16 Tugas HRD di Perusahaan, Bukan Hanya Interview Kandidat!
Pahami berbagai tugas HRD di perusahaan, dari rekrut kandidat, proses gaji, mengadakan pelatihan, hingga exit interview! HR wajib tau!
Table of Contents
Banyak orang masih mengira pekerjaan HRD hanya sebatas menerima karyawan baru dan memutus kontrak karyawan lama.
Padahal, HRD memegang peran strategis sebagai jembatan antara perusahaan dan karyawan.
Mereka memastikan kebutuhan bisnis selaras dengan aspirasi karyawan, mulai dari pengembangan karier hingga kesejahteraan kerja.
Dengan peran ini, HRD menjadi kunci terciptanya produktivitas, budaya perusahaan yang sehat, dan hubungan kerja yang harmonis.
Tugas Utama HRD di Perusahaan

Menurut Lucidchart, HRD adalah divisi yang fokusnya mengelola sumber daya manusia perusahaan. Aspek yang dimaksud meliputi proses perekrutan, orientasi, pelatihan, hingga pengakhiran hubungan kerja.
Di perusahaan, tugas HR meliputi berbagai banyak hal guna memastikan karyawan dan perusahaan berkembang.
Bagi yang bertanya kerjanya HRD apa? Berikut ringkasan tugas dan tanggung jawab HRD:
- Perencanaan & Rekrutmen SDM (Talent Acquisition)
- Onboarding & Orientasi Karyawan
- Administrasi Personalia & Database
- Kompensasi & Benefit (Payroll & ComBen)
- Manajemen Kinerja (Performance Management)
- Pelatihan & Pengembangan (Training & Development)
- Hubungan Industrial (Employee Relations)
- Memperbarui Kebijakan Perusahaan
- Merencanakan Jalur Pengembangan Karier Karyawan
- Menghubungkan Komunikasi antara Manajemen dan Karyawan
- Memelihara Dokumen Karyawan
- Memantau Absensi Karyawan
- Menangani Tindakan Disipliner
- Mengadakan Exit Interview
- Mencegah Turnover/Retensi Karyawan
- Memastikan Lingkungan Kerja Sesuai Standar
Untuk lebih jelasnya, mari bedah secara detail melalui pembahasan sebagai berikut:
1. Perencanaan dan Rekrutmen SDM
HRD bertanggung jawab untuk merencanakan kebutuhan tenaga kerja sesuai dengan strategi perusahaan. Mereka menentukan jumlah staf, kualifikasi, dan posisi yang dibutuhkan.
Proses ini juga mencakup penyusunan job description dan job qualification agar kandidat yang dicari sesuai dengan kebutuhan. Tujuannya adalah mendapatkan talenta berkualitas yang tepat waktu dan sesuai budaya perusahaan.
- Analisis kebutuhan tenaga kerja.
- Membuat job description dan job qualification.
- Menyusun dan mempublikasikan lowongan kerja.
- Screening CV dan melakukan wawancara kandidat.
Baca Juga: 15 Cara Merekrut Karyawan yang Efektif dan Berkualitas
2. Onboarding dan Orientasi Karyawan
Setelah karyawan diterima, HRD mengatur proses onboarding agar karyawan baru dapat beradaptasi dengan cepat.
Proses ini mencakup pengenalan budaya perusahaan, SOP, tugas, dan tanggung jawab. Onboarding yang efektif meningkatkan pemahaman, motivasi, dan produktivitas karyawan sejak awal. Ini juga berkontribusi pada retensi karyawan jangka panjang.
- Mengenalkan budaya perusahaan dan nilai-nilai inti.
- Memastikan pemahaman tugas dan SOP karyawan baru.
- Menyediakan materi orientasi dan pelatihan awal.
- Membantu adaptasi dengan tim dan lingkungan kerja.
KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.
3. Administrasi Personalia dan Database
HRD mengelola semua data dan dokumentasi karyawan secara terstruktur dan aman. Hal ini mencakup data pribadi, kontrak kerja, absensi, cuti, serta riwayat kompensasi.
Penggunaan sistem HRIS membantu memudahkan pengelolaan data secara digital. HR juga memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan dan keamanan data.
- Mengelola data karyawan (absensi, cuti, kontrak kerja).
- Memastikan kepatuhan terhadap regulasi ketenagakerjaan.
- Menyimpan dan mengarsipkan dokumen karyawan dengan aman.
- Mengelola database HR secara digital menggunakan HRIS.
4. Kompensasi dan Benefit
HRD bertanggung jawab memastikan gaji dan benefit karyawan dihitung dengan tepat dan dibayarkan tepat waktu.
Selain gaji pokok, HR mengelola tunjangan, bonus, lembur, dan program kesejahteraan seperti asuransi dan BPJS.
Pengelolaan yang tepat meningkatkan kepuasan, motivasi, dan retensi karyawan. HR juga melakukan audit rutin untuk memastikan keakuratan proses penggajian.
- Menghitung gaji pokok, lembur, dan bonus.
- Mengurus BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan.
- Menyediakan tunjangan dan fasilitas kesejahteraan.
- Memastikan pembayaran dan potongan dilakukan dengan akurat.
5. Manajemen Kinerja
Tugas HRD berikutnya yaitu merancang sistem penilaian kinerja untuk mengukur kontribusi karyawan secara objektif.
Mereka yang menetapkan KPI, melakukan evaluasi berkala, memberikan feedback, dan mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karyawan.
Manajemen kinerja yang baik membantu perusahaan mencapai target bisnis dan mengembangkan talenta internal. Sistem ini juga mempermudah pengambilan keputusan terkait promosi dan kompensasi.
- Menyusun KPI (Key Performance Indicators).
- Melakukan evaluasi kinerja berkala (appraisal).
- Memberikan feedback dan rekomendasi pengembangan.
- Menghubungkan kinerja individu dengan tujuan organisasi.
Baca Juga: Contoh Penilaian Kinerja Karyawan serta Indikator & Metodenya [+Template!]
6. Menghubungkan Komunikasi antara Manajemen dan Karyawan
Tugas HRD yang tidak ketinggalan yaitu berperan sebagai penghubung utama antara manajemen dan karyawan untuk memastikan komunikasi berjalan dua arah dengan jelas dan efektif.
Fungsi ini untuk meningkatkan transparansi, membangun kepercayaan, dan menjaga keterlibatan karyawan dalam operasional perusahaan.
HR harus menyalurkan masukan, keluhan, atau saran dari karyawan ke pimpinan, sekaligus memastikan kebijakan dan pesan manajemen tersampaikan dengan tepat.
- Menampung keluhan atau saran karyawan.
- Membuat survei kepuasan karyawan untuk memantau feedback.
- Mengadakan forum diskusi atau town hall meeting untuk menyampaikan informasi penting.
- Menyampaikan kebijakan baru ke seluruh tim dengan cara yang jelas dan konsisten.
7. Hubungan Industrial
HRD bertanggung jawab menjaga hubungan kerja yang sehat, harmonis, dan produktif antara manajemen dan karyawan.
Aspek yang penting untuk menciptakan budaya perusahaan yang kondusif. Tugas HRD satu ini termasuk menangani konflik, komunikasi internal, dan memastikan kepatuhan terhadap hak serta regulasi ketenagakerjaan.
Dengan pendekatan proaktif terhadap hubungan karyawan, perusahaan dapat meningkatkan kepercayaan, keterlibatan, dan retensi karyawan dalam jangka panjang.
- Menjaga iklim kerja yang positif dan mendukung keterbukaan.
- Menangani keluhan, konflik, atau masalah hubungan kerja secara adil dan transparan.
- Menangani PHK, pesangon, atau pemutusan kerja sesuai regulasi jika diperlukan.
- Menyediakan saluran komunikasi antara manajemen dan karyawan untuk aspirasi, masukan, atau feedback.
8. Memperbarui Kebijakan Perusahaan
HRD memastikan kebijakan perusahaan senantiasa relevan dengan regulasi ketenagakerjaan, standar operasional, maupun kebutuhan internal.
Proses ini meliputi penyusunan, revisi, dan sosialisasi handbook, SOP, serta kebijakan internal lainnya.
Dengan kebijakan yang jelas, perusahaan bisa meminimalkan risiko hukum, meningkatkan transparansi, dan menjaga konsistensi operasional serta perlakuan terhadap karyawan.
- Menyusun dan memperbarui handbook karyawan serta kebijakan internal perusahaan.
- Mengupdate SOP dan regulasi kerja sesuai perubahan hukum dan kondisi perusahaan.
- Memastikan kebijakan selaras dengan regulasi ketenagakerjaan dan standar compliance.
- Mensosialisasikan perubahan kebijakan secara jelas ke seluruh departemen dan karyawan.
9. Menyiapkan Jadwal Wawancara dan Onboarding
Selain merekrut kandidat, HRD mengatur proses penerimaan tenaga kerja dari awal, termasuk penjadwalan wawancara, koordinasi dengan manajer terkait, serta persiapan orientasi dan materi onboarding.
Onboarding yang terstruktur penting agar karyawan baru segera memahami budaya, nilai, dan prosedur perusahaan, sehingga adaptasi lebih cepat dan produktivitas dapat dicapai lebih awal.
Ini juga membantu menurunkan kemungkinan turnover di tahap awal kerja.
- Menjadwalkan wawancara dengan kandidat dan pihak manajer.
- Mengatur logistik onboarding: dokumen, orientasi, tur kantor, pengenalan tim.
- Menyediakan materi orientasi tentang budaya, nilai, dan prosedur perusahaan.
- Mendampingi karyawan baru agar proses adaptasi berjalan lancar dan efektif.
10. Merencanakan Jalur Pengembangan Karier Karyawan
HRD tidak hanya mengurus operasional sehari-hari, tetapi juga bertindak sebagai perencana karier.
HRD harus menyusun roadmap pengembangan karier jangka panjang, menawarkan jalur promosi, pelatihan tambahan, dan pengembangan kompetensi.
Dengan demikian, karyawan merasa dihargai dan melihat prospek di perusahaan, yang pada akhirnya meningkatkan motivasi, loyalitas, dan retensi.
- Membuat rencana karier jangka panjang sesuai kebutuhan perusahaan.
- Menyediakan jalan untuk promosi, peningkatan skill, atau rotasi posisi.
- Menggabungkan pelatihan, mentoring, dan sertifikasi untuk mendukung pertumbuhan karier.
- Memantau perkembangan karyawan dan menyesuaikan roadmap sesuai perubahan kebutuhan perusahaan.
11. Pelatihan dan Pengembangan
HRD bertugas merancang dan menjalankan program pelatihan serta pengembangan untuk meningkatkan kompetensi karyawan, baik skill teknis maupun soft‑skill, agar selaras dengan kebutuhan dan perubahan bisnis.
Program ini bukan sekadar “update skill” saja, melainkan bagian dari strategi jangka panjang untuk membangun talenta yang adaptif, kompeten, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
HR juga harus memonitor efektivitas pelatihan untuk memastikan output sesuai dengan tujuan pengembangan.
- Mengidentifikasi skill gap antara kebutuhan perusahaan dan perkembangan industri.
- Menyusun dan menjalankan program pelatihan.
- Memberikan akses pengembangan karier sesuai dengan potensi karyawan.
- Mengevaluasi dampak pelatihan terhadap kinerja karyawan.
Baca Juga: 12 Jenis Training Karyawan Yang Efektif dan Cara Menyusunnya
12. Memelihara Dokumen Karyawan
Dokumen karyawan harus lengkap, terjaga kerahasiaannya dan mudah diakses saat dibutuhkan.
Bagian yang memelihara dokumen tentu HR. Adapun dokumen yang dikelola meliputi kontrak kerja, data pribadi, catatan evaluasi kinerja, dan dokumen terkait absensi.
Biasanya HR menggunakan aplikasi database karyawan untuk mengelola data karyawan agar bisa diakses secara digital dan mudah dicari berdasarkan filter.
- Menyimpan data kontrak dan perjanjian kerja
- Mencatat hasil evaluasi kinerja
- Memastikan keamanan data pribadi karyawan
- Melakukan audit dokumen secara berkala
13. Memantau Absensi Karyawan
Absensi merupakan indikator penting yang berkaitan langsung dengan penggajian, produktivitas, dan kepatuhan karyawan terhadap peraturan perusahaan.
HRD harus memantau kehadiran, cuti, izin, dan lembur secara akurat untuk meminimalkan kesalahan dan kecurangan, seperti titip absen atau manipulasi jam kerja.
Praktik modern menggunakan sistem absensi digital dengan biometrik, GPS, atau aplikasi mobile untuk meningkatkan akurasi, transparansi, dan integrasi dengan payroll.
Data absensi yang valid juga membantu analisis tren kehadiran, produktivitas tim, dan perencanaan sumber daya.
- Membuat laporan absensi bulanan
- Mencatat cuti tahunan, sakit, dan izin lainnya
- Mengatur sistem lembur dan pengganti hari kerja
- Menggunakan aplikasi absensi karyawan untuk meningkatkan akurasi
14. Menangani Tindakan Disipliner
Tugas HRD adalah memastikan tindakan disipliner dilakukan secara adil, objektif, dan sesuai prosedur untuk menjaga budaya kerja yang sehat.
Proses ini mencakup identifikasi pelanggaran, investigasi, pemberian peringatan, serta implementasi rencana perbaikan.
Praktik terbaik menekankan dokumentasi yang lengkap, komunikasi yang transparan, dan prosedur yang konsisten untuk menghindari risiko hukum dan konflik internal.
- Menerima dan menyelidiki laporan pelanggaran atau perilaku tidak sesuai.
- Memberikan peringatan tertulis atau lisan sesuai tingkat kesalahan.
- Menyusun rencana perbaikan kinerja yang jelas.
- Melibatkan pimpinan atau komite HR bila diperlukan untuk keputusan lebih lanjut.
15. Mengadakan Exit Interview
HRD menggunakan exit interview untuk memahami alasan karyawan meninggalkan perusahaan dan mendapatkan insight untuk perbaikan organisasi.
Proses ini membantu perusahaan mengidentifikasi masalah retensi, budaya kerja, atau kendala operasional yang mempengaruhi kepuasan karyawan.
Hasil wawancara disampaikan ke manajemen untuk perbaikan kebijakan dan peningkatan pengalaman karyawan.
- Menyusun pertanyaan standar untuk exit interview agar konsisten dan objektif.
- Menjadwalkan exit interview dengan karyawan yang resign secara profesional.
- Menganalisis alasan turnover untuk mengetahui pola dan penyebab keluar.
- Mendokumentasikan hasil wawancara dan memberikan feedback ke manajemen.
Baca Juga: 16 Pertanyaan Exit Interview & Contoh Jawaban, Gratis Template Form!
14. Mencegah Retensi Karyawan
Retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk menjaga karyawan tetap bertahan dan termotivasi bekerja dalam jangka panjang.
HRD memainkan peran penting dengan menciptakan program dan lingkungan yang meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan engagement karyawan.
HRD yang melakukan survei kepuasan, penghargaan, keseimbangan kerja-hidup, dan jalur pengembangan karier yang jelas dapat menurunkan risiko turnover.
- Melakukan survei kepuasan kerja untuk mendeteksi masalah lebih awal.
- Memberikan penghargaan atau pengakuan atas kontribusi karyawan.
- Menyediakan program work-life balance seperti fleksibilitas jam kerja atau remote work.
- Menawarkan peluang pengembangan karier.
16. Memastikan Lingkungan Kerja Sesuai Standar
HRD bertanggung jawab memastikan perusahaan menyediakan lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan sesuai standar kesehatan dan keselamatan kerja.
Dalam hal ini, tugas HRD tidak sendirian, melainkan bekerja sama dengan departemen K3 atau tim internal untuk melakukan audit rutin, mengidentifikasi risiko, dan memperbaiki fasilitas kerja.
Dengan lingkungan kerja yang terjaga, produktivitas meningkat, dan risiko cedera atau keluhan karyawan berkurang.
- Melakukan audit keselamatan kerja secara berkala untuk mencegah risiko cedera.
- Menyediakan fasilitas kerja yang ergonomis, termasuk meja, kursi, dan peralatan kerja yang sesuai.
- Mengadakan program kesehatan dan kebugaran, seperti pemeriksaan rutin, olahraga, atau konseling.
- Menyusun dan menegakkan kebijakan anti diskriminasi untuk menciptakan budaya inklusif dan adil.
KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.
Skill yang Wajib Dimiliki Seorang HRD
Menjadi HRD bukan hanya mengurus administrasi karyawan. Untuk dapat menjalankan tanggung jawabnya secara efektif, seorang HRD harus menguasai berbagai keterampilan, seperti:
1. Komunikasi & Empati
Memiliki skill komunikasi memungkinkan HRD untuk menjadi penghubung antara manajemen dan karyawan, mampu mendengarkan keluhan, pertanyaan, dan aspirasi karyawan dengan empati.
Kemampuan komunikasi yang baik mencakup komunikasi verbal, tulisan, tatap muka, hingga digital, serta kemampuan storytelling untuk menyampaikan data dan insight HR secara menarik.
2. Pengetahuan Hukum Ketenagakerjaan
HRD perlu menguasai regulasi ketenagakerjaan Indonesia untuk memastikan semua kebijakan dan prosedur perusahaan legal dan sesuai standar.
Pemahaman hukum ini melindungi perusahaan dari risiko litigasi, serta membantu HR menangani kontrak, PHK, dan perselisihan karyawan secara tepat.
3. Multitasking & Organisasi
HRD harus mampu menangani banyak tugas sekaligus, mulai dari administrasi karyawan, payroll, hingga manajemen rekrutmen, tanpa mengurangi kualitas kerja.
Kemampuan organisasi yang baik membantu HR menjaga data karyawan rapi, mengelola dokumen, dan memprioritaskan pekerjaan berdasarkan urgensi dan kepentingan bisnis.
4. Tech-Savvy & HRIS Expertise
Untuk menjalankan tugas HRD dalam sehari-harinya, HR dibutuhkan menguasai teknologi, seperti HRIS, payroll software, dan tools lainnya.
Dengan kemampuan ini, HR dapat mengotomatisasi tugas administratif, menganalisis data karyawan, dan meningkatkan akurasi laporan HR.
5. HR Management Knowledge
Pengetahuan manajemen SDM menjadi dasar bagi HRD dalam memahami proses rekrutmen, seleksi, absensi, dan evaluasi kinerja.
HR yang memiliki latar belakang pendidikan atau pengalaman di bidang HRM atau psikologi industri-organisasi dapat mengembangkan soft skills, termasuk coaching, mentoring, dan komunikasi efektif.
Pemahaman ini juga membantu HR dalam merancang kebijakan internal, struktur organisasi, serta strategi pengembangan karyawan.
6. Pemikiran Strategis dan HR
HRD harus mampu berpikir strategis untuk menyelaraskan program HR dengan tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Kemampuan ini mencakup perencanaan jalur karier, pengembangan kepemimpinan, hingga desain budaya perusahaan yang efektif.
7. Proaktif
HRD yang proaktif mampu mengidentifikasi masalah sebelum berkembang, baik terkait konflik karyawan, kepuasan kerja, maupun kepatuhan regulasi.
Sikap proaktif juga mencakup inisiatif dalam merancang pelatihan, program retensi, dan inovasi proses HR.
8. Coaching
Salah satu tugas HRD adalah merancang dan menjalankan pelatihan. Maka coaching termasuk salah satu skill yang dibutuhkan.
HR harus mampu melakukan coaching untuk mengembangkan potensi karyawan, membimbing mereka sesuai kebutuhan bisnis.
Coaching mencakup mentoring untuk karyawan baru dan pengembangan kepemimpinan internal.
9. Rekrutmen dan Manajemen Talenta
Kemampuan menemukan, menarik, dan mempertahankan talenta terbaik menjadi kunci kesuksesan HRD.
HR perlu menilai kecocokan kandidat dengan budaya perusahaan, tim, dan posisi yang dibutuhkan.
Keterampilan ini mencakup relationship building, wawancara efektif, dan memastikan proses rekrutmen adil dan bebas diskriminasi.
10. Problem Solving
HRD harus mampu menganalisis dan menyelesaikan berbagai masalah yang muncul sepanjang siklus pengalaman karyawan, kesalahan administrasi, hingga isu kepatuhan regulasi.
Mereka perlu menganalisis akar masalah dan merancang solusi yang efektif serta praktis. Kemampuan problem solving yang baik membantu HR mengantisipasi risiko, mempercepat pengambilan keputusan, dan menjaga kelancaran operasional perusahaan.
Tantangan Terberat Menjadi HRD
Tugas HRD tidaklah ringan karena tanggung jawabnya yang luas dan kompleks. HRD tidak hanya mengelola administrasi karyawan, tetapi juga berperan strategis dalam menjaga budaya, produktivitas, dan keberlanjutan organisasi.
Beberapa tantangan utama yang sering dihadapi HRD meliputi:
1. Menarik Talenta Unggul
Mendapatkan kandidat berkualitas adalah tantangan besar bagi HRD, terutama dalam pasar tenaga kerja yang kompetitif.
Perusahaan harus mampu menawarkan nilai lebih, baik dari sisi gaji, benefit, maupun budaya kerja, agar bisa menarik talenta terbaik.
Cara mengatasi:
- Menyusun strategi employer branding yang menarik
- Menggunakan platform rekrutmen digital untuk menjangkau kandidat lebih luas
- Membuat proses seleksi yang adil
- Menyesuaikan paket kompensasi dengan standar industri
2. Mempertahankan Talenta
Retensi karyawan menjadi tantangan berikutnya, terutama dengan fenomena “quiet quitting” atau karyawan yang tetap hadir tetapi kurang berkontribusi.
HRD perlu merancang program yang membuat karyawan merasa dihargai, termotivasi, dan punya jalur pengembangan karier jelas.
Strategi retensi yang efektif berdampak langsung pada produktivitas dan stabilitas organisasi.
Cara mengatasi:
- Menyediakan jalur pengembangan karier dan promosi yang transparan
- Memberikan penghargaan atau pengakuan atas kontribusi karyawan
- Menerapkan program keseimbangan kerja-hidup (work-life balance)
- Memantau kepuasan dan keterlibatan karyawan secara berkala
3. Membuat Pelatihan yang Berdampak
Pelatihan seringkali menjadi formalitas tanpa hasil nyata jika tidak dirancang dengan tepat. HRD harus memastikan pelatihan relevan dengan kebutuhan karyawan dan perusahaan, serta bisa diterapkan langsung dalam pekerjaan sehari-hari.
Pemanfaatan teknologi dan pendekatan experiential learning kini semakin penting untuk memastikan transfer skill yang efektif.
Cara mengatasi:
- Mengidentifikasi skill gap secara berkala
- Merancang modul pelatihan yang praktis dan aplikatif
- Memanfaatkan platform digital dan simulasi untuk pembelajaran interaktif
- Mengukur efektivitas pelatihan melalui KPI dan feedback karyawan
4. Mempertahankan Budaya Perusahaan
Budaya perusahaan adalah fondasi motivasi dan produktivitas karyawan. HRD harus menjaga budaya tetap positif, inklusif, dan adaptif terhadap perubahan, terutama di lingkungan kerja hybrid atau remote yang bisa membuat karyawan merasa terisolasi.
Cara mengatasi:
- Menetapkan nilai dan perilaku inti perusahaan yang jelas
- Mengadakan kegiatan yang memperkuat keterlibatan tim
- Memfasilitasi komunikasi dua arah antara manajemen dan karyawan
- Memantau dan menyesuaikan budaya sesuai kebutuhan organisasi
5. Memantau Perubahan Regulasi
Regulasi ketenagakerjaan dan perlindungan data terus berkembang. HRD harus memastikan perusahaan selalu mematuhi aturan terbaru, baik dari sisi hukum, keselamatan kerja, maupun hak karyawan.
Cara mengatasi:
- Memantau regulasi ketenagakerjaan terbaru
- Menginformasikan perubahan kebijakan kepada seluruh departemen
- Menyusun SOP internal yang sesuai regulasi
- Melakukan audit rutin untuk memastikan kepatuhan perusahaan
Ingin Tugas HRD Lebih Cepat Selesai? Gunakan KantorKu HRIS Gratis!
Begitu banyak tugas HRD, termasuk administrasi yang bisa menyita 2/3 waktu HR. Akibatnya, strategi pengembangan sumber daya manusia justru terbengkalai.
Namun Anda bisa lebih tenang karena mengurus tugas HRD yang rumit kini tidak lagi memakan waktu? Anda bisa memanfaatkan software HRIS terbaik seperti Aplikasi KantorKu HRIS, yang memungkinkan semua pekerjaan HRD bisa lebih cepat, akurat, dan efisien.

Manfaat yang bisa Anda dapatkan:
- Hitung payroll otomatis dan kirim slip gaji langsung ke karyawan
- Pantau absensi dengan GPS dan selfie tanpa repot
- Setujui reimburse hanya dengan satu klik
- Kelola OKR/KPI dengan mudah tanpa batas
- Dapatkan insight data untuk keputusan HR lebih tepat
Dengan rekomendasi aplikasi HRIS ini, tugas HRD bisa selesai hingga 95% lebih cepat tanpa khawatir salah input atau proses berbelit.
Rasakan kemudahannya sekarang! Book demo gratis melalui WhatsApp dan lihat bagaimana KantorKu bisa memangkas waktu kerja Anda sebagai HRD!
KantorKu HRIS bantu kelola absensi, payroll, cuti, slip gaji, dan BPJS dalam satu aplikasi.
Referensi:
11 HR Tasks To Improve Efficiency in HR Operations | Solvo
The State of HR: 5 Major Challenges the HR Profession Faces | AIHR
Related Articles
Panduan Perjalanan Bisnis: Jenis, Aturan & Tips Mengelola Biayanya
Apa itu Business Trip? Jenis, Tujuan & Persiapan yang HR Harus Tahu!
