Apa Itu Gaji Gross? Kenali Komponen dan Cara Menghitungnya!
Gaji gross adalah total pendapatan yang diterima oleh karyawan sebelum pemotongan. Ketahui komponen hingga cara menghitunya di sini!
Table of Contents
Gaji gross adalah jumlah gaji yang diterima karyawan sebelum sebelum dilakukan pemotongan tertentu, seperti BPJS, pajak penghasilan, dan berbagai potongan lainnya. Umumnya, nominal gaji ini tercantum secara jelas dalam kontrak kerja yang telah disepakati antara perusahaan dan karyawan.
Pemahaman mengenai gaji gross sangat penting, khususnya bagi Anda yang bertugas di bidang Human Resources (HR). Hal ini bertujuan untuk meminimalisasi risiko kesalahan dalam memberikan penawaran kepada kandidat selama proses rekrutmen, serta dalam pengelolaan sistem penggajian (payroll).
Berikut ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai gaji gross. Mari simak sampai habis artikelnya!
Apa Itu Gaji Gross?

Gaji gross adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh karyawan sebelum dikenakan pajak dan potongan lainnya. Gaji gross umumnya disebut sebagai gaji kotor, di mana karyawan harus menanggung pembayaran pajak mereka sendiri.
Tak hanya pajak, karyawan juga harus menyertakan potongan lain dalam penghitungan besaran gaji, seperti BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Namun, untuk perhitungan ini, Anda dan perusahaan harus membayarkan iuran JHT (Jaminan Hari Tua) sebesar 3,7 persen, sementara karyawan akan membayarkan 2 persen total pendapatan mereka.
Di samping itu, menurut ketentuan Surat Edaran BPJS Ketenagakerjaan Nomor B/0246/022021 terdapat pula jaminan pensiun yang dibayarkan oleh perusahaan sebesar 2 persen, sedangkan karyawan membayar 1 persen untuk jenis jaminan ini.
Ada pula iuran BPJS Kesehatan yang dibayarkan sebanyak 5 persen dari seluruh gaji, di mana perusahaan membayarkan 4 persen, sedangkan karyawan membayarkan 1 persen dari sisanya.
Perusahaan juga dapat menerapkan potongan-potongan lain, seperti pinjaman dan uang makan sesuai dengan kebijakan yang diterapkan oleh perusahaan.
Apa Itu Gaji Gross Up?
Berbeda dengan gaji gross, menurut laman Investopedia, gaji gross up adalah cara perhitungan pendapatan di mana perusahaan menanggung sebagian atau seluruh pajak penghasilan (PPh21) karyawan.
Nah, meskipun pajak penghasilan (PPh 21) ditanggung oleh perusahaan, tetapi tetap dimasukkan ke dalam slip gaji karyawan sebagai bagian dari total penghasilan.
Dengan skema ini, karyawan akan menerima gaji bersih yang setara dengan nominal sebelum dikenakan potongan pajak, karena pajaknya telah dibayarkan oleh perusahaan.
Umumnya, gaji gross up diterapkan dalam pemberian tunjangan tunai atau insentif tambahan, seperti pesangon, bonus, dan biaya relokasi.
Misalnya, dalam situasi ketika perusahaan menyetujui untuk menanggung biaya relokasi seorang karyawan, perusahaan juga dapat memberikan tambahan dalam bentuk gross–up guna mengimbangi beban pajak atas fasilitas tersebut.
Dengan demikian, karyawan tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan akibat pajak yang dikenakan atas manfaat tersebut.
Komponen dalam Gaji Gross

Ketika membuat slip gaji nanti, Anda perlu mencantumkan beberapa penjelasan tentang gaji kotor milik karyawan. Namun, komponen ini dapat berbeda tergantung pada kebijakan perusahaan.
1. Gaji Pokok
Dalam perhitungan gaji kotor atau gaji gross, Anda harus memasukan gaji pokok yang merupakan komponen utama penggajian.
Umumnya, jumlah gaji ini mempunyai nominal yang lebih rendah jika dibandingkan dengan gaji gross karena belum termasuk tunjangan dan komponen lainnya. Gaji ini bersifat tetap dan biasanya tidak mengalami potongan.
2. Uang Makan
Beberapa perusahaan juga menyertakan keterangan terkait uang makan, terutama bagi perusahaan yang menerapkan sistem full WFO atau bekerja di kantor secara penuh. Tunjangan ini diberikan untuk mendukung kebutuhan harian karyawan selama bekerja di kantor.
3. Tunjangan Transportasi
Tak hanya uang makan, perusahaan yang menerapkan sistem kerja full WFO umumnya juga memberikan tunjangan terkait transportasi guna meringankan beban biaya perjalanan karyawan dari dan ke tempat kerja.
4. Tunjangan Internet
Berbeda dengan kedua tunjangan sebelumnya, tunjangan internet ini harus diberikan oleh perusahaan yang memberlakukan sistem WFH atau hybrid. Tunjangan ini bertujuan untuk mendukung kelancaran pekerjaan yang membutuhkan koneksi internet selama bekerja dari rumah.
5. Bonus atau Intensif
Dalam beberapa kesempatan, perusahaan juga perlu mempersiapkan bonus atau intensif. Hal ini biasanya akan diberikan sekali dalam setahun sebagai bentuk apresiasi terhadap karyawan.
Perbedaan Gaji Gross dan Gaji Nett

Gaji gross dan gaji nett ibarat dua sisi mata uang yang saling melengkapi, tetapi memiliki perbedaan yang cukup mendasar.
Pada tahap akhir proses rekrutmen, khususnya saat negosiasi gaji, penting bagi perusahaan untuk memberikan penjelasan yang jelas mengenai perbedaan kedua jenis gaji ini agar tidak menimbulkan kesalahpahaman antara pihak perusahaan dan kandidat
1. Gaji Gross (Gaji Kotor)
- Definisi: Gaji gross merupakan jenis gaji yang diterima oleh karyawan sebelum mengalami pemotongan pajak dan potongan lainnya.
- Komponen: Dalam gaji gross, terdapat gaji pokok, tunjangan tetap, serta insentif
- Belum termasuk potongan: BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan, pajak penghasilan (PPh 21), serta potongan lainnya.
- Dalam gaji gross, karyawan menanggung sendiri kewajiban pajaknya dan potongan lainnya yang akan dikurangkan dari total gaji gross.
2. Gaji Nett (Gaji Bersih)
- Definisi: Gaji net adalah jenis gaji yang diterima karyawan setelah dipotong pajak dan potongan lainnya.
- Komponen: Dalam gaji nett, terdapat komponen berupa nominal gaji yang sudah mengalami potongan, seperti PPh 21, BPJS, serta potongan lainnya.
- Sudah dikurangi oleh berbagai potongan di atas.
- Pada beberapa kasus, perusahaan dapat menanggung sebagian atau seluruh kewajiban pajak, sehingga gaji yang diterima karyawan tetap utuh.
Cara Menghitung Gaji Gross
Setelah mengetahui perbedaan antara gaji gross dan gaji nett, selanjutnya Anda juga perlu mengetahui cara menghitung gaji gross yang baik dan benar melalui contoh studi kasus di bawah ini.
Contoh:
Andi mempunyai gaji pokok sebesar Rp8.000.000,- dan dia belum menikah.
Gaji Andi per bulan = Rp8.000.000
Gaji Andi per tahun = Rp8.000.000,- X 12 = Rp96.000.000,-
Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan pada Pasal 1 Nomor 101/PMK.010/2016, besaran PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) disesuaikan menjadi Rp54.000.000,- untuk Wajib Pajak Pribadi.
Oleh sebab itu, perhitungan PPh 21 Andi, yaitu:
PKP = Penghasilan bersih – PTKP
= Rp96.000.000 – Rp54.000.000
= Rp42.000.000,-
Sementara itu, berdasarkan perhitungan PPh 21, Andi akan dikenakan potongan pajak sebesar 5%
PPh 21 terutang = (Rp42.000.000) x 5%
= Rp2.100.000 / 12 bulan
= Rp175.000
Jika perusahaan Anda menerapkan metode gaji gross, maka gaji yang akan diterima Andi belum termasuk dalam hitungan potongan lainnya. Adapun rincian potongan gaji gross adalah sebagai berikut.
Gaji per bulan | = Rp8.000.000 |
Potongan | |
BPJS Ketenagakerjaan (2% x Rp8.000.000) | = Rp160.000 |
BPJS Kesehatan (1% x Rp8.000.000) | = Rp80.000 |
PPh 21 | = Rp175.000 |
Jaminan Pensiun (1% x Rp8.000.000) | = Rp70.000 |
Gaji Andi setelah melalui pemotongan | = Rp7.515.000 |
Melalui perhitungan ini, dapat diketahui jika gaji yang akan diterima oleh Andi selama sebulan adalah Rp7.515.000
Kelola Payroll Perusahaan Lebih Mudah dengan KantorKu
Kini, pengelolaan seluruh gaji, termasuk gaji gross dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan akurat bersama Software Payroll KantorKu.
Dengan sistem perhitungan gaji yang 95% lebih efisien, Anda dapat menikmati proses penggajian karyawan yang jauh lebih praktis. Hanya dengan satu klik, gaji dapat langsung ditransfer ke ratusan karyawan, tanpa perlu rekening bank yang sama.
Tak hanya itu, Software Payroll KantorKu juga memungkinkan Anda untuk menghitung seluruh komponen gaji secara otomatis, termasuk perhitungan pajak penghasilan (PPh 21) sesuai regulasi terbaru, serta iuran BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.
Buat slip gaji secara rinci dan profesional hanya dalam hitungan detik, lengkap dengan seluruh komponen gaji yang dibutuhkan.
Jelajahi kemudahan proses penggajian bersama KantorKu, lebih mudah, efisien, dan transparan. Semua ada di ujung jari!
Sumber:

Related Articles

Cara Hitung Gross Up PPh 21, Rumus, & Contoh Perhitungannya!

Perbedaan JHT dan JP: Manfaat dan Cara Klaimnya
