13 Jenis-Jenis Tenaga Kerja di Indonesia, HR Wajib Paham!
Bagi HR, penting untuk tahu jenis-jenis tenaga kerja yang ada di Indonesia agar bisa memahami mekanisme manajemen SDM secara lebih efektif.
Table of Contents
- Pengertian Tenaga Kerja
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Kemampuan/Kualitasnya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifatnya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi Pokoknya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaannya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan dengan Produk
- Kelola Tenaga Kerja Perusahaan dengan HRIS KantorKu!
Table of Contents
- Pengertian Tenaga Kerja
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Kemampuan/Kualitasnya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifatnya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi Pokoknya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaannya
- Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan dengan Produk
- Kelola Tenaga Kerja Perusahaan dengan HRIS KantorKu!
Dalam pengelolaan sumber daya manusia, pemahaman tentang jenis-jenis tenaga kerja bukan hanya penting, tetapi sangat strategis.
Sebagai HRD atau manajemen perusahaan, Anda tentu memahami bahwa sumber daya manusia merupakan elemen utama yang menentukan keberhasilan organisasi.
Namun, apakah Anda sudah mengenali klasifikasi tenaga kerja secara menyeluruh?
Banyak perusahaan yang belum memaksimalkan potensi karyawannya karena belum memahami pembagian tenaga kerja berdasarkan berbagai faktor seperti kemampuan, fungsi, sifat, hingga keterlibatan dengan produk.
Artikel ini akan membahas secara lengkap tentang jenis-jenis tenaga kerja yang perlu Anda ketahui agar pengelolaan SDM di perusahaan dapat berjalan lebih efektif. Simak hingga akhir!
Pengertian Tenaga Kerja
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun masyarakat.
Definisi ini sesuai dengan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan.
Dalam konteks perusahaan, tenaga kerja bukan sekadar pelaksana tugas, tetapi aset yang berkontribusi langsung terhadap produktivitas dan pertumbuhan usaha.
Oleh karena itu, pemahaman tentang jenis-jenis tenaga kerja dapat menjadi landasan dalam penyusunan strategi rekrutmen, pelatihan, hingga manajemen karier karyawan.
Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Kemampuan/Kualitasnya
Klasifikasi berdasarkan kemampuan atau kualitas kerap menjadi acuan utama dalam proses rekrutmen dan penempatan posisi kerja. Jenis-jenis tenaga kerja ini dibagi menjadi:
1. Tenaga Kerja Terdidik
Tenaga kerja terdidik adalah mereka yang memperoleh keahlian melalui jalur pendidikan formal, seperti perguruan tinggi atau institusi akademik lainnya.
Mereka umumnya memiliki gelar pendidikan dan penguasaan teori yang mendalam di bidang tertentu.
Contoh dari kategori ini meliputi dokter, guru, pengacara, dan insinyur.
Dalam perusahaan, tenaga kerja terdidik sering ditempatkan pada posisi strategis atau manajerial karena dianggap mampu mengambil keputusan yang kompleks.
2. Tenaga Kerja Terlatih
Kategori ini mencakup individu yang memiliki keterampilan kerja yang diperoleh melalui pelatihan, magang, atau pengalaman langsung di lapangan.
Tenaga kerja terlatih tidak selalu memiliki pendidikan tinggi. Namun, memiliki keahlian praktis yang dibutuhkan dalam pekerjaan.
Contoh profesinya antara lain teknisi mesin, juru masak, supir profesional, dan operator alat berat.
Jenis tenaga kerja ini sangat dibutuhkan dalam sektor industri dan layanan yang mengutamakan keterampilan teknis.
3. Tenaga Kerja Tidak Terdidik dan Tidak Terlatih
Jenis tenaga kerja ini biasanya hanya mengandalkan tenaga fisik dalam bekerja, tanpa memerlukan latar belakang pendidikan atau pelatihan khusus.
Mereka umumnya lulusan sekolah dasar atau menengah, bahkan tidak jarang berasal dari kalangan yang tidak menyelesaikan pendidikan formal.
Pekerjaan yang dijalankan bersifat operasional dan berulang, seperti buruh angkut, penjaga keamanan, atau petugas kebersihan.
Meski demikian, keberadaan tenaga kerja jenis ini tetap vital dalam mendukung proses operasional perusahaan.
Baca juga: Apa Itu Manpower? Ini Tugas, Fungsi, & Contohnya dalam Dunia Kerja
Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Sifatnya
Sifat pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kerja juga menjadi faktor pembeda yang signifikan.
Berikut adalah pembedanya menurut sifat:
1. Tenaga Kerja Jasmani
Tenaga kerja jasmani adalah individu yang mengandalkan kekuatan fisik dalam menyelesaikan tugas pekerjaannya.
Jenis tenaga kerja ini banyak ditemukan dalam sektor lapangan atau industri yang melibatkan aktivitas manual dan teknis.
Contohnya antara lain tukang bangunan, buruh pabrik, sopir angkutan umum, dan kurir.
Dalam pengelolaannya, perusahaan perlu memperhatikan aspek keselamatan kerja, asuransi, serta jam kerja yang adil bagi kelompok ini.
2. Tenaga Kerja Rohani
Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang lebih banyak menggunakan kemampuan berpikir, kreativitas, dan analisis dalam menjalankan tugasnya.
Mereka biasanya bekerja di lingkungan kantor, instansi pemerintahan, atau perusahaan jasa yang membutuhkan ketajaman pemikiran.
Contohnya adalah psikolog, manajer, akuntan, HRD, dan konsultan.
Dalam pengelolaan SDM, tenaga kerja jenis ini memerlukan ruang untuk berdiskusi, pengembangan ide, dan sistem kerja
Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Fungsi Pokoknya
Tenaga kerja dapat dikategorikan sesuai dengan fungsinya dalam organisasi, yakni:
1. Tenaga Kerja Produksi
Tenaga kerja produksi adalah mereka yang bertanggung jawab langsung terhadap proses pembuatan barang atau jasa.
Pekerjaan mereka dilakukan di bagian inti operasional perusahaan, seperti pabrik atau dapur produksi.
Contoh tenaga kerja produksi antara lain operator mesin, perakit elektronik, atau teknisi perakitan kendaraan.
Produktivitas tenaga kerja ini sangat menentukan ketersediaan output perusahaan dan harus didukung oleh pelatihan teknis yang memadai.
2. Tenaga Kerja Pemasaran
Kategori ini terdiri dari tenaga kerja yang berperan mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan produk atau jasa kepada pelanggan.
Mereka menjadi ujung tombak dalam meningkatkan pendapatan dan memperluas jangkauan pasar perusahaan.
Contohnya antara lain staf sales, digital marketing, dan brand ambassador.
Untuk menunjang performanya, tenaga kerja pemasaran memerlukan pelatihan komunikasi, pemahaman pasar, serta strategi pemasaran yang adaptif.
3. Tenaga Kerja Administrasi dan Umum
Tenaga kerja ini menjalankan fungsi pendukung untuk memastikan seluruh proses administrasi dan kegiatan operasional berjalan lancar.
Mereka berperan penting dalam pengelolaan dokumen, pengarsipan, perencanaan jadwal, serta koordinasi internal.
Contoh dari kategori ini termasuk sekretaris, staf keuangan, legal officer, hingga HRD.
Meski tidak terlibat langsung dalam produksi atau penjualan, peran mereka sangat esensial dalam menjaga stabilitas dan kelancaran proses kerja di seluruh lini perusahaan.
Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaannya
Dalam operasional sehari-hari, tenaga kerja juga dapat dibedakan berdasarkan lingkungan kerja dan aktivitas utamanya.
1. Tenaga Kerja Lapangan
Tenaga kerja lapangan adalah mereka yang menjalankan tugas secara langsung di luar ruangan atau di area kerja yang bersifat dinamis.
Biasanya mereka berinteraksi langsung dengan objek pekerjaan atau konsumen, dan sering kali berpindah tempat.
Contoh profesinya adalah teknisi lapangan, penyurvei, sales canvasser, dan petugas pemasangan.
Tenaga kerja jenis ini memerlukan keterampilan adaptasi yang tinggi serta dukungan transportasi dan alat kerja yang memadai.
2. Tenaga Kerja Pabrik
Tenaga kerja pabrik adalah individu yang bekerja di area produksi, terutama dalam industri manufaktur atau pengolahan.
Mereka bertanggung jawab menjalankan mesin, mengolah bahan baku, dan memastikan proses produksi berjalan sesuai standar.
Contohnya adalah operator produksi, buruh pabrik, dan teknisi perakitan.
Pekerjaan ini umumnya dilakukan dalam sistem shift dan membutuhkan perhatian terhadap keselamatan kerja dan efisiensi waktu.
3. Tenaga Kerja Kantor
Kategori ini mencakup pekerja yang menjalankan tugas di lingkungan perkantoran atau ruang kerja formal.
Mereka lebih banyak terlibat dalam pekerjaan administratif, analitis, atau pengelolaan data dan informasi.
Contohnya adalah staf administrasi, HRD, akuntan, analis data, dan sekretaris.
Meskipun terlihat lebih stabil, tenaga kerja kantor tetap memerlukan dukungan teknologi, sistem komunikasi, serta kemampuan organisasi yang baik untuk bekerja secara efektif.
Jenis-Jenis Tenaga Kerja Berdasarkan Hubungan dengan Produk
Hubungan langsung atau tidak langsung dengan produk juga menjadi dasar pengelompokan tenaga kerja yang akan berdampak langsung pada perusahaan.
1. Tenaga Kerja Langsung
Tenaga kerja langsung adalah individu yang secara langsung terlibat dalam proses pembuatan barang atau penyediaan jasa yang menjadi output utama perusahaan.
Mereka berperan di lini terdepan produksi dan hasil kerjanya dapat dihitung secara nyata berdasarkan produk atau layanan yang dihasilkan.
Contoh dari tenaga kerja langsung adalah operator mesin, penjahit, staf dapur restoran, dan teknisi servis.
Karena kontribusinya berhubungan langsung dengan produk akhir, performa mereka sangat mempengaruhi kualitas dan kuantitas produksi.
2. Tenaga Kerja Tidak Langsung
Berbeda dengan tenaga kerja langsung, tenaga kerja tidak langsung tidak berinteraksi secara langsung dengan barang atau jasa yang diproduksi.
Namun, mereka tetap memiliki peran strategis dalam mendukung kelancaran proses produksi melalui fungsi manajerial, perencanaan, atau pengawasan.
Contohnya adalah manajer produksi, staf perencanaan, analisis kualitas, dan desainer produk.
Walaupun tidak terlihat dalam proses fisik produksi, peran tenaga kerja tidak langsung sangat menentukan kelancaran dan efektivitas seluruh rantai kerja perusahaan.
Baca juga: Aturan Jam Kerja Disnaker, Mulai dari Jam Kerja hingga Jam Lembur!
Kelola Tenaga Kerja Perusahaan dengan HRIS KantorKu!
Memahami jenis-jenis tenaga kerja secara menyeluruh baik dari sisi kemampuan, sifat, fungsi pokok, hingga hubungan dengan produk memberi fondasi penting bagi perusahaan dalam menyusun strategi pengelolaan SDM yang tepat dan terukur.
Pengetahuan ini tidak hanya membantu HRD dalam menempatkan karyawan sesuai dengan kapabilitasnya, tetapi juga mendorong efisiensi operasional dan peningkatan produktivitas secara menyeluruh.
Agar seluruh proses pengelolaan tenaga kerja berjalan lebih rapi dan bebas dari human error, Anda bisa menggunakan KantorKu, aplikasi HRIS all-in-one yang telah dipercaya lebih dari 3.500 perusahaan di Indonesia.

Semua urusan karyawan kini bisa Anda kelola dalam 1 aplikasi. Tidak ada lagi human error, proses HR jadi 200% lebih efisien!
- Database Karyawan: Self-service onboarding, lengkap dengan field data yang bisa dikustomisasi.
- Kelola Absensi: Validasi lokasi dengan GPS & selfie, plus real-time analytics.
- Kelola Cuti: Atur kebijakan cuti sesuai kebutuhan perusahaan, dan biarkan karyawan mengajukan cuti secara mandiri.
- Penggajian Karyawan: Hitung otomatis gaji, PPh21, BPJS, dan kirim payslip langsung ke karyawan.
- Tracker Karyawan Lapangan: Pantau performa tim lapangan secara real-time, akses rencana dan laporan kunjungan langsung dari dashboard.
- Performance Management: Kelola KPI, OKR, Review 360, serta gunakan fitur 9-Box untuk pemetaan potensi dan kinerja karyawan.
- Lembur: Hitung dan bayarkan lembur secara otomatis, lengkap dengan fitur pengajuan lembur mandiri.
- Reimbursement: Pantau penggunaan budget, dan proses persetujuan cukup dengan satu klik.
Semua ini bisa Anda akses hanya dalam waktu implementasi 30 menit. Ingin transformasi pengelolaan SDM Anda jadi lebih cepat, aman, dan efisien?

Related Articles

Orientasi Adalah: Arti, Tujuan, Persiapan dan Cara Menyusun

Freelance Adalah: Arti, Skill, & 8 Contoh di Perusahaan
