30 Pertanyaan HRD saat Interview & Tips Menilai Kandidat yang Tepat
Simak daftar pertanyaan HRD saat interview beserta panduan menilai kandidat agar proses rekrutmen lebih efektif di sini!
Table of Contents
Sebagai HRD, wawancara kerja adalah momen penting untuk mengenal kandidat secara lebih mendalam, baik dari sisi kompetensi maupun karakter, motivasi, dan kesesuaian budaya kerja.
Kala interview, Anda dapat mengevaluasi apakah calon karyawan benar-benar cocok dengan kebutuhan dan nilai perusahaan atau tidak.
Dalam artikel ini, KantorKu membagikan berbagai contoh pertanyaan interview HRD untuk kandidat fresh graduate maupun berpengalaman, lengkap dengan tips menilai kandidat secara efektif.
Panduan ini dirancang untuk membantu Anda menggali informasi yang relevan dan mengambil keputusan rekrutmen dengan lebih tepat.
Yuk, simak daftar lengkap pertanyaannya dan tingkatkan kualitas proses interview Anda!
Pentingnya Interview HRD dalam Proses Rekrutmen
Interview HRD adalah salah satu tahapan paling krusial dalam proses rekrutmen. Sebab, ini menjadi titik awal perusahaan mengenal kandidat lebih dari sekadar CV dan portofolio.
HR menggali karakter, motivasi, nilai-nilai pribadi, dan kesesuaian budaya kerja yang tidak dapat terdeteksi melalui seleksi administrasi saja.
Lantas, mengapa interview HRD penting dalam proses rekrutmen? Berikut adalah beberapa alasannya.
1. Menjadi Filter Awal Kandidat
Interview HRD berfungsi sebagai filter awal untuk menyaring kandidat potensial sebelum masuk ke tahap interview user.
Di tahap ini, Anda dapat mengevaluasi apakah kandidat memiliki motivasi yang kuat, etika kerja yang baik, serta pemahaman umum terhadap posisi dan perusahaan.
2. Mencegah Risiko Hiring yang Tidak Tepat
Merekrut kandidat yang tidak sesuai bisa berdampak besar pada performa tim, moral karyawan, hingga biaya operasional.
Oleh karenanya, interview HRD membantu mengurangi risiko tersebut dengan mengevaluasi potensi red flag.
Misalnya saja inkonsistensi cerita, sikap tidak profesional, ketidaksesuaian dengan budaya perusahaan (cultural fit), atau tanda-tanda kurangnya komitmen dari kandidat.
3. Menilai Potensi Jangka Panjang Kandidat
Interview HRD tidak hanya bertujuan menemukan kandidat yang cocok untuk kebutuhan saat ini, tetapi juga untuk menilai potensi perkembangan jangka panjang.
Melalui pertanyaan yang tepat, Anda dapat menggali apakah kandidat memiliki keinginan untuk terus belajar, fleksibilitas dalam beradaptasi, serta aspirasi karier yang sejalan dengan perusahaan.
4. Membangun Employer Branding
Interview HRD juga menjadi momen untuk membentuk persepsi kandidat terhadap perusahaan.
Misalnya saja cara HR bertanya, menjelaskan posisi pekerjaan, serta memperkenalkan budaya kerja dapat memberi kesan profesional dan positif; sekaligus memperkuat reputasi perusahaan sebagai tempat kerja menarik.
Lebih lanjut lagi, menurut Multirecruit, proses rekrutmen yang profesional mencerminkan kredibilitas dan keseriusan perusahaan.
Sebab, hal ini membantu membangun kepercayaan dari para pencari kerja sehingga perusahaan lebih mudah menarik kandidat berkualitas tinggi.
Tips Mengajukan Pertanyaan yang Efektif
Setelah memahami pentingnya interview HR, saatnya Anda memahami cara mengajukan pertanyaan yang tepat agar mendapatkan insight mendalam tentang kandidat.
Berikut adalah tips agar pertanyaan yang diajukan benar-benar bermanfaat dalam proses seleksi.
1. Gunakan Pertanyaan Terbuka
Hindari pertanyaan tertutup yang hanya menghasilkan jawaban “ya” atau “tidak”. Gunakan pertanyaan terbuka yang mendorong kandidat untuk menjelaskan secara naratif.
Misalnya, alih-alih bertanya “Kamu bisa kerja di bawah tekanan?”, lebih baik gunakan “Ceritakan situasi saat kamu menghadapi tekanan kerja dan bagaimana kamu mengatasinya.”
Ini dilakukan untuk menggali cara berpikir, strategi pemecahan masalah, dan kestabilan emosi kandidat.
2. Sesuaikan Pertanyaan dengan Tahap Rekrutmen
Di tahap awal (HRD interview), fokuskan pertanyaan pada karakter, nilai, motivasi, serta soft skill.
Hindari terlalu dalam membahas aspek teknis sebab itu adalah tugas user. Pertanyaan harus disesuaikan untuk mengevaluasi apakah kandidat layak masuk ke tahap berikutnya.
Anda bisa menanyakan soal pengalaman kerja tim, cara mereka mengatasi konflik, atau alasan mereka berpindah pekerjaan sebelumnya.
3. Hindari Pertanyaan Generik / Terlalu Umum
Pertanyaan semacam “Apa kelebihan dan kekurangan kamu?” sering kali dijawab secara hafalan.
Untuk mendapatkan jawaban yang lebih autentik, ubah formula pertanyaan menjadi lebih kontekstual, seperti: “Apa feedback paling membangun yang pernah kamu terima dan bagaimana kamu menanggapinya?”
Tujuan dari pertanyaan ini adalah untuk mengevaluasi kemampuan refleksi diri dan keterbukaan kandidat terhadap kritik.
4. Fokus pada Kompetensi Inti yang Dibutuhkan Posisi
Setiap posisi memiliki kompetensi inti yang berbeda. Sebelum wawancara, HR sebaiknya membuat daftar pertanyaan berdasarkan kompetensi yang relevan.
Misalnya, untuk posisi yang menuntut kolaborasi, ajukan pertanyaan tentang dinamika kerja tim dan kontribusi mereka dalam proyek lintas fungsi (cross-function).
5. Perhatikan Konsistensi Jawaban
Buat pertanyaan yang secara tidak langsung menilai hal yang sama dari berbagai sudut.
Misalnya, untuk mengukur integritas, kamu bisa bertanya soal keputusan sulit yang mereka ambil, serta momen di mana mereka pernah berbeda pendapat dengan atasan.
Catat poin-poin penting dari jawaban, lalu validasi dengan pertanyaan lanjutan bila dirasa ada inkonsistensi atau jawaban mengambang.
6. Hindari Pertanyaan yang Diskriminatif atau Tidak Relevan
Sebagai HR profesional, penting untuk menjaga standar etika.
Hindari pertanyaan yang menyentuh isu sensitif, seperti status pernikahan, agama, pandangan politik, atau kondisi fisik yang tidak relevan dengan pekerjaan.
Fokuslah pada kompetensi, perilaku kerja, dan potensi kontribusi kandidat.
7. Akhiri dengan Memberi Ruang untuk Bertanya
Wawancara yang baik bersifat dua arah. Beri kesempatan kandidat untuk bertanya di akhir sesi.
Respons mereka bisa memberikan insight tambahan: apakah mereka benar-benar memahami dan tertarik dengan posisi yang ditawarkan?
Baca juga: Contoh Offering Letter Serta Komponen, Tahap, & Template Gratis
Apa Saja yang Dinilai HRD saat Interview?
Interview HRD dibutuhkan untuk menilai kesesuaian kandidat secara menyeluruh, mulai dari aspek kepribadian hingga potensi jangka panjang di perusahaan.
Berikut ini elemen-elemen kunci yang umumnya dinilai oleh HR saat proses wawancara.
1. Kesesuaian Nilai (Culture Fit)
Salah satu prioritas utama HR adalah menilai apakah kandidat memiliki nilai, prinsip kerja, dan gaya komunikasi yang selaras dengan budaya perusahaan.
Kandidat dengan skill tinggi, tetapi tidak cocok secara budaya bisa berdampak negatif terhadap dinamika tim.
Sebab itu, dalam interview, HR harus menyimak cara kandidat bercerita tentang pengalaman kerja tim, sikap terhadap aturan, dan respons terhadap konflik atau tekanan.
2. Komunikasi dan Kejelasan Menyampaikan Gagasan
Kandidat harus mampu menyampaikan pemikiran dengan jelas, runtut, dan logis.
Kemampuan ini penting tak hanya untuk posisi yang butuh presentasi atau negosiasi, tetapi juga untuk memastikan mereka bisa berkolaborasi dengan tim secara efektif.
Sebagai HR, perhatikan pula detail struktur jawaban, ketenangan saat bicara, dan kemampuan mendengarkan kandidat.
3. Motivasi dan Alasan Melamar
Menilai motivasi kandidat membantu memprediksi retensi. Apakah mereka melamar karena benar-benar tertarik, atau sekadar “coba-coba”?
Kandidat yang memiliki motivasi kuat biasanya memiliki komitmen tinggi terhadap pekerjaan dan dapat bertahan lama di perusahaan.
Waspadai jawaban normatif! Kandidat ideal dapat menjelaskan keterkaitan antara latar belakangnya, visi karier, dan alasan mereka memilih perusahaan kamu.
4. Stabilitas Emosional dan Sikap Profesional
HR menilai bagaimana kandidat merespons pertanyaan yang menyinggung pengalaman negatif, konflik, atau kegagalan.
Tujuannya bukan mengorek luka lama, tetapi melihat apakah mereka bisa merefleksikan pengalaman dengan dewasa dan positif.
Hindari kandidat yang memiliki tendensi jawaban menyalahkan pihak lain tanpa introspeksi atau yang terlalu defensif terhadap kritik.
5. Pengalaman Kerja dan Relevansinya
HR mengevaluasi pengalaman kerja kandidat dan bagaimana peran tersebut berkaitan dengan posisi yang dilamar.
Tak selalu harus sama, yang penting adalah transferable skills dan growth mindset.
Tanyakan pula kontribusi spesifik di proyek sebelumnya, bukan hanya deskripsi tugas umum saja.
6. Sikap terhadap Tantangan dan Masalah
Sikap terhadap tantangan menggambarkan resiliensi dan inisiatif kandidat.
HR dapat mengeksplorasi dengan studi kasus ringan atau meminta contoh situasi nyata yang pernah dihadapi.
Nantinya, HR dapat menilai kemampuan problem solving dan cara berpikir kritis kandidat.
7. Konsistensi Cerita dan Kredibilitas
Jawaban yang tidak konsisten atau berputar-putar bisa menjadi tanda kalau kandidat kurang jujur atau tidak memahami pengalaman kerjanya sendiri secara mendalam.
HR sebaiknya menggali ulang bagian yang ambigu atau terlalu “dibagus-baguskan”.
8. Potensi untuk Berkembang
Selain memenuhi kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan saat ini, HR juga menilai apakah kandidat memiliki potensi tumbuh bersama perusahaan.
Ini bisa dilihat dari semangat belajar, keterbukaan terhadap masukan, dan cara mereka membicarakan rencana jangka panjang.
Contoh Pertanyaan HRD saat Interview & Tips Menilainya
Melalui pertanyaan yang tepat, HRD bisa menggali lebih dalam potensi, karakter, dan kecocokan kandidat dengan budaya perusahaan.
Berikut beberapa kategori pertanyaan yang umum digunakan HRD beserta penjelasan dan tips menilainya.
1. Pertanyaan tentang Ceritakan Diri Sendiri
Pertanyaan “Ceritakan tentang diri Anda” hampir selalu muncul interview HRD.
Ini adalah pembuka yang digunakan HRD untuk menilai kemampuan kandidat dalam berkomunikasi dan menyusun cerita pengalaman profesional kandidat.
Menurut The Muse, pertanyaan ini membantu HRD memahami latar belakang, motivasi, dan gaya komunikasi pelamar secara keseluruhan.
Amati apakah kandidat mampu menjelaskan perjalanan karier atau pendidikannya secara runtut, relevan dengan posisi yang dilamar, dan menunjukkan kepercayaan diri yang sehat.
2. Pertanyaan tentang Pengetahuan Kandidat terhadap Perusahaan
Pertanyaan “Apa yang Anda ketahui tentang perusahaan kami?” bertujuan untuk mengukur sejauh mana kandidat melakukan riset sebelum melamar.
Tak hanya itu, pertanyaan ini juga penting untuk menilai minat dan keseriusan kandidat terhadap posisi pekerjaan dan perusahaan.
Jawaban kandidat mencerminkan ketertarikan mereka pada visi, misi, budaya, atau produk perusahaan.
Perhatikan apakah kandidat memberikan jawaban yang spesifik dan menunjukkan upaya memahami perusahaan, bukan sekadar jawaban umum yang dapat diberikan untuk perusahaan mana pun.
3. Pertanyaan tentang Kontribusi Kandidat terhadap Perusahaan
Pertanyaan seperti “Apa kontribusi yang bisa Anda berikan untuk perusahaan kami?” bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kandidat memahami kebutuhan perusahaan dan bagaimana mereka dapat mengambil peran.
Melalui pertanyaan ini, HRD dapat mengukur inisiatif, kepercayaan diri, serta kemampuan kandidat untuk beradaptasi dan memberikan nilai tambah.
Perhatikan apakah kandidat mampu mengaitkan keterampilan, pengalaman, atau ide-idenya dengan kebutuhan perusahaan secara spesifik.
Jawaban yang konkret dan relevan menunjukkan kesiapan kandidat untuk berkontribusi secara nyata, bukan sekadar memenuhi tugas dasar.
4. Pertanyaan tentang Ekspektasi Gaji
Salah satu pertanyaan yang sering membingungkan kandidat, terutama fresh graduate, adalah “Berapa gaji yang Anda inginkan?”
Dari sisi HRD, pertanyaan ini bertujuan untuk memahami ekspektasi gaji kandidat serta sejauh mana mereka telah melakukan riset tentang rentang gaji yang sesuai dengan posisi yang dilamar.
HRD juga ingin melihat apakah kandidat memiliki fleksibilitas dalam negosiasi gaji. Kandidat yang realistis akan mempertimbangkan keterampilan dan pengalaman mereka, serta membandingkan ekspektasi gaji mereka dengan standar industri atau posisi yang mereka lamar.
Perhatikan apakah kandidat mampu menjelaskan alasan di balik ekspektasi gaji mereka dan apakah mereka terbuka untuk diskusi lebih lanjut.
Jawaban yang rasional dan berdasarkan pada pengalaman serta kontribusi yang bisa diberikan akan memberi kesan positif.
5. Pertanyaan tentang Apa yang Kamu Harapkan dari Atasan
Sebagai HRD, pertanyaan ini diajukan untuk memahami ekspektasi kandidat terhadap hubungan profesional dengan atasan.
Jawaban yang baik adalah yang menunjukkan kesiapan untuk bekerja dengan berbagai gaya kepemimpinan, serta menjelaskan secara jelas tentang harapan mereka.
Misalnya saja komunikasi yang terbuka, dukungan dalam pengembangan karier, atau pengarahan yang jelas.
6. Pertanyaan tentang Lingkungan Kerja yang Diinginkan Kandidat
Setiap perusahaan memiliki karakteristik lingkungan kerja yang berbeda. Ada yang lebih dinamis dan fleksibel, sementara yang lain lebih terstruktur dan stabil.
Pertanyaan ini bertujuan untuk memahami apakah kandidat cocok dengan budaya dan dinamika perusahaan. HRD dapat menilai apakah kandidat akan merasa nyaman dan dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja yang ada.
Selain itu, amati sejauh mana kandidat memahami jenis lingkungan kerja yang mereka butuhkan untuk dapat bekerja secara optimal.
7. Pertanyaan tentang Pencapaian Terbesar Kandidat
Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana kandidat mampu menghadapi tantangan dan memberikan kontribusi signifikan dalam pekerjaan sebelumnya.
Melalui jawaban mereka, HRD bisa mendapatkan gambaran konkret kemampuan kandidat dalam mencapai tujuan dan menyelesaikan tugas.
Pertanyaan ini juga memberikan wawasan tentang motivasi, ambisi, serta bagaimana kandidat mengukur keberhasilan diri mereka.
8. Pertanyaan tentang Pengalaman Kerja Sebelumnya
Salah satu pertanyaan yang sering diajukan dalam interview adalah mengenai pengalaman kerja sebelumnya.
Ini bertujuan untuk mengetahui cara kandidat melaksanakan tugas di pekerjaan sebelumnya dan kontribusi mereka.
Selain itu, pertanyaan ini juga mengungkapkan kemampuan kandidat dalam menangani tanggung jawab dan pencapaian yang dapat dipertanggungjawabkan.
Perhatikan apakah kandidat bisa memberikan jawaban yang spesifik mengenai pencapaian dan tantangan yang dihadapi.
Jawaban yang didukung dengan contoh konkret atau angka, seperti “Saya berhasil meningkatkan penjualan sebesar 20% dalam 6 bulan,” menunjukkan bahwa kandidat dapat memberikan dampak yang nyata.
9. Pertanyaan tentang Alasan Resign dari Pekerjaan Sebelumnya
Pertanyaan ini muncul untuk menggali alasan mengapa kandidat meninggalkan pekerjaan sebelumnya.
Alasan ini bisa mencakup berbagai hal, mulai dari alasan pribadi hingga ketidakcocokan dengan lingkungan kerja.
Penting bagi HR untuk memahami motivasi di balik keputusan kandidat tersebut.
Kandidat yang bijak akan menjelaskan alasan secara jujur tanpa menyalahkan atasan atau perusahaan lama.
Sebaliknya, kandidat yang terlalu banyak berbicara negatif tentang pekerjaan sebelumnya bisa jadi menunjukkan adanya masalah dalam cara mereka beradaptasi dengan lingkungan kerja.
10. Pertanyaan tentang Kekuatan dan Kelemahan Diri
Pertanyaan mengenai kekuatan dan kelemahan diri bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kesadaran diri kandidat terhadap kemampuan dan keterbatasannya.
Kekuatan dapat menunjukkan keunggulan yang dapat diandalkan, sementara kelemahan menunjukkan area yang masih perlu ditingkatkan.
Kandidat potensial akan menyebutkan kelemahan mereka, tetapi dengan cara yang positif. Mereka dapat menunjukkan langkah-langkah yang telah diambil untuk memperbaiki kelemahan tersebut.
Misalnya, “Saya merasa kurang percaya diri dalam presentasi, tetapi saya telah mengikuti kursus public speaking untuk memperbaikinya.”
11. Pertanyaan tentang Cara Menghadapi Tekanan
Beberapa pekerjaan dapat menuntut karyawan untuk bekerja di bawah tekanan.
Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali bagaimana kandidat mengelola stres dan tekanan dalam pekerjaan sehari-hari.
Jawaban yang baik menunjukkan bahwa kandidat mampu mengelola stres dengan baik, baik itu dengan cara mengatur waktu, mengidentifikasi prioritas, atau bekerja sama dalam tim untuk menyelesaikan masalah.
12. Pertanyaan tentang Pengalaman Bekerja dalam Tim
Hampir semua pekerjaan melibatkan kolaborasi dengan tim lain.
Pertanyaan ini bertujuan untuk menggali sejauh mana kandidat dapat bekerja sama dengan orang lain dan beradaptasi dalam lingkungan tim yang beragam.
Kandidat yang ideal akan menjelaskan pengalaman mereka bekerja dalam tim dengan cara yang kooperatif, tidak hanya fokus pada pencapaian individu.
13. Pertanyaan tentang Alasan Melamar
Pertanyaan tentang alasan melamar menjadi salah satu pertanyaan paling umum dalam interview kerja.
Menurut The Muse, HRD sering menggunakan pertanyaan ini untuk menggali motivasi pelamar.
Melalui jawaban kandidat, HRD dapat menilai sejauh mana pemahaman mereka tentang perusahaan, kecocokan dengan budaya kerja, serta seberapa besar komitmen yang mungkin diberikan ke depannya.
Perhatikan apakah kandidat dapat menjelaskan alasannya dengan jujur, menunjukkan antusiasme, dan mengaitkannya dengan visi atau nilai perusahaan.
14. Pertanyaan tentang Kesiapan Ditempatkan di Berbagai Daerah
Pertanyaan ini ditujukan untuk menilai kesiapan kandidat ditempatkan di berbagai daerah di Indonesia, terutama jika perusahaan kami memiliki jaringan kantor yang tersebar di banyak lokasi.
HRD dapat menilai apakah kandidat memiliki kesiapan fisik dan mental untuk berpindah tempat, serta sejauh mana mereka dapat beradaptasi dengan berbagai kondisi lingkungan kerja di daerah berbeda.
Kesiapan ini juga mencerminkan komitmen kandidat terhadap pekerjaan dan perusahaan.
15. Pertanyaan Situasional atau Studi Kasus
Pertanyaan situasional atau studi kasus sering diajukan untuk menguji kemampuan kandidat dalam menghadapi masalah yang mungkin terjadi di tempat kerja.
Biasanya, ini berkaitan dengan pengambilan keputusan, analisis, dan kemampuan untuk menyelesaikan masalah.
Kandidat yang baik akan memberikan jawaban yang jelas dan terstruktur, menggambarkan bagaimana mereka menganalisis situasi, menentukan solusi, dan mengimplementasikan langkah-langkah untuk menyelesaikan masalah.
16. Pertanyaan tentang Tujuan Karier dan Rencana Jangka Panjang
HRD ingin mengetahui apakah kandidat memiliki rencana karier jangka panjang yang sejalan dengan visi perusahaan.
Pertanyaan ini juga menunjukkan apakah kandidat mencari pekerjaan sebagai langkah sementara atau ingin berkembang dalam perusahaan.
Jawaban yang baik menunjukkan keseriusan dan ambisi jangka panjang yang realistis. Jika kandidat menyebutkan tujuan yang selaras dengan posisi yang mereka lamar dan berencana untuk berkembang dalam perusahaan, itu menunjukkan bahwa mereka serius dan berkomitmen.
17. Pertanyaan tentang Nilai-nilai dan Etika Kerja
Pertanyaan ini menggali sejauh mana kandidat memegang prinsip dan etika kerja. Ini penting untuk memastikan kandidat memiliki nilai yang sejalan dengan perusahaan, serta memiliki integritas yang baik.
Kandidat yang ideal akan menyebutkan prinsip-prinsip penting, seperti kejujuran, tanggung jawab, dan kerja keras.
Mereka juga harus bisa memberikan contoh nyata tentang bagaimana mereka menghadapi dilema etika di tempat kerja.
18. Pertanyaan tentang Ketertarikan pada Perusahaan dan Posisi yang Dilamar
Pertanyaan ini mengukur seberapa besar minat kandidat terhadap perusahaan dan posisi yang dilamar.
Ini juga menggambarkan apakah kandidat telah melakukan riset tentang perusahaan dan memahami apa yang mereka tawarkan.
Jawaban yang bagus menunjukkan bahwa kandidat memiliki ketertarikan yang tulus terhadap perusahaan, misalnya dengan menyebutkan nilai perusahaan atau proyek yang sedang dijalankan.
Kandidat yang hanya memberikan alasan umum seperti “mencari pekerjaan yang lebih baik” mungkin kurang serius terhadap perusahaan tersebut.
19. Pertanyaan tentang Budaya Perusahaan
Selanjutnya adalah pertanyaan mengenai sejauh mana kandidat mengetahui dan memahami budaya perusahaan.
Melalui pertanyaan ini, HRD ingin mengevaluasi seberapa baik kandidat memahami dan mengapresiasi budaya perusahaan.
Apakah kandidat memiliki ketertarikan yang sejati terhadap lingkungan kerja perusahaan? Bagaimana mereka melihat diri mereka bisa berkontribusi dalam budaya tersebut?
Jawaban yang menunjukkan pengetahuan mendalam tentang budaya perusahaan dan bagaimana hal itu sejalan dengan nilai pribadi atau pengalaman kandidat akan menunjukkan keseriusan dan ketertarikan yang lebih besar terhadap posisi yang dilamar.
20. Pertanyaan tentang Pengelolaan Waktu dan Prioritas
HRD sering kali menanyakan cara kandidat mengelola waktu mereka, terutama di lingkungan yang fast-pace.
Kemampuan untuk mengatur prioritas adalah keterampilan penting yang dicari perusahaan.
Kandidat yang baik akan menjelaskan metode yang mereka gunakan untuk mengatur waktu dan menyelesaikan tugas tepat waktu.
Mereka mungkin akan menyebutkan penggunaan alat atau teknik manajemen waktu. seperti to-do list atau aplikasi manajemen proyek.
Jawaban yang menunjukkan pendekatan terstruktur dan realistis lebih disukai.
21. Pertanyaan tentang Kemampuan Beradaptasi
Perusahaan sering kali menghadapi perubahan, seperti perubahan teknologi atau kebijakan internal.
Pertanyaan ini bertujuan untuk mengetahui seberapa fleksibel kandidat dalam menghadapi perubahan.
Kandidat yang ideal akan memberikan contoh bagaimana mereka menyesuaikan diri dengan situasi baru dan tetap produktif, meskipun menghadapi ketidakpastian atau perubahan mendadak.
Kemampuan untuk beradaptasi dan belajar cepat adalah indikator bahwa kandidat siap untuk berkembang dalam lingkungan yang dinamis.
22. Pertanyaan tentang Motivasi dalam Bekerja
Mengetahui apa yang memotivasi kandidat dalam bekerja sangat penting untuk memastikan bahwa mereka bisa bertahan dan berkontribusi maksimal dalam jangka panjang.
Jawaban yang baik menunjukkan bahwa kandidat memiliki motivasi yang berhubungan dengan pekerjaan atau tujuan perusahaan, bukan hanya gaji atau status.
Misalnya, motivasi untuk mengembangkan keterampilan, memberi kontribusi pada tim, atau berinovasi dalam pekerjaan.
23. Pertanyaan tentang Pengalaman Menghadapi Konflik
Konflik dalam tim adalah hal yang tidak bisa dihindari.
HRD ingin mengetahui bagaimana kandidat mengelola situasi konflik dan menyelesaikannya dengan cara yang konstruktif.
Kandidat yang bagus akan memberikan contoh spesifik tentang bagaimana mereka menangani konflik, baik itu dengan rekan kerja atau atasan.
Jawaban yang ideal menunjukkan bahwa kandidat mampu mendengarkan berbagai pihak, mencari win-win solution, dan menjaga profesionalisme.
24. Pertanyaan tentang Fleksibilitas Waktu
Beberapa posisi memerlukan jam kerja yang fleksibel atau pekerjaan di luar jam kantor. HRD akan menilai apakah kandidat siap bekerja dalam situasi seperti itu.
Jawaban yang menunjukkan kesiapan untuk bekerja di luar jam kerja reguler atau saat darurat, dengan tetap menyeimbangkan diri dengan kehidupan pribadi, adalah tanda bahwa kandidat dapat diandalkan.
Kandidat yang mengerti fleksibilitas waktu menunjukkan sikap positif terhadap komitmen pekerjaan.
25. Pertanyaan tentang Kemampuan Komunikasi
Kemampuan komunikasi adalah salah satu keterampilan yang sangat dibutuhkan dalam dunia kerja.
HRD akan menilai bagaimana kandidat menyampaikan ide, baik secara verbal maupun tertulis.
Perhatikan sejauh mana kandidat dapat menyampaikan informasi dengan jelas dan terstruktur.
Kandidat yang mampu menjelaskan ide atau solusi dengan mudah dan tidak bertele-tele menunjukkan kemampuan komunikasi yang baik.
Ini juga mengindikasikan kemampuan mereka untuk bekerja dengan tim dan klien.
26. Pertanyaan tentang Keterampilan Teknis atau Keahlian Khusus
Untuk beberapa posisi, keterampilan teknis adalah hal yang sangat penting.
HRD ingin memastikan bahwa kandidat memiliki pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk posisi yang dilamar.
Pilih kandidat yang memiliki keahlian teknis dan dapat menunjukkan contoh konkret di mana mereka menggunakan keterampilan tersebut.
Kandidat yang memiliki sertifikasi atau pengalaman kerja yang relevan juga akan menjadi nilai tambah.
27. Pertanyaan tentang Inisiatif dan Kreativitas
Perusahaan menghargai karyawan yang dapat menunjukkan inisiatif dalam pekerjaan mereka, baik dengan menciptakan ide baru atau mencari solusi untuk masalah yang ada.
Jawaban yang baik akan menunjukkan bahwa kandidat mampu mengambil langkah proaktif dalam mengidentifikasi masalah atau peluang dan menyarankan solusi yang dapat meningkatkan kinerja atau efisiensi perusahaan.
Misalnya, berbicara tentang inovasi yang mereka lakukan di pekerjaan sebelumnya, seperti memperkenalkan sistem baru atau strategi yang menguntungkan perusahaan.
28. Pertanyaan tentang Persiapan untuk Tantangan yang Lebih Besar
HRD akan bertanya tentang kesiapan kandidat menghadapi tantangan yang lebih besar dan tanggung jawab yang lebih berat di masa depan.
Kandidat yang siap menerima tantangan akan menjelaskan langkah-langkah mereka untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.
Mereka bisa menyebutkan kursus yang diambil, buku yang dibaca, atau pengalaman yang didapat untuk mempersiapkan diri menghadapi tanggung jawab yang lebih besar.
29. Pertanyaan tentang Kemampuan Multitasking
Untuk beberapa posisi, kemampuan untuk mengerjakan beberapa tugas sekaligus sangat penting.
HRD ingin memastikan bahwa kandidat mampu menangani beberapa proyek atau tugas tanpa mengorbankan kualitas pekerjaan.
Kandidat yang mampu multitasking akan memberikan contoh bagaimana mereka mengatur waktu dan membagi fokus di beberapa proyek sekaligus.
Perhatikan apakah mereka bisa menjaga kualitas pekerjaan sambil mengelola banyak tugas, dan jika mereka dapat menunjukkan cara mereka bekerja dengan efisien, ini menunjukkan kemampuan yang diinginkan.
30. Pertanyaan tentang Cara Mengelola Stres dan Tekanan di Tempat Kerja
Sebagai HRD, pertanyaan ini muncul untuk memahami bagaimana kandidat menangani tekanan dan tantangan yang muncul dalam pekerjaan.
Dengan pertanyaan ini, HRD ingin mengetahui apakah kandidat memiliki strategi yang efektif untuk mengelola stres, seperti pengelolaan waktu, teknik relaksasi, atau cara berkomunikasi dengan tim untuk menyelesaikan masalah.
Perhatikan apakah kandidat mampu menjelaskan situasi konkret yang pernah mereka hadapi, serta cara mereka mengatasi tantangan tersebut dengan cara yang positif dan efisien.
Kandidat yang bisa memberikan jawaban jujur dan realistis tentang stres, sambil menunjukkan komitmen untuk tetap menjaga kinerja, akan memberikan kesan yang baik.
Baca juga: 10 Alasan Resign saat Interview, Mana yang Baik & Perlu Diwaspadai?
Demikian penjelasan mengenai pertanyaan-pertanyaan HRD saat interview. Semoga informasi ini membantu Anda mempersiapkan proses rekrutmen yang lebih efektif.
Interview HRD yang tepat sasaran merupakan fondasi penting dalam membangun tim yang solid. Namun, kesuksesan rekrutmen juga sangat bergantung pada strategi pencarian kandidat yang tepat serta sistem pengelolaan karyawan yang efisien.
Untuk menjangkau lebih banyak kandidat potensial, Anda bisa memasang lowongan kerja secara gratis di Dealls dan menemukan talenta terbaik dari berbagai bidang dengan cepat.
Tak hanya itu, jika Anda ingin proses HR berjalan lebih lancar, KantorKu hadir sebagai solusi HRIS lengkap untuk mengelola absensi, cuti, penggajian, dan berbagai administrasi karyawan lainnya secara otomatis dan terintegrasi.

Bergabunglah dengan Dealls dan KantorKu untuk mengoptimalkan strategi rekrutmen sekarang!

Related Articles

Tes Kraepelin: Pengertian, Fungsi dan Contohnya dalam Rekrutmen HRD

Form Interview Karyawan Baru: Arti, Struktur, & 2 Contoh Templatenya!
