perusahaan secara digital dan transparan.
Contoh OKR di Perusahaan
Untuk memperjelas konsepnya, berikut beberapa contoh OKR dari berbagai divisi dalam perusahaan:
Marketing
- Objective: Meningkatkan jangkauan merek secara digital
Key Results:
- Meningkatkan traffic website hingga 60%
- Meningkatkan leads bulanan dari 500 menjadi 1.000
- Meningkatkan followers media sosial sebanyak 15.000 akun
Human Resources (HR)
- Objective: Meningkatkan kepuasan dan keterlibatan karyawan
Key Results:
- Menyelenggarakan 3 sesi pelatihan dalam satu kuartal
- Meningkatkan skor employee engagement dari 65 menjadi 80
- Menurunkan turnover rate dari 12% menjadi 8%
Product Development
- Objective: Menyempurnakan fitur utama aplikasi
Key Results:
- Menyelesaikan 4 sprint pengembangan dalam 2 bulan
- Meningkatkan rating aplikasi di Play Store dari 4,0 menjadi 4,5
- Mengurangi bug aktif hingga di bawah 5%
Permudah Manajemen SDM dan Evaluasi Kinerja dengan HRIS KantorKu
Membuat dan melacak OKR secara manual bisa jadi membingungkan dan menyita waktu, apalagi jika harus dilakukan di banyak tim sekaligus.
Untuk itu, kamu bisa beralih ke aplikasi HRIS online dari Kantorku.id agar proses manajemen kinerja menjadi lebih efisien, terintegrasi, dan tanpa ribet. Dengan Kantorku.id, kamu bisa:
– Mengatur OKR dan KPI karyawan secara digital
– Terintegrasi langsung dengan data kehadiran dan performa kerja
– Monitoring progres mingguan atau bulanan secara real-time
Tak hanya itu, Kantorku.id juga dilengkapi dengan 360 feedback software yang bisa bantu kamu melakukan penilaian karyawan secara komprehensif, otomatis, dan objektif.
Dengan fitur 360 Review, kamu dapat:
– Melakukan evaluasi menyeluruh berbasis 9-Box Matrix
– Mendapatkan penilaian dari semua lapisan tim secara terstruktur dan mudah
– Memungkinkan semua karyawan memberi feedback secara transparan
– Mengolah data hasil review secara otomatis, tanpa proses manual
– Mengirim pengingat pengisian performance review hanya dengan satu klik
Jadi, mulai sekarang kamu bisa tinggalkan proses manual yang rumit dan kelola performa tim dengan lebih strategis bersama Kantorku.id.Yuk, coba demonya sekarang dan rasakan kemudahannya langsung!
Sumber:
Betterworks. Objectives and Key Results (OKRs)
PPCexpo. (2025). Employee Engagement Stats: What the Numbers Reveal?
Prince, S. What are The Benefits of OKRs? WhatMatters.
WorkBoard. The Fundamentals of OKRs.

Related Articles

6 Cara Membuat Struktur Organisasi di Word dan Template Siap Download

6 Cara Membuat Struktur Organisasi di Excel, Mudah & Cepat
